• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

METODE PENELITIAN

F. Analisis Data

2. Analisis data kuantitatif

Data kuantitatif ini diperoleh dari hasil angket yang diisi oleh siswa dan lembar observasi capaian tingkat berpikir kritis siswa yang kemudian dihitung untuk mencari rata-rata dan disajikan dalam bentuk persentase. Dalam menganalisis data kuantitiatif ini hasil penelitian ini dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung checklist setiap jawaban pada setiap pernyataan b. Menjumlahkan jawaban subjek penelitian

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menghitung presentasi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban. Rumus untuk menghitung persentase jawaban dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (2001, hlm. 19)

dimana:

P= Jumlah persentase yang dicari

F= Jumlah frekuensi jawaban untuk tiap alternatif N= Jumlah sampel penelitian

Semua data yang masuk berdasarkan alat penelitian yang telah diperiksa dilakukan kategorisasi dan tabulasi dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan sejenisnya. Dengan demikian, langkah penghitungan data angket adalah sebagai berikut:

Sedangkan langkah penghitungan persentase pencapaian tingkat berpikir kritis siswa adalah sebagai berikut:

Setelah dihitung kemudian hasilnya diklasifikasikan dalam klasifikasi kategori rentang skor yang disusun oleh peneliti yang mengacu pada

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kriteria kuantitatif dengan pertimbangan yang dijelaskan oleh Arikunto dan Jabar (2009, hlm. 35) sebagai berikut:

Tabel 3.1. Klasifikasi Kategori Rentang Skor

RENTANG SKOR KATEGORI

85%-100% Sangat Baik

71%-84% Baik

55%-70% Cukup

<55% Kurang

Sumber: diolah oleh peneliti

Selain itu penghitungan nilai hasil belajar berdasarkan kriteria kualitatif dengan pertimbangan pembobotan yang dijelaskan oleh Arikunto dan Jabar (2009, hlm. 37) adalah sebagai berikut.

dimana:

NK = Nilai Komponen BI = Bobot Indikator NI = Nilai indikator

Sehingga persentase untuk pemberian bobotnya adalah

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Penerapan metode inkuiri sosial untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS terhadap isu kesenjangan sosial-ekonomi di kelas VII C SMP Negeri 5 Kota Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Perencanaan yang perlu disiapkan merupakan suatu rancangan pelaksanaan

pembelajaran dengan memperhatikan beberapa aspek yang harus disesuaikan dengan kondisi kelas dan karakteristik siswa. Kondisi dan karakterisitik kelas dan siswa berdasarkan hasil identifikasi awal penelitian ini diantaranya (a) siswa bosan dengan tugas LKS yang materinya tekstual dan kurang menarik; (b) siswa kurang diberi kesempatan untuk dapat merefleksikan materi pembelajaran dan kurang diberikan kesempatan untuk dapat berbeda pendapat; (c) tingkat kemampuan berpikir kritis siswa masih dikatakan dalam kategori rendah; (d) pembelajaran masih mengedepankan hasil belajar daripada proses pembelajaran. Disamping itu perencanaan penerapan metode inkuiri dalam penelitian ini dilakukan dengan cara, pertama menentukan tema-tema mengenai isu kesenjangan sosial-ekonomi yang kontekstual; kedua, merencanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menentukan jenis metode inkuiri yang cocok untuk diterapkan; ketiga, merencanakan penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran.

2. Pelaksanaan penerapan metode inkuiri sosial ini dilakukan dalam 3 siklus melalui jenis metode inkuiri yang berbeda pada setiap penerapan siklusnya. Pada siklus pertama diterapkan jenis inkuiri terbimbing dengan cara memberikan teks artikel mengenai kehidupan masyarakat modern dan

