• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ukur dalam penelitian, gunanya untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.35 Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan adalah dengan instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa pretest dan posttest. Instrumen non tesnya berupa hasil angket dan lembar observasi. Di bawah ini adalah Tabel 3.2 kisi-kisi angket dan Tabel 3.3 kisi-kisi lembar observasi.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket

No Indikator angket Multimedia Jumlah

soal Positif Negatif

1 Penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran

1 2 2

2 Penyajian konsep materi 3 4 2

3 Penyajian gambar dan animasi 5,7 6,8 4

4 Kesesuaian warna dan background multimedia

9 10 2

5 Penjelasan rumus dalam multimedia 11 12 2

Jumlah soal 6 6 12

35

30

Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Observasi

No Indikator Skor

maksimal 1

Siswa memahami cara penggunaan multimedia interaktif

4

2 Siswa menunjukkan minat pada multimedia interaktif

4 3 Situasi pembelajaran kondusif 4

Jumlah 12

Instrumen tes berupa pilihan ganda sebanyak 40 soal. Soal-soal ini dibuat berdasarkan taksonomi bloom. Di bawah ini adalah Tabel 3.3 kisi-kisi instrumen tes.

31

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Tes

No Indikator Pembelajaran Tingkatan Ranah Kognitip Jumlah Soal

C1 C2 C3 C4

1 Menjelaskan pengertian dan

satuan torsi. 1*, 2 1

2 Menjelaskan besaran-besaran

yang berkaitan dengan torsi. 3* 1

3

Menganalisis pengaruh torsi pada benda tegar secara kuantitatif.

4* 5*, 6 2

4 Menjelaskan pengertian dan

satuan momen inersia. 7*, 8 1

5

Menjelaskan besaran-besaran yang berkaitan dengan momen inersia.

9* 1

6

Mengaplikasikan konsep momen inersia untuk partikel dan berbagai bentuk benda tegar. 10, 11* 12*, 13 2 7

Menganalisis hubungan antara momen inersia dan torsi dalam kehidupan sehari-hari. 14* 15*, 16*, 17* 4 8 Menganalisis energi kinetik

pada gerak rotasi. 18*

19*, 20*

21,

22* 5

9

Menjelaskan besaran dan satuan momentum sudut pada gerak rotasi.

23,

24* 1

10 Menganalisis momentum sudut benda secara kuantitatif.

25*,

26, 27 1

11 Menjelaskan hukum kekekalan

momentum sudut. 28* 1

12

Mengaplikasikan hukum kekekalan momentum sudut dalam kehidupan sehari-hari.

29,

30* 1

13 Menjelaskan pengertian titik

berat benda tegar. 31* 1

14 Menganalisis letak titik berat bangun datar homogen.

32, 33* 34*, 35 2 15 Menjelaskan macam-macam kesetimbangan. 36, 37* 1 16 Menganalisis konsep

kesetimbangan benda tegar. 38*

39,

40* 1

32

Keterangan: * Soal yang valid

Soal dan jawaban dapat dilihat pada lampiran 1C.

Instrumen yang baik harus memiliki validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Untuk memenuhi keempat kriteria tersebut, maka instrumen yang akan digunakan harus diuji terlebih dahulu.

Instrumen yang digunakan ini sebelumnya divalidasi oleh Siswa SMA Adzkia Islamic School yang sebelumnya telah mempelajari materi ini. Artinya, instrumen akan diujikan kepada kelas XII untuk kemudian hasilnya diuji secara statistika mengenai validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembedanya. Pengujian yang berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen penelitian ini adalah:

1. Uji Validitas

“Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.”36

Untuk menguji validitas empiris dapat digunakan jensi statistika korelasi product-moment.37 Rumus korelasi product moment sebagai berikut:

Keterangan:

= korelasi antara variabel X dan Y = skor butir soal yang menjawab benar = skor total siswa yang menjawab benar = jumlah siswa38

36

Ibid., h. 173.

37

Zainal Arifin, “Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 252.

38

33

Berikut ini Tabel 3.5 mengenai interpretasi validitas butir soal:39 Tabel 3.5 Interpretasi Validitas

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,80 < rxy 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < rxy 0,80 Tinggi

0,40 < rxy 0,60 Cukup

0,20 < rxy 0,40 Rendah

0,00 < rxy 0,20 Sangat Rendah

Data validitas butir soal hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Keterangan

Jumlah Soal 40

Jumlah Siswa 39

Nomor Soal Valid 1, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 28, 30, 31, 33, 34, 37, 38, 40

Jumlah Soal Valid 26

Persentase 65 %

Setelah instrumen tes yang berjumlah 40 butir soal di ujicobakan kepada 39 siswa didapat 26 butir soal yang valid. Yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 28, 30, 31, 33, 34, 37, 38, 40. Hasil perhitungan uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada lampiran 1D.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.”40

39

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ed. 2, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 89.

40

34

Salah satu rumus yang digunakan untuk menguji reabilitas instrumen tes adalah rumus Kude-Richardson (KR-20), sebagai berikut:41

Keterangan :

r11 = Releabilitas yang dicari n = Jumlah butir soal

i2 = varian skor tiap-tiap item

t2 = varian total

Adapun interpretasi kriteria reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh tabel di bawah ini:

Tabel 3.7 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Hasil perhitungan reliabilitas menunjukkan angka 0,75. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen yang diujikan termasuk dalam kategori tinggi. Dapat dilihat pada lampiran 1E.

3. Taraf Kesukaran

Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa derajat kesukuran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang, (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.42 Persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung taraf kesukaran adalah:

41

Suharsimi Arikunto,. Op.cit.h. 109.

42

Ibid., h. 266.

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,00 r11 0,20 Kecil

0,20 r11 0,40 Rendah 0,40 r11 0,70 Sedang 0,70 r11 0,90 Tinggi 0,90 r11 1,00 Sangat Tinggi

35

Penentuan kriteria tingkat kesukaran dapat dilihat dari Tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Sedang

0,70 – 1,00 Mudah

Data tingkat kesukaran hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.9 di bawah ini.

Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Nomor Soal Persentase

Sangat Sukar 8 7, 8, 11, 18, 27, 28, 35, 38 20% Sukar 17 4, 5, 9, 12, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 30, 31, 33, 34, 36, 37 42,5% Sedang 12 1, 3, 6, 10, 14, 16, 17, 19, 29, 32, 39, 40 30% Mudah 1 2 2,5% Sangat Mudah 2 13, 15 5% Jumlah 40 40 100%

Berdasarkan Tabel 3.9 terlihat bahwa dari 40 butir soal terbagi menjadi: a. Soal sangat mudah 2 butir, yaitu nomor 13, dan 15

b. Soal mudah 1 butir, yaitu nomor 2

36

d. Soal sukar 17 butir, yaitu nomor 4, 5, 9, 12, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 30, 31, 33, 34, 36, dan 37

e. Soal sangat sukar 8 butir, yaitu nomor 7, 8, 11, 18, 27, 28, 35, dan 38 Hasil perhitungan taraf kesukaran dapat dilihat pada lampiran 1F.

4. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang belum menguasai kompetensi berdasarkan kompetensi tertentu.43 Untuk mengitung daya pembeda dapat digunakan persamaan di bawah ini:

Berikut ini Tabel 3.10 interpretasi daya pembeda: Tabel 3.10 Interpretasi Daya Pembeda

43

Ibid., h. 273.

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda Negatif Sangat buruk, harus dibuang

0,00 – 0,20 Jelek (poor)

0,20 – 0,40 Cukup (satisfactory)

0,40 – 0,70 Baik (good)

37

Data daya pembeda hasil uji coba instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.11 di bawah ini.

Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Nomor Soal Persentase

Sangat buruk, harus dibuang

8 2, 8, 13, 21, 26, 29, 35, 39 20% Jelek (poor) 7 10, 23, 27, 28, 32, 34, 36 17,5% Cukup (satisfactory) 11 5, 6, 7, 11, 18, 20, 25, 31, 33, 37, 38 27,5% Baik (good) 13 1, 3, 4, 9, 12, 14, 15, 17, 19, 22, 24, 30, 40 32,5%

Baik sekali (excellent) 1 16 2,5%

Jumlah 40 40 100%

Berdasarkan Tabel 3.11 di atas, dapat diketahui bahwa:

a. Soal dengan kriteria sangat buruk berjumlah 8 butir, yaitu nomor 2, 8, 13, 21, 26, 29, 35, dan 39

b. Soal dengan kriteria jelek berjumlah 7 butir, yaitu nomor 10, 23, 27, 28, 32, 34, dan 36

c. Soal dengan kriteria cukup berjumlah 11 butir, yaitu nomor 5, 6, 7, 11, 18, 20, 25, 31, 33, 37, dan 38

d. Soal dengan kriteria baik berjumlah 13 butir, yaitu nomor 1, 3, 4, 9, 12, 14, 15, 17, 19, 22, 24, 30, dan 40

e. Soal dengan kriteria baik sekali berjumlah 1 butir, yaitu nomor 16 Hasil perhitungan daya beda dapat dilihat pada lampiran 1G.

38

H. Teknik Analisis Data

Dokumen terkait