• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

METODE PENELITIAN

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian diperlukan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian terhadap penerapan metode inkuiri sosial dan tingkat berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS. Data yang akan dihasilkan dari penelitian ini akan dikumpulkan melalui instrumen penelitian sebagai berikut.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk megamati proses kegiatan pembelajaran selama pernelitian berlangsung. Peneliti membuat lembar observasi terfokus dengan format check list yang digunakan untuk memberikan pengamatan serta penilaian terhadap aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru serta segala kondisi kegiatan belajar mengajar.

a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi ini merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa selama proses pelaksanaan tindakan penelitian. Lembar observasi ini bertujuan untuk melihat dan mengamati kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS yang mencakup: (1) tahap orientasi yang terdiri dari: kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS dan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS; (2) tahap kegiatan inti yang terdiri dari: ketertiban sikap

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa saat pembelajaran IPS berlangsung, respon siswa, keterlibatan siswa dalam aktif berpendapat maupun bertanya, kualitas pendapat siswa, tingkat percaya diri siswa saat berpendapat, dan sikap saling menghargai pendapat yang berbeda; (3) tahap kegiatan akhir yang terdiri dari: kemampuan siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran dan sikap siswa saat mengakhiri pembelajaran.

b. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lembar observasi ini juga merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas guru selama pelaksanaan tindakan berlangsung diantaranya mencakup: (1) tahap orientasi yang terdiri dari kemampuan guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, kemampuan guru dalam menjelaskan teknik-teknik pembelajaran, serta pengamatan terhadap kegiatan guru dalam melakukan review terhadap pembelajaran sebelumnya; (2) tahap kegiatan inti yang terdiri dari kemampuan guru dalam menarik minat siswa untuk belajar, kemampuan dan kecakapan guru dalam membimbing, memotivasi, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola waktu, memanfaatkan media yang ada, bersikap demokratis, menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan meluruskan kembali pendapat siswa; (3) tahap evaluasi yang terdiri dari kemampuan guru dalam melakukan penilaian selama proses pembelajaran dan kemampuan guru dalam membuat bentuk evaluasi yang sesuai dengan pembelajaran; (4) tahap kegiatan akhir yang terdiri dari guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberikan tindak lanjut terhadap kegiatan pembelajaran selanjutnya dan menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama dengan siswa.

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan instrumen yang digunakan untuk menuliskan peristiwa-peristiwa penting selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Format catatan lapangan ini meliputi pengisian waktu, deskripsi kegiatan pembelajaran, dan refleksi analisis dari hasil deskripisi kegiatan pembelajaran. Menurut Sanjaya (2011, hlm. 98) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat catatan lapangan yaitu:

a. Catatan ditulis dengan segala kegiatan yang berlangsung;

b. Hal-hal yang ditulis adalah yang bersangkutan secara langsung dengan fokus masalah;

c. Ditulis dengan kata-kata singkat dan padat sesuai dengan fokus dan sasaran penelitian.

3. Lembar Penilaian

Lembar penilaian digunakan untuk menilai tingkat berpikir kritis siswa serta hasil belajar siswa selama diterapkan metode inkuiri sosial. Peneliti membuat lembar penilaian sesuai dengan rubrik penilaian yang telah dibuat.

a. Lembar Penilaian Kemampuan Tingkat Berpikir Kritis Siswa

Lembar penilaian kemampuan tingkat berpikir kritis siswa ini merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai tingkat kemampuan berpikir kritis siswa selama proses penelitian tindakan kelas dilakukan. Lembar penilaian ini mencakup kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dengan relevan dan kritis, kemampuan siswa dalam mencari perasamaan dan perbedaan nilai positif dan negatif dari setiap permasalahan yang dibahas, kemampuan siswa dalam membuat contoh, kemampuan siswa dalam menyertakan bukti dan fakta dalam menguatkan pendapatnya, kemampuan siswa dalam membuat generalisasi atau kesimpulan, kemampuan siswa dalam merekonstruksi gagasan,

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan siswa dalam membuat hipotesis atau solusi alternatif serta kemampuan siswa dalam menggunakan tata bahasa yang baik dan benar saat mengungkapkan pendapat.

b. Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa

Lembar penilaian hasil belajar siswa ini juga merupakan perangkat yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru melalui metode inkuiri sosial. Penilaian hasil belajar ini merupakan nilai gabungan dari setiap penilaian dalam satu siklus kegiatan seperti penilaian hasil tugasnya dan penilaian terhadap kemampuan presentasinya.