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tradisional yang direfleksikan oleh siswa secara individu. Hasilnya siswa dinilai masih belum mengerti bagaimana cara merefleksikan hasil bacaan teks. Sementara itu, hasil angket menunjukkan siswa masih menganggap guru kurang memberikan kesempatan dan bimbingan kepada siswa. Pada siklus kedua diterapkan metode inkuiri bebas dengan memberikan tugas untuk mencari permasalahan sesuai dengan tema yang telah ditentukan secara berkelompok dengan hasil refleksi dan analisisnya dalam madding portofolio yang kreatif dan menarik. Hasilnya terjadi peningkatan yang baik dari pelaksanaan siklus pertama yang menunjukkan bahwa siswa sudah mampu untuk merekonstruksi gagasannya kembali dengan baik, jelas dan logis. Disamping itu, hasil data angket menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kepuasan siswa terhadap metode pembelajaran inkuiri sosial yang diterapkan oleh guru. Sementara itu, pada siklus ketiga diterapkan pula jenis inkuiri bebas dengan memberikan tugas untuk melakukan observasi langsung kepada masyarakat.. Hasilnya kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasannya secara kritis sudah jauh lebih baik dengan hasil refleksi yang disertai fakta dan contoh-contoh nyata yang relevan. Disamping itu, hasil angket juga menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kepuasan siswa terhadap metode pembelajaran inkuiri sosial yang banyak mengaku sangat senang melakukan kegiatan pembelajaran dengan observasi.

3. Mengatasi kendala yang terjadi saat pelaksanaan penerapan metode inikuiri sosial untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS terhadap isu kesenjangan sosial-ekonomi yaitu diantaranya pertama peneliti melakukan diskusi dan bimbingan yang intensif dengan guru mitra dan dosen pembimbing untuk menentukan tema yang sesuai dan dapat diterapkan dalam pembelajaran. Kedua guru perlu lebih tegas lagi saat mengajar siswa dikelas terutama tegas kepada siswa yang mengganggu

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketertiban pembelajaran di dalam kelas. Ketiga yaitu intonasi suara guru yang cukup kecil dapat diatasi dengan cara guru berkeliling saat menjelaskan materi dan ketika menyuruh siswa untuk tertib guru tidak perlu berteriak-teriak cukup memberikan sanksi yang tegas kepada siswa yang bersangkutan yang membuat keributan. Keempat guru perlu memberikan penjelasan yang rinci dan jelas agar siswa tidak bertanya-tanya berulang kali saat kegiatan pembelajaran dilakukan dan menghambat waktu yang telah ditentukan. Kelima guru perlu mempersiapkan kebutuhan media pendukung proses pelaksanaan pembelajaran secara matang sehingga dan terakhir adalah guru perlu mempersiapkan rencana kedua bilamana waktu yang diperlukan untuk proses pelaksanaan siklus pembelajaran tidak sesuai dengan rencana yang telah ditentukan karena hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan metode inkuiri sosial dalam pembelajaran IPS terhadap isu kesenjangan sosial-ekonomi meningkat dengan baik pada setiap pelaksanaan siklusnya. Pada siklus pertama tingkat kemampuan berpikir kritis siswa masih berada dalam kategori rendah. Sebagian besar siswa hanya mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan teks yang disediakan oleh guru. Pada siklus kedua, tingkat kemampuan berpikir kritis siswa sudah berada dalam kategori baik siswa sudah cukup mampu untuk mengungkapkan pendapat dengan jelas dan sesuai dengan pertanyaan namun masih belum terlihat argument kritisnya. Siswa juga mampu memberikan contoh yang relevan dan tepat dengan permasalahan yang dibahas dan pendapat yang diberikan.. Pada siklus ketiga, tingkat kemampuan berpikir kritis siswa sudah berada dalam kategori sangat baik. Siswa sudah mampu untuk mengungkapkan pendapat dengan jelas dan sesuai dengan pertanyaan dan mulai terlihat daya kritisnya dalam merefleksikan

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suatu permasalahan terhadap kondisi kehidupan nyata yang terjadi di lingkungan masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan penelitian dengan menerapkan metode inkuiri sosial untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS terhadap isu kesenjangan sosial-ekonomi, terdapat beberapa poin yang menjadi saran dari peneliti kepada berbagai pihak yang terkait dalam penelitian ini diantaranya:

1. Bagi pihak sekolah

Peneliti berharap melalui penelitian yang dilakukan dengan menerapkan metode inkuiri sosial dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS khususnya di SMP Negeri 5 Kota Bandung. Selain itu pula, pembelajaran yang dilakukan di sekolah perlu memperhatikan proses pembelajaran itu sendiri bukan hanya melihat hasil dari pembelajaran yang dapat dicapai oleh siswa. Peneliti juga berharap pihak sekolah dapat memberikan dukungan, sarana dan prasarana yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan metode yang kreatif dan inovatif dengan menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran.

