• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skinfold caliper

dengan merek pi zhi hou du fi®. Alat ini digunakan untuk mengukur abdominal skinfold thickness, suprailiac skinfold thickness, dan triceps skinfold thickness. Pengukuran kadar LDL, HDL, dan kolesterol total diukur oleh laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta menggunakan alat analisis

I. Tata Cara Penelitian 1. Observasi Awal

Pada observasi awal ini dilakukan pencarian informasi mengenai jumlah staf yang masih aktif di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, serta melakukan pencarian tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan responden saat dilakukan penelitian. Penentuan pilihan Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sebagai laboratorium yang akan menganalisis sampel darah responden karena sudah terakreditasi.

2. Permohonan izin dan kerjasama

Permohonan izin untuk melakukan penelitian ini ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Hal ini bertujuan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan sampel darah manusia dan hasil penelitian akan dipublikasikan. Ethical clearance didapatkan pada tanggal 14 Agustus 2014 dengan nomor Ref: KE/FK/896/EC. Permohonan izin kedua ditujukan kepada Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma. Permohonan izin ini bertujuan untuk memperoleh izin melakukan penelitian di lingkup Universitas Sanata Dharma, selanjutnya izin diteruskan ke bagian biro personalia untuk melibatkan responden staf pria dan wanita dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Wakil Rektor I memberikan izin pada tanggal 4 Agustus 2014 dengan tembusan ke kepala biro personalia terkait urusan pendataan responden yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pemberian izin penelitian dari

Wakil Rektor I ini yaitu untuk melibatkan staf administratif dan edukatif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Permohonan kerjasama untuk pengambilan dan analisis darah, diajukan ke bagian Laboratorium Patologi Klinik rumah sakit bethesda Yogyakarta. Penawaran kerjasama juga ditujukan kepada responden penelitian dengan menggunakan informed consent.

3. Pembuatan informed consent dan leaflet

Informed consent merupakan bukti tertulis yang berisi mengenai kesediaan calon responden untuk dapat mengikuti penelitian. Responden yang bersedia mengikuti penelitian diminta untuk mengisi data yang telah disediakan oleh peneliti meliputi nama, usia, tanggal lahir, alamat, nomor HP/telepon yang dapat dihubungi terkait dengan pelaksanaan penelitian, selanjutnya responden mendapatkan penjelasan dari peneliti terkait dengan penelitian yang akan dilakukan, jika responden sudah mengerti dengan jelas maka responden diminta untuk menandatangani informed consent tersebut. Pembuatan informed consent

ini sesuai dengan standar yang ditetapkan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Pembuatan leaflet bertujuan untuk membantu responden dalam memahami gambaran mengenai penelitian ini serta mempermudah peneliti memberikan penjelasan kepada calon responden yang akan mengikuti penelitian ini. Terdapat beberapa hal penting di dalam leaflet ini diantaranya yaitu tujuan penelitian, manfaat penelitian yang diterima responden, penjelasan secara singkat mengenai pengukuran antropometri meliputi pengukuran body fat percentage, lingkar

pinggang, rasio lingkar panggul-panggul, dan body mass index, penjelasan singkat mengenai pengukuran laju filtrasi glomerulus, serta penjelasan mengenai pemeriksaan laboratorium yang akan dilakukan meliputi, kadar LDL, kadar HDL, kolesterol total, HbA1c, dan serum kreatinin.

4. Pencarian responden

Pencarian responden dilakukan setelah mendapat izin penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma. Izin tersebut diteruskan ke Kepala Bagian Personalia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk meminta informasi mengenai staf yang masih aktif yang masuk kriteria inklusi. Berdasarkan data yang didapatkan dari bagian biro personalia maka peneliti mencoba mencari satu-satu staf yang terdaftar dalam data tersebut dan memberikan penawaran kepada staf di Kampus I, II, III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Beberapa staf yang terdapat di dalam daftar ada yang dapat ditemui serta dapat ditawari untuk mengikuti penelitian ini, responden yang bersedia mengikuti penelitian diberikan penjelasan mengenai penelitian ini secara umum, tujuan penelitian dan manfaat yang didapat dari penelitian ini bagi responden, selain itu juga diberikan penjelasan mengenai kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Terdapat beberapa responden yang tidak dapat ditemui dikarenakan sedang melakukan studi lanjut dan cuti, namun ada beberapa responden yang tidak dapat mengikuti penelitian dikarenakan beberapa faktor diantaranya yaitu menderita penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes melitus tipe 2, umur responden melebihi atau belum mencapai range umur yang telah ditetapkan, takut terhadap jarum suntik dan darah, waktu penelitian yang bertabrakan dengan acara

lain yang telah terjadwal oleh responden secara pribadi, sedang sibuk dalam beberapa minggu ke depan, paska operasi pengangkatan rahim dan tidak bersedia untuk berpuasa selama 10-12 jam.

