• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN MEDIA BANGKU SIMULASI KAYAK TERHADAP KETERAMPILAN MENDAYUNG KAYAK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN MEDIA BANGKU SIMULASI KAYAK TERHADAP KETERAMPILAN MENDAYUNG KAYAK."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN MEDIA BANGKU SIMULASI KAYAK TERHADAP KETERAMPILAN MENDAYUNG KAYAK

(Studi Eksperimen Pada Pendayung Pemula Ukm Dayung UPI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh:

DEDEN AKBAR IZZUDDIN 1001429

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

2014

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN MEDIA BANGKU SIMULASI KAYAK TERHADAP KETERAMPILAN MENDAYUNG KAYAK

(Studi Eksperimen Pada Pendayung Pemula Ukm Dayung UPI)

Oleh

Deden Akbar Izzuddin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Deden Akbar Izzuddin 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : DEDEN AKBAR IZZUDDIN

NIM : 1001429

JUDUL : PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN MEDIA

BANGKU SIMULASI KAYAK TERHADAP KETERAMPILAN MENDAYUNG KAYAK

(Studi Eksperimen Pada Pendayung Pemula Ukm Dayung UPI)

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I,

Drs. H. Dede Rohmat N, M.Pd.

NIP. 196312091988031001

Pembimbing II,

Ira Purnamasari, S.Pd, M,Pd

NIP. 198107072008122002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan,

Dr. H.R. Boyke Mulyana, M.Pd

(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….... i

KATA PENGANTAR ………. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iii

DAFTAR ISI ………...……… v

DAFTAR TABEL ………...……... vii

DAFTAR GAMBAR ………..…..…... viii

DAFTAR LAMPIRAN ………...………... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ………...………….…... 1

B. Rumusan Masalah ………...……….…... 4

C. Tujuan Penelitian ………...……….…... 5

D. Manfaat Penelitian ………...………....…... 5

E. Batasan Penelitian ………...…………... 6

F. Batasan Istilah ………...………... 6

G. Stuktur Organisasi ………...………... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Olahraga Dayung ...…………..… 9

B. Belajar Keterampilan gerak ……….. 11

C. Latihan Teknik ………... 15

D. Analisis Teknik Mendayung ……… 21

1. Phase entry ... 22

2. Phase pull ... 24

3. Phase exit ... 25

4. Phase recovery ... 26

E. Media Pembelajaran ……… 27

(5)

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Hipotesis ...……….…..….………... 35

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ………..………….……. 36

B. Populasi dan Sampel Penelitian ………...… 36

C. Desain Penelitian ……….………...………... 37

D. Metode Penelitian ……….………...………... 40

E. Definisi operasional ……….………...………... 41

F. Instrumen Penelitian ………...…...……... 42

G. Proses latihan ...………...…...……... 49

H. Prosedur Pengolahan Data .……….…………... 52

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 56

B. Pengujian persyaratan Analisis ... 59

C. Pengujian Hipotesis ... 61

D. Diskusi Pemuaan ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….………..………... 67

B. Saran ………..……...…………..…..…...…... 67

DAFTAR PUSTAKA ………...…..……….... 69 LAMPIRAN

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Cabang-cabang olahraga dayung dalam naungan PODSI... 10

3.1 Format penilaian tes keterampilan mendayung ... 44

3.2 Nilai Validitas dari tiap juri ... 46

3.3 Data mentah hasil tes ... 47

3.4 Hasil perhitungan nilai rata-rata dan uji validitas ... 48

3.5 Data mentah hasil tes ... 48

3.6 Hasil perhitungan uji reabilitas ... 49

4.1 Nilai Perhitungan Rata-rata dan Hasil Simpangan Baku ... 58

4.2 Hasil uji normalitas dengan pendekatan Uji Liliefors ... 59

4.3 Uji pengujian kesamaan dua varisasi Homogenitas ... 61

4.4 Uji Kesamaan Dua Rata-rata (skor berpasangan) ... 62

(7)

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 six steps of instructional planning ... 20

2.2 Phase entry teknik mendayung kayak ... 23

2.3 Phase pull teknik mendayung kayak ... 24

2.4 Phase exit teknik mendayung kayak ... 26

2.5 Phase recovery teknik mendayung kayak ... 27

2.6 Bangku simulasi kayak labil ... 33

2.7 Bangku simulasi kayak labil ... 34

3.1 Desain Penelitian ... 37

3.2 Langkah Penelitian ... 39

4.1 Grafik tes awal dan akhir kelompok latihan menggunakan media bangku simulasi kayak labil ... 56

4.2 Grafik Peningkatan keterampilan mendayung kayak kelompok latihan menggunakan media bangku simulasi kayak labil ... 57

4.3 Grafik tes awal dan akhir kelompok latihan menggunakan media bangku simulasi kayak stabil ... 58

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data tes dari 3 juri ... 73

Lampiran 2 validitas kriteria dengan tes gabungan ... 74

Lampiran 3 uji reliabilitas... 77

Lampiran 4 Hasil Test Keterampilan Mendayung kayak Kelompok Latihan

Menggunakan Media Bangku Simulasi Kayak Labil... 80

Lampiran 5 Hasil Test Keterampilan Mendayung kayak Kelompok Latihan

Menggunakan Media Bangku Simulasi Kayak Stabil... 81

Lampiran 6 Hasil uji Rata-rata dan simpangan Baku Kelompok Latihan

Menggunakan Media Bangku Simulasi Kayak Labil... 82

Lampiran 7 Hasil uji Rata-rata dan simpangan Baku Kelompok Latihan

Menggunakan Media Bangku Simulasi Kayak Stabil... 85

Lampiran 8 Hasil Perhitungan Uji Liliefors Data Tes Awal Kelompok Latihan

Menggunakan Media Bangku Simulasi kayak Labil... 88

Lampiran 9 Hasil Perhitungan Uji Liliefors Data Tes akhir Kelompok Latihan

Menggunakan Media Bangku Simulasi kayak Labil... 89

Lampiran 10 Hasil Perhitungan Uji Liliefors Data Tes Awal Kelompok Latihan

Menggunakan Media Bangku Simulasi kayak Stabil... 90

Lampiran 11 Hasil Perhitungan Uji Liliefors Data Tes Akhir Kelompok Latihan

Menggunakan Media Bangku Simulasi kayak Stabil... 91

Lampiran 12 Penghitungan Uji Homogenitas (uji persamaan dua variansi) ... 92

Lampiran 13 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (skor berpasangan) kelompok

(9)

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran 14 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (Dua Pihak) ... 96