2. Bagi guru

Peneliti berharap metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat lebih inovatif dan kreatif sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru dapat mengembangkan berbagai metode dan model pembelajaran yang disenangi oleh siswa agar dapat lebih bersemangat dalam mempelajari mata pelajaran IPS. Disamping itu, pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri sosial dapat digunakan sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan demikian, pembelajaran tidak hanya mengembangkan

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemahaman konsep semata, akan tetapi siswa juga dapat merefleksikan hasil pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat. Guru dapat menerapkan metode inkuiri sosial dengan mengembangkan tema-tema permasalahan sosial yang sering terjadi di lingkungan masyarakat khsususnya permasalahan yang dekat dengan kehidupan siswa, sehingga siswa akan lebih mudah dan lebih terpacu untuk mengungkapkan pendapat maupun bertanya. 3. Bagi siswa

Melalui penelitian ini, peneliti berharap siswa dapat lebih meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya dan menyenangi pembelajaran IPS yang sering dianggap remeh. Peneliti juga berharap hasil pembelajaran yang didapatkan dan direfleksikan oleh siswa dapat berguna bagi kehidupannya di lingkungan masyarakat nanti. Disamping itu pula, siswa diharapkan dapat lebih aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran agar pembelajaran tidak terjadi secara satu arah saja tetapi lebih interaktif dan menyenangkan.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat peneliti kemukakan. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya dan secara khusus dapat menjadikan bahan pertimbangan bagi sekolah untuk dapat menerapkan metode inkuiri sosial dalam pembelajaran IPS tidak hanya menggunakan metode yang konvensional yang membuat siswa merasa cepat bosan dengan pembelajaran IPS.

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Hani. (2008). Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Tesis Pada Pascasarjana UPI: Tidak Diterbitkan Arifin, Zaenal. (2009). “Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru”.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi S.A. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Akara

Basrowi & Suwandi. (2008). “Memahami Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Rineka Cipta.

Basrowi. (2005). Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia Dahlan, M.D. (1990). Model-Model Mengajar. Bandung: Diponegoro Daryanto. (2012). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Effendi, Ridwan., dkk. (2009). “Pengembangan Pendidikan IPS SD”. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Filsaime, Dennis K. (2007). Terjemahan Oleh: Sunarni. Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Fisher, Alec. (2009). Critical Thinking: an Introduction. Cambridge University Press. Terjemahan oleh: Hadinata, Benyamin. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga

Hamalik, Oemar. (2010). “Kurikulum dan Pembelajaran”. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Hasan, S.H. (1996). Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Depdikbud

Hopkins, David. (2011). A Teacher’s Guide to Classroom Research. New York: Two Pen Plaza. Diterjemahkan Oleh: Fawaid, Achmad. (2011). Panduan

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru: Penelitian Tindakan Kelas Edisi Ke empat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Jensen, Eric. (2008). “Brain Based Learning” California: Corwin Press; Diterjemahkan oleh: Molan, Bunyamin. (2010). “Pembelajaran Berbasis

Otak” Jakarta: Indeks

Komalasari, Kokom. (2011). “Pembelajaran Kontekstual”. Bandung: PT Refika

Aditama

Kunandar. (2008). “Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru”. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.

Kuswara, Wowo Sunaryo. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ruhimat, Toto. (2009). “Kurikulum Pembelajaran”. Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sapriya. (2012). “Pendidikan IPS”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Setiadi, Elly M., Usman Kolip. (2011). Pengantar Sosiologi : Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi dan Pemecahannya. Jakarta: Kencana Predana Media Group

Sobur, Alex. (2003). “Psikologi Umum”. Bandung: CV Pustaka Setia

Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Soetomo. (2010). Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soyomuki, Nurani. (2010). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Ar-Ruzz Media

Sudjana , N (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suyito, Imam.(2011). “Memahami Tindakan Pembelajaran: Cara Mudah dalam

Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas”. Bandung: Refika Aditama

