• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

D. Instrumen Penelitian

Lia Amalia Nurina, 2014

Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman matematis. Tes kemampuan pemahaman matematis pada penelitian ini berbentuk uraian yang terdiri dari tujuh butir soal. Pemilihan tes uraian bertujuan untuk mengungkapkan pemahaman matematis siswa terhadap materi yang telah diberikan setelah kedua kelompok memperoleh pembelajaran. Instrumen tes ini digunakan pada saat pretes dan postes dengan karakteristik setiap soal pada masing-masing tes identik. Setiap butir soal disesuaikan dengan indikator pemahaman matematis.

Penyusunan tes pemahaman matematis ini diawali dengan pembuatan kisi-kisi tes yang mencakup kompetensi dasar, kemampuan yang diukur, indikator, serta jumlah butir soal. Setelah membuat kisi-kisi soal, kemudian dilanjutkan dengan menyusun soal beserta kunci jawaban dan aturan pemberian skor untuk masing-masing butir soal.

Adapun pedoman pemberian skor yang digunakan adalah sebagai berikut

Tabel 3.1

Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Matematis No

Soal

Aspek yang diukur

Indikator Respon siswa terhadap soal Skor 1. Pemahaman Konsep Menjelaskan pengertian Tidak menjawab 0 Salah mendefinisikan 1 Benar mendefinisikan

tetapi tidak lengkap

2

Benar mendefinisikan 3 Mengklasifikasikan Tidak menjawab 1

Mengklasifikasikan dengan benar

2

2. Pemahaman Konsep

Menginterpretasikan Tidak menjawab 0 Salah menginterpretasikan 1 Benar menginterpretasikan tetapi tdak lengkap

34

Lia Amalia Nurina, 2014

Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Benar menginterpretasikan dan lengkap 5 No Soal Aspek yang diukur

Indikator Respon siswa terhadap soal

Skor

3 Pemahaman Konsep

Menerapkan konsep Tidak menjawab 0 Benar menggunakan

konsep, tapi slaah solusi akhir

5

Benar menggunakan konsep dan benar solusi akhir 10 4. Pemahaman Konsep Mengubah situasi ke dalam model matematika Tidak menjawab 0

Kurang tepat dalam membuat model matematika/sketsa dan salah dalam solusi akhir

5

Membuat model

matematika/sketsa dengan benar tetapi salah dalam solusi akhir

10

Membuat model

matematika/ skets dengan benar dan benar dalam solusi akhir

Lia Amalia Nurina, 2014

Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pemahaman Konsep

Menginterpretasi Tidak menjawab 0 Salah menginterpretasikan 5 Benar menginterpretasikan tetapi tidak lengkap

10 Benar menginterpretasikan dan lengkap 20 No Soal Aspek yang diukur

Indikator Respon siswa terhadap soal Skor 6. Pemahaman Relasional Menjelaskan hubungan antar konsep matematika Tidak menjawab 0

Salah dalam menentukan konsep dan

menghubungkan konsep dalam menyelesaikan soal

5

Menentukan konsep-konsep dengan benar tapi salah dalam menghubungkan konsep tersebut dalam menyelesaikan soal

10

Menentukan konsep-konsep dengan benar dan dapat menghubungkan konsep tersebut dalam

menyelesaikan soal

15

Salah dalam menyimpulkan 5 Menyimpulkan Menyimpulkan suatu

konsep dengan benar

10

36

Lia Amalia Nurina, 2014

Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Pemahaman Relasional

Mengkaitkan suatu konsep dengan konsep lainnya

Salah dalam mengaitkan konsep

5

Kurang tepat dalam mengaitkan konsep

10

Dapat mengaitkan konsep dengan benar

20

Agar instrumen itu baik, maka harus di ujicobakan terlebih dahulu pada siswa yang telah mendapatkan materi yang akan disampaikan, dengan maksud untuk mengetahui terpenuhi tidaknya validitas dan reliabilitasnya. Selain itu, dari hasil uji coba, setiap butir soal dianalisis untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Berdasarkan data hasil ujicoba, tes yang dibuat telah memenuhi dua macam validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis dipenuhi melalui pertimbangan dan kajian dosen pembimbing dan guru matematika. Untuk validitas empiris penulis melakukan uji coba soal terhadap siswa kelas IX SMP N 52 Bandung . Adapun analisis data hasil uji coba dilakukan sebagai berikut:

a. Validitas

Validitas butir soal dilakukan untuk mengetahui butir-butir soal yang dapat digunakan dan yang tidak dapat digunakan dalam penelitianPerhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment Pearson:

