• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitan ini adalah meteran Butterfly®, leaflet, dan informed concent. Meteran Butterfly® digunakan untuk mengukur lingkar pinggang dan pinggul. Untuk pemeriksaan darah dilakukan oleh laboratorium Parahita Utama ®.

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi Awal

Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi mengenai jumlah staf wanita kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta usia 30-50 tahun dibagian personalia Universitas Sanata Dharma.

2. Permohonan Izin dan Kerja Sama

Permohonan izin yang pertama diajukan ke Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma dengan tembusan izin kepada para Dekan Fakultas Kampus I, II, dan III, para Kepala Program Studi Kampus I, II, dan III, Kepala Perpustakaan, Kepala BAPSI, Kepala Urusan Rumah Tangga, dan Universitas Sanata Dharma untuk mendapatkan surat izin penelitian, Kepala BAU Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Permohonan izin yang kedua ditujukan ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada untuk memenuhi etika penelitian dalam menggunakan sampel biologis manusia yaitu darah. Permohonan kerja sama diajukan kepada responden dan pihak Laboratorium Parahita. Permohonan izin tempat pelaksanaan pengukuran

antropometri dan pengambilan darah diajukan kepada Kepala BAU Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Pencarian Responden

Pencarian responden dilakukan setelah mendapatkan izin penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma. Surat izin penelitian diberikan kepada Dekan Fakultas Kampus I, II, dan III, para Kepala Program Studi Kampus I, II, dan III, Kepala Perpustakaan, Kepala BAPSI, Kepala Urusan Rumah Tangga, dan Kepala BAU Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk meminta izin melibatkan staf (dosen dan karyawan) dalam penelitian ini.

Pencarian responden yang masuk sebagai sampel dari populasi dilaksanakan secara berpasangan (sebanyak 2 orang) dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta pentingnya penelitian yang dilakukan kepada calon responden. Penjelasan yang lebih mendalam mengenai penelitian melalui pemberian leaflet “Obesitas dan Pemeriksaan Antropometri: Prediksi kesehatan masa Kini dan Masa Depan” kepada calon responden. Isi leaflet meliputi definisi obesitas, tipe obesitas, risiko obesitas, dan pengukuran antropometri serta standar nilai antropometri (BMI, skinfold thickness, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-pinggul) dan pemeriksaan glukosa, profil lipid, hs-CRP dan tekanan darah.

Calon responden yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, diminta untuk menandatangani informed consent sebagai pernyataan kesediaan untuk ikut dalam penelitian secara sukarela. Responden yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian akan mencantumkan nama, usia, nomor telepon,

dan alamat pada informed consent serta menandatangani informed consent setelah mendapatkan kejelasan penuh dari peneliti. Informed consent yang digunakan dalam penelitian telah memenuhi standar dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Sehari sebelum pengukuran antropometri dan pengambilan darah dilakukan, responden dihubungi via short message system (sms) dan via telepon bila responden tidak membalas sms dari peneliti. Hal ini dilakukan untuk memberikan konfirmasi ulang mengenai tempat pelaksanaan pengukuran parameter dan persyaratan yang harus dilakukan sebelum pengukuran, yaitu berpuasa selama 8-10 jam sebelum pengukuran dilaksanakan. Pada saat responden hadir untuk pemeriksaan, responden dikonfirmasi lagi mengenai puasa tidaknya responden pada malam harinya. Responden yang belum hadir saat pelaksanaan pengukuran parameter, dihubungi kembali melalui telepon untuk mengkonfirmasi kehadirannya. Responden dapat membatalkan kesediaan untuk ikut serta dalam penelitian tanpa harus memberikan alasan mengenai pembatalan ikut serta dalam penelitian sesuai yang tertera di dalam informed consent.

4. Validitas dan reabilitas instrumen penelitian

Suatu instrumen penelitian dikatakan valid bila dapat mengukur apa yang hendak diukur. Meteran yang valid dapat digunakan untuk mengukur panjang dengan teliti, karena meteran memang merupakan alat untuk mengukur panjang. Meteran tersebut menjadi tidak valid bila digunakan untuk mengukur berat badan. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama (Sugiyono, 2008). Menurut Subdit Bina Pelayanan Patologi dan Toksikologi Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, Ditjen Bina Pelayanan Medik, DepKes Republik Indonesia, alat kesehatan dikatakan baik bila koefisien variasi (CV) ≤ 5%. Pengujian reliabilitas instrumen meteran “penjahit” untuk mengukur lingkar pinggang dan pinggul dilakukan dengan menghitung hasil pengukuran dari instrumen sebanyak 5 kali. Koefisien variasi yang dihasilkan pada validasi meteran untuk mengukur LP adalah sebesar 0,18% dan RLPP sebesar 0,08%. Berdasarkan nilai koefisien variasi yang dihasilkan, penelitian ini memiliki nilai presisi yang baik.

5. Pengukuran parameter

Parameter yang diukur adalah lingkar pinggang, lingkar pinggul (untuk menghitung rasio lingkar pinggang-pinggul) dan kadar glukosa darah puasa. Pengambilan darah pada responden yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan oleh tenaga ahli dari laboratorium Parahita®. Cara pengambilan darah mula-mula yaitu pemasangan ikatan pembendungan (torniquet) pada lengan atas. Lokasi penusukan pada lipatan siku dalam. Mula-mula responden disapukan kapas yang dibasahi disinfektan (alkohol) pada lipatan siku dalam. Kemudian spuit injeksi disuntikkan dengan posisi 45º ke pembuluh vena yang terdapat pada lipatan siku dalam. Darah diambil perlahan dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi bertutup. Toniquet dilepas, kemudian jarum ditarik dengan tetap menekan lubang penusukan dengan kapas alkohol. Tempat bekas suntikan ditekan dengan kapas alkohol dan ditutup dengan plester. Darah kemudian dibawa ke laboratorium Parahita® oleh petugas laboratorium.

Pengukuran antropometri pada penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti. Responden diminta untuk membuka atau mengangkat baju serta membuka dan menurunkan sedikit celana maupun rok yang digunakan untuk mengukur lingkar pinggang dan pinggul. Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul dilakukan dengan melingkarkan meteran pada pinggang dan pinggul responden.

6. Pembagian hasil pemeriksaan

Pembagian hasil pemeriksaan diberikan secara langsung oleh peneliti kepada responden secara berpasangan atau berkelompok dan peneliti memberikan kejelasan makna hasil pemeriksaan dan memberikan saran-saran untuk menjaga kesehatan jika ditemukan hasil pemeriksaan yang tidak normal. Pada kesempatan ini pula, tim peneliti melakukan wawancara terkait kondisi responden saat melakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan laboratorium. Tujuan dari dilakukannya wawancara ini adalah untuk memastikan kondisi kesehatan responden, apakah responden benar-benar dalam keadaan sehat (tidak mengalami salah satu dari kriteria eksklusi penelitian) pada saat dilakukannya pengukuran antropometri maupun pemeriksaan laboratorium. Hasil wawancara ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan responden yang memenuhi syarat penelitian.

Dokumen terkait