Wahab, Abdul Azis. (2008). “Metode dan Model-Model Mengajar IPS”. Bandung: Alfabeta

Weber, Max. (1946). Essays in Sociology. Oxford University Press. Terjemahan Oleh: Noorkholish dan Tim Penerjemah Promothea. (2009). Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wignjosoebroto, Soetandyo. (2013). Hukum dalam Masyarakat. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wijaya. (1996). Pendidikan Remedial Sarana Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Rosda Karya

Wiriatmadja, Rochiati. (2009). “Metode Penelitian Tindakan Kelas”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Zainul, A. (2001). Alternative Assesment. Jakarta: PAU-PPAI-UT

Zainul, Asmawi dan Nasution, Noehi. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Skripsi, Tesis & Disertasi:

Ariani, Hani. (2008). Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Tesisi Pada Pascasarjana UPI: Tidak Diterbitkan

Darsono. (2008). “Pengembangan Metode Inkuiri Sosial dalam Pembelajaran

IPS di Sekolah Dasar”. Disertasi UPI. Tidak diterbitkan

Djollong, Andi Fitriani. “Penggunaan Metode Reciprocal Teaching dalam

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kritis dan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar”. Tesis Pada

Prodi Pendidikan Dasar Pasca Sarjana UPI: Tidak Diterbitkan

Eva, Neng Setiani. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Controverisal Issues dalam Pembelajaran PKN untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa dalam Pokok Bahasan “Menghargai Persamaan Kedudukan Warga

dalam Berbagai Aspek Kehidupan”. Skripsi UPI: Tidak diterbitkan

Jamaludin, Didi Nur. “Pengaruh Project Based Learning terhadap Berpikir

Kritis, Berpikir Kreatif dan Sikap Ilmuah pada Materi Tumbuhan Biji”.

Tesis UPI. Tidak diterbitkan

Rahmawati, Nita Dyah. 2013. Implementasi Model Controversial Issues terhadap Pembelajaran IPS dalam Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Skripsi pada Prodi Pendidikan IPS. UPI: Tidak Diterbitkan

Sofyan, Ahsan. 2012. Pengaruh Pendekatan Open Ended terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Tesis Pada Program Pascasarjana. UPI: Tidak Diterbitkan

Yahasji, Zaimar (2009). “Kontribusi Persepsi Siswa tentang Kompetensi

Pedagogik dan Kreativitas Guru Mata Pelajaran IPS terhadap

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.” Tesis UPI. Tidak diterbitkan

Yosada, Kardius Richi. 2010. “Model Pembelajaran Inkuiri Sosial dalam

Mengembangkan Berpikir Kreatif Siswa pada Bidang Studi IPS Ekonomi Melalui Isu-Isu Ekonomi Kontemporer di SMA”. Tesis Pada Prodi IPS Pasca Sarjana UPI: Tidak Diterbitkan

Jurnal:

Redhana, I Wayan. 2003. “Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Pemecahan Masalah”

Jurnal Pendidikan dan Pengajaran ISSN 0215-8250 No. 3 Th. XXX JULI 2003. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja

Yosada, Kardius Richi. 2010. “Model Pembelajaran Inkuiri Sosial dalam

Mengembangkan Berpikir Kreatif Siswa pada Bidang Studi IPS Ekonomi Melalui Isu-Isu Ekonomi Kontemporer di SMA” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Nomor 34 Tahun XVIII Edisi Januari – Juni 2010 ISSN 0854-5251 Amrina, Dian Eka. 2010. “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok terhadap Kemampuan Berpikir

Kreatif” Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Nomor 34 Tahun XVIII Edisi

Januari – Juni 2010 ISSN 0854-5251 Internet:

Witra M aryam Nanda Sari, 2014

Penerapan M etode Inkuiri Sosial untuk M eningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa terhadap ISU Kesengajaan Sosial-Ekonomi dalam Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Syawie, Muhammad. (2011). “Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial”. Jurnal

Informasi Vol. 16 No. 03 Tahun 2011. Tersedia [Online] puslit.kemsos.go.id/upload/post/files/21f67d035eb50eff518309e438be4c8 b.pdf. diakses pada tanggal 16 Desember 2013

Dokumen terkait