• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data pada penelitian ini berupa tes (pretes-postes), lembar observasi, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. Berikut akan penjelasan mengenai setiap instrumen yang digunakan.

1. Tes

Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapat jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis, lisan atau perbuatan. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah tes prestasi belajar siswa baik pada pretes dan pada postes, untuk mengukur penguasaan atau pemahaman sebagai hasil dari proses belajar.

a. Pretes

Tes ini dilakukan di awal sebelum kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh peneliti.

b. Postes

Tes ini dilakukan setelah siswa telah mendapat pembelajaran dari guru (peneliti). Dalam hal ini, postes diberikan saat teknik writing word problem telah diberikan dalam pembelajaran mengenai pembagian pecahan.

Pemberian pretes-postes juga diadakan untuk menjawab rumusan masalah yang dibuat peneliti, bagan berikut menampilkan rangkuman hubungan rumusan masalah dengan item pretes-postes (Skemp, 1987;

Hiebert dan Leferve, 1986, dalam Star, 2005; NRC, 2001, dalam Wong dan Evans, 2007; Schaneider dan Stern, 2005) :

Gambar III.E.1

Hubungan rumusan masalah dengan item pretes-postes

Dari bagan di atas, peneliti menyusun sebuah rancangan penyusunan instrumen yaitu berupa kisi-kisi untuk menunjukkan hubungan antara variabel yang diteliti dengan hal-hal yang menunjang hal tersebut. Di mana kisi-kisi yang ada untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait pembagian pada pecahan dapat dilihat pada tabel berikut.

Berikut adalah Pedoman penyusunan masalah (kisi-kisi) untuk soal-soal pretes dan postes :

Tabel III.E.1 : Pedoman penyusunan masalah untuk pretes dan postes Objek/Variabe

l Penelitian Indikator Pencapaian Hasil Soal

Pengetahuan Konseptual

1. Dapat memahami arti pembagian pada pecahan

2. Dapat merepresentasikan suatu pembagian pecahan ke dalam bentuk soal cerita (permasalahan matematik)

3. Dapat menyelesaikan soal cerita yang terkait mengenai pembagian dengan bilangan pecahan

7, 8, 9, dan 10

Pengetahuan Prosedural

Melakukan operasi pembagian berbagai bentuk pecahan

1, 2, 3, 4, 5, dan 6 Pemahaman

Indikator Umum

Mampu menggunakan pengetahuan konseptual, prosedural dan keterkaitan keduanya dalam pemecahan masalah matematika, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti membuat dua jenis tipe soal, tipe soal pertama terkait pemahaman pengetahuan prosedural siswa yaitu tugas biasa dalam mengaplikasikan langkah demi langkah algoritma pembagian pada pecahan. Jenis soal kedua untuk mengidentifikasi pengetahuan konseptual siswa terkait kemampuan memahami arti pembagian pecahan. Di mana indikator pemahaman siswa akan pengatahuan konseptual pembagian pecahan dalam penelitian ini diukur dari kemampuan siswa dalam membuat soal cerita dan menyelesaikan soal cerita. Soal Pretes dapat dilihat pada lampiran A.6 dan Postes pada lampiran A.7. Berikut adalah item-item soal yang digunakan untuk pretes dan postes :

Tabel III.E.2 : Item-item soal yang digunakan untuk pretes dan postes Instrumen

Item Pretes Item Postes

Sumber / Dasar 1. = 2 1 : 8 2. :8= 2 1 3. = 7 2 : 9 4 4. = 3 2 1 : 4 5. :2= 5 1 1 6. = 3 2 1 : 2 1 5 1. = 4 1 : 10 2. :10= 4 1 3. = 5 3 : 15 8 4. = 2 1 3 : 5 5. :15= 2 1 2 6. = 4 1 5 : 2 1 12 Riedesel, Schwartz, dan Clements (1996)

7. Buatlah soal cerita yang dapat menggambarkan perhitungan pembagian 2 1 : 8

8. Buatlah soal cerita yang dapat menggambarkan perhitungan pembagian 8 : 2 1

7. Buatlah soal cerita yang dapat menggambarkan perhitungan pembagian 4 1 : 6

8. Buatlah soal cerita yang dapat menggambarkan perhitungan pembagian 6 : 4 1 Barlow (2008); Banks (1964) 9. Erika Mempunyai m 5 1 11 pita. Pita tersebut akan dibuat bunga tiruan. Setiap bunga membutuhkan m

5 4

pita. Berapa bunga yang dapat dibuat dari pita tersebut?

10. Di dalam gudang tersimpan 30 karung beras. Setiap karung isinya

5

4kuintal. Berapa kuintal beras dalam gudang tersebut?

9. Sebuah jalan panjangnya 5

1

3 km. Jalan itu akan diaspal. Jika

5

2 km panjang jalan yang dapat diselesaikan dalam waktu sehari. Berapa hari lamanya pengaspalan jalan itu akan selesai?

10. Dua puluh orang siswa memberikan sumbangan beras. Setiap siswa menyumbang

4

3 liter. Berapa liter beras sumbangan yang terkumpul?