= ∑ ∑ ∑

√ ∑ – ∑

keterangan:

: Koefisien korelasi antara X dan Y X : Skor item tes

Y : Skor total

N : Jumlah peserta tes

Lia Amalia Nurina, 2014

Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemungkinan interpretasi:

(i) Jika rhit≤ rtabel , maka korelasi tidak signifikan. (ii) Jika rhit > rtabel , maka korelasi signifikan.

Hasil interpretasi yang berkenaan dengan validitas butir soal dalam penelitian ini dinyatakan pada Tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2

Interpretasi Koefisien Korelasi Validitas

Nilai Interpretasi

rxy≤ 0,00 Tidak Valid

0,00 < rxy ≤ 0,20 Validitas sangat rendah 0,20 < rxy ≤ 0,40 Validitas rendah 0,40 < rxy ≤ 0,60 Validitas sedang 0,60 < rxy ≤ 0,80 Validitas tinggi 0,80 < rxy ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi

Selanjutnya koefisien korelasi yang diperoleh dengan menggunakan pengolahan data program Anates yang disesuaikan dengan perhitungan pada Lampiran. Hasil uji coba instrumen tes kemampuan pemahaman matematis siswa yang telah dilakukan dirangkum pada tabel berikut.

Tabel 3.3

Validitas Tes Kemampuan Pemahaman Matematis No

soal

thitung ttabel Signifikan Validitas

38

Lia Amalia Nurina, 2014

Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. 0,545 3,63 2,045 Signifikan Valid 3. 0,521 3,44 2,045 Signifikan Valid 4. 0,496 3,18 2,045 Signifikan Valid 5. 0,876 9,98 2,045 Sangat Signifikan Valid 6. 0,835 8,46 2,045 Sangat Signifikan Valid 7. 0,507 3,33 2,045 Signifikan Valid

b. Reliabilitas

Dalam menguji reliabilitas digunakaan uji konsistensi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.

              

2 2 11 1 1 t b V k k r  , (Arikunto, 2006: 196) Dimana: r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

= jumlah varian butir/item

2

t

V = varian total

Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reabilitas alat evaluasi dapat digunakan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Nilai Interpretasi 0,2 Sangat rendah 0,2 < 0,4 Rendah 0,4 < 0,6 Sedang 0,6 < 0,8 Tinggi 0,8 < 1,00 Sangat tinggi Sumber: Suherman dan Sukjaya (1990)

Lia Amalia Nurina, 2014

Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas butir soal secara keseluruhan untuk instrumen kemampuan pemahaman matematis siswa diperoleh nilai tingkat reliabilitas sebesar 0,85 sehingga dapat diinterpretasikan bahwa instrumen kemampuan pemahaman matematis mempunyai reliabilitas tinggi.

c. Daya Pembeda

Daya pembeda digunakan untuk melihat sejauh mana kemampuan butir soal mampu membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa berkemampuan rendah. Maks 2 1    N S S DP A B

(Jihad dan Haris, 2010)

Keterangan:

DP = daya pembeda

SA = jumlah skor yang dicapai siswa kelompok atas SB = jumlah skor yang dicapai siswa kelompok bawah N = jumlah siswa dari kelompok atas dan kelompok bawah Maks = skor maksimal

Klasifikasi koefisien daya pembeda dapat dilihat seperti pada tabel berikut

Tabel 3.5

Kriteria Daya Pembeda Tiap Butir Soal No. Nilai Daya Pembeda (DP) Interpretasi

1 DP ≤ 0,00 Sangat Jelek

2 0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek

3 0,20 < DP ≤ 0,40 Sedang

4 0,40 < DP ≤ 0,70 Baik

5 0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik Sumber: Suherman dan Sukjaya (1990)

Dari hasil perhitungan daya pembeda instrumen kemampuan pemahaman matematis siswa dirangkum dalam Tabel 3.6 di bawah ini.

