• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 148) instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur data kuantitatif yang akurat harus mempunyai skala. Sugiyono (2007: 92) juga menjelaskan bahwa skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.

Menurut Sugiyono (2007: 93) skala likert merupakan suatu ukuran subyektif yang dibuat berskala. Skala ini terdiri dari sejumlah pernyataan yang meminta reaksi responden. Reaksi itu harus diungkapkan dari tingkat

65

sangat sesuai sampai sangat tidak sesuai. Skala tersebut memiliki dua item

favourabel dan unfavourabel. Setiap item pada kelompok pernyataan tersebut memiliki empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu- ragu (R), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Namun, dalam penelitian ini pilihan jawaban yang digunakan mengalami modifikasi menjadi empat pilihan jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS), sehingga menjadikan skala ini skala modifikasi. Hal ini dikarenakan untuk menghindari nilai tengah pada skala tersebut.

Jawaban setiap item kuesioner dengan skala likert untuk setiap butir pernyataan dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Skor Skala Konsentrasi Belajar dan Penyesuaian Diri

SS S TS STS

Favourable (+) 4 3 2 1

Unfavourable (-) 1 2 3 4

Penyusunan instrumen pada umumnya terdiri dari beberapa langkah sebagaimana diuraikan oleh Sugiyono (2007: 103) tahapan-tahapannya yaitu:

1. Menjabarkan variabel ke dalam indikator 2. Menyusun kisi-kisi pembuatan instrumen

3. Menuliskan butir-butir pertanyaan atau pernyataan

66

Berdasarkan uraian di atas, instrumen yang disusun pada penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu skala konsentrasi belajar dan skala penyesuaian diri. Instrumen konsentrasi belajar dan penyesuaian diri tersebut yang akan digunakan dalam penelitian. Berikut dijabarkan skala konsentrasi belajar dan skala penyesuaian diri :

a. Skala Konsentrasi Belajar

Skala konsentrasi belajar disusun berdasarkan pada aspek konsentrasi belajar yang dipaparkan oleh Menurut Nugroho (2007: 12) mengungkapkan aspek-aspek konsentrasi belajar yaitu sebagai berikut:

1) Pemusatan pikiran: Suatu keadaan belajar yang membutuhkan ketenangan, nyaman, perhatian seseorang dalam memahami isi pelajaran yang dihadapi.

2) Motivasi: Keinginan atau dorongan yang terdapat dalam diri individu untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

3) Perasaan tertekan: Perasaan seseorang yang bukan dari individu melainkan dorongan / tuntutan dari orang lain maupun lingkungan. 4) Kesiapan belajar: Keadaan seseorang yang sudah siap akan

menerima pelajaran, sehingga individu dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Berdasarkan aspek konsentrasi belajar di atas selanjutnya dapat dirumuskan indikator dari masing-masing variabel. Kisi-kisi skala konsentrasi belajar yang disusun dapat dilihat sebagai berikut

67

Tabel 2. Kisi-kisi Skala Konsentrasi Belajar

Variabel Aspek Indikator Nomor Item Ite

m + - Konsentrasi Belajar Pemusatan pikiran Terganggu oleh keadaan lingkungan. 1,2 3,4 4 Motivasi Kurang berminat terhadap mata pelajaran yang dipelajari. 5,6,7,8 9,10 6 Kesiapan Belajar Pikiran yang sedang kacau karena banyak masalah 11,12,13,14, 15 16,17 7 Perasaan Tertekan Bosan terhadap proses pembelajaran yang dilalui 20 18,19,21 4 Jumlah item 11 10 21

Sub variabel di atas kemudian dideskripsikan menjadi butir-butir yang berisikan adanya kesesuaian antara pernyataan tentang konsentrasi belajar yang baik (favourable statement) dan ketidaksesuaian konsentrasi belajar yang dirasakan oleh dirinya (unfavourable statement). Penilaian dalam skala ini dari 1- 4 berdasarkan pada perasaan sesuai dan tidak tidak sesuai konsentrasi belajarnya. Respon jawaban yang digunakan terdiri dari Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Uraian cara penilaian skala konsentrasi belajar sebagimana tertera dalam tabel sebagai berikut :

68

Tabel 3. Cara Penilaian Skala Konsentrasi Belajar

Pilihan jawaban Skor

Favourable/ + Unfavourable/ -

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

Subjek yang memilih pernyataan positif diberikan skor 4 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor 3 untuk jawaban Sesuai (S), skor 2 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS). Sebaliknya untuk pernyataan negatif diberikan skor 1 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor 2 untuk jawaban Sesuai (S), skor 3 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan skor 4 untuk jawaban sangat Tidak Sesuai (STS).