Walle (2001; dalam Albert Education, 2007)

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman pengamatan berjalannya penelitian. Lembar observasi pada penelitian ini dirancang untuk melihat aktivitas/sikap/tanggapan siswa dalam proses pembelajaran

dengan teknik writing word problem. Di mana butir-butir sasaran dibuat dua jenis aktivitas/tanggapan siswa, yaitu aktivitas yang sifatnya positif dan aktivitas yang sifatnya negatif. Lembar observasi dapat dilihat pada lampiran B.1. Berikut kisi-kisi penyusunan lembar observasi beserta isi dari lembar observasi yang digunakan :

Tabel III.E.3 : Pedoman penyusunan masalah lembar observasi

No Kisi-Kisi Butir-Butir Sasaran

1. Aktivitas siswa saat mengikuti

pembelajaran writing word problem.

Siswa siap mengikuti proses pembelajaran

Siswa memperhatikan penjelasan guru

Siswa berdiskusi sendiri dengan siswa lainnya membahas jawaban mereka

Siswa aktif menjawab pertanyaan teman/guru

Saat berdiskusi besar siswa memperhatikan dan mengikuti dengan baik

Siswa berani mepresentasikan soal cerita yang dibuatnya di depan kelas

Siswa dapat menyadari tanpa malu jika pada soal cerita yang dibuat terdapat kekurangtepatan.

Ada beberapa siswa yang tidak mendengarkan pelajaran

Siswa mencatat hal-hal penting

Siswa mengerjakan tugas dengan baik

Siswa bicara hal lain dengan temannya

Siswa berusaha menciptakan ide-ide permasalahan yang beragam saat diminta membuat soal cerita yang merepresentasikan suatu pembagian pecahan yang diminta guru.

2. Sikap dan tanggapan siswa dalam

pembelajaran writing word problem.

Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran

Siswa mudah merasa bosan

Ada antusias siswa-siswa lain saat mendengarkan presentasi soal cerita temannya

Saat diskusi besar siswa membantu temannya untuk sama-sama menemukan

kesalahan/kekurangtepatan soal cerita yang dibuat temannya tersebut.

Siswa minder/ malu saat diminta memperbaiki kesalahan/kekurangtepatan soal cerita yang dibuatnya.

3. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukkan

pertanyaan dan yang diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan tersebut (Moleong, 2006 : 135). Bentuk wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara terpimpin yaitu peneliti bebas mengemukakan pertanyaan yang mendukung untuk penelitian kepada responden sesuai dengan pedoman wawancara. Pada dasarnya inti wawancara yang dilakukan adalah berupa pertanyaan yang mengacu pada keadaan yang dialami/dihadapi siswa selama proses pembelajaran dengan writing word problem. Lembar pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran B.2 dan transkrip hasil wawancara pada lampiran B.4.

Kisi-kisi pertanyaan dalam wawancara siswa antara lain yaitu :

Tabel III.E.4 : Pedoman penyusunan masalah pedoman wawancara

No. Kisi-kisi Butir-Butir Sasaran

1. Tanggapan siswa saat awal (yaitu saat pretes) membuat soal cerita yang diminta

1. Saat pertama kali diminta membuat soal cerita tentang pembagian pecahan (pada waktu pretes), apakah merasa kesulitan? Mengapa ?

2. Mengapa jawaban writing word problem adik awalnya seperti ini? Alasannya? Jelaskan jawaban adik bagaimana?

2. Tanggapan siswa saat belajar memahami arti pembagian dengan membuat soal cerita sendiri

1. Kita telah belajar tentang pembagian pecahan dengan membuat soal cerita sendiri, membuat adik bosan dan tak bersemangat?

2. Apakah adik semakin terbantu dalam memahami pembagian pecahan dengan belajar membuat soal cerita sendiri?

3. Pada saat maju ke depan kelas untuk mempresentasikan soal cerita milik adik dan menjelaskan kepada teman-temanmu, bagaimana perasaan adik? Apakah takut, senang, percaya diri?

4. Pada saat diminta mengerjakan soal cerita sendiri, apakah adik membuat soal cerita dengan mencontoh / ikut-ikutan seperti soal cerita temanmu?

5. Saat membuat soal cerita, langkah apa yang adik lakukan pertama kali?

3. Tanggapan siswa saat postes diminta membuat soal cerita sendiri

1. Setelah diminta membuat soal cerita tentang pembagian pecahan lagi pada saat tes terakhir (postes), apakah adik merasa kesulitan? Mengapa?

2. Mengapa soal cerita yang adik buat pada tes akhir seperti ini? Alasannya?

No. Kisi-kisi Butir-Butir Sasaran

3. Tanggapan siswa saat postes diminta membuat soal cerita sendiri

3. Apakah ada manfaat yang adik terima setelah belajar writing word problem (membuat soal cerita ) tentang pembagian pecahan?

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan pengamatan selama proses pengumpulan data. Pada saat pengumpulan data, peneliti mencatat kata-kata kunci, pokok pembicaraan, gambar, sketsa yang dibuat oleh siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Catatan tersebut dilengkapi di rumah dan berisi deskripsi pengamatan menggunakan kata-kata yang menguraikan apa yang dibuat oleh siswa dengan melihat kembali hasil catatan dengan hasil rekaman video dan rekaman suara penelitian. Hasil catatan lapangan dapat dilihat pada lampiran B.3.

Dokumen terkait