BAB III METODE PENELITIAN
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan peneliti, hal ini sejalan dengan pendapat menurut Suharsimi Arikunto
(2010:265), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya
Adapun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga instrumen yaitu observasi, wawancara, dan angket. Observasi alat untuk mengamati tindakan-tindakan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Wawancara merupakan alat kedua yang digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat latar belakang dan motivasi. Angket digunakan sebagai alat mengumpulkan data yang bersifat hal-hal yang diketahui siswa atau laporan pribadi siswa .
1. Lembar observasi
Obervasi dilakukan untuk mendukung proses wawancara atau angket sebagai alat untuk tambahan informasi penelitian. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai cirri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner. Karena observasi tidak selalu dengan obyek manusia tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Sugiyono (2012:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
Adapun indikator-indikator yang akan diobservasi adalah tindakan-tindakan siswa dan sikap siswa dalam proses pembelajaran bahasa Prancis. Indikator tindakan tersebut dibuat berdasarkan teori dan perangkat-perangkat strategi afektif dan sosial. Indikator-indikator observasi tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel I: Observasi kelas XI IPA I bahasa Prancis
NO Indikator tindakan Afektif dan Sosial (√)
1 A. Pembukaan
Siswa duduk di bangku masing-masing Siswa melihat guru
Tidak ada yang terlambat
Siswa membersihkan papan tulis Siswa menjawab salam guru Siswa mengumpulkan tugas/PR Menuliskan tugas di papan tulis 2 B. Apersepsi
Menjawab materi pertemuan sebelumnya Mengikuti instruksi guru
Melihat kembali materi di buku methode
Terjadinya interaksi dengan guru seperti bertanya menggunakan bahasa Prancis
Terjadinya interaksi sesama siswa menggunakan bahasa Prancis
Adanya siswa mengacungkan tangan untuk bertanya
Terdapat siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru 3 C. Kegiatan inti
Terdapat candaan yang membuat siswa semangat belajar Siswa terlihat semangat
Memperhatikan materi baru
Mengeluarkan buku dan alat belajar Membuka buku Le mag
Menggunakan kamus Memperhatikan guru
Terlihat antusias dalam belajar
Siswa fokus pada penjelasan guru dan menunda berbicara Bertanya pada guru
Menjawab pertanyaan guru
Siswa berbicara dalam bahasa Prancis
Menggunakan bahasa Prancis dan bahasa Indonesia saat bertanya
Siswa mencatat materi pelajaran Mencatat kosa kata dari guru Bertanya pada guru
Siswa terlihat percaya diri pada saat menjawab pertanyaan Siswa terlihat percaya diri pada saat bertanya
Kooperatif dengan teman Berdiskusi tentang pelajaran Membuat kelompok
Bertanggung jawab dengan kelompok Menuliskan hasil diskusi
Mempresentasikan hasil diskusi Mengkritik kelompok lain
Mengerjakan tugas pribadi Bekerja sendiri
Membuka kamus, kamus online Melihat buku catatan
Siswa bertanya pada guru untuk mendapatkan klarifikasi tugas Siswa bertanya pada guru untuk mendapatkan koreksi
Siswa berani mempresentasikan hasil tugasnya
5 E. Penutup
Siswa memperhatikan guru pada saat merangkum pelajaraan Siswa menulis kembali hal penting
Siswa tidak terburu-buru menutup pelajaran Siswa tidak terburu-buru menyimpan buku Siswa bertanya tentang tugas atau PR
Meminta penjelasan guru lebih rinci tentang PR Siswa menjawab salam guru untuk menutup pelajaran Keluar ruangan setelah guru pergi.
2. Daftar pertanyaan wawancara
Esterberg, dalam Sugiyono (2012:231) mendefinisikan interview sebagai berikut: “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Esterberg, dalam Sugiyono (2012:233) mengemukakan beberapa macam wawancara yaitu wawancara testruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti
semiterstruktur (pelaksanan wawancara lebih bebas, dan bertujuan untuk menemukan pemasalahan secara lebih terbuka dimana responden dimintai pendapat dan ide-idenya), dan wawancara tidak terstuktur (merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya).
. Adapun indikator-indikator dari pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk wawancara dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel II : Indikator wawancara: Strategi Sosial
No Indikator pertanyaan No pertanyaan Jumlah
1 Bertanya
2 Bekerjasama dengan orang lain 3 Bersimpati terhadap orang lain
Tabel III indikator wawancara: Strategi Afektif
No Indikator pertanyaan No pertanyaan Jumlah
1 Mengurangi kecemasan 2 Mendorong diri sendiri 3 Mengontrol emosi diri sendiri
oleh peneliti untuk mendapatkan jawaban dari responden atau keterangan yang berisikan informasi-informasi yang berguna untuk penelitian. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Serta merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar dan terssebar diwilayah yang luas Menurut (Sugiyono 2012:137).
Adapun jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket langsung maksudnya adalah siswa diberi sejumlah pertanyaan tertulis dan siswa menjawab. Hal ini bertujuan agar data yang didapat benar-benar menunjukan kejujuran dari siswa. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan pada siswa, pertanyaan tersebut berdasarkan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel IV kuesioner: strategi afektif
No Indikator No pertanyaan Jumlah
1 Menggunakan pendekatan relaksasi 2 Menggunakan musik
3 Membuat pernyataan positif terhadap diri sendiri
6 Memperhatikan kondisi fisik
7 Menulis diari
8 Berbagi tentang perasaan terhadap orang lain
Tabel 5: Kuesioner strategi Sosial
No Indikator No pertanyaan Jumlah
1 Bertanya
2 Bertanya untuk koreksi
3 Bekerjasama dengan orang lain
4 Bekerjasama dengan pemilik bahasa sasaran 5 Meningkatkan pengtahuan terhadap budaya
bahasa sasaran
6 Lebih peduli terhadap orang lain