Lampiran 15 Tabel nilai kritis L untuk Uji Liliefors ... 99

Lampiran 16 Tabel nilai Z ... 100

Lampiran 17 Tabel nilai distribusi t... 101

Lampiran 18 Dokumentasi Penelitian... 102

Lampiran 19 Surat Izin Penelitian... ... 104

Lampiran 20 Surat Keputusan ... ... 105

Lampiran 21 Surat balasan Penelitian ... ... 110

(10)

ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN MEDIA BANGKU SIMULASI KAYAK TERHADAP KETERAMPILAN MENDAYUNG KAYAK. Pembimbing I : Drs. Dede Rohmat N, M.Pd

Pembimbing II : Ira Purnamasari, S.Pd., M.Pd Deden Akbar Izzuddin *

2014

Masalah penelitian yang penulis ajukan adalah untuk mengetahui pengaruh dari latihan menggunakan media bangku simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak. Hal ini dilatar belakangi dari bentuk perahu kayak yang labil menyebabkan lambatnya pendayung pemula dalam menguasai keterampilan mendayung kayak.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan variabel bebas adalah latihan menggunakan media bangku simulasi kayak labil dan latihan menggunakan media bangku simuasi kayak stabil, dan variabel terikatnya adalah keterampilan mendayung kayak. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa UPI Bandung yang mengikuti UKM dayung sebanyak 10 orang yang mengambil spesialisasi kayak menggunakan total sampling.

Hasil analisis data yang diperoleh, menunjukkan bahwa latihan menggunakan media bangku simulasi kayak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan mendayung. Dihitung dengan uji signifikan kesamaan dua rata-rata dua pihak menghasilkan thitung 2.38 lebih besar dari ttabel 2.31, sehingga Ho ditolak artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari latihan menggunakan media bangku simulasi kayak labil dengan latihan menggunakan media bangku simulasi kayak stabil.

(11)

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRACT

THE EFFECTS OF CANOEING PRACTICE USING CHAIR SIMULATION MEDIA TO CANOE PADDLING SKILL.

Supervisor I : Drs. Dede Rohmat N, M.Pd Supervisor II : Ira Purnamasari, S.Pd., M.Pd

Deden Akbar Izzuddin * 2014

The problem statement of this research is to investigate the effects of canoeing practice using chair simulation media to canoe paddling skill. Canoe unstable shape which is difficult for beginner to paddle is the background of this research. Experimental method with free variables, unstable chair simulation and stable chair simulation, and bound varible, canoe paddling skill, is used in this research. The samples are 10 students of Indonesia University of Education who are the member of UKM Dayung, specialized in canoeing.

The data analysis result shows that canoe paddling practice using chair simulation media gives an significant effect to canoe paddling skill. It counted by using two similar mean test, which the results are thitung 2.38 is bigger than ttable 2.31, so that Ho is refused. It means that there is a significant different effects between practicing using unstable chair simulation and stable chair simulation media.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dunia ini olahraga sangat besar manfaatnya dalam menjaga kebugaran

jasmani. Tanpa kebugaran jasmani manusia tidak dapat beraktivitas dengan baik.

Disisi lain olahraga juga dipertandingan untuk mencapai sebuah prestasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya prestasi yaitu fisik, teknik, taktik dan

mental yang kuat. Keempat faktor tersebut saling berkaitan satu dengan yang

lainnya.

Di cabang olahraga dayung keempat faktor tersebut sangat dibutuhkan.

Dayung merupakan olahraga yang menggunakan alat berupa perahu dan

dayungan. Teknik dasar mendayung sangat berpengaruh dalam mencapai sebuah

prestasi karena seorang pendayung harus mampu mendayung sambil

mempertahankan keseimbangan supaya laju perahu cepat dan tidak terjatuh.

Olahraga dayung yang dikenal dan berkembang di Indonesia, sebenarnya

merupakan gabungan dari tiga cabang olahraga, yaitu canoeing, rowing dan

traditional boat race. Didalam tataran Regional dan Internasional, ketiga cabang

olahraga tersebut mempunyai induk organisasi yang tersendiri, yaitu ICF

(International Canoe Federation) untuk canoeing, FISA (Federation International

Des societes De Aviron atau The International Rowing Federation) untuk rowing,

dan IDBF (International Dragon Boat Federation) untuk traditional boat race. Di

Indonesia ketiga cabang tersebut keberadaanya menginduk pada satu organisasi,

yaitu PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel Cabang-Cabang Olahraga Dayung Dalam

Naungan Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI).

Perbedaan yang sangat mendasar dari berbagai nomor terlihat dari

karakteristik perahunya, cara mendayung serta posisi pedayung di perahu. Pada

(13)

2

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat bergerak maju-mundur, menghadap ke bagian buritan perahu. Mendayung

dengan segenap anggota tubuhnya (tungkai, badan, dan lengan). Tangkai dayung

yang digunakan untuk mengayuh terletak pada sisi perahu kiri dan kanan yang

disangga oleh satu set alat penyangga dayung (Rigger). Dalam mendayung nomor

sculling pendayung menggunakan dua tangkai pengayuh kiri dan kanan.

Sedangkan dalam mendayung nomor sweep rowing pendayung masing-masing

menggunakan satu tangkai pengayuh, kiri atau kanan. Perahu rowing memiliki

kecenderungan stabil dikarenakan memiliki dua dayungan yang dapat dijadikan

penyeimbang perahu.

Pada nomor canoe canadian posisi pendayung berlutut diatas perahu

menghadap ke depan, mendayung hanya pada posisi satu sisi saja. Pada nomor

kayak posisi pendayung duduk di dalam perahu mengunakan satu tangkai

pengayuh dengan dua daun dayung kiri dan kanan. Stuktur kontruksi perahu

kayak racing dengan panjang perahu 520 cm dan berat 12 kg untuk atlet dengan

berat badan 65 kg- 75 kg. Bangian setengah lingkaran pada bagian bawah perahu

dan bentuk perahu yang ramping menyebabkan daya luncur yang cepat sekaligus

daya labil pada perahu.

Pengalaman penulis dilapangan seringkali menemukan lambatnya

penguasaan keterampilan mendayung kayak dibandingkan dengan penguasaan

keterampilan mendayung Rowing. Untuk menguasai keterampilan mendayung

kayak seorang pendayung harus mampu duduk diatas perahu dan

mempertahankan keseimbangan supaya tidak terjatuh. Untuk mempertahankan

keseimbangan di peruhu kayak bukan hal yang mudah karena menurut hukum

kesetimbangan ke I “badan selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari

titik berat badan tersebut jatuh dalam bidang tumpuan”. Titik berat badan seorang pendayung harus jatuh pada bidang perahu supaya pendayung tidak terjatuh.

Berat badan pendayung pun sangat berpengaruh terhadap stabilitas perahu maka

dari itu perahu disesuaikan dengan karakteristis pendayung pendayungnya. Hal

(14)

3

dengan luas bidang tumpuannya”. Sedangkan bidang tumpu pendayung adalah perahu yang labil serta dipengaruhi oleh lingkungan berupa ombak dan angin

yang menyebabkan pendayung membutuhkan waktu yang cukup lama dalam

penguasaan keterampilan mendayung kayak.

Salah satu keterampilan mendayung yang perlu dikuasai yaitu

keseimbangan. Keseimbangan adalah kemampuan untuk memelihara posisi tubuh.

Faktor keseimbangan sangat berperan penting karena apabila seorang pendayung

tidak dapat menjaga keseimbangan maka pendayung bisa terjatuh dari perahu.

Hal ini yang sering menyebabkan lamaya penguasaan keterampilan mendayung

kayak karena minimnya intensitas latihan menggunakan perahu di sebabkan

keterbatasan sarana perasana olahraga dayung.

Untuk sekarang ini di dunia olahraga telah banyak digunakan media

pembelajaran yang digunakan dalam setiap pelatihan, baik pelatihan teknik

maupun fisik. Menurut Lislie. J. Bringgs dalam susilana (2008:6) mengatakan

“bahwa media merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi atau isi

pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya”. Media berperan aktif dalam mencapai sebuah tujuan pembelajaran karena dengan menggunakan

media peserta didik atau atlet dapat menerima materi dengan jelas. Materi yang

sulit dan berbaya pun dapat diberikan dengan bantuan media. Hal tersebut sesuai

dengan yang dikemukanan oleh Heinich dalam susilana (2008: 6) mengatakan

“bahwa media merupakan alat saluran komunikasi”.

Kedua pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa media adalah

sarana fisik sebagai perantara untuk menyampaikan informasi serta digunakan

untuk berinteraksi antara sumber dengan penerima pesan sehingga prestasi dapat

tercapai. Dalam cabang olahraga dayung media latihan adalah suatu alat yang

dapat digunakan untuk melatih keterampilan maupun mengukur kemampuan

seorang pendayung dalam penguasaan keterampilan mendayung, salah satunya

untuk melatih keterampilan mendayung pada pendayung Kayak adalah bangku

(15)

4

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bangku simulasi kayak stabil merupakan alat bantu dalam pelatihan

keterampilan mendayung kayak berupa bangku yang stabil yang memungkinkan

atlet dapat duduk dengan nyaman berlatih keterampilan mendayung kayak.

Sedangakan bangku simulasi kayak labil berupa alat bantu yang dibuat

menyerupai perahu dengan bagian bawahnya berbentuk setengah lingkaran yang

menyebabkan bangku simulasi dapat memberikan situasi labil kearah kiri dan

kanan seperti menaiki perahu ketika pendayung menggunakannya. Bentuk

setengah lingkaran dari bangku simulasi kayak labil ini memberikan daya labil

yang membuat pendayung berlatih meningkatkan keterampilan kesimbangan

seperti halnya ketika pendayung mempertahankan keseimbangan di atas perahu.

Dari pengalaman penulis dilapangan tentang keterbatasan sarana dan

prasarana olahraga dalam menunjang latihan keterampilan mendayung. Maka

perlunya sebuah alat bantu berupa bangku simulasi kayak untuk menunjang

latihan dalam meningkatklan keterampilan mendayung kayak. Bangku simulasi

kayak labil dan bangku simulasi kayak stabil merupkan alat bantu untuk

meningkatklan keterampilan mendayung kayak.

Media latihan bangku simulasi kayak labil dan bangku simulasi kayak stabil

sebagai treatment untuk mengetahui peningkatan keterampilan mendayung. Dan

untuk kegunaan penelitian penulis membagi dua kelompok dan membandingkan

dua kelompok tersebut, yaitu kelompok yang diberi latihan menggunakan bangku

simulasi kayak labil dan kelompok yang diberi latihan bangku simulasi kayak

stabil. Hal inilah yang latar belakang diadakannya penelitian tentang.

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN MEDIA BANGKU

SIMULASI KAYAK TERHADAP KETERAMPILAN MENDAYUNG KAYAK (Studi Eksperimen pada pendayung pemula Ukm Dayung UPI)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti kemukakan dan untuk

mempermudah proses penelitian serta menjaga tidak adanya penyimpangan

(16)

5

1. Apakah latihan menggunakan media bangku simulasi kayak labil

berpengaruh signifikan terhadap penguasaan keterampilan mendayung

kayak?

2. Apakah latihan menggunakan media bangku simulasi kayak stabil

berpengaruh signifikan terhadap penguasaan keterampilan mendayung

kayak?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan menggunakan

media bangku simulasi labil dengan media bangku simulasi stabil

terhadap keterampilan mendayung kayak?

C.Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah penelitian yang telah peneliti kemukakan,

maka tujuan penelitian yang ingin peneliti capai yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh latihan menggunakan media bangku

simulasi kayak labil terhadap keterampilan mendayung kayak.

2. Untuk mengetahui pengaruh latihan menggunakan media bangku

simulasi kayak stabil terhadap keterampilan mendayung kayak.

3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara latihan menggunakan

media bangku simulasi stabil dengan media bangku simulasi tidak stabil

terhadap keterampilan mendayung kayak.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

masukan bagi keilmuan olahraga dayung.

2. Secara praktis hasil-hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai

masukan yang berarti bagi:

a. Pada atlet, pelatih, dan pembina olahraga dayung khususnya nomor

(17)

6

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bahasa informasi dan referensi bagi para peneliti yang akan

menyelidiki hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah

(18)

7

E. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini tetap terkontrol, maka peneliti membatasi ruang lingkup

permasalahan agar penelitian ini tidak menyimpang. Penelitian ini dibatasi

sebagai berikut:

1. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian dengan variabel:

a. Variabel bebas:

1) media bangku simulasi kayak labil.

2) media bangku simulasi kayak stabil.

b. Variable terikat: keterampilan mendayung kayak.