Semakin tinggi skor yang dipilih oleh subyek maka menunjukkan semakin tinggi pula konsentrasi belajar subyek. Sebaliknya semakin rendah nilai yang dipilih oleh subjek menunjukkan rendahnya konsentrasi belajar yang dimiliki oleh subyek.

b. Skala Penyesuaian Diri

Skala penyesuaian diri disusun dengan mengacu pada teori penyesuaian diri yang diuraikan oleh Menurut D. B. Hutabarat (2004: 73) menyebutkan beberapa tanda pengenal penyesuaian diri yang positif yaitu:

1) Persepsi yang tepat tentang kenyataan atau realitas individu yang penyesuaian dirinya baik akan merancang tujuan secara realitas

69

dan secara aktif ia akan mengikutinya. Kadangkala karena paksaan dan kesempatan dari lingkungan, individu seringkali mengubah dan memodifikasi tujuannya dan ini berlangsung terus menerus dalam kehidupannya.

2) Mampu mengatasi stres dan ketakutan dalam diri sendiri. Satu hal penting dalam penyesuaian diri adalahseberapa baik individu mengatasi kesulitan, masalah dan konflik dalam hidupnya. Individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik akan belajar untuk membagi stres dan kecemasannya pada orang lain. Dukungan dari orang di sekitar dapat membantu individu dalam menghadapi masalahnya.

3) Dapat menilai diri sendiri secara positif. Individu harus dapat mengenali kelemahan diri sebaik mengenal kelenihan diri. Apabila individu mampu mengetahui dan mengerti dirinya sendiri dengan cara realistis maka ia dapat menyadari keseluruhan potensi dalam dirinya.

4) Mampu mengekspresikan emosi dalam diri sendiri. Emosi yang ditampilkan individu realistis dan secara umum berada di bawah kontrol individu. Ketika seseorang marah, dia mampu mengekspresikan dengan cara yang tidak merugikan orang lain, baik secara psikologis maupun fisik. Individu yang memiliki kematangan emosional mampu untuk membina dan memelihara hubungan interpersonal dengan baik.

70

5) Memiliki hubungan interpersonal yang baik. Seseorang membutuhkan dan mencari kepuasan salah satunya dengan cara berhubungan satu sama lain. Individu yang penyesuaian dirinya baik mampu mencapai tingkatan yang tepat dari kedekatan dalam hubungan sosialnya. Individu tersebut menikmati rasa suka dan penghargaan orang lain, demikian pula sebaliknya individu menghargai orang lain.

Mengacu pada uraian mengenai penyesuaian diri di atas selanjutnya dapat dirumuskan kisi-kisi instrumen untuk menyusun skala penyesuaian diri. Aspek-aspek penyesuaian diri yang digunakan oleh peneliti untuk menyusun instrument berupa skala penyesuaian diri yaitu menurut pendapat Sofyan Willis (2005: 61-64), penyesuaian diri di sekolah ada 4 macam aspek antara lain : a) Penyesuaian diri terhadap guru, b) Penyesuaian diri terhadap mata pelajaran, c) Penyesuaian diri terhadap teman sebaya, d) Penyesuaian diri dengan lingkungan fisik dan sosial.

Tabel 4. Kisi-kisi Skala Penyesuaian Diri

Variabel Aspek Indikator Nomor Item Item

+ - Penyesuaian Diri Penyesuaian diri terhadap guru Kemampuan menyesuaikan diri dengan cara mengajar guru 1,2,3 4,5,6 6

71 Penyesuaian diri terhadap mata pelajaran Kemampuan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru 7,8,9,10 11,12 6 Penyesuaian diri terhadap teman sebaya Mampu menyesuaikan pergaulan dan perilaku terhadap teman sebaya 13,14,15,16 17, 18,19 7 Penyesuaian diri terhadap lingkungan fisik dan social Mampu menggunakan sarana dan prasarana sekolah dengan baik dan benar 20,21,22,23 24,25 6 Jumlah item 15 9 25

Pilihan jawaban instrumen terdiri dari empat poin yang meliputi : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Butir pada tiap item selanjutnya dibagi menjadi dua macam yaitu item

favourable yang menunjukkan keyakinan kuat untuk penyesuaian dirinya dan item unfavourable yang menunjukkan keyakinan lemah untuk penyesuaian dirinya. Skoring pada item favourable bergerak dari 4 sebagai item dengan nilai tertinggi hingga 1 sebagai nilai terendah. Sebaliknya pada item

unfavourable nilai bergerak dari nilai 1 hingga nilai 4. Penjabaran skoring di atas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

72

Tabel 5. Cara Penilaian Skala Penyesuaian Diri

Pilihan jawaban Skor Favourable/ + Unfavourable/ - Sangat Sesuai 4 1 Sesuai 3 2 Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

Subjek yang memilih pernyataan positif diberikan skor 4 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor 3 untuk jawaban Sesuai (S), skor 2 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS). Sebaliknya untuk pernyataan negatif diberikan skor 1 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS), skor 2 untuk jawaban Sesuai (S), skor 3 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan skor 4 untuk jawaban sangat Tidak Sesuai (STS).

Semakin tinggi skor yang dipilih oleh subyek maka menunjukkan semakin tinggi tingkat penyesuaian diri subyek. Sebaliknya semakin rendah nilai yang dipilih oleh subyek menunjukkan tingkat penyesuaian diri subyek rendah.

73

Dokumen terkait