Responden yang bersedia mengikuti penelitian kemudian mengisi

informed consent. Informed consent ini digunakan sebagai bukti tertulis atas kesediaan dari responden untuk mengikuti penelitian ini. Responden juga diberi

leaflat serta informasi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, serta diingatkan kembali untuk berpuasa selama 10-12 jam sehari sebelum dilakukan peneltian.

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skinfold caliper

dengan merek pi zhi hou du fi®. Suatu instrumen dapat dikatakan baik dan

reliable, serta memiliki presisi yang baik apabila nilai CV (coefficient of variation) ≤ 5% (Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, 2011). Validitas berarti bahwa instrumen sebagai alat ukur benar-benar mengukur apa yang diukur, sedangkan reliabilitas berarti instrumen sebagai alat ukur dapat memperoleh hasil ukur yang konsisten (Notoatmodjo, 2010). Alat skinfold caliper yang digunakan pada penelitian ini sudah valid karena dapat digunakan untuk mengukur skinfold thickness.

Pengujian reliabilitas dan validitas dilakukan pada instrumen yang digunakan yaitu skinfold caliper yang dilakukan sebanyak 5 kali pada masing-masing bagian yang dijadikan parameter penelitian untuk wanita. Skinfold caliper

bagian abdominal sebesar 1,47%, pada bagian triceps sebesar 1,34%, dan pada bagian suprailiac sebesar 0,90%. Berdasarkan nilai CV tersebut maka dapat disimpulkan bahwa instrumen berupa skinfold caliper memenuhi persyaratan validasi. Pengukur memiliki nilai CV yang ≤ 5% dengan perhitungan validasi yang terlampir pada lampiran.

6. Pengukuran parameter antropometri dan pengambilan darah

Parameter antropometri yang diukur oleh peneliti adalah body fat percentage yang didapat dengan pengukuran abdominal skinfold thickness, triceps skinfold thickness, dan suprailiac skinfold thickness yang kemudian dihitung menggunakan rumus yang sesuai untuk memperoleh nilai body fat percentage.

Pengambilan darah responden yang telah menandatangani informed consent dan telah berpuasa 10-12 jam sebelum waktu pengambilan darah dilakukan oleh tenaga ahli dari Laboratorium Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta untuk memperoleh nilai profil lipid.

Pengukuran abdominal skinfold thickness, suprailiac skinfold thickness

pertama kali responden dalam posisi berdiri dan menghadap ke peneliti, badan santai, nyaman dan tidak tegang. Peneliti meminta agar responden melipat baju supaya yang terukur hanya lipatan kulit saja. Bagian kulit dicubit-cubit dan ditarik. Pengukuran dilakukan pada lipatan kulit vertikal sekitar 5 cm dari titik tali pusar. Letakkan alat skinfold caliper pada kulit tersebut secara tegak lurus terhadap lipatan cubitan. Pembacaan hasil dari pengukuran dilakukan 2 sampai 3 detik sampai caliper stabil.

Pengukuran triceps skinfold thickness dilakukan pada lipatan vertikal di bagian belakang lengan atas antara bahu dan siku. Pertama kali responden dalam posisi berdiri membelakangi peneliti posisi tangan dan badan santai. Peneliti meminta agar responden melipat baju supaya yang terukur hanya lipatan kulit saja. Bagian kulit dicubit-cubit dan ditarik menggunakan ibu jari. Letakkan alat

skinfold caliper pada kulit tersebut secara tegak lurus terhadap lipatan cubitan. Pembacaan hasil dari pengukuran dilakukan 2 sampai 3 detik sampai caliper

stabil.

7. Analisis sampel darah responden

Sampel darah dibawa ke laboratorium di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta untuk dianalisis kadar LDL, HDL, kolesterol total, dan hasilnya dilaporkan dalam bentuk hasil tes lab seperti yang telah terlampir.

8. Pembagian hasil pemeriksaan

Hasil pengukuran antropometri dan analisis darah langsung diberikan kepada responden segera setelah peneliti mendapatkan hasil analisis darah dari Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Peneliti juga membantu menjelaskan mengenai hasil pengukuran antropometri dan analisis darah responden, disertai dengan penjelasan mengenai terapi non farmakologi jika ada hasil yang tidak normal.

9. Pengolahan data

Data diolah pertama kali dengan menyusun data yang sejenis, kemudian menggolongkan data-data ke dalam kategori yang telah ditetapkan, dan terakhir yaitu melakukan analisis data.

Dokumen terkait