• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

F. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk penelitian. Hal ini diperjelas Arikunto (2006:149) bahwa : “Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode”. Ada banyak instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen dengan metode tes. “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. (Arikunto, 2006:150). Tes digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur kemapuan seseorang baik itu kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor. Hal tersebut sesuai dengan ( Allen dan Yen, 1979: 1) mengemukakan bahwa “Tes adalah alat untuk memperoleh data tentang perilaku individu”.

Guna untuk tercapainya keberhasilan dalam penelitian maka diperlukan alat ukur untuk mendapatkan data. Nurhasan dan Cholil (2007:5) mengemukakan bahwa : “Pengukuran adalah proses pengumpulan data/informasi dari suatu obyek tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur”.

Alat ukur yang digunakan penulis untuk mengukur keterampilan mendayung yaitu perahu kayak racing dan dayungan. Kayak racing merupakan salah satu perahu yang dipertandingkan di berbagai event nasional maupun internasional dengan ciri memiliki bentuk yang ramping dengan bagian depan dan belakang perahu tertutup sehingga hanya menyisakan lubang seukuran badan pendayung. Sedangkan dayung merupakan alat pengayuh yang digunakan untuk mengayuh perahu agar dapat melaju. Dayungan kayak memiliki dua daun dayung disetiap sisinya, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan data diperoleh dari :

a. Tes keterampilan mendayung sebagai tes awal b. Tes keterampilan mendayung sebagai tes akhir 2. Alat dan Perlengkapan

44

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Perahu kayak racing

b. Dayung

c. Perlengkapan alat tulis d. Format penilaian e. Testi dan tester f. Danau/kolam g. Pluit

3. Prosedur Pelaksanaan Tes a. Prosedur umum

1) Sebelum melaksanakan tes, testi dikumpulkan untuk diberikan arahan dan penjelasan mengenai peraturan dalam melaksanakan tes

2) Pelaksanaan tes mengacu pada peraturan perlombaan dayung sebenarnya

3) Testi melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melaksanakan tes

b. Pelaksanaan tes

1) Testi berada di kolam atau danau dengan menggunakan perahu kayak racing.

2) Testi melakukan gerakan mendayung.

3) Setiap testi melakukan gerakan mendayung dengan jarak 100 meter dengan satu kali kesempatan.

4) Tester bersiap melihat dan menilai hasil keterampilan mendayung testi.

4. Prosedur penilaian

Penilaian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penilaian berskala (rating scale), karena dalam penelitian ini yang akan dinilai adalah perilaku atau performance seseorang. Tipe penilaian ini dilakukan dalam bentuk point yang tersebar secara continues atau dalam bentuk kategori yang

45

dideskripsikan kerakteristiknya dalam setiap kategori(Nurhasan dan Cholil, 2007:357).

Penilaian dalam tes keterampilan mendayung ini dilakukan oleh tiga juri. Pemilihan juri dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Ahli dan berpengalaman dalam bidang dayung khususnya pada nomor canoeing.

b. Memahami dan mengerti tentang analisis mekanika gerakan dalam cabang olahraga dayung.

Keterampilan atau kemampuan yang dinilai dalam tes ini adalah sebagai berikut:

a. Phase entry dalam gerakan mendayung

b. Phase pull dalam gerakan mendayung

c. Phase exit dalam gerakan mendayung

d. Phase recovery dalam gerakan mendayung

Berikut ini adalah format penilaian penulis adopsi dari Szanto Csaba dalam buku Racing Canoeing 2 (2004) ICF(International Canoeing

Federation) akan dipakai oleh tim penilai dalam pelaksanaan tes

keterampilan mendayung. Tim penilai yang memberikan tes merupakan orang ahli dalam bidang cabang olahraga dayung yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki sertifikat yaitu : Drs. Dede Rohmat N, M.pd, Muhamad Suryadi M.Pd, Dian Kurniawan S.Pd. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 mengenai format penilaian.

Tabel 3.1

Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung

Keterampilan Deskripsi kemampuan Nilai

1 2 3 4 5 Seperempat daun dayung masuk ke dalam

air

Bagian tangan kiri berada pada sisi semi-prone dan lengan kanan ditekukan sekitar 90º, sehingga genggaman tangan berada

46

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Phase entry didepan sejajar dengan mata sudut dayung

berada pada sudut 45º-50º dengan permukaan

Posisi badan condong ke depan sudut 65º Ujung lengan yang ditekuk sejajar dengan mata

Pandangan lurus ke depan

Lanjutan tabel 3.1 pada halaman 44 Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung

Keterampilan Deskripsi kemampuan Nilai

1 2 3 4 5

Phase pull

Dayung masuk sepenuhnya dalam air Gerakan tarikan berasal dari putaran pinggang

Sudut tangkai dayung meningkat dari 30°-40° menjadi tegak lurus 90° Diikuti dengan pijakan kaki yang sama dengan lengan yang sedang menarik

Pandangan lurus kedepan

Phase exit

Dayung keluar dari permukaan air Dayung keluar saat posisi dayung sejajar dengan pinggul

Dayung diangkat dari permukaan air dengan rotasi togok yang condong ke arah sisi tarikan akhir daun dayung kira-kira 60º

Siku tangan bawah ditekuk mengarah ke samping

Daun dayung mengarah kesamping tidak berada di bawah lengan.

