• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN BIMBINGAN BELAJAR DI BIMBINGAN BELAJAR GEMILANG EDUCATION CENTER JLN AKSARA NO. 129-131 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN BIMBINGAN BELAJAR DI BIMBINGAN BELAJAR GEMILANG EDUCATION CENTER JLN AKSARA NO. 129-131 MEDAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Agustina, NIM. 081211310001 : Hubungan Motivasi Belajar Dengan Bimbingan Belajar Di Bimbingan Belajar Gemilang Education Center Jln.Aksara No.129-131 Medan.

M asalah dalam penelitian ini yaitu Apakah ada hubungan antara motivas i belajar dengan bimbingan belajar di bimbingan belajar Gemilang Educa tion Center. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan motivasi belajar dengan bimbingan belajar siswa di bimbingan belajar Gemilang Educa tion C enter Jln. Aksara No.129-131 M edan.

Teori yang digunakan dalam penelitian. ini adalah motivasi dikemukakan oleh Bahri Djamarah, Syaiful (2008:149-151) motivasi adalah keseluruhan daya penggerak intrinsik maupun ekstrinsik dengan serangkaian usaha sehingga tercapai tujuan yang diharapkan serta teori bimbingan yang dikemukakan oleh Tohirin (2007:16) bimbingan merupakan Proses pertolongan yang di berikan oleh seseorang yang ahli di bidangnya guna mengarahkan individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki secara optimal, pemilihan pemecahan masalah ditentukan oleh individu itu sendiri

Jenis penelitian ini menggunakan penulisan deskritif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SM A di bimbingan belajar Gemilang Education Cen ter Jln. Aksara No.129-131 M edan, berjumlah 30 orang siswa dan populasi dijadikan sebagai sampel yang terdiri dari dua kelas, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi, Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan korelasi product moment.

(5)
(6)

1.6 Bentuk–Bentuk M otivasiBelajar ... 18

2. Pengertian Bimbingan... 21

2.1 Pengertian Belajar ... 24

2.3 Pengertian Bimbingan Belajar ... 26

2.4 Tujuan Belajar... 28

2.5 Ciri–Ciri Belajar... 30

2.6 Faktor-Faktor mempengaruhi Belajar ... 32

3. Hubungan M otivasi Belajar Dengan Bimbingan Belajar ... 33

B. Kerangka Konseptual ... 34

C. Hipotesis ... 35

BAB III. METODE PEN ELITIAN ... 36

A. Jenis Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel ... 36

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 37

D. Alat Pengumpulan Data dan Pengujian Instrumen... 37

E. Tehnik Analisa data... 39

F. Lokasi dan Waktu Penelitian... 40

BAB IV. HAS IL PENELIT IAN DAN PEMBAHAS AN... 42

A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

B. Deskripsi Data M otivasi Belajar (Variabel X) ... 43

C. Deskripsi Data Bimbingan Belajar Variabel Y) ... 44

(7)

BAB V. KES IMPULAN DAN S ARAN ... 48

A. Kesimpulan... 48

B. Saran ... 48

DAFTAR PUS TAKA ... 50

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kisi – Kisi Angket ... 38

Tabel 2 : Rencana Penelitian... 41

Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Data Variabel M otivasi Belajar ... 44

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR LAMP IRAN

Lampiran 1: Angket Penelitian ... 52 Lampiran 2: Pelayanan Yang Di Berikan Gemilang Education Center

Kepada Siswa ... 58 Lampiran 3: Struktur Organisasi Bimbingan belajar Gemilang Edu catio n

Center ... 59 Lampiran 4: Profil Pegawai Gemilang Education Center ... 60 Lampiran 5: Profil Pengajar Gemilang Educa tion Cen ter ... 61 Lampiran 6 : Nama siswa Kelas XII SM A Di Bimbingan Belajar

Gemilang Education Center ... 65 Lampiran 7: Angket Bimbingan Belajar ( Variabel X ) ... 6 Lampiran 8: Angket M otivasi Belajar ( Variabel Y) ... 69 Lampiran 9 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M ), Standar Deviasi (SD) Dan

Distribusi Frekuensi Dari Data Variabel Penelitian ... 71 Lampiran 10: Perhitungan koefesien Korelasi ... 75 Lampiran 11: Tabel Pedoman Untuk M emberikan Interpretasi Koefisien

