BAB III METODOLOGI PENELITIAN
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes
dan nontes. Instrumen tes diberikan dalam bentuk penugasan, yaitu menulis
karangan argumentasi secara individu. Tes ini untuk mengukur pemahaman siswa
terhadap materi yang telah disampaikan dalam pembelajaran. Karangan siswa
akan dinilai berdasarkan aspek-aspek penilaian yang telah dipersiapkan. Berikut
aspek penilaian karangan siswa.
Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Karangan Argumentasi
No. Aspek Penilaian Bobot Skor Maksimal
Total Skor (bobot x skor maksimal)
1. Isi karangan 10 5 50 2. Organisasi karangan 4 5 20 3. Tata bahasa 2 5 10 4. Diksi (pilihan kata) 2 5 10
5. Ejaan 2 5 10
Jumlah 100
Kelima aspek di atas adalah aspek yang akan dinilai pada hasil tes menulis
karangan argumentasi siswa. Kelima aspek penilaian di atas masing-masing akan
jumlah skor tiap aspek dikalikan dengan bobot yang ditentukan untuk
masing-masing aspek.
Dalam pengambilan skor, peneliti mengacu pada deskripsi masing-masing aspek
sebagai berikut.
Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Aspek Isi Karangan
I S I K A R A N G A N
Kriteria Penilaian Skor
Mampu menyebutkan fakta berkaitan dengan topik karangan (minimal 3 fakta), isi karangan sangat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, antara judul dan isi karangan jelas atau sesuai.
5
Hanya mampu menyebutkan 2 fakta yang berkaitan dengan topik karangan, isi karangan sangat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, kurang adanya kesesuaian judul dan isi karangan.
4
Hanya mampu menyebutkan 1 fakta yang berkaitan dengan topik karangan, isi karangan kurang dapat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, tidak ada kesesuaian judul dan isi karangan.
3
Hanya mampu menyebutkan satu fakta namun tidak berkaitan dengan topik karangan, isi karangan kurang dapat meyakinkan pembaca, isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud tetapi banyak dicampuri dengan jenis karangan lain, tidak ada kesesuaian judul dan isi karangan.
2
Tidak menyebutkan fakta, isi karangan tidak meyakinkan, tidak sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, tidak ada kesesuaian judul dan isi karangan.
1
Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Aspek Organisasi Karangan O R G A N I S A S I K A R A N G A N
Kriteria Penilaian Skor
Struktur karangan benar (pendahuluan, isi, penutup), antarparagraf mempunyai hubungan yang koheren, satu paragraf terdiri dari satu gagasan utama, satu paragraf terdiri minimal dari tiga kalimat.
5
Struktur karangan benar (pendahuluan, isi, penutup), antarparagraf mempunyai hubungan yang koheren, satu paragraf ada yang terdiri dari dua sampai tiga gagasan utama, satu paragraf ada yang hanya terdiri dari dua atau satu kalimat.
4
Struktur karangan (pendahuluan, isi, penutup) kurang tepat dan kurang berurutan, antarparagraf mempunyai hubungan yang cukup koheren, satu paragraf ada yang terdri dari dua sampai tiga gagasan utama, satu paragraf terdiri minimal dari tiga kalimat.
3
Struktur karangan (pendahuluan, isi, penutup) kurang berurutan, antarparagraf kurang mempunyai hubungan yang koheren, satu paragraf ada yang terdiri dari dua sampai tiga gagasan, satu paragraf terdiri kurang dari tiga kalimat.
2
Struktur karangan (pendahuluan, isi, penutup) tidak tepat dan tidak terlihat sama sekali, antarparagraf tidak koheren, satu paragraf terdiri lebih dari satu gagasan utama dan hanya terdiri dari satu kalimat yang ambigu.
1
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Aspek Tata Bahasa
T A T A B A H A S A
Kriteria Penilaian Skor
Struktur kalimat sekurang-kurangnya terdiri dari 1 SP, antarkalimat koheren, bahasa yang digunakan baku.