Tabel 3.6

Daya Pembeda Instrumen Kemampuan Pemahaman No Soal Daya Pembeda Interpretasi

40

Lia Amalia Nurina, 2014

Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 0,28 Cukup 2 0,48 Baik 3 0,35 Baik 4 0,29 Cukup 5 0,64 Baik 6 0,44 Baik 7 0.027 Jelek d. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran digunakan untuk melihat keberadaan butir soal apakah dipandang sukar, sedang atau mudah. Tingkat kesukaran pada masing-masing butir soal uraian dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Maks    n S S IK A B

(Jihad dan Haris, 2010) Keterangan:

IK = indeks kesukaran tiap butir soal

SA = jumlah skor yang dicapai siswa kelompok atas SB = jumlah skor yang dicapai siswa kelompok bawah n = jumlah siswa dari kelompok atas dan kelompok bawah Maks = skor maksimal

Klasifikasi koefisien indeks kesukaran dapat dilihat seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.7

Klasifikasi Koefisien Indeks Kesukaran No. Nilai Indeks Kesukaran (IK) Interpretasi

1 IK = 0,00 Sangat Sukar

2 0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar 3 0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang 4 0,70 < IK< 1,00 Mudah

5 IK = 1,00 Sangat Mudah

Sumber: Suherman dan Sukjaya (1990)

Dari hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen kemampuan berpikir kritis matematis siswa dirangkum dalam Tabel 3.8 di bawah ini.

Lia Amalia Nurina, 2014

Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8

Analisis Indeks Kesukaran

No Soal Tingkat Kesukaran Interpretasi

1 0,63 Sedang 2 0,75 Mudah 3 0,57 Sedang 4 0,25 Sukar 5 0,32 Sedang 6 0,23 Sukar 7 0,039 Sangat Sukar

2. Skala Kemandirian Belajar Siswa

Penggunaan skala kemandirian belajar dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah kemandirian belajar siswa terhadap pembelajaran matematika. Skala kemandirian belajar diberikan kepada kedua kelas yang dijadikan sampel penelitian. Skala ini diberikan setelah siswa mendapatkan pretes dan postes, dan disusun berdasarkan indiktor skala kemandirian belajar siswa.

Skala ini disusun dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Empat pilihan ini berguna untuk menghindari pilihan ragu-ragu siswa terhadap pernyataan yang diberikan, dan peneliti menghindari pernyataan yang dapat membuat siswa ragu-ragu dalam menjawab. Pernyataan yang diberikan bersifat pernyataan tertutup, tentang pendapat siswa yang terdiri dari pernyataan pernyataan positif dan negatif. Aspek-Aspek dan indikator kemandirian belajar yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari aspek dan indikator kemandirian belajar yang dikembangkan oleh Sumarmo,2013 dengan modifikasi seperlunya.

Tabel 3.9

42

Lia Amalia Nurina, 2014

Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Alternatif Jawaban

Bobot Penilaian

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

3. Lembar Observasi.

Observasi adalah suatu teknik evaluasi non tes yang menginventarisasikan data tentang sikap dan kepribadian siswa dalam kegiatan belajarnya. Menurut Riduwan (2002:30) menyatakan bahwa observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat kegiatan yang dilakukan. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan dan perilaku siswa secara langsung. Selain itu lembar observasi dilakukan untuk melihat suasana pada saat pembelajaran berlangsung, dan mengevaluasi apakah tahap-tahap pada strategi ETH dilaksanakan atau tidak oleh guru. Alat yang digunakan adalah lembar observasi dan setiap observer membuat catatan lapangan.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP memuat komponen-komponen : standar kompetensi, kompetenesi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, alat/bahan/sumber belajar, dan penilaian 5. Bahan Ajar

Bahan ajar yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk Lembar Aktifitas Siswa (LAS), dan menggunakan buku paket dengan berbagai penerbit seperti erlangga, bumi aksara dan BSE. Materi yang diberikan dalam penelitian ini adalah bangun ruang sisi datar yang merujuk pada Kurikulum 2006 yang dikembangkan dalam 8 LAS dan soal-soal yang berbentuk tes uraian. Penyusunan LAS yang digunakan berupa kegiatan yang dilakukan siswa sehingga

Lia Amalia Nurina, 2014

Strataegi everyone is a teacher here untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat menemukan dan merepresentasikan materi tersebut dalam menyelesaikan soal-soal yang telah disediakan pada LAS

6. Pedoman wawancara siswa.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.(Sugiyono, 2012).

Dokumen terkait