• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

2. Instrumen Pengumpulan Data

Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa dalam penelitian kuantitatif,

perlu menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data.Instrumen yang

digunakan berupa test, pedoman observasi, dan kuesioner.Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan 3 instrumen berupasoal tes yang

diaplikasikan sebelum dan sesudah pemberian tindakan,skala penilaian diri

siswa, validasi pogram oleh siswa dan lembar observasi.Instrumen yang

digunakan dijelaskan sebagai berikut :

a. Tes Karakter Peduli Sosial

Winkel dan Hastuti (2013:295) memaparkan bahwa terdapat

beberapa tipe penilaian, antara lain skala numerik, skala penilaian grafis

dan daftar cek. Tes yang digunakan pada penelitian ini yakni daftar cek.

Daftar cek berupa pilihan berganda (multiple choice)berbentuksoal tes

dengan ragam pilihan ganda. Pemberian tes dilakukan sebanyak dua

kali yakni pemberian diawal (pre test) yang dimaksudkan untuk

62

karakter peduli sosial siswa. Tes kedua diberikan pada akhir pertemuan

setelah perlakuan atau topik bahasan (pos-test) yang bertujuan untuk

mencari data yang diperlukan guna mengetahui peningkatan karakter

peduli sosial melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan

experiential learning.

Sebelum penelitian dilakukan dan daftar cek diaplikasikan perlu

membuat scooring pada setiap alternatif jawaban yang tersedia. Tes

yang diterapkan dalam penelitian ini bersifat tertutup karena

hanyadiberikan pernyataan dan pilihan jawaban yang sesuai dengan

keadaan siswa saat ini dan memililiki nilai kebenaran. Alternatif

jawaban berupa pilihan ganda yang bergradasi nilai mulai dari 1 hingga

4. Skor 1 mewakili nilai karakter peduli sosialyang rendah dan skor 4

mewakili nilai karakter peduli sosial yang tinggi.Instrumen yang

diaplikasikan kepada siswa disusun oleh peneliti dengan arahan tim

dosen Strategi Nasional (STRANAS), dalam hal ini berperan Dr.

Gendon Barus, M.Si. Tes Karakter Peduli Sosial terlampir pada

lampiran 4.

Penyusunan soal tes diawali dengan membuat kisi-kisi, hal ini

dimaksudkan untuk menentukan aspek dan indikator siswa yang

memiliki atau menerapakan karakter peduli sosial. Kisi-kisi disajikan

63

Tabel 3.5

Kisi-kisi Tes Karakter Peduli Sosial

No Aspek Indikator Item

1 Kejujuran : Sifat bersikap lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus, ikhlas, bersikap apa adanya.

1.1Siswa memiliki sifat kejujuran secara alami dalam diri. 1.2Siswa memiliki dorongan hati

untuk bersikap apa adanya secara spontan 1, 3, 4, 7 2 Kerja sama : Kemampuan untuk berusaha mencapai tujuan secara bersama-sama.

2.1Siswa sadar bahwa dalam mencapai tujuan bersama perlu adanya kerja sama dalam kelompok.

2.2Siswa mampu bekerja samadalam kelompok. 2, 5 3 Menyumbang : Tindakan membantu orang lain dengan tenaga, pikiran dan sebagainya.

3.1Siswa memiliki kesediaan diri untuk berbagi gagasan, ide, tenaga.

11, 13

4 Menolong : Usaha membantu meringankan beban orang lain.

4.1Siswa memiliki kemampuan dan kesediaan untuk membantu orang lain yang mengalami kesulitan. 8,9,12 5 Berbagi : Kesediaan diri untuk membagi sesuatu kepada orang lain.

5.1 Siswa memiliki kesediaan untuk berbagi pengalaman,

pengetahuan, ide, gagasan, saran kepada orang lain.

14, 15 6 Kedermawanan : Sikap dan perilaku yang ditunjukkan berdasarkan kebaikan hati atau kemurahan hati terhadap sesama.

6.1Siswa memiliki sikap memberi dengan tulus hati.

6.2Siswa mampu menunjukkan perilaku membantu secara sukarela kepada orang lain.

19, 20

7 Mempertimbangk an hak dan kesejahteraan

7.1Siswa mampu bijaksana dalam menghadapi hak dan

kesejahteraan orang

16, 17, 18

64

orang lain lainberdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.

Aspek peduli sosial memiliki keterkaitan dengan topik-topik

bimbingan. Aspek kejujuran dankerja sama terkait denga topik Proaktif.

Aspek menyumbang, menolong dan berbagi terkait dengan topik peduli

terhadap sesama. Seadangkan aspek kedermawanandan

mempertimbangkan hak serta kesejahteraan orang lainterkait dengan

topik menghargai orang lain.

b. Kuesioner skala penilaian diri siswa

Kuesioner penilaian diri yang digunakan dalam penelitian ini

berbentuk pernyataan checklist dengan menggunakan skala Likert.

Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang terkait suatu fenomena sosial. Pilihan jawaban pada setiap item

kuesioner penilaian diri memiliki gradasi nilai sangat positif sampai

sangat negatif. Alternatif jawaban yang tersedia yakni sangat sering

(ss), sering (s), kadang-kadang (kk), tidak pernah (tp). Kuesioner

penilaian diri ini diberikan kepada siswa setiap akhir sesi pemberian

tindakan atau akhir topik bahasan. Kuesioner ini digunakan untuk

mengukur respon perseptual penguasaan siswa terhadaptopik-topik

layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learningyang memuat nilai-nilai karakter peduli sosial. Kuesioner skala

65

Penyusunan kuesionerdibuat berdasarkan topik-topik bimbingan

yang digunakan selama implementasi pendidikan karakter. Penyusunan

kuesioner skala penilaian diri disajikan sebagai berikut:

Tabel 3.6

Topik Bimbingandan Nomer Item Skala Penilaian Karakter Peduli Sosial

No Topik

Bimbingan

Indikator Item Keputusan

1 Proaktif 1.1Siswa dapat menjadi lebih aktif terlibat dalam berbagai kegiatan.

1.2Siswa tanggap dalam peran dan tugasnya. 1 2 3 4 5 6 7 Gugur Gugur Gugur Gugur Gugur Valid Gugur 2 Peduli Terhadap Sesama 2.1 Siswa memperhatikan orang lain. 2.2 Siswa mau menolong orang lain. 8 9 10 11 12 13 14 Valid Gugur Valid Gugur Valid Valid Valid 3 Menghargai Orang Lain 3.1 Siswa menghargai perbedaan yang ada di sekitarnya. 3.2 Siswa menghargai keberadaan orang-orang disekitarnya. 15 16 17 18 19 20 Valid Valid Valid Valid Gugur Valid

c. Kuesioner validasi efektivitas model oleh siswa

Kuesioner validasi efektivitasmodel oleh siswa berbentuk

66

bahwa skala pengukuran tipe ini, akan menghasilkan jawaban “ya

-tidak”, “benar-salah”, “positif-negatif”. Data yang diperoleh dapat

berupa data interval atau rasio. Dalam penelitian ini menggunakan

alternatif jawaban ya skor 1, tidak dan tidak tahu skor 0. Penyataan

checklist with Guttman scale dapat digunakan untuk melihat efektivitas

dari program yang dilaksanakan berdasarkan penilaian siswa.

Validasi efektivitas model pendidikan karakter peduli sosial

melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential

learning diukur melalui responden siswa. Validasi ini untuk melihat

sejauh mana efektivitas program yang dilaksanakan. Kuesioner validasi

program disusun oleh Tim Penelitian Stranas terdapat pada lampiran

13.

d. Pedoman observasi

Hidayat & Badrujaman (2012) memaparkan bahwa pelaksanaan

observasi dalam PTBK berguna untuk melihat perubahan-perubahan

yang terjadi selama guru BK/peneliti melakukan tindakan. Dalam hal

ini, peneliti melakukan kolaborasi dengan mitra kolaboratif untuk

membantu dalam perencanaan, pelaksanaan, pengamatan PTBK ini.

Observasi yang dilakukan berdasarkan pedoman observasi dengan

mengamatibanyaknya perilaku yang muncul selama proses kegiatan.

Observasi dilakukan sebanyak 3 kali yakni disetiap siklus pemberian

67 Tabel 3.7 Pedoman Observasi

No Perilaku Yang Diamati Frekuensi

1 Siswa aktif bertanya

2 Siswa berani menyampaikan pendapat 3 Siswa antusias mengikuti kegiatan

4 Siswa mendengarkan orang lain berbicara 5 Siswa terlibat aktif dalam dinamika kelompok 6 Siswa menanggapi pertanyaan orang lain 7 Siswa bekerja sama dalam kelompok

8 Siswa memberikan apresiasi kepada teman lain 9 Siswa menerima keberadaan teman lain

10 Siswa mengobrol dengan teman lain saat proses bimbingan berlangsung

11 Siswa mengganggu teman lain saat proses bimbingan berlangsung

12 Siswa mengejek teman lain saat proses bimbingan berlangsung

13 Siswa bersedia menyampaikan hasil refleksi kepada teman lain

14 Siswa malu menyampaikan pendapat 15 Siswa semangat mengikuti kegiatan

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Dokumen terkait