5
Struktur kalimat terdiri dari 1 SP, antarkalimat koheren, bahasa yang digunakan cukup baku.
4
Struktur kalimat terdiri dari 1 SP, antarkalimat kurang koheren namun masih dapat dimengerti, bahasa yang digunakan lebih banyak kurang baku.
3
Struktur kalimat kurang jelas dan berbelit-belit, antarkalimat kurang koheren, bahasa yang digunakan lebih banyak bercampur dengan bahasa tidak baku.
2
Struktur kalimat kurang jelas dan menimbulkan makna ganda, tidak ada koherenitas antarkalimat, bahasa yang digunakan tidak baku.
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Aspek Diksi (Pilihan Kata) P I L I H A N K A T A
Kriteria Penilaian Skor
Pilihan kata tepat, lazim, rasional, dan denotatif. 5 Pilihan kata tepat, tidak menimbulkan keraguan, dan rasional.
4
Pilihan kata kurang tepat tetapi masih rasional dan denotatif.
3
Pilihan kata tidak tepat, tidak lazim, kurang rasional, tetapi bersifat denotatif.
2
Pilihan kata tidak tepat, tidak lazim, dan dapat menyinggung perasaan orang lain.
1
Tabel 3.6 Rubrik Penilaian Aspek Ejaan
E J A A N
Kriteria Penilaian Skor
Menguasai aturan penulisan (tanda baca, kata ulang, kata serapan, dan huruf kapital), hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan.
5
Kurang menguasai aturan penulisan (tanda baca, kata ulang, kata serapan, dan huruf kapital), terdapat beberapa kesalahan ejaan.
4
Kurang menguasai aturan penulisan (tanda baca, kata ulang, kata serapan, dan huruf kapital), terdapat banyak kesalahan ejaan.
3
Banyak penggunaan tanda baca, penulisan huruf kapital, penulisan kata ulang dan kata serapan yang tidak tepat.
2
Penggunaan tanda baca tidak tepat, banyak kesalahan, dan sulit dimengerti.
1
Pada kolom rubrik penilaian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penilaian terhadap hasil tes menulis karangan argumentasi siswa, yaitu
1. Aspek isi karangan
Aspek isi karangan merupakan aspek dengan bobot tertinggi, karena dengan
aspek ini peneliti dapat mengetahui sejauh mana siswa paham mengenai karangan
a. Mampu menyebutkan fakta berkaitan dengan topik karangan (minimal tiga
fakta). Karangan argumentasi menuntut hadirnya fakta-fakta atau bukti
yang kuat sehingga tujuan untuk meyakinkan pembaca dapat tercapai.
b. Isi karangan sangat meyakinkan pembaca, artinya tujuan dari karangan
argumentasi adalah meyakinkan pembaca dan siswa melalui tes ini harus
dapat membuat karangan yang benar-benar membuat pembaca yakin akan
pendapat dari penulis.
c. Isi karangan sesuai dengan jenis karangan yang dimaksud, artinya pada tes
ini siswa diminta menulis karangan argumentasi, maka tulisan yang
dihasilkan haruslah argumentasi. Penulis dapat juga mengaitkan dengan
jenis karangan lain, tetapi tetap dalam porsi yang berbeda.
d. Antara judul dan isi karangan jelas atau sesuai, artinya ada hubungan antara
judul dengan ungkapan-ungkapan yang dituliskan oleh penulis, sehingga
pembaca dapat dengan jelas memahami isi tulisan tersebut dari awal hingga
akhir.
2. Aspek organisasi karangan
a. Struktur karangan benar, artinya karangan argumentasi yang dituliskan oleh
siswa adalah karangan dengan struktur pendahuluan, isi, penutup.