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru besar Universitas Sarjana Wijaya Taman siswa (UST) Yogyakarta mengatakan, pertumbuhan lembaga pendidikan non formal di Indonesia relatif pesat. Catatan Ditjen Diklusepa Departemen Pendidikan Nasional tahun 2003 menyebutkan, di Indonesia terdapat 22.510 lembaga kursus, lembaga PLS di Kota M edan yang telah terdaftar dan mendapat izin dari Dinas Pendidikan hingga 2010 yakni PKBM (Pusat Kegiat 39 Lembaga Kursus dan Bimbingan Belajar 238 lembaga, Lembaga PAUD dan Play Group 43 lembaga, LPPTM 11 lembaga, dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) 1 lembaga.

Pendidikan diartikan sebagai suatu proses dari sosialisasi dengan menanamkan pengetahuan, nilai dan norma kepada manusia yang dapat diharapkan untuk berkreativitas menurut keinginannya dan dapat mengaktualisasikan kepribadiannya. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak baik di luar dan di dalam sekolah serta berlangsung seumur hidup. Dari pengertian tersebut dapat dibuat suatu pernyataan bahwa pendidikan berlangsung di luar dan di dalam sekolah. Pendidikan di luar sekolah dapat terjadi dalam keluarga dan di dalam masyarakat. Jadi pendidikan itu berlangsung seumur hidup dimulai dari keluarga kemudian diteruskan dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.

(12)

tujuan pendidikan. Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses siswa menguasai bahan-bahan pelajaran sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah mulai dari penyusunan rencana pelajaran, penggunaan metode belajar mengajar yang relevan sampai dengan pelaksanaan evaluasi. Tetapi pada kenyataanya adanya faktor intrinsik dan ekstrinsik yang dialami oleh siswa sehingga membuat siswa kurang fokus belajar, misalnya faktor intrinsik yang tibul dalam diri siswa itu sendiri tidak adanya keinginan siswa untuk belajar atau mengulang-ulang pelajaran yang telah dipelajari di sekolah, dan faktor ekstrinsik adanya gangguan dari luar seperti lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggal yang dapat mempengaruhi siswa malas belajar. Hal ini dapat dilihat setelah pembelajaran selesai, masih ada saja anak yang belum menguasai materi pelajaran dengan baik, hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar yang sangat rendah, hal yang dapat menyebabkan keberhasilan pembelajaran adalah bagaimana seorang guru menjelaskan materi kepada siswa dan pelaksanaanya secara efektif.

(13)

fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Dengan kemauwan siswa untuk masuk ke bimbingan belajar berarti dapat dilihat adanya motivasi siswa untuk lebih memperdalam materi pelajar menambah pengetahuan yang lebih baik dan meningkatkan prestasinya di sekolah, karena kebutuhan yang di harapkan di sekolah tidak dapat terpenuhi.

M otivasi merupakan dorongan, keinginan, hasrat yang dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak atau melakukan sesuatu hingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Hal tersebut dapat tercermin dari cara belajar yang disiplin, bersungguh-sungguh dan rajin. M enurut M c. Donald, (dalam Sardiman, 2010:73) “motivasi adalah perubahaan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap tujuan”.

(14)

Di bimbingan belajar Gemilang Education Center memberikan motivasi kepada siswa khususnya siswa kelas XII SM A dengan cara memberi arahan berupa dukungan belajar yang membuat siswa semangat belajar, seperti membimbing siswa dalam mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh sekolah dan saling berdiskusi membahas materi yang tidak dipahami di sekolah oleh siswa, sebelum belajar di kelas dan setelah selesai belajar karena Gemilang

Education Center memberikan sarana berupa ruang diskusi bagi siswa-siswanya. Dan melalui cara berdiskusi dapat membantu siswa menambah pengetahuan siswa dalam hal pelajaran ataupun informasi untuk masuk ke perguruan tinggi.

