• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Instrumen Penelitian

1. Penerapan Instrumen Penelitian

Instrumen adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang melaksanakan tugas dan mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien (Arikunto, 2009: 25). Instrumen yang digunakan untuk mengambil data tentang penguasaan kosakata peserta didik adalah berupa tes kosakata yang disusun berdasarkan KTSP kurikulum yang berlaku di sekolah yang dilengkapi dengan buku KD I, II, dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diajarkan di kelas XI.

Menurut Arikunto (2009: 153) langkah-langkah penyusunan instrumen yaitu (1) menentukan tujuan pembuatan tes, (2) mengadakan batasan terhadap bahan yang akan diteskan, (3) merumuskan tujuan instruksional khusus dari tiap bagian bahan, (4) membuat tabel untuk mengadakan identifikasi agar tidak ada yang terlewatkan, (5) menyusun tabel spesifikasi yang dapat memuat pokok materi, (6) menuliskan butir-butir soal yang sudah dituliskan dalam tabel.

Tabel 5: Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Tes Penguasaan Kosakata Peserta Didik Standar Kompe-tensi Kompetensi Dasar

Tema Materi Indikator

Keberhasilan Butir Instrumen No Soal Jum-lah Berkomu-nikasi tertulis dengan menggu-nakan ragam bahasa yang tepat sesuai dalam wacana internasio-nal dan atau monolog yang informatif, naratif dan deskriptif. Mengguna-kan ragam bahasa dan kosakata yang benar dan tepat sesuai dengan konteks. 1.Schule 2.Familie 3.Freizeit Verben Nomen Adjek-tiv Frage-wort Begrü-βung Zeitan-gabe

Peserta didik mampu menggunakan kata kerja dengan tepat dan benar sesuai dengan situasi dan

konteks.

Peserta didik mampu menggunakan kata benda dengan tepat dan benar sesuai dengan situasi dan

konteks.

Peserta didik mampu menggunakan kata sifat dengan tepat dan benar sesuai dengan situasi dan

konteks.

Peserta didik mampu menggunakan kata tanya dengan tepat dan benar sesuai dengan situasi dan

konteks.

Peserta didik mampu menggunakan ungkapan salam dengan tepat dan benar sesuai dengan situasi dan konteks. Peserta didik mampu menggunakan keterangan waktu dengan tepat dan benar sesuai dengan situasi dan konteks. 1,2,6,12, 18 3,4,5,7, 8,9,10, 11,13, 14,15, 16,17, 19,20 25,26, 27,31, 33, 34 28,29, 30, 36, 37 21,24, 32, 35 22,23, 38, 39, 40 5 15 6 5 4 5 Jumlah 40 Keterangan:

2. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan pada populasi di luar sampel. Uji coba dilakukan pada anggota populasi, responden dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IS3 SMA Negeri 5 Yogyakarta dengan jumlah 23 peserta didik. Uji coba instrumen dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.

a. Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan instrumen. Instrumen yang sahih adalah instrumen yang memiliki validitas tinggi (Arikunto, 2009: 64) bahwa sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diteliti dan halnya sesuai dengan tujuan. Adapun validitas yang digunakan sebagai berikut.

i. Validitas Isi

Validitas isi adalah validitas yang mampu menunjukkan sejauh mana alat ukur memiliki kesesuaian dengan tujuan dan deskripsi dengan bahan yang diajarkan, Tuckman (dalam Nurgiyantoro 2010: 155). Validitas isi sering pula dinamakan validitas kurikulum yang mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum (sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan) yang hendak diukur. Salah satu cara untuk memperoleh validitas isi adalah dengan melihat soal-soal yang membentuk tes itu sendiri. Prosedur dalam mencari validitas isi dalam penelitian ini adalah dengan menyesuaikan tes penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik dengan materi pelajaran yang terdapat dalam kurikulum dan instrumen tes tersebut sebelumnya dikonsultasikan dengan ahli pada bidang tersebut (Expert Judgment)

dalam hal ini adalah guru bahasa Jerman SMA Negeri 5 Yogyakarta dan dosen pembimbing.

ii. Validitas Konstruk

Validitas konstruk adalah validitas yang mempertanyakan apakah butir-butir pertanyaan dalam instrumen sesuai dengan konsep keilmuan yang bersangkutan. Menurut Nurgiyantoro (2010: 156) validitas konstruk berkaitan dengan bidang ilmu yang akan diuji validitas tesnya. Dengan kata lain, sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal-soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir yang diuraikan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum. Oleh karenanya, setelah instrumen penelitian disusun sesuai dengan aspek berpikir yang akan diukur berdasarkan kurikulum yang ada. Cara menguji validitas konstruk dengan cara bantuan tim ahli (expert judgment).

iii. Validitas Butir Soal

Validitas butir soal adalah validitas yang membandingkan jawaban peserta didik pada butir soal dengan jawaban peserta didik pada butir soal dengan jawaban secara keseluruhan (Arikunto, 2009: 75). Untuk menentukan valid atau tidaknya diperlukan uji coba dengan uji coba instrumen. Adapun rumus validitas butir soal menurut Arikunto (2009: 79) adalah sebagai berikut.

=

Keterangan: r

M

p : rerata skor subjek yang menjawab benar M

T : rerata skor total S

T : standar deviasi dari skor total

P : proporsi peserta didik yang menjawab benar Q : proporsi soal peserta didik yang menjawab salah

Kriteria yang digunakan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu instrumen yaitu harga r

p bi yang diperoleh dari perhitungan dibandingkan dengan r

tabel pada taraf signifikansi atau α = 0,05 dan N (banyaknya peserta didik yang diujicoba). Apabila r

p bi harganya lebih besar dari r

tabel maka soal dikatakan valid. Sebaliknya apabila r

p bi harganya lebih kecil dari pada r

tabel maka dapat dikatakan soal tidak valid atau gugur.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Tuckman (dalam Nurgiyantoro, 2010: 165) yang dimaksud reliabilitas tes yaitu sejauh mana suatu tes dapat mengukur secara konsisten sesuatu yang akan diukur dari waktu ke waktu.

Pada penelitian ini, pengukuran tingkat reliabilitas instrumen tes menggunakan metode belah dua (Split Half Method). Dalam penelitian ini, data-data nilai hasil tes yang diolah diambil dari hasil tes yang diujicoba pada sampel di luar sampel penelitian.

Kemudian dicari korelasi antara soal bernomor genap dengan soal bernomor ganjil menggunakan rumus Product Moment menurut Sugiyono (2009: 255) sebagai berikut.

( )( )

Setelah hasil perhitungan korelasi telah ditemukan maka untuk mencari reliabilitas penuh dalam Split Half Method (Sugiyono, 2009: 185) akan dipergunakan rumus :

= 2 x r 1 + r

Keterangan:

r : Koefisien korelasi yang dicari Σxy : Jumlah perkalian variabel x dan y Σx : Jumlah nilai variabel x

Σy : Jumlah nilai variabel y

Σx2 : Jumlah pangkat dua nilai variabel x Σy2 : Jumlah pangkat dua nilai variabel y N : Banyaknya sampel

Kriteria untuk menyatakan bahwa korelasi kedua variabel signifikan adalah bila nilai rhitung ≥ rtabel product moment. Dari hasil uji realibilitas diperoleh

rhitung 0,91 > rtabel 0,83.

H. Prosedur Penelitian

Dokumen terkait