Pendahuluan berisi hal-hal yang menarik untuk mengetahui gambaran awal
topik karangan, isi berisi fakta-fakta yang mendukung argumen yang
disampaikan sehingga dapat lebih menyakinkan pembaca, dan penutup
b. Antarparagraf koheren, yaitu antara paragraf pertama dan paragraf
selanjutnya mempunyai hubungan atau keterkaitan.
c. Satu paragraf terdiri dari satu gagasan utama, artinya dalam karangan
argumentasi tersebut, satu paragraf berisi satu ide pokok yang tertuang
dalam satu kalimat utama dan diikuti beberapa kalimat penjelas.
d. Satu paragraf minimal terdiri dari tiga kalimat, artinya sesuai dengan
kaidah yang berlaku, paragraf yang baik dan efektif adalah paragraf yang
minimal terdiri dari tiga paragraf yang berkaitan.
3. Aspek tata bahasa
a. Struktur kalimat minimal terdiri dari 1 SP (Subyek Predikat), artinya sesuai
dengan kaidah kebahasaan bahwa sebuah kalimat tunggal
sekurang-kurangnya terdiri dari satu SP dan lebih dari satu SP apabila berupa kalimat
majemuk.
b. Antarkalimat mempunyai hubungan yang koheren, artinya antara kalimat
yang satu dengan kalimat selanjutnya berkaitan sehingga mudah dipahami
oleh pembaca.
c. Bahasa baku, artinya bahasa yang digunakan untuk menulis sebuah
karangan argumentasi adalah bahasa baku yang menonjolkan ciri
keilmiahannya. Bahasa baku adalah bahasa yang formal dan sesuai dengan
4. Aspek pilihan kata
a. Pilihan kata yang digunakan tepat, artinya kata tersebut sesuai dengan
kaidah ketatabahasaan yang berlaku.
b. Pilihan kata lazim, artinya kata yang dipilih adalah kata yang umum
digunakan di masyarakat luas dan familiar.
c. Rasional, maksudnya kata-kata yang pilih harus masuk akal dan logis untuk
dipikirkan lebih lanjut.
d. Denotatif, artinya kata yang digunakan adalah kata dengan arti yang
sesungguhnya.
5. Aspek ejaan
a. Menguasai aturan penggunaan tanda baca, artinya siswa dapat
menggunakan tanda baca secara tepat dan sesuai dengan aturan ejaan yang
disempurnakan.
b. Menguasai aturan penulisan kata ulang, artinya dalam menuliskan kata
ulang, siswa menggunakan tanda penghubung yang tepat sesuai dengan
ejaan yang ada.
c. Menguasai aturan penulisan kata serapan, artinya dalam menuliskan kata
serapan, siswa menggunakan cetak miring atau garis bawah sehingga dapat
memperjelas kata.
d. Menguasai aturan penulisan huruf kapital pada sebuah tulisan.
Instrumen nontes digunakan untuk mengamati bagaimana kemampuan guru
PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat) yang diterapkan dalam
pembelajaran menulis karangan argumentasi. Instrumen nontes yang digunakan
peneliti adalah daftar pedoman wawancara, lembar observasi, lembar kuesioner
(penilaian), dan dokumentasi aktivitas siswa.
1. Wawancara setelah pelaksanaan prasiklus, siklus 1, dan siklus 2
Wawancara dilakukan dengan beberapa siswa dan guru bidang studi bahasa
Indonesia kelas XB untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan
tanggapan mereka mengenai proses pembelajaran bahasa Indonesia. Melalui
wawancara ini, peneliti juga mendapatkan informasi mengenai keadaan subjek
penelitian yang berhasil dan kurang berhasil dalam mengerjakan tes.