2. Populasi yang diambil adalah atlet dayung pemula sebanyak 10 orang

3. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen

4. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah perahu kayak

F. Batasan Istilah

Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, untuk

menghindari salah pengertian penafsiran istilah-istilah dalam penelitian ini, maka

peneliti menjelaskan istilah-istilah tersebut dengan mengacu pada penjelasan para

ahli sebagai berikut:

1. Latihan menurut Harsono (1988:101) adalah “suatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang, dan kian hari

jumlah beban latihannya kian bertambah”.

2. Menurut Lislie. J. Bringgs dalam susilana (2008:6) mengatakan “bahwa media merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi atau isi

pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya”. 3. Menurut Hamalik, 2001:51 dalam Koriah (2010 : 44) mengatakan ”

bahwa alat bantu belajar disebut juga alat peraga atu media belajar”. 4. Teknik dasar menurut Harsono (1988) adalah “pola-pola gerak yang

(19)

8

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Singer dalam Mahendra (2007 : 6) menyatakan bahwa “keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu

tujuan dengan efisien dan efektif

6. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut

membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.”Dalam hal ini adalah daya yang ditimbulkan oleh latihan menggunakan media

bangku simulasi kayak labil dan latihan menggunakan media bangku

simulasi kayak stabil terhadap keterampilan mendayung kaya

7. Kayak adalah nomor pertandingan yang termasuk dalam cabang

olahraga dayung.

8. Bangku simulasi kayak stabil adalah alat bantu dalam pelatihan

keterampilan mendayung kayak berupa bangku yang stabil yang

memungkinkan atlet dapat duduk dengan nyaman berlatih keterampilan

mendayung kayak.

9. Pendayung pemula adalah seseorang yang belum terampil mendayung.

10.Bangku simulasi kayak labil berupa alat bantu yang dibuat menyerupai

perahu dengan bagian bawahnya berbentuk setengah lingkaran yang

menyebabkan bangku simulasi dapat memberikan situasi labil kearah

kiri dan kanan seperti menaiki perahu ketika pendayung

menggunakannya. Bentuk setengah lingkaran dari bangku simulasi

kayak labil ini memberikan daya labi yang membuat pendayung

berlatih meningkatkan keterampilan kesimbangan seperti halnya ketika

pendayung mempertahankan keseimbangan di atas perahu.

G. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Skripsi terdiri atas lima bab, yaitu:

1. BAB I Pendahuluan: berisi latar belakang penelitian, perumusan

masalah tujuan penelitian, dan manfaat atau signifikansi penelitian

(20)

9

3. BAB III Metode Penelitian: Berisi penjabaran yang rinci mengenai

metode penelitian, termasuk beberapa komponen berikut:

a. Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian

b. Desain penelitian

c. Metode Penelitian

d. Definisi Operasional

e. Instrumen penelitian

f. Proses pengembangan instrumen

g. Teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya

h. Analisis data

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan: terdiri dari dua hal utama,

yakni:

a. Hasil pengolahan data

b. Analisis dan pengolahan data

c. Diskusi penemuan

5. BAB V Kesimpulan dan Saran: Menyajikan penafsiran dan pemaknaan

(21)

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan di Gelanggang Renang kolam

UPI, penelitian ini dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan dan frekuensi latihan

dilakukan 3 kali seminggu, metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini

adalah metode penelitian eksperimen.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan kumpulan individu yang memiliki sifat-sifat umum.

Dari populasi dapat diambil suatu data yang diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan dalam penelitian. Menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Kumpulan dari beberapa individu yang lebih dari satu orang disebut populasi. Sebuah penelitian dapat dilaksanakan apabila

penelitian tersebut mewakili sebuah populasi. Sedangkan menurut Lutan, Berliana dan Sunaryadi (2007:82) menjelaskan bahwa “Populasi adalah sekelompok subjek yang diperlukan oleh peneliti, yaitu kelompok dimana peneliti ingin menggeneralisasikan temuan penelitiannya”.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka ditetapkan populasi dalam penelitian

ini adalah atlet dayung pemula yang tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan

Mahasiswa) Dayung UPI yang berjumlah 10 orang.

2. Sampel

Adapun sampel itu sendiri merupakan bagian dari populasi penelitian yang

diambil. Teknik pengambilan sampel sendiri, Arikunto (1993:107), mengungkapkan bahwa : “Apabila subyek kurang dari 100 maka ambil semua untuk jadi sampel... “ selain itu, saya mengatakan ketika jumlah populasi semuanya dijadikan sebagai sampel penelitian maka disebut total sampling atau

(22)

37

tersebut. Sama seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009:68) sampling jenuh adalah: “ teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel ”.

Berdasarkan pada batasan tersebut di atas, berhubung jumlah populasi

dalam penelitian ini kurang dari 100 orang maka penulis mengambil semua

jumlah populasi yang ada sebanyak 10 orang pendayung pemula, maka

keseluruhan populasi tersebut selanjutnya oleh penulis dijadikan sampel, sehingga

penelitian ini menggunakan motede total sampel atau sampel jenuh sebesar 100%

dengan jumlah atlet 10 orang atlet.

C. Desain Penelitian

Pola atau desain pelaksanaan penelitian merupakan hal yang penting untuk

mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian, sehingga

terdapat alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan

yang sudah ditetapkan, supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Adapun desain penelitian dalam penelitian yang penulis lakukan adalah

sebagai berikut :

E 01 X1 03

K 02 X2 04

Gambar 3.1

The Randomize Pretest- Posttest Control Group Design,

Using Mathced Subjects

Keterangan :

01 : Tes awal keterampilan mendayung 02 : Tes awal keterampilan mendayung

X1 : Treatment latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil

X2 : Treatment latihan menggunakan bangku simulasi kayak stabil

(23)

38

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 04 : Tes akhir keterampilan mendayung

Adapun langkah-langkah pengambilan data yang penulis lakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan populasi

2. Memilih dan menetapkan sampel

3. Melakukan tes awal

4. Membagi kelompok, kelompok treatment media bangku simulasi labil

dan kelompok treatment media bangku simulasi stabil

5. Melaksanakan latihan

6. Melakukan tes akhir

7. Mengolah data

8. Memberikan data yang diperoleh pada kedua kelompok tersebut

9. Melakukan pengujian hipotesis

10.Mengambil kesimpulan

Dalam memudahkan proses penelitian ini, selanjutnya penulis menyusun

langkah-langkah penelitian sebagai pengembangan dari desain penelitian yang

telah penulis buat. Adapun langkah-langkah penelitian tersebut dapat penulis

(24)

39

Langkah-langkah pengambilan data yang penulis tempuh adalah :

Gambar 3.2

Langkah-langkah Pengambilan Data Populasi

Sampel

Tes Awal

Tes Akhir

Treatment

Pengolahan data

Analisis Data

Kesimpulan

Latihan media bangku simulasi

stabil Latihan media

(25)

40

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

(26)

41

D. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh data,

menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian melalui cara-cara yang sesuai

dengan prosedur penelitian. Dalam hal ini Arikunto (2006:160) menjelaskan bahwa : “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Ada beberapa jenis metode penelitian yang sering digunakan peneliti untuk

memecahkan suatu permasalahan antara lain metode deskriptif, historis, dan

eksperimen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode eksperimen. Karena dalam penelitian ini mencari hubungan sebab-akibat

dari latihan menggunakan bangku simulasi kayak terhadap keterampilan

mendayung kayak. Dengan cara mengadakan percobaan terhadap

variabel-variabel yang diselidiki untuk mendapatkan hasil. Hal ini dijelaskan Lutan, Berliana dan Sunaryadi (2007:146) bahwa : “Eksperimen adalah jenis penelitian yang langsung berusaha untuk mempengaruhi variable utama, dan jenis penelitian

yang benar-benar dapat menguji hipotesis hubungan sebab akibat”.

Penelitian eksperimen ini berasal dari masalah yang ada dilapangan antara

sebab dan akibat yang saling mempengaruhi. Sedangkan Arikunto (2006:3)

berpendapat bahwa: “Eksperimen suatu cara untuk mencari sebab akibat

(hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti

dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang mengganggu”.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa eksperimen

merupakan suatu cara dalam penelitian dengan mengadakan kegiatan percobaan

untuk menyelidiki suatu hubungan antara variabel-variabel untuk mendapatkan

hasil.

Adapun variabel-variabel yang menjadi pokok dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas:

(27)

42

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. media bangku simulasi stabil

2. Variabel terikat keterampilan mendayung kayak.

E. Defenisi Operasional

1. Pengaruh adalah daya yang ditimbulkan oleh sesuatu terhadap sesuatu

yang lain. Dalam hal ini adalah daya yang ditimbulkan oleh latihan

menggunakan media bangku simulasi kayak labil dan latihan

menggunakan media bangku simulasi kayak stabil terhadap keterampilan

mendayung kaya

2. Menurut Gordon (1994 : 55) pengertian keterampilan adalah “kemampuan

untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada aktivitas psikomotor”.

3. Kayak adalah nomor pertandingan yang termasuk dalam cabang olahraga

dayung.

4. Bangku simulasi kayak stabil adalah alat bantu dalam pelatihan

keterampilan mendayung kayak berupa bangku yang stabil yang

memungkinkan atlet dapat duduk dengan nyaman berlatih keterampilan

mendayung kayak.

5. Bangku simulasi kayak labil berupa alat bantu yang dibuat menyerupai

perahu dengan bagian bawahnya berbentuk setengah lingkaran yang

menyebabkan bangku simulasi dapat memberikan situasi labil kearah kiri

dan kanan seperti menaiki perahu ketika pendayung menggunakannya.

Bentuk setengah lingkaran dari bangku simulasi kayak labil ini

memberikan daya labi yang membuat pendayung berlatih meningkatkan

keterampilan kesimbangan seperti halnya ketika pendayung

mempertahankan keseimbangan di atas perahu.

(28)

43

F. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk penelitian. Hal ini diperjelas Arikunto (2006:149) bahwa : “Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode”. Ada banyak instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen dengan metode tes. “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. (Arikunto,

2006:150). Tes digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur kemapuan seseorang

baik itu kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor. Hal tersebut sesuai dengan ( Allen dan Yen, 1979: 1) mengemukakan bahwa “Tes adalah alat untuk memperoleh data tentang perilaku individu”.

Guna untuk tercapainya keberhasilan dalam penelitian maka diperlukan alat

ukur untuk mendapatkan data. Nurhasan dan Cholil (2007:5) mengemukakan bahwa : “Pengukuran adalah proses pengumpulan data/informasi dari suatu obyek tertentu, dalam proses pengukuran diperlukan suatu alat ukur”.

Alat ukur yang digunakan penulis untuk mengukur keterampilan

mendayung yaitu perahu kayak racing dan dayungan. Kayak racing merupakan

salah satu perahu yang dipertandingkan di berbagai event nasional maupun

internasional dengan ciri memiliki bentuk yang ramping dengan bagian depan

dan belakang perahu tertutup sehingga hanya menyisakan lubang seukuran badan

pendayung. Sedangkan dayung merupakan alat pengayuh yang digunakan untuk

mengayuh perahu agar dapat melaju. Dayungan kayak memiliki dua daun dayung

disetiap sisinya, yaitu sisi kanan dan sisi kiri. Adapun instrumen dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan data diperoleh dari :

a. Tes keterampilan mendayung sebagai tes awal

b. Tes keterampilan mendayung sebagai tes akhir

(29)

44

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Perahu kayak racing

b. Dayung

1) Sebelum melaksanakan tes, testi dikumpulkan untuk diberikan

arahan dan penjelasan mengenai peraturan dalam

melaksanakan tes

2) Pelaksanaan tes mengacu pada peraturan perlombaan dayung

sebenarnya

3) Testi melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum

melaksanakan tes

b. Pelaksanaan tes

1) Testi berada di kolam atau danau dengan menggunakan perahu

kayak racing.

2) Testi melakukan gerakan mendayung.

3) Setiap testi melakukan gerakan mendayung dengan jarak 100

meter dengan satu kali kesempatan.

4) Tester bersiap melihat dan menilai hasil keterampilan

mendayung testi.

4. Prosedur penilaian

Penilaian yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah penilaian

berskala (rating scale), karena dalam penelitian ini yang akan dinilai adalah

perilaku atau performance seseorang. Tipe penilaian ini dilakukan dalam

(30)

45

dideskripsikan kerakteristiknya dalam setiap kategori(Nurhasan dan Cholil,

2007:357).

Penilaian dalam tes keterampilan mendayung ini dilakukan oleh tiga

juri. Pemilihan juri dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Ahli dan berpengalaman dalam bidang dayung khususnya pada

nomor canoeing.

b. Memahami dan mengerti tentang analisis mekanika gerakan dalam

cabang olahraga dayung.

Keterampilan atau kemampuan yang dinilai dalam tes ini adalah

sebagai berikut:

a. Phase entry dalam gerakan mendayung

b. Phase pull dalam gerakan mendayung

c. Phase exit dalam gerakan mendayung

d. Phase recovery dalam gerakan mendayung

Berikut ini adalah format penilaian penulis adopsi dari Szanto Csaba

dalam buku Racing Canoeing 2 (2004) ICF(International Canoeing

Federation) akan dipakai oleh tim penilai dalam pelaksanaan tes

keterampilan mendayung. Tim penilai yang memberikan tes merupakan

orang ahli dalam bidang cabang olahraga dayung yang telah mengikuti

pelatihan dan memiliki sertifikat yaitu : Drs. Dede Rohmat N, M.pd,

Muhamad Suryadi M.Pd, Dian Kurniawan S.Pd. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 3.1 mengenai format penilaian.

Tabel 3.1

Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung

Keterampilan Deskripsi kemampuan Nilai

1 2 3 4 5 Seperempat daun dayung masuk ke dalam

air

(31)

46

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Phase entry didepan sejajar dengan mata sudut dayung

berada pada sudut 45º-50º dengan permukaan

Posisi badan condong ke depan sudut 65º Ujung lengan yang ditekuk sejajar dengan mata

Pandangan lurus ke depan

Lanjutan tabel 3.1 pada halaman 44

Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung

Keterampilan Deskripsi kemampuan Nilai

1 2 3 4 5

Phase pull

Dayung masuk sepenuhnya dalam air Gerakan tarikan berasal dari putaran pinggang

Sudut tangkai dayung meningkat dari 30°-40° menjadi tegak lurus 90° Diikuti dengan pijakan kaki yang sama dengan lengan yang sedang menarik

Pandangan lurus kedepan

Phase exit

Dayung keluar dari permukaan air Dayung keluar saat posisi dayung sejajar dengan pinggul

Dayung diangkat dari permukaan air dengan rotasi togok yang condong ke arah sisi tarikan akhir daun dayung kira-kira 60º

Siku tangan bawah ditekuk mengarah ke samping

Daun dayung mengarah kesamping tidak berada di bawah lengan.

Phase recovery

Daun dayung sepenuhnya berada diluar air

Posisi dayung horizontal dengan satu lengan lurus sejajar dengan mata Lengan dorong ditekuk 90° di sisi kepala

(32)

47

sepenuhnya terbebas dari air

Data dari hasil tes merupakan data mentah yang harus di uji secara statistik.

Penghitungan dilakukan dengan cara penjumlahan poin dalam tiap phase dibagi

banyaknya poin dalam phase tersebut. Kemudian dari hasil tersebut nilai setiap

phasenya di jumlahkan untuk mendapatkan nilai dari satu jurinya. dan terakhir

nilai setiap juri di jumlahkan dan dibagi dengan banyaknya juri, sehingga

didapatkan rumus : nilai juri 1+nilai juri 2+nilai juri 3

3

Contoh cara penghitungan:

Nama Juri Phase entry Phase pull Phase exit Phase recovery jumlah

Andri 1 5+4+5:3 = 4,6 5+5+4+3:4 = 4,2 4+4+3:3 =3,6 5+4+4:3 = 4,3 16,7

2 4+2+4:3 = 3,3 5+5+4+5:4 = 4,7 5+5+4:3= 4,6 5+4+4:3 = 4,3 16,9

3 4+3+5:3 = 4 5+5+4+3:4 = 4,2 5+5+3:3= 4,3 5+4+4:3 = 4,3 16,8

16,8

Oleh karena itu, validitas suatu alat ukur harus sesuai dengan materi tes

yang diukur. Mengenai validitas suatu alat ukur Nurhasan dan Cholil (2007:35) mengemukakan bahwa : “Tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur”. Untuk itu alat ukur keterampilan mendayung harus diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Adapun cara yang penulis gunakan untuk mencari

validitas yaitu dengan cara teknik korelasi product momen dengan simpangan.

Sedangakan cara yang penulis gunakan untuk mencari reliabilitas yaitu dengan

(33)

48

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun data mentah dari hasil penilaian juri dikorelasikan dengan hasil

penilaian juri lainnya diperoleh validitas dari tiap juri dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

validitas dari tiap juri

No Juri

r

xy

1 juri 1 0.87

2 juri 2 0.90

3 juri 3 0.87

Dari ketiga validitas juri pada tabel 3.2 di halaman 46 diambil nilai Validitas

yang paling tinggi dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Data Mentah Hasil Tes

No Hasil tes X Hasil tes Y

1 17.1 51.1

2 16.8 50.2

3 16.7 50.1

4 16.7 49.1

5 16.1 48

6 16.3 47.7

7 16.3 47.3

8 16.1 47.1

9 15.3 46.7

10 15.7 46.4

(34)

49

1. Hasil tes X adalah hasil tes keterampilan mendayung yang akan diukur

validitasnya.

2. Hasil tes Y adalah hasil jumlah skor gabungan dari 3 juri yang akan

menjadi patokan dalam pengukuran validitas.

Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk

menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau

standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji validitas dengan cara product

(35)

50

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Uji Validitas

X rxy

16,31 48,37 0,90

Tabel 3. menunjukkan bahwa rata-rata hasil tes keterampilan mendayung

adalah 16,31 dan rata-rata hasil jumlah dari 3 juri adalah 48,37. Sedangakan

koefisien korelasi dari kedua hasil tersebut adalah 0,90 yang merupakan

koefisiean derajat validitas tes keterampilan mendayung..

Untuk mencari reliabilitas tes ketereampilan mendayung penulis

menggunakan cara test-retest atau pengukuran ulang. Adapun data mentah dari

hasil tes untuk mengukur reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5

Data Mentah Hasil Tes

No Hasil tes X Hasil tes Y

1 17.1 16.7

2 16.8 16.7

3 16.7 16.3

4 16.7 16.1

5 16.1 16.3

6 16.3 15.7

7 16.3 15.7

8 16.1 15.9

9 15.3 15.1

(36)

51

Keterangan dari tabel 3.5 pada halaman 48 adalah

1. Hasil tes X adalah hasil tes pertama pada keterampilan mendayung

2. Hasil tes Y adalah hasil tes ke dua atau ulangannya pada keterampilan

mendayung

Data mentah di atas terlebih dahulu di T-skor kan yang bertujuan untuk

menyetarakan skor yang berbeda satuan ukurannya menjadi skor baku atau

standar. Berdasarkan hasil T-skor dan hasil uji reliabilitas dengan cara test-retest

maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas

∑X ∑Y rxy

163,1 160 0,88

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa jumlah hasil tes keterampilan mendayung

pertama adalah 163,1 dan jumlah tes ke dua adalah 160. Sedangakan koefisien

korelasi dari kedua hasil tersebut adalah 0,88 yang merupakan koefisiean derajat

reliabilitas tes keterampilan mendayung.

G. Proses Latihan

Agar mendapatkan hasil yang baik dalam penelitian ini maka perlu dibuat

program latihan guna menunjang keberhasilan tujuan latihan tersebut. Dalam

pelaksanaan penelitian ini, kelompok sampel diberikan dua bentuk latihan, yaitu

latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil dan latihan menggunakan

bangku simulasi kayak stabil

Proses latihan atau treatment yang dilakukan dalam penelitian ini tiga kali

dalam seminggu yaitu pada hari senin, rabu, dan jumat selama 5 minggu atau 16

kali pertemuan. Sebagaimana dikatakan Wilmore dan Costill (1994:310)

mengenai proses latihan bahwa : “ … training frequency to 1 or 3 sessions per

(37)

52

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengembangkan keterampilan secara tepat dan efisien diperlukan

pengembangan kemampuan gerak melalui sikap. Waktu yang diperlukan untuk

meningkatkan keterampilan adalah satu bulan atau empat bulan . Hal itu sesuai

dengan pendapat Mahendra (2007:205) yang menyatakan bahwa: hasil

perkembangan belajar yang terlihat dari keterampilan anak dapat dikumpulkan

dalam waktu yang cukup panjang, misalkan dalam satu bulan atau empat bulan”.

Berdasarkan pendapat di atas maka penulis dalam penelitian ini melakukan

latihan tiga kali seminggu selama satu bulan, yaitu :

1. Senin, pukul 15.30 – selesai di Gelangang Kolam Renang UPI

2. Rabu, pukul 15.30 – selesai di Gelangang Kolam Renang UPI

3. Jumat, pukul 15.30 – selesai di Gelangang Kolam Renang UPI

Pelaksanaan latihan adalah sebagai berikut :

1. Pendahuluan

Sebelum dimulai proses latihan, penulis memberikan penjelasan tentang

tujuan latihan latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil dan latihan

menggunakan bangku simulasi kayak stabil, khususnya untuk meningkatkan

keterampilan.

2. Pemanasan

Sebelum pelaksanaan latihan inti, terlebih dahulu diberikan latihan

pemanasan agar pada saat melakukan latihan inti tidak terjadi cedera.

Sampel melakukan pemanasan dengan peregangan statis kemudian

dilanjutkan dengan melakukan peregangan dinamis. Pemanasan dilakukan

kurang lebih selama sepuluh menit.

3. Latihan inti

Pada latihan inti setiap testi melakukan keterampilan mendayung kayak

pada bangku simulasi kayak yaitu:

a. Latihan menggunakan bangku simulasi kayak labil yaitu :

1) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil

(38)

53

2) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil

dengan menggerakkan lengan ke samping, ke depan dan ke atas.

3) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil

dengan memegang dayungan didepan dan menggerakkan

pinggang ke samping kanan dan kiri.

4) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil

dengan memegang dayungan sambil melakukan phase teknik

mendayung dari mulai Phase entry, Phase pull, Phase exit, dan

Phase recovery secara countinue.

5) Gerakan yang dilakukan oleh pendayung pemula sambil di

koreksi sehingga pendayung dapat melakukan keterampilan

mendayung kayak dengan benar.

b. Latihan menggunakan bangku simulasi kayak stabil yaitu:

1) Pendayung pemula duduk di atas bangku simulasi kayak labil

dengan memegang dayungan sambil melakukan phase teknik

mendayung dari mulai Phase entry, Phase pull, Phase exit, dan

Phase recovery secara countinue.

2) Gerakan yang dilakukan oleh pendayung pemula sambil di koreksi sehingga pendayung dapat melakukan keterampilan mendayung kayak dengan benar.

4. Pendinginan

Setelah selesai melaksanakan latihan inti, sampel diinstruksikan untuk

melakukan pendinginan yaitu dengan melemaskan otot-otot dan melakukan

peregangan PNF. Pada pendinginan ini setiap testi melakukan dengan

(39)

54

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Prosedur Pengolahan Data

Sebelum pengolahan data terlebih dahulu penulis menentukan validitas dan

reabilitas alat ukur, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes

keterampilan mendayung. Adapun cara mencari validitas dan reabilitas yang

penulis gunakan yaitu :

1. Mencari validitas dengan cara teknik korelasi product momen dengan

simpangan, dengan menggunakan rumus :

rxy= ∑XY √(∑X2)(∑Y2)

Arti dari unsur-unsur tersebut adalah :

rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

X = perbedaan antara skor variabel X dengan nilai rata-rata dari

variabel X

Y = perbedaan antara skor variabel Y dengan nilai rata-rata dari

variabel Y

∑XY = jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y X2 = nilai X dikuadratkan

Y2 = nilai Y dikuadratkan

2. Mencari reliabilitas dengan cara test-retest, dengan menggunakan rumus :

rxy= N∑XY –(∑X)(∑Y)

(N(∑X2) –(∑X)2) (N(∑Y2) –(∑Y)2)

Arti dari unsur-unsur tersebut adalah :

rxy = korelasi antara varibel x dan y X = skor varibael X

Y = skor varibel Y

(40)

55

∑XY = jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y ∑X2

= jumlah dari kuadrat skor X ∑Y2

= jumlah dari kuadrat skor Y

N = jumlah subyek

Data yang terkumpul dari hasil pengukuran berdasarkan tes keterampilan

mendayung pada sampel penelitian, dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis statistik uji –t, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Mencari nilai rata-rata (X ) dari setiap kelompok data dengan rumus:

X = n

X

Arti tanda-tanda rumus diatas adalah:

X = nilai rata - rata yang dicari

Arti tanda-tanda rumus di atas adalah:

S = simpangan baku yang dicari ∑ = jumlah dari

X = nilai data mentah

X = nilai rata - rata yang dicari

n = jumlah sampel

3. Rumus yang digunakan adalah dengan uji kenormalan secara non

parametrik yang dikenal dengan uji liliefors. Untuk pengujian hipotesis

(41)

56

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pengamatan X1, X2, ... ..., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ... ..., Zn dengan menggunakan rumus :

S X Xi Zi 

(X dan S merupakan rata - rata dan simpangan baku setiap kelompok

butir tes).

b. Untuk tiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang F (Zi) = P (Z < Zi).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ..., Zn yang lebih kecil atau sama

d. Hitung selisih F (Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Sebutlah harga terbesar ini (Lo).

f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan Lo

ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji

Liliefors, dengan taraf nyata α (penulis menggunakan α = 0,05).

Kriterianya adalah tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi

normal, Jika Lo yang diperoleh dari pengamatan melebihi L dari

daftar kritis uji Liliefors. Dalam hal lain hipotesis nol diterima.

(Sudjana, 2005:466 - 467).

4. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus:

erkecil 5. Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Skor Berpasangan)

Rumus

n SB

(42)

57

Kriteria: Penerimaan dan penolakan.

Terima Ho Jika thit < t1- ½ 0,05

(43)

58

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Batas penerimaan dan penolakan hipotesis :

t < t1- ½ α 1- ½ 0,05

0,975

dk : = n1-1 = 5-1 = 4

6. Uji Signifikansi Perbedaan Dua Rata-rata (Dua Pihak)

Pasangan hipotesis

Ho : µ1 = µ 2

H1 : µ1 ≠ µ 2

Pendekatan statistika

t = X1 – X2

S 1/ n1 + 1/ n2

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis

Terima Hipotesis (H0) jika –t (1-½) < t < (1-½) Dalam hal lain hipotesis (H0) ditolak

Batas kritis penerimaan dan penolakan Hipotesis (H) nya :

(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data pada Bab IV, maka penulis

dapat menyimpulkan dari hasil penelitian. Hal tersebut berdasarkan fakta dan data

yang ada yang penulis peroleh di lapangan. Dengan kata lain, penarikan

kesimpulan harus didasarkan pada pengolahan data yang telah dilakukan. Adapun

kesimpulan yang dapat dikemukakan berdasarkan pengolahan data pada Bab IV

adalah:

1. Latihan menggunakan media bangku simulasi kayak labil memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan mendayung kayak.

2. Latihan menggunakan media bangku simulasi kayak stabil memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan mendayung kayak.

3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan

menggunakan media bangku simulasi kayak labil dengan latihan

menggunakan media kayak stabil.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka penulis memberikan

saran sebagai berikut:

1. Bagi para pelatih, pembina dan atlet khususnya cabang olahraga dayung

yang ingin meningkatkan keterampilan mendayung untuk atlet pemula,

disarankan menggunakan media bangku simulasi kayak sebagai alat

bantu dalam mengoreksi keterampilan mendayung kayak atletnya.

2. Bagi lembaga diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumbangan ilmu

pengetahuan yang akan bermanfaat bagi semua pihak dan penulis

(45)

70

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan sampel yang lebih besar guna menghasilkan penelitian yang

makin baik dari sebelumnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang keterampilan

mendayung kayak, membuat alat bantu yang lebih mudah dan murah

dalam meningkatkan keterampilan mendayung kayak bagi para

pendayung pemula supaya dapat di produksi secara masal.

4. Bagi para anggota dan pengurus UKM Dayung UPI diharapkan latihan

menggunakan media bangku simulasi kayak menjadi salah satu

alternatif untuk membimbing para pendayung pemula yang belum bisa

(46)

71

DAFTAR PUSTAKA

Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Arikunto. suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta. PT. Bina Aksara.

Cepi Riyana, Rudi Susilana. (2008). Media Pembelajaran, Bandung: CV Wacanan

Prima

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta.

Tambak Kusuma.

Hidayat. Iman (1996). Biomekanika . Jakarta : Pusat Ilmu Olahraga KONI Pusat

Irfan (2008). Keseimbangan (Balance).[Online],

http://dhaenkpedro.wordpress.com/keseimbangan-balance/ (22 maret 2014).

Koriah.(2010). Upaya Meningkatkan Pemahaman Materi Matematika Pada Siswa.

Semarang. STAI NEGERI SALATIGA

Lutan, Berliana, dan Sunaryadi. (2007). Penelitian Pendidikan Dalam Pelatihan

Olahraga. Bandung. Jurusan Pendidikan Kepelatihan FPOK UPI.

Mahendra. Agus. (2007). Modul Teori Belajar Mengajar Motorik. Fakultas

Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Martens. Rainer.(2004) Successful Coaching. Human Kinetics Publishers, INC.

Champaign,Illinois

Nazir, Moch. (2005). Metode Penelitian. Bogor. Gahlia Indonesia.

Nurhasan dan Cholil, Hasanudin, D. (2007). Modul Tes dan Pengukuran

(47)

72

Deden Akbar Izzuddin, 2014

Pengaruh latihan menggunakan media bangu simulasi kayak terhadap keterampilan mendayung kayak

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurhasan, dkk.(2002). Modul statistika, Jurusan Pendidikan Kepelatihan, Fakultas

Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Rohmat, Dede. (2010). Program latihan jangka panjang. http://file.upi.edu

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung. Tarsito.

Sugiyono. (2002). Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Szanto, Csaba. (2004). Racing Canoeing 2. ICF(International Canoeing Federation)

Szanto, Csaba. (2004). Racing Canoeing 2. ICF(International Canoeing Federation)

Willmore & Costill. (1994). Physiology of Sport and Exercise. Amerika. Human

Kinetics.

---.(2011). [Online], Pengertian Keterampilan dan Jenisnya

http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2197108

pengertian-keterampilan-dan-jenisnya/ ( 25 maret 2014)

---(2012). [Online], Pengertian Definisi Tes Menurut Para Ahli

http://definisipengertian.com/2012/pengertian-definisi-tes-menurut-para-ahli/

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 3.2 Langkah-langkah Pengambilan Data
Tabel 3.1 Format Penilaian Tes Keterampilan Mendayung
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pokja Pengadaan Barang Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi mendahului pengesahan Walikota Malang atas anggaran PDAM Kota

Pr oses seleksi dan penetapan pemenag lelang ini telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kepada Per usahaan yang mer asa keber atan diberi kesempatan untuk

Perihal : Pengadaan Langsung untuk Paket Pekerjaan Pengadaan Konsumsi Kegiatan Workshop Pembukaan Pelatihan Lanjutan Kompetitor WSC 2015.. Dengan ini Saudara kami undang

[r]

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan metode latihan sirkuit terhadap peningkatan daya tahan kekuatan

A Dampak Krisis Global Terhadap Ekspor DIY Gotong Royong Membuat

Dampak Metode Latihan Sirkuit Terhadap Peningkatan Daya Tahan Kekuatan Dan Daya Tahan Aerobik (Vo2max).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Perkebunan Nusantara III PKS Aek Toropadalah perusahaan yang bergerak dibidangperkebunan dan pengolahan hasil perkebunan.Masalah keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah