• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti ketika melakukan penelitian untuk mengumpulkan data agar menjadi sistematis.

1. Alat pengumpulan data a. Observasi

Data hasil observasi dilakukan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif agar dapat melihat keaktifan siswa selama proses pembelajaran.

b. Tes hasil belajar

Tes hasil belajar dilakukan agar dapat mengetahui hasil akhir dari pengetahuan yang diberikan oleh peneliti melalui penggunaan media pembelajaran film.

2. Validitas dan Reabilitas a. Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan soal tes yang diberikan kepada peserta didik. Semakin tinggi validitas yang didapat berarti hasil dan kriteria tes yang diberikan layak diberikan kepada peserta didik. Untuk mengetahui tingkat validitas soal, maka peneliti menggunakan rumus Product Moment, yaitu:

(∑ )(∑ )

√{ ∑ (∑ ) }{ ∑ (∑ ) }

Keterangan:

= koefisien kolerasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

X = skor tiap butir soal

Y = skor total yang benar dari tiap subyek ∑ = jumlah perkalian antara X dengan Y

Kemudian harga yang diperoleh dibandingkan dengan product moment dengan taraf signifikan

Sedangkan untuk mengetahui taraf signifikansi validitas instrumen maka dilakukan uji t dengan rumus menurut Nana Sudjana

t=

Keterangan: t = taraf signifikan

r = korelasi skor item dengan skor total n = jumlah butir item

Berdasarkan hasil uji validitas butir soal siklus I, diperoleh hasil dari 25 soal pilihan ganda yang dinyatakan valid terdapat 26 soal yaitu soal nomor 1-5, 7-11, 13-15, 17-21, 23-25 dengan taraf signifikansi 0,999. Dan ada sebanyak 5 soal pada siklus I yang dinyatakan tidak valid atau gugur yaitu soal nomor 6, 12, 16, 22. Sedangkan untuk hasil uji validitas butir soal siklus II, diperoleh hasil dari 25 soal pilihan ganda yang dinyatakan valid terdapat 28 soal yaitu soal nomor 1-5, 7-11, 13-25 dengan taraf signifikasi 0,95. Dan ada sebanyak 2 soal pada siklus II yang dinyatakan tidak valid atau gugur yaitu soal nomor 6 dan 12.

b. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat konsistensi tes yang diberikan. Konsep reliabilitas mudah dimengerti apabila peneliti telah mengetahui konsep validitas. Peneliti menggunakan rumus Sperman Brown dengan teknik belah dua, yaitu:

r11= / . /

( . )

Keterangan:

r11 = koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan r1 21 2 = korelasi antara skor-skor setiap belahan

Sedangkan Untuk mengetahui taraf signifikansi validitas instrumen maka dilakukan uji t dengan rumus menurut Nana Sudjana

t=

Keterangan: t = taraf signifikan

r = korelasi skor item dengan skor total n = jumlah butir item

I. Tekhnik Analisis Data

Analisis data berfungsi untuk mengolah data dalam melakukan penelitian. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

1. Tekhnik pengumpulan data

a. Observasi, dilakukan untuk mengetahui kondisi kelas saat pembelajaran sedang berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengamati guru maupun siswa saat pembelajaran.

b. Tes, untuk melihat hasil prestasi belajar siswa 2. Data hasil pengamatan

Data hasil observasi dianalisis mengunakan analisis deskriptif berupa penjelasan yang diperoleh dari hasil observasi dalam proses pembelajaran.

a. Data kuantitatif

angka-angka. Data tersebut akan diubah menjadi nilai yang berdasarkan pada acuan PAP I (Patokan Acuan Penilaian) sebagai indikator keberhasilan. 32Berikut adalah tabel PAP yang digunakan peneliti sebagai acuan.

Tabel 1: Persentase PAP I (Patokan Acuan Penilaian)

No Kategori Persentase

1 Sangat Tinggi 90%-100%

2 Tinggi 80%-89%

3 Cukup 65%-79%

4 Rendah 55%-64%

5 Sangat Rendah Dibawah 55%

1) Observasi Aktivitas Belajar di Kelas

Observasi di dalam kelas dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui kegiatan siswa di dalam kelas secara menyeluruh. Pengamatan terhadap siswa di dalam kelas menggunakan lembar pengamatan On Task yang berisi respon baik siswa ketika pembelajaran berlangsung, lembar pengamatan Off Task berisi respon kurang baik siswa ketika pembelajaran berlangsung. Cara untuk menghitung On Task dan Off Task adalah sebagai berikut:

=

100

Keterangan:

N = Nilai hasil pengamatan Skor Total Siswa = Jumlah siswa tiap aspek

Skor Maksimal = Jumlah siswa secara keseluruhan 2) Prestasi Belajar Sejarah Siswa

Untuk mengetahui kondisi prestasi belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan siklus II maka peneliti menggunakan acuan PAP I.

Berikut rumus yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar sejarah

32

Masidjo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, Yogyakarta: Kanisius, 1995, hlm 153.

siswa:

=

100

Keterangan:

N = Nilai hasil pengamatan

Skor Perolehan = Hasil perolehan aspek yang dinilai

Skor Maksimal = Jumlah skor terbesar dalam indikator dikali jumlah aspek yang diamati

3) Tingkat Prestasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa, peneliti melihat dari hasil kondisi pra siklus, siklus I, siklus II. Peneliti kemudian menganalisis tingkat prestasi belajar sejarah siswa menggunakan acuan PAP I. Adapun cara untuk menentukan tingkat prestasi belajar sejarah siswa sebagai berikut.

Tabel 2: Analisis Tingkat Prestasi Belajar Siswa

Kriteria Skala Frekuensi Persentase Rata-rata

Sangat Tinggi 90-100 Tinggi 80-89 Cukup 65-79 Rendah 55-64 Sangat Rendah 0-55 Jumlah

4) Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa

Prosentase ketuntasan belajar siswa dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang telah mencapai KKM maupun yang belum mencapai KKM. Siswa dinyatakan tuntas apabila nilai mencapai KKM 75 dan siswa dinyatakan tidak tuntas apabila nilai tidak mencapai KKM 75.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang berbentuk kalimat atau kata-kata atau bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif merupakan suatu bahan, keterangan dan fakta-fakta yang tidak dapat diukur dan dihitung secara sistematis karena

berwujud keterangan verbal. Data kualitatif juga bersifat proses. 3. Analisis Prestasi Belajar Siswa

Untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Untuk mengukur prestasi belajar siswa dengan membandingkan nilai siswa pra siklus, siklus I, siklus II. Pada nilai pra siklus dapat dilihat dari data nilai yang diberikan oleh guru sejarah SMA Negeri 8 Yogyakarta. Untuk nilai siklus I dapat dilihat dari hasil ulangan I. Kemudian hasil nilai tersebut dibandingkan dengan nilai pra siklus untuk mengetahui apakah ada peningkatan pada siklus I. Sedangkan untuk nilai siklus II dapat dilihat dari nilai ulangan II. Nilai ulangan siklus II tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai ulangan siklus I untuk mengetahui apakah ada peningkatan pada siklus II. Setelah dilakukan perbandingan antara pra siklus, siklus I, dan siklus II maka akan diketahui prosentase ketuntasan prestasi belajar sejarah siswa.

Dokumen terkait