Berikut pedoman wawancara terhadap guru untuk mengetahui kondisi awal
kelas sebelum diadakannya penelitian atau pada tahap prasiklus.
a. Bagaimana aktivitas pembelajaran bahasa Indonesia di kelas X?
b. Apakah guru menggunakan media, metode, dan teknik yang bervariasi dalam
pembelajaran?
c. Bagaimana guru melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang
berlangsung?
d. Bagaimana penilaian atau evaluasi yang digunakan selama dan setelah akhir
pembelajaran?
e. Apakah siswa dapat mencapai nilai KKM?
f. Materi apa yang kadang menjadi kesulitan siswa dalam kegiatan pembelajaran
g. Bagaimana gambaran kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran
bahasa Indonesia?
h. Bagaimana guru berusaha mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa selama
ini?
Berikut pedoman wawancara terhadap guru setelah akhir pembelajaran (akhir
siklus 1 dan siklus 2) untuk mengetahui tanggapan guru.
a. Bagaimana persiapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang
berlangsung?
b. Apakah siswa terlihat mempunyai motivasi untuk mengikuti pembelajaran
bahasa Indonesia?
c. Apakah siswa terlihat mudah memahami materi pembelajaran yang diberikan
oleh pengajar?
d. Apakah teknik PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat) ini dirasa
bisa mengatasi masalah yang selama ini terjadi?
e. Apakah materi dapat tersampaikan dengan baik melalui teknik yang
diterapkan ini?
f. Bagaimana kondisi kelas ketika dilakukan pembelajaran menulis karangan
argumentasi dengan teknik PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat)?
g. Bagaimana rencana perbaikan untuk siklus 2? (pertanyaan khusus siklus 1)
h. Bagaimana pengaruh perbaikan dalam siklus 2 ini? Apakah membawa dampak
Berikut pedoman wawancara terhadap siswa setelah akhir pembelajaran (akhir
siklus 1 dan siklus 2) untuk mengetahui tanggapan siswa.
a. Apakah anda mengalami kesulitan saat diberi tugas menulis karangan
argumentasi secara individu?
b. Apa yang selama ini membuat anda bosan mengikuti pelajaran bahasa
Indonesia?
c. Apakah anda tertarik dan merasa senang mengikuti pembelajaran menulis
karangan argumentasi dengan teknik PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang,
dan Hebat)?
d. Apakah anda merasa kesulitan anda selama ini bisa teratasi?
e. Apakah anda masih merasa kesulitan dengan pembelajaran bahasa Indonesia?
f. Bagaimana kesan dan pesan anda berkaitan dengan pembelajaran bahasa
Indonesia selama ini dan ke depannya?
2. Observasi selama pelaksanaan prasiklus, siklus 1, dan siklus 2
Observasi merupakan langkah yang bertujuan agar peneliti mengetahui dan
memperoleh data sebagai bukti hasil evaluasi. Terdapat dua instrumen observasi,
yaitu instrumen untuk melakukan observasi terhadap guru dan instrumen untuk
a. Instrumen untuk melakukan observasi terhadap guru pada siklus 1 dan 2
Tabel 3.7
Instrumen Observasi untuk Guru Aktivitas Guru di Kelas secara Umum
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Kelas : XB
Jam ke :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Hari/Tanggal :
Pokok Bahasan : Menulis karangan argumentasi
No Aspek yang diobservasi Ya Tidak
1. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, media, dan kesiapan siswa mengikuti pembelajaran. 2. Guru menyampaikan SK,
KD, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3. Guru melakukan kegiatan apersepsi tentang karangan argumentasi.
4. Guru menunjukkan penguasaan materi pembelajaran dengan berusaha tidak terlalu sering melihat catatan.
5. Guru berusaha mengaitkan materi pembelajaran dengan pengetahuan lain yang relevan.
6. Contoh yang diberikan untuk memperjelas pemahaman siswa aktual dan berkaitan dengan kehidupan nyata. 7. Guru menjelaskan
langkah-langkah yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran dengan teknik PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat). 8. Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dipersiapkan.
No Aspek yang diobservasi Ya Tidak
9. Guru melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan.
10. Guru melaksanakan
pembelajaran yang bersifat kontekstual dan
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif.
