BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
C. Instrumen Penelitian
1. Jenis Alat Ukur
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner, untuk mengukur penerimaan diri Remaja Putera - Puteri Asrama St.
Aloysius, Turi Tahun Ajaran 2010 / 2011. kuisioner ini menggunakan rating
scale (skala bertingkat) yang mengikuti skala likert, yaitu suatu ukuran
subjektif yang memuat sejumlah pernyataan. Masing-masing pernyataan di
lengkapi dengan pilihan jawaban yang menunjukkan tingkatan, yaitu mulai
dari sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan sangat tidak setuju.
Dalam penelitian ini kuisioner penerimaan diri terdiri dari dua bagian.
Bagian pertama mencakup bagian pengantar, identitas responden dan petunjuk
pengisian. Bagian kedua adalah pernyataan yang mengungkap aspek-aspek
penerimaan diri dan indicator item. Kuesioner penerimaan diri di susun
berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut.
Tabel 2
Kisi-Kisi Kuesioner Penerimaan Diri
Aspek-Aspek
Penerimaan Diri Indikator No. Item Jumlah
a. Individu memiliki
keyakinan untuk
menghadapi persoalan
Optimis Fa vorable : 3, 5
Unfavorable : 22
8
Berdaya juang Favorable ; 21,55
Unfavorable : 14
Kreatif Favorable : 43
Unfavorable : 4
b. Individu menganggap
dirinya berharga dan
sederajat dengan
orang lain.
Merasa diterima Fa vorable : 26,48
Unfavorable : 29,51
12
Penilaian terhadap diri Favorable : 58
Unfavorable : 12,60
Percaya diri Favorable : 31,53
Unfavorable : 2,54
c. Individu mampu
menyesuaikan diri
dengan baik
Merasa nyaman dan
aman
Fa vorable : 1,57
Unfavorable : 24
7
Mampu beradaptasi Favorable : 13,35
Unfavorable : 16,44
d. Individu memiliki
orientasi keluar diri
Membangun relasi
dengan sesama
Fa vorable : 9,37
Unfavorable : 32,56
8
Memiliki rasa empati Favorable : 17,47
Unfavorable : 34,50
e. Individu berani
memikul
tanggungjawab
Berani Fa vorable : 11,59
Unfavorable : 20,38
11
Jujur Favorable : 23,41
Unfavorable : 6,52
Konsekuen Favorable : 33
Unfavorable : 8,42
f. Individu mampu
menerima pujian dan
celaan secara objektif
Mampu mendengarkan
orang lain
Fa vorable : 15,45
Unfavorable : 30,10
7
Mampu memahami
pandangan orang lain
Favorable : 19,40
Unfavorable : 28,36
g. Individu mampu
memandang diri apa
adanya.
Menyadari diri Fa vorable : 25,39
Unfavorable : 18
7
Mengembangkan diri Favorable : 27,49
2. Format Pernyataan
Item-item yang terdapat pada kuisioner penerimaan diri dalam
penelitian ini berbentuk pernyataan yang favorable dan unfavorable dan
kuisioner ini bersifat tertutup. Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang
memiliki arti bahwa kuisioner tersebut berupa pernyataan yang disertai
dengan pilihan jawaban yang telah disediakan dengan empat alternatif. Pilihan
jawaban untuk setiap itemnya adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang
Setuju (KS), Sangat Tidak Setuju (STS).
3. Penetapan Skor / Skoring
Penetapan skoring pada setiap jawabban adalah sebagai berikut :
a. Pada item yang positif (Favorable), skor yang digunakan pada pilihan
jawabban Sanggat Setuju (SS) Skor 4, Setuju (S) Skor 3, Kurang Setuju
(KS) Skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 1.
b. Pada item yang negatif (Unfavorable) Skor yang digunakan pada pilihan
jawabban adalah Sanggat Setuju (SS) Skor 1, Setuju (S) Skor 2, Kurang
Setuju (KS) Skor 3, Sangat Tidak setuju (STS) Skor 4.
Subjek dimita untuk memilih salah satu alternatif pilihan dari
jawabban dengan cara memberi tanda centang (V) pada kolom alternatif
jawabban yang telah tersedia. Pilihan dari alternatif jawabban tersebut akan
diakumulasikan untuk mengungkap bagaimana penerimaan diri para remaja
putera-puteri Asrama St. Aloysius, Turi Tahun Ajaran 2010/2011. Semakin
tinggi Skor maka penerimaan diri para remaja putera-puteri Asrama St.
Aloysius akan semakin tinggi, tetapi sebaliknya semakin rendah skor, maka
semakin rendah pula penerimaan diri para remaja putera-puteri Asrama St.
Aloysius, Turi.