Phase recovery

Daun dayung sepenuhnya berada diluar air

Posisi dayung horizontal dengan satu lengan lurus sejajar dengan mata Lengan dorong ditekuk 90° di sisi kepala

Badan condong kedepan sudut 65° Gerak rotasi dari tangkai dayung harus dilakukan setelah dayung tersebut

47

sepenuhnya terbebas dari air

Data dari hasil tes merupakan data mentah yang harus di uji secara statistik. Penghitungan dilakukan dengan cara penjumlahan poin dalam tiap phase dibagi banyaknya poin dalam phase tersebut. Kemudian dari hasil tersebut nilai setiap phasenya di jumlahkan untuk mendapatkan nilai dari satu jurinya. dan terakhir nilai setiap juri di jumlahkan dan dibagi dengan banyaknya juri, sehingga didapatkan rumus : nilai juri 1+nilai juri 2+nilai juri 3

3 Contoh cara penghitungan:

Nama Juri Phase entry Phase pull Phase exit Phase recovery jumlah

Andri 1 5+4+5:3 = 4,6 5+5+4+3:4 = 4,2 4+4+3:3 =3,6 5+4+4:3 = 4,3 16,7 2 4+2+4:3 = 3,3 5+5+4+5:4 = 4,7 5+5+4:3= 4,6 5+4+4:3 = 4,3 16,9 3 4+3+5:3 = 4 5+5+4+3:4 = 4,2 5+5+3:3= 4,3 5+4+4:3 = 4,3 16,8

16,8

Oleh karena itu, validitas suatu alat ukur harus sesuai dengan materi tes yang diukur. Mengenai validitas suatu alat ukur Nurhasan dan Cholil (2007:35) mengemukakan bahwa : “Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur”. Untuk itu alat ukur keterampilan mendayung harus diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Adapun cara yang penulis gunakan untuk mencari validitas yaitu dengan cara teknik korelasi product momen dengan simpangan. Sedangakan cara yang penulis gunakan untuk mencari reliabilitas yaitu dengan cara test-retest.

48

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun data mentah dari hasil penilaian juri dikorelasikan dengan hasil penilaian juri lainnya diperoleh validitas dari tiap juri dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 validitas dari tiap juri

No Juri

r

xy

1 juri 1 0.87

2 juri 2 0.90

3 juri 3 0.87

Dari ketiga validitas juri pada tabel 3.2 di halaman 46 diambil nilai Validitas yang paling tinggi dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Data Mentah Hasil Tes No Hasil tes X Hasil tes Y

1 17.1 51.1 2 16.8 50.2 3 16.7 50.1 4 16.7 49.1 5 16.1 48 6 16.3 47.7 7 16.3 47.3 8 16.1 47.1 9 15.3 46.7 10 15.7 46.4

49

1. Hasil tes X adalah hasil tes keterampilan mendayung yang akan diukur validitasnya.

2. Hasil tes Y adalah hasil jumlah skor gabungan dari 3 juri yang akan menjadi patokan dalam pengukuran validitas.

Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji validitas dengan cara product moment dengan simpangan maka diperoleh hasil pada tabel 3.4 halaman 48 :

50

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Uji Validitas

X rxy

16,31 48,37 0,90

Tabel 3. menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes keterampilan mendayung adalah 16,31 dan rata-rata hasil jumlah dari 3 juri adalah 48,37. Sedangakan koefisien korelasi dari kedua hasil tersebut adalah 0,90 yang merupakan koefisiean derajat validitas tes keterampilan mendayung..

Untuk mencari reliabilitas tes ketereampilan mendayung penulis menggunakan cara test-retest atau pengukuran ulang. Adapun data mentah dari hasil tes untuk mengukur reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Data Mentah Hasil Tes No Hasil tes X Hasil tes Y

1 17.1 16.7 2 16.8 16.7 3 16.7 16.3 4 16.7 16.1 5 16.1 16.3 6 16.3 15.7 7 16.3 15.7 8 16.1 15.9 9 15.3 15.1 10 15.7 15.5

51

Keterangan dari tabel 3.5 pada halaman 48 adalah

1. Hasil tes X adalah hasil tes pertama pada keterampilan mendayung 2. Hasil tes Y adalah hasil tes ke dua atau ulangannya pada keterampilan

mendayung

Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji reliabilitas dengan cara test-retest maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas

∑X ∑Y rxy

163,1 160 0,88

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa jumlah hasil tes keterampilan mendayung pertama adalah 163,1 dan jumlah tes ke dua adalah 160. Sedangakan koefisien korelasi dari kedua hasil tersebut adalah 0,88 yang merupakan koefisiean derajat reliabilitas tes keterampilan mendayung.

Dokumen terkait