11. Teknik PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat) efektif untuk
mengembangkan kompetensi siswa.
12. Teknik yang dipilih dapat memudahkan siswa dalam mengerjakan tugasnya secara individu.
13. Setiap langkah dalam teknik yang dipilih dapat terlaksana dengan baik dan melibatkan siswa secara maksimal. 14. Guru melakukan penilaian
akhir sesuai dengan kompetensi.
15. Guru menyampaikan seluruh isi pembelajaran dengan suara yang jelas.
16. Guru melakukan refleksi dan rangkuman yang melibatkan siswa.
17. Guru menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. 18. Guru menggunakan bahasa
b. Instrumen untuk mengobservasi situasi kelas pada siklus 1 dan 2
Tabel 3.8
Instrumen Observasi Situasi Kelas Aktivitas Siswa dan Situasi di Kelas
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis Sedayu Kelas : XB
Jam ke :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Hari/Tanggal :
Pokok Bahasan : Menulis karangan argumentasi
No. Aspek yang diobservasi Ya Tidak
1. Siswa memahami proses pelaksanaan pembelajaran dengan teknik PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat).
2. Siswa memahami instruksi guru berkaitan dengan proses
pembelajaran yang berlangsung. 3. Siswa aktif menanggapi setiap
pembahasan dalam pembelajaran. 4. Tercipta suasana kelas yang serius
dan santai.
5. Tercipta hubungan yang harmonis antara guru dan siswa.
3. Kuesioner setelah pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2
Kuesioner ini merupakan lembar penilaian siswa terhadap proses
pembelajaran. Instrumen ini digunakan pada tahapan refleksi di setiap akhir
siklus. Berdasarkan analisis instrumen ini, peneliti dapat menilai seberapa
efektifnya teknik PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat) yang
diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi siswa kelas XB.
Hasil kuesioner ini digunakan sebagai bagian dari bahan refleksi seluruh siswa
untuk mengukur pendapat siswa terhadap proses pembelajaran yang telah
berlangsung (Riduwan, 2008:38).
Tabel 3.9
Lembar Penilaian Siswa terhadap Pembelajaran
Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu Kelas : XB
Jam ke :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Hari/Tanggal :
Pokok Bahasan : Menulis karangan argumentasi
No Butir penilaian SS S N TS STS A. Penerapan teknik PAK dalam pembelajaran
1. Saya tertarik mengikuti
pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan teknik PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat).
2. Saya memahami prosedur
pelaksanaan teknik PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat). 3. Saya mengerti semua instruksi yang
diberikan guru berkaitan dengan penerapan teknik PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat). 4. Saya merasa bisa menulis karangan
argumentasi dengan mudah dengan diterapkannya teknik PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat). 5. Saya mampu menulis karangan
argumentasi dengan bahasa baku, sesuai dengan ejaan dan sistematika penulisan karangan yang benar.
B. Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran
1. Saya siap dan bersemangat
mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung.
2. Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru mengenai materi pembelajaran dan prosedur pelaksanaan teknik PAK (Pusatkan Pikiran, Atur, Karang, dan Hebat) dalam pembelajaran.
No Butir penilaian SS S N TS STS
3. Saya aktif menanggapi suatu topik bahasan dan menanyakan hal-hal yang menurut saya kurang jelas. 4. Saya mencatat hal-hal pokok dari
materi pembelajaran.
5. Saya mengerjakan tugas menulis karangan argumentasi dengan baik.
Kesan saya dari pembelajaran yang telah berlangsung adalah
Pesan saya untuk pembelajaran berikutnya adalah
Keterangan
SS : Saya sangat setuju dengan pernyataan ini. S : Saya setuju dengan pernyataan ini.
N : Saya bersikap netral dengan pernyataan ini. TS : Saya tidak setuju dengan pernyataan ini.
STS : Saya sangat tidak setuju dengan pernyataan ini.