4. Lembar Angket

Peneliti juga membuat instrumen penelitian berupa lembaran angket yang akan diberikan kepada siswa. Lembaran angket ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif dan efisien penerapan metode inkuiri sosial untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis berdasarkan asumsi siswa. Lembar angket mencakup pernyataan-pernayatan yang berhubungan dengan tingkat kepuasan siswa terhadap penerapan metode inkuiri sosial berdasarkan tahapan-tahapannya diantaranya:

a. Tahap orientasi yang terdiri dari kepuasan siswa terhadap materi yang disajikan oleh guru, sejauh mana siswa mengerti materi pembelajaran yang dijelaskan oleh guru, seberapa jelas informasi yang diberikan oleh guru mengenai materi yang akan dibahas, serta seberapa besar semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan membahas materi yang disajikan oleh guru.

b. Tahap perumusan masalah yang terdiri dari kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dengan menggunakan metode inkuiri sosial, kemampuan siswa dalam berpikir teliti, kemampuan siswa dalam

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memahami materi yang disajikan, kepuasan siswa terhadap bimbingan yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, kepuasan siswa terhadap waktu yang diberikan oleh guru dalam menyelesaikan tugasnya dan seberapa jauh siswa dapat mengerti penjelasan dari guru.

c. Tahap perumusan hipotesis yang terdiri dari seberapa jauh siswa termotivasi untuk ikut aktif berpendapat melalui metode inkuiri sosial, seberapa besar siswa merasa diberikan kebebasan untuk berpendapat, antusiasme siswa dalam mencari jawaban yang tepat dari pertanyaan yang diajukan, seberapa banyak siswa yang ikut terlibat aktif dalam pembelajaran, seberapa besar siswa terdorong untuk meningkatkan pengetahuannya, seberapa besar siswa merasa guru menghargai pendapatnya, seberapa besar siswa merasa tertantang untuk menyanggah pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapatnya, dan kemampuan siswa dalam menghargai pendapat orang lain yang berbeda.

d. Tahap pengumpulan data yang terdiri dari seberapa besar siswa terdorong untuk mencari sumber informasi lain dari internet maupun buku untuk melengkapi jawabannya.

e. Tahap pengujian hipotesis yang terdiri dari seberapa banyak siswa yang selalu mengoreksi kembali jawabannya, kemampuan siswa dalam memberikan contoh, kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat yang disertai dengan bukti dan fakta, kemampuan siswa dalam menguraikan faktor-faktor sebab akibat dari permasalahan yang dibahas, serta kemampuan siswa dalam membuat solusi alternatif.

f. Tahap pengambilan kesimpulan yang terdiri dari kemampuan siswa dalam mencari dampak positif dan negatif dari permasalahan yang dibahas, kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan, dan kemampuan siswa dalam memahami makna dari kesimpulan yang dibuat.

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara merupakan pedoman percakapan untuk maksud tertentu yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara. Pedoman wawancara ini digunakan saat pra-penelitian dilakukan kepada guru dan beberapa orang siswa dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah awal yang dirasakan oleh siswa dan guru disamping hasil pengamatan peneliti. Selain itu juga wawancara ini bertujuan untuk mengetahui apakah guru pernah menerapkan metode inkuiri sosial atau belum dalam pembelajaran di kelas yang akan dilakukan penelitian.

6. Rubrik Penilaian

Rubrik berisikan tentang aspek-aspek yang akan menjadi penilaian siswa untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian terhadap seluruh siswa yang dilakukan secara individu khsusunya terhadap tingkat kemampuan berpikir kritis siswa. Rubrik ini digunakan sebagai patokan kriteria penilaian pada lembar penilaian terhadap tingkat capaian kemampuan berpikir kritis dan aspek kegiatan pembelajaran lainnya. Zaniul (2001, hlm. 26) berpendapat bahwa rubrik biasanya dibuat dalam bentuk tabel dua jalur, yaitu baris yang berisi kriteria dan kolom yang berisi mutu. Kriteria dapat dinyatakan secara garis besar, kemudian dirinci menjadi komponen-komponen penting. Adapun langkah-langkah pengembangan rubrik yang dikemukakan oleh Zainul (2001 hlm. 26) sebagai berikut.

a. Menentukan konsep, kemampuan atau kinerja yang akan diasesmen;

b. Merumuskan atau mendefinisikan dan menentukan urutan konsep dan atau kemampuan yang akan diasesmen ke dalam rumusan atau definisi yang menggambarkan aspek kognitif dan aspek kinerja;

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menentukan konsep atau kemampuan yang terpenting dalam tugas yang harus diasesemen;

d. Menentukan skala yang akan digunakan;

e. Mendeskripsikan kinerja mulai dari yang diharpakan sampai dengan kinerja yang tidak diharapkan;

f. Melakukan uji coba dengan membandingkan kinerja atau hasil kerja siswa dengan rubrik yang telah dikembangkan;

g. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kinerja atau hasil kerja siswa dari uji coba tersebut kemudian dilakukan revisi, terhadap deskripsi kinerja, maupun konsep dan kemampuan yang akan diasesmen;

h. Memikirkan kembali tentang skala yang digunakan; i. Merevisi skala yang akan digunakan.

Dokumen terkait