4. Validitas dan Reliabilitas
Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen, maka perlu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Selengkapnya dijelaskan
sebagai berikut:
a. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah ukuran tingkat kesahihan suatu instrumen. Menurut
Suharsini Arikunto (1998: 160), suatu instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diukur dan dapat mengungkap data variabel
yang akan diteliti secara tepat. Validitas menggunakan validitas konstruk,
yaitu validitas yang didasarkan pada konsep teoritik yang ada pada kajian
teori. Penilaian mengenai hal ini dilakukan oleh penilai profesional
(professional judgement), yaitu:
1. Br. Yulius Suratno, Pembimbing Asrama St. Aloysius.
2. Ibu Diah Kuartaningrum, Guru BK SMP St. Aloysius.
3. Ibu A. Setyandari, S. Pd., Psi., M. A. Dosen Pembimbing.
Adapun analisis validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor
butir dengan jumlah skor total. Rumus yang digunakan dalam analisa
validitas menurut Sutrisno Hadi (1991: 22) sebagai berikut:
Keterangan :
r
xy: koefisien korelasi item instrumen yang dicari
N : jumlah responden
X : jumlah skor item
Y : jumlah skor total
∑xy : jumlah skor item dikalikan skor total
Untuk menguji validitas instrumen dicari dengan menganalisis
setiap butir. Dengan diperolehnya indeks validitas setiap butir dapat
diketahui dengan pasti butir-butir manakah yang memenuhi syarat dan
yang tidak memenuhi syarat. Menurut Azwar (1999: 65) koefisien
validitas dapat dianggap memuaskan bila koefisien r
xy≥ 0,3.
Proses penghitungan validitas instrumen menggunakan bantuan
program SPSS 15.0. Hasil analisis menghasilkan adanya 6 butir yang
gugur yaitu nomor butir 10, 16, 33, 44, 46, dan 58. Selanjutnya dalam
pengambilan data sesungguhnya enam item tersebut tidak dipakai,
sehingga dari 60 item, ada 54 soal dapat digunakan untuk mengambil data
sesungguhnya.
Tabel 3
Rincian Item-Item Yang Gugur
No Aspek-aspek
Penerimaan Diri
No Item
yang Gugur Pernyataan
1 Individu mampu
menerima pujian dan
celaan secara objektif.
10 Saya merasa sulit
menerima nasihat dari
orang lain
2 Individu mampu
menyesuaikan diri
dengan baik.
16 Saya merasa tidak
banyak mengetahui
kelemahan yang ada
dalam diri saya
3 Individu mampu
menyesuaikan diri
dengan baik.
44 Saya merasa
teman-teman saya kurang
bias menerima saya
4 Individu berani memikul
tanggungjawab.
33 Saya bisa memahami
mengapa teman saya
memiliki pendapat
begitu
5 Individu mampu
memandang diri apa
adanya.
46 Saya merasa kesulitan
untuk bergaul dengan
teman-teman
6 Individu menganggap
dirinya berharga dan
sederajat dengan orang
lain.
58 Saya tidak memiliki
teman akrab di asrama
b. Reliabilitas atau Keandalan Instrumen
Syarat dari suatu instrumen yang baik adalah menuntut keajegan
atau stabilitas hasil pengamatan dengan instrumen (pengukuran).
Penghitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan Alpha
Cronbach (Sutrisno Hadi, 1991: 56) yaitu:
⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛ −
−
=
⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛ −
−
=
Vt
Vx
M
M
Vt
Vx
Vt
M
M
rtt 1
1
1
Keterangan:
rtt = Reliabilitas yang dicari
Vt = Varians total (faktor)
Vx = Varians butir
M = Jumlah butir pernyataan
Dalam proses penghitungan reliabilitas, penulis menggunakan bantuan
SPSS 15.0. Hasil analisis menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar
0,952. Menurut Sugiono (2010: 231) untuk menyatakan reliabilitas
instrumen, digunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi sebagai
berikut:
1) 0,800 s.d. 1,00 : Sangat Tinggi
2) 0,600 s.d. 0,799 : Tinggi
3) 0,400 s.d. 0,599 : Sedang
4) 0,200 s.d. 0,399 : Rendah
5) 0,000 s.d. 0,199 : Sangat Rendah
Berdasarkan intepretasi di atas, maka koefisien reliabilitas berada pada
rentang 0,800 s.d. 1,00. Jadi instrumen memiliki keandalan yang sangat
tinggi dan siap digunakan untuk mengambil data.
Dalam dokumen
M STUDI BI JURUSAN AS KEGUR NIVERSITA YO SKRIPSI DIRI PARA URI YOGY YA TERHA BIMBINGA Memenuhi Gelar Sarja i Bimbingan
(Halaman 45-51)