• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV WUJUD GARAPAN

4.3 Instrumentasi

. 75 45 7 17 54 5 . 75 45 75 4 17 17 5 17 17 1 3 X 7 17 54 5 . 71 75 4 . 54 31 31 34 5 7 (1) 2 X Ryg & R.Tgb 17 17 54 5 . 71 75 4 . 54 31 31 34 5 XX X 17 17 54 5 . 71 75 4 . 54 31 31 34 5 7 (1) 4.3 Instrumentasi

Berdasarkan konsep garapan ini, tentunya dalam pemakaian atau pemanfaatan media ungkap menggunakan instrumen yang sesuai dengan hasil observasi, penata lakukan untuk mewujudkan karya seni Balaganjur inovatif ini. Pemakaian alat tersebut dimaksudkan untuk memberikan atau menawarkan suatu hal yang baru yang dapat ditimbulkan dari alat tersebut.

Fungsi dari masing-masing instrumen Balaganjur dalam garapan ini tidak jauh menyimpang dari fungsi sebelumnya (tradisi), hanya saja ada beberapa insrtumen yang dikembangkan fungsinya, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan musikalitas untuk mendukung ide dari garapan ini.

1) Kendang Cedugan

Kendang merupakan salah satu instrumen yang digolongkan ke dalam jenis instrumen membranofon. Jenis kendang yang digunakan dalam barungan gamelan Balaganjur adalah sepasang kendang cedugan lanang dan wadon. Kendang ini dimainkan dengan mempergunakan alat pukul yang sering disebut panggul kendang. Fungsi kendang dalam gamelan Balaganjur adalah sebagai pemurba irama, dan tugas pemain kendang adalah sebagai pemimpin di dalam memberikan aba-aba atau komando kepada pemain lainnya. Teknik pukulan kendang cedugan yang di pakai dalam garapan ini adalah teknik gegulet, gilak (jalinan pukulan pada bagian muka kanan antara kendang lanang dan wadon).

Gambar 1

Instrumen Kendang Cedugan dan Panggul (Dokumen : I Wayan Agus Budi Setiawan )

2) Kendang Krumpungan

Kendang krumpungan adalah salah satu kendang yang dimainkan tanpa menggunakan panggul. Kendang krumpungan ini sering disebut dengan kendang palegongan. Perbedaan ukuran kendang krumpungan lebih kecil dari pada kendang cedugan, dan juga ini dilihat dengan teknik memainkannya

sehingga menimbulkan suasana yang berbeda. Dalam garapan ini fungsi kendang krumpungan membuat suasana yang berbeda dalam Balaganjur dan juga membuat warna suara yang berbeda yang dihasilkan dari kendang cedugan dengan kendang krumpungan. Teknik pukulan yang dipakai dalam dalam garapan ini yaitu teknik pukulan kendang geguletan krumpungan.

Gambar 2

Instrumen Kendang Krumpungan (Dokumen : I Wayan Agus Budi Setiawan ) 3) Reyong kerawang

Reyong adalah merupakan salah satu jenis instrumen idiophone yang juga digolongkan ke dalam keluarga berpencon. Fungsi reyong dalam sebuah penyajian repertoar Balaganjur adalah sebagai pemangku melodi. Teknik pukulan reong yaitu ;

- Ngubit : pukulan yang mengisi ketukan yang kosong yaitu terjalin antara pukulan polos dan sangsih.

- Norot : pukulan tangan kanan dan tangan kiri salah satu pemain dengan memukul sambil menutup atau nekes yang dilakukan secara bergantian.

- Memanjing : memukul tepi reong atau pukulan pada waktu membuat angsel-angsel.

- Nerumpuk : memukul satu pencon atau satu nada dengan tangan kanan dan tangan kiri secara berurutan. Pengembangan teknik permainan reong pada garapan ini disamping adanya permainan seperti semula (tradisi), juga terdapat permainan tunggal dengan membuat jalinan melodi sendiri.

- Kekebyaran : memukul pencon secara bersamaan dengan volume keras sesuai melodi yang dimainkan.

Gambar 3

Instrumen Reyong dan Panggul ( Dokumen : I Wayan Agus Budi Setiawan)

4) Reyong Timbung

Timbung merupakan sebuah instrumen kajar dalam gamelan Geguntungan yang berfungsi sebagai pengendali tempo, namun dalam garapan ini instrumen timbung dirubah oleh penata menjadi sebuah timbung yang memiliki nada yang berfungsi sama seperti instrumen reyong yaitu sebagai pemangku melodi. Alat pukul yang digunakan dalam memainkan

timbung ini yaitu menyerupai panggul reyong namun tidak menggunakan benang. Teknik pukulannya sama seperti teknik pukulan reyong namun tidak menggunakan teknik memanjing karena reyong timbung merupakan instrumen yang berbilah.

Gambar 4

Instrumen Reyong Timbung dan Panggul (Dokumen : I Wayan Agus Budi Setiawan)

5) Ceng-Ceng Kopyak

Ceng-ceng merupakan salah satu instrumen yang bahannya terbuat dari perunggu. Ceng-ceng yang dipergunakan dalam barungan Balaganjur adalah ceng-ceng kopyak. Ceng-ceng kopyak adalah ceng-ceng yang ukuran diameternya berkisar antara 21-25 cm. Cara memainkannya adalah dengan cara mebenturkan dengan pasangannya. Dalam gamelan Balaganjur umumnya menggunakan 6-10 pasang ceng-ceng kopyak. Fungsi ceng-ceng kopyak adalah untuk memperkaya ornamentasi ritme dalam sebuah repertoar Balaganjur. Dalam garapan ini hanya menggunakan 3 pasang ceng-ceng kopyak. Teknik pukulan ceng-ceng, yaitu membuat sebuah jalinan ritme yang akan menghasilkan sebuah kekilitan, seperti kilit besik dan kilit dua.

Pola kekilitan ceng-ceng : Kilit besik : .c . c .c . c .c . c .c . c .c . c .c . c .c . c .c . c .c . c .c . c .c . c .c . c .c . c .c . c .c . c .c . c . c .c . c .c . c c .c . c .c . c .c .c . c .c . c .c . Kilit dua : .c c cc .c c cc .c c cc .c c cc .c c cc .c c c cc c c cc c cc .c c cc .c c cc .c c cc .c c cc .c c cc .c c cc .c c cc .c c cc c cc .c c cc .c c cc cc .c c cc .c c cc .c .c c cc .c c cc .c c

Teknik pukulan dalam ceng-ceng yang menimbulkan warna suara yang berbeda yaitu

Tabel 2

Simbol Bunyi Pada Instrumen Ceng-Ceng Kopyak

Gambar Bunyi Simbol

Ceng C

Cek Ck

Teng Te

6) Bambu krepyak

Bambu krepyak merupakan instrumen yang berbahan dasar dari bambu yang dibelah dengan ukuran bambu kurang lebih 40 cm yang dimainkan dengan cara membenturkan kedua bambu tersebut. Setiap pemain membawa dua buah bambu. Fungsi bambu krepyak dalam garapan ini sama seperti instrumen ceng-ceng kopyak yaitu sebagai instrumen ritmis yang memperkaya ornamentasi ritme dalam sebuah repertoar Balaganjur. Teknik pukulan bambu krepyak sama seperti teknik pukulan ceng-ceng kopyak yaitu dengan membenturkan dengan pasangannya. Teknik pukulan nya sama seperti ceng-ceng kopyak dengan membuat sebuah jalinan ritme yang membentuk sebuah kekilitan.

Tabel 3

Simbol Bunyi Pada Instrumen Bambu Krepyak

Gambar Bunyi Simbol

Pyak Pyk

7) Kajar

Kajar merupakan salah satu jenis instrumen berpencon yang materialnya terbuat dari perunggu. Untuk memainkan instrumen ini caranya adalah dengan memukulnya pada bagian penconnya dan di bagian pinggir

penconnya ditutup dengan cara telapak tangan ditempelkan pada bagian itu. Alat yang dipakai untuk memainkan kajar adalah panggul kajar, jenis panggul ini berbentuk seperti panggul reyong namun ukurannya lebih besar. Instrumen ini ini berfungsi sebagai pemegang matra atau tempo. Jenis pukulannya adalah ngeremuncang rerames seperti orang mebat.

Gambar 5

Instrumen Kajar dan Panggul

(Dokumen : I Wayan Agus Budi Setiawan )

8) Kempli

Kempli merupakan instrumen yang bentuknya sama seperti kajar. Instrumen kempli fungsinya sama seperti kajar, namun hitungan sekali pukulan kempli umumnya adalah dua kali pukulan kajar.

Gambar 6

Instrumen Kempli dan Panggul (Dokumen : I Wayan Agus Budi Setiawan )

9) Gong

Gong merupakan salah satu jenis instrumen berpencon yang ukurannya paling besar dalam keluarga pencon. Gong bentuknya bulat dan materialnya ada yang terbuat dari besi dan ada juga yang terbuat dari perunggu. Di dalam barungan Balaganjur biasanya digunakan sepasang gong yang sering disebut gong lanang dan gong wadon. Fungsi gong dalam gamelan Balaganjur adalah sebagai tonika dan finalis dari suatu lagu yang dimainkan.

Gambar 7 Instrumen Gong

10) Kempul

Kempul merupakan instrumen yang berasal dari keluarga berpencon, bentuk instrumen ini menyerupai instrumen gong namun ukurannya lebih kecil dari pada gong yang berfungsi memberikan aksen pada hitungan tertentu.

Gambar 8 Instrumen Kempul

(Dokumen : I Wayan Agus Budi Setiawan)

11) Bebende

Bebende merupakan instrumen yang menyerupai kempul namun permukaan moncolnya masuk ke dalam sehingga terlihat rata dengan permukaanya. Dengan bentuk yang demikian suara yang dihasilkan berbeda dan memiliki ciri khas. Alat pukul yang dipakai menyerupai alat pukul instrumen gangsa. Fungsi bende dalam garapan ini sebagai pelengkap Balaganjur dan dalam garapan ini terdapat teknik pukulan tunggal.

Gambar 9 Instrumen Bebende

(Dokumen : I Wayan Agus Budi Setiawan)

Dokumen terkait