Tampilnya lembaga pendidikan nonformal memiliki berbagai kelebihan dibanding sekolah. Dari sisi orientasinya misalnya, jika sekolah lebih berorientasi kepada ijazah (paper), maka siswa bimbingan belajar lebih kepada keterampilan

(skill), dari sisi gurunya jika Guru di sekolah lebih bertumpu pada kewenangan

(legality), maka di bimbingan belajar kepada kemampuan (ability). Sedangkan dari sisi metode mengajar, bila di sekolah lebih kuat pada metode konvensional, maka di bimbingan belajar lebih kepada metode alternatif, sedangkan disisi kesertaan siswa jika disekolah siswa dituntut memenuhi tuntutan norma-norma sekolah, di bimbingan belajar kapasitas siswa dalam mengajar dibatasi sedangkan di sekolah kapasitas siswanya terlalu banyak, maka di bimbingan belajar untuk memenuhi kebutuhan pribadi.

(15)

hasil belajar yang maksimal dengan menggunakan cara-cara yang lebih mudah dan praktis. Dengan adanya keinginan anak untuk masuk kedalam bimbingan belajar di sebabkan dapat terpenuhi kepuasan anak untuk memperoleh pengetahuan yang tidak siswa dapatkan di sekolah, dapat dibayangkan bagaimana rasanya jika seorang anak mendapat berbagai tekanan dari orang tua ketika belajar di rumah, atau mendapati suasana yang begitu-begitu saja di sekolah sehingga membuat anak menjadi bosan.

Adanya keinginan untuk masuk ke bimbingan belajar membantu siswa memperoleh apa yang tidak siswa dapatkan di sekolah. Inilah keadaan yang terjadi, bimbingan belajar sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hadirnya bimbingan belajar sesungguhnya telah menghadirkan dampak positif bagi anak didik maupun orang tua. Diantaranya adalah bimbingan belajar mengembangkan suasana kompetitif bagi para siswa. Jika mereka di sekolah yang menjadi lawan mereka berkompetisi adalah satu sekolah mereka saja. Tidak demikian halnya ketika mereka belajar di bimbingan belajar yang terdiri dari berbagai murid yang berasal dari sekolah yang berbeda-beda. Bimbingan belajar juga menjadi alternatif tempat yang kondusif bagi berkembangnya pola pikir dan nalar ilmiah sudah diperoleh dari sekolah.

(16)

lengkap dan akurat tentang persaingan di perguruan tinggi, lewat data-data inilah para siswa diberikan arahan tentang fakultas, jurusan, atau program studi yang cocok dengan minat dan kemapuan siswa dan prospek lulusnya dikemudian hari.

Dengan demikian diharapkan agar siswa yang bersangkutan akan diterima di fakultas atau jurusan pilihannya. Jadi siswa akan lebih bersungguh-sungguh dalam menekuni ilmu yang telah dipelajari khususnya bahasa inggris. Inilah beberapa manfaat dari kehadiran bimbingan belajar, jadi sangat disesalkan jika ada sebagian orang yang berpendapat bahwa dengan adanya bimbingan belajar hanya akan menguntungkan bimbingan belajar saja.

B. Identifikasi Masalah.

Sebagai mana yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah, tentang masalah yang diteliti, maka perlu diidentifikasi masalah yang terkait dengan judul di atas yaitu:

1. Adanya faktor intrinsik dan ekstrinsik sehingga membuat siswa kurang fokus belajar.

2. Kurangnya perhatian guru kepada siwa di sekolah karena jumlah siswa terlalu banyak dalam satu kelas.

3. Guru menggejar target (bertumpu pada suatu pencapaian materi) sehingga siswa yang mempunyai pemahaman yang lambat terhadap suatu materi maka siswa akan tertinggal dalam pelajaran.

(17)

5. Di sekolah strategi pembelajaran lebih rumit.

6. Kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa.

C. Batasan Masalah

Dalam suatu penelitian perlu adanya pembatasan masalah seperti yang dikemukakan oleh Surachman, (1983:38) yaitu, “Sebab masalah-masalah yang dirumuskan selalu umum dan luas, tidak pernah jelas masalah itu, sebab masalah itu perlu memenuhi syarat dan perumusan yang terbatas”.

Bertitik tolak pada pemikiran dan berdasarkan identifikasi masalah diatas , maka salah satu masalah yang ingin dipecahkan adalah “Hubungan Motivasi Belajar Dengan Bimbingan Belajar Di Bimbingan Belajar Gemilang

Education Center Jln. Aksara No. 129-131 Medan”.

D. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan bimbingan belajar di bimbingan belajar Gemilang Education Center .

E. Tujuan Penelitian

(18)

F. Manfaat penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. M anfaat praktis

a. Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi siswa , untuk dapat masuk dalam bimbingan belajar agar dapat merubah prestasi belajar khususnya pelajaran bahasa Inggris di sekolah.

b. Sebagai masukan kepada sekolah formal serta guru untuk dapat meningkatkan pengajaran ke arah yang lebih baik.

2. M anfaat Teoritis

(19)

BAB V

KESI MPULAN DAN SARAN

A.Kesimpul an

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan bimbingan belajar di

bimbingan belajar Gemilang Edu cation C enter dilihat dari pengolahan

data yang dilakukan berdasarkan hasil angket yang telah diperoleh dari responden. Ini sesuai dengan uji korelasi product moment secara praktis, yang tidak perlu dihitung. Tetapi langsung dikonsultasikan untuk n=30, taraf kesalahan 5% maka harga = 0,361 . karena nilai >

yaitu 0,94 > 0,361 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.

2. Kecenderungan variabel motivasi belajar adalah cenderung tinggi dapat dilihat dari hasil angket yang disebarkan kepada responden pada saat penelitian. Pada penjumlahan nilai-nilai angket tersebut telihat hasil yang tinggi mengenai motivasi belajar.

3. Kecenderungan variabel bimbingan belajar adalah cenderung tinggi yang dapat dilihat dari hasil angket yang disebarkan kepada responden yang dalam hal ini adalah siswa kelas XII SM A yang belajar di bimbingan belajar Gemilang Edu cation C enter, karena pada rekapitulasi

(20)

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Bagi para pengajar di bimbingan Gemilang edu cation Center agar dapat

meningkatkan variasi dalam proses pembelajaran agar siswa lebih tertarik untuk belajar dan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih baik lagi dan lebih banyak lagi siswa memiliki minat belajar yang lebih baik. 2. Bagi pimpinan beserta staff dan pengajar di Gemilang Edu cation Cen ter

yang berada di jalan Aksara no.129-131 M edan, tetap bersemangat dalam menjalankan visi dan misinya untuk mencerdaskan bangsa.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri Djamarah, Syaiful. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi. Jakarta:Kencana M edia Grup.

Edwin,M ustafa. 2007. Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Irianto, Agus. 2010. Statistik. Jakarta. Kencana.

Lipton, Laura. 2005. Menembuhkan kemandirian Belajar. Bandung: Nuansa.

M ustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Syah, M uhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali pers.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tohirin. 2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah ( Berbasis

Integrasi).Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta: Andi.

Sumber Internet:

Herry.2011.PengertianBimbingan,http://herrystw.wordpress.com/2011/05/23/pen gertian-bimbingan-menurut-ahli/Diakses 20 M aret 2012 .

Syafir.2011.PengertianBimbinganKonseling,http://www.syafir.com/2011/11/25/p engertian-bimbingan-dan-konseling-menurut-para-ahli Diakses 20 M aret 2012 .

(22)

Jones.2012.BimbinganBelajar,http://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0251_ 0605728_chapter2.pdf Diaskses 21 M aret 2012 .

Nurhisan.2012.Bimbingan Belajar,repository.upi.edu chapter2.pdf Diakses 21. M aret 2012.

Agustin.2012. Motivasi Belajar ,http://belajarpsikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/ Diakses 01 M aret 2012.

Prayetno.2012.pengertianBelajar,http://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/peng ertian-belajar/ Diakses 20 M aret 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hamalik (2004) yang mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan

Yaitu 3,61 >1,70 dengan demikian jawaban dari tujuan penelitian bahwasanya pengaruh dinyatakan berarti : terdapat pengaruh yang positif antara motivasi belajar

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. 21 Perubahan

Yang dimaksud dengan motivasi belajar dalam penelitian ini yaitu motivasi adalah perubahan energi dalam diri siswa dalam materi pelajaran khususnya PAI, yang ditandai

Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Mc. Donald dalam Ariyanto).

Motivasi juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena motivasi merupakan suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam proses

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang menggerakkan dan mendorong terjadinya perilaku yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan