3 - 116 B. Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur
3.2.6 Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten Bandung dan Sektor Berdasarkan dokumen rencana yang ada di Kabupaten Bandung maka dapat disusun
matriks strategi pembangunan pada skala kabupaten yang meliputi
a. RTRW Kabupaten/Kota sebagai acuan arahan spasial;
b. RPJMD Kabupaten/Kota sebagai acuan arahan pembangunan; c. SPPIP sebagai acuan arahan pengembangan permukiman; d. RIP-SPAM sebagai arahan pengembangan air minum; dan
e. Masterplan Persampahan sebagai arahan pengembangan sektor pengelolaan persampahan.
Dari 5 kebijakan diatas dapat memberikan implikasi terhadap perencanaan dan pembangunan setiap sektor dalam Bidang Cipta Karya ke depannya. Tentunya diharapkan di tahun 2020 Kabupaten bandung telah memiliki target pencapaian masing-masing untuk setiap sektornya. Target tersebut umumnya lebih rendah dari target 100-0-100. Dengan demikian diperlukan strategi khusus untuk dapat mencapai target 100-0-100 tersebut.
3 - 119
Tabel 3.15Matriks Strategi Pembangunan Kabupaten Bandung Dokumen
Rencana Visi Misi Strategi
RTRW Terwujudnya Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing melalui Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan Pemantapan pembangunan Perdesaan, berlandasakan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan
1. Meningkatkan profesionalisme birokrasi
2. Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan) yang berlandaskan iman dan takwa serta melestarikan budaya sunda
3. Memantapkan pembangunan perdesaan
4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah
5. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah
6. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing 7. Memulihkan keseimbangan
lingkungan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan
Strategi pengembangan tata ruang makro wilayah adalah :
1. Peningkatan hubungan eksternal dengan Kota Bandung sebagai pusat dari Metropolitan Bandung. Diharapkan peningkatan hubungan eksternal ini dapat mendukung peran Kabupaten Bandung sebagai Hinterland dan menjadi kawasan produksi utama bagi Kota Bandung;
2. Peningkatan hubungan eksternal dengan pusat-pusat pertumbuhan di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten
Bandung Barat, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang;
3. Pusat pertumbuhan sebagaimana pada butir 2 dimanfaatkan sebagai pusat pemasaran komoditas maupun pusat koleksi baik secara langsung maupun tidak langsung dan diharapkan dengan peningkatan hubungan eksternal tersebut dapat mendukung peran Kabupaten Bandung sebagai pusat pertumbuhan bagi wilayah-wilayah tersebut.
Strategi pengembangan tata ruang mikro wilayah adalah :
1. Penetapan dan pemantapan peran dan fungsi kota-kota secara hirarkis dalam kerangka sistem wilayah pengembangan ekonomi dan sistem pembangunan perkotaan.
2. Mengembangkan sistem pusat-pusat permukiman sebagai satu kesatuan pengembangan sehingga terbentuk fungsi dan hirarki pusat permukiman;
3 - 120
DokumenRencana Visi Misi Strategi
mewujudkan pemerataan dan keseimbangan pertumbuhan antar wilayah melalui perluasan perkembangan yang serasi, dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya;
4. Peningkatan penyediaan jaringan transportasi wilayah yang menghubungkan antar simpul-simpul secara hirarkis untuk
memperlancar koleksi dan distribusi barang dan jasa;
5. Memperkuat keterkaitan antar kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan;
6. Pengembangan budidaya pada kawasan berfungsi lindung harus dilaksanakan dengan tetap mempertahankan fungsi
lindungnya;
7. Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan yang memiliki daya dukung lingkungan rendah, dan pemulihan kawasan lindung terutama pada kawasan rawan bencana dan berfungsi lindung; 8. Secara geografis Kabupaten Bandung mempunyai potensi
yang sangat besar terkait dengan fungsi dan peran Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, sehingga perlu ditunjang oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas;
9. Banyaknya kawasan rawan bencana maupun kawasan lindung memerlukan pertimbangan dalam menentukan kawasan yang layak dibangun baik untuk kegiatan perkotaan maupun permukiman, sehingga fungsi-fungsi lindung tetap terjaga;
10. Pengaturan pola penggunaan lahan pada wilayah yang
berkembang pesat akibat desakan dari pengembangan kawasan terbangun dari daerah sekitarnya.
3 - 121
DokumenRencana Visi Misi Strategi
Strategi untuk melaksanakan Kebijakan Pembangunan/pengembangan infrastruktur sistem kota-kota
1. Pengembangan pusat WP Soreang – Kutawaringin – Katapang sebagai pusat pemerintahan melalui peningkatan aksesibilitas dan atau interkoneksi dengan wilayah lain serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung yang memadai.
2. Pengembangan WP Banjaran, WP Majalaya, WP Cileunyi-Rancaekek dan WP Cicalengka melalui penyediaan/pembangunan sarana dan prasarana pendukung sebagai sistem kota-kota dengan hirarki II b. 3. Pengembangan WP Margaasih – Margahayu serta WP Cilengkrang
- Cimenyan yang lebih dititikberatkan kepada pembangunan dan pengembangan bidang pendidikan dasar serta fasilitas pelayanan kesehatan
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan sistem kota – kota
1. Pengembangan WP Soreang – Kutawaringin – Katapang dengan pusat Kota Soreang sebagai pusat pemerintahan serta jasa dan perdagangan serta membatasi pengembangan industri dan tetap mempertahankan kawasan sebagai sentra kegiatan pertanian.
2. Pengembangan WP Baleendah dengan pusat Kota Baleendah sebagai kawasan permukiman, kawasan pertanian dan kawasan industri.
3. Pengembangan WP Banjaran dengan pusat Kota Banjaran sebagai kawasan industri, permukiman serta kawasan agropolitan. 4. Pengembangan WP Majalaya dengan pusat Kota Majalaya
3 - 122
DokumenRencana Visi Misi Strategi
tekstil, jasa/perdagangan serta kawasan permukiman dan pertanian. 5. Pengembangan WP Cicalengka dengan pusat Kota Cicalengka
sebagai kawasan permukiman, perdagangan/jasa serta kawasan industri dan pertanian.
6. Pengembangan WP Cileunyi-Rancaekek dengan pusat kota Cileunyi sebagai kawasan permukiman, perdagangan dan jasa, kawasan industri.
7. Pengembangan WP Margahayu - Margaasih melalui pengendalian kawasan permukiman perkotaan.
8. Pengembangan WP Cimenyan-Cilengkrang dengan tetap mempertahankan fungsi lindung pada kawasan Bandung Utara. Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan kawasan strategis yaitu melalui pengembangan Kawasan Strategis dengan menitikberatkan kepada pengembangan potensi ekonomi, pemberdayaan potensi masyarakat lokal dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan, serta penerapan sistem insentif dan disinsentif. Strategi untuk melaksanakan Kebijakan Pembangunan dan Pengembangan Sistem Jaringan Jalan
yaitu melalui pengembangan sistem jaringan jalan sesuai hirarki dan fungsinya yang diarahkan untuk memecahkan kemacetan lalulintas dan pengembangan wilayah secara lebih terpadu.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengebangan sistem angkutan umum massal
1. Pengembangan insentif bagi sistem angkutan masal berupa penyediaan infrastruktur dan insentif lainnya.
2. Pengembangan sistem angkutan masal Kereta Api atau Monorel melalui kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Propinsi
3 - 123
DokumenRencana Visi Misi Strategi
serta BUMN terkait dan atau investor.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan sarana transportasi
1. Pengembangan sistem angkutan umum berdasarkan hirarki wilayah yang ekonomis, aman dan nyaman.
2. Pengembangan sistem terminal terpadu dengan fasilitas perdagangan.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengelolaan sumber daya air 1. Pengembangan sistem irigasi yang terpadu dengan rencana
pengembangan budidaya pertanian
2. Pengembangan sebagaimana yang dimaksud huruf a meliputi intensifikasi lahan basah, pencetakan sawah baru dan kegiatan pertanian lainnya.
3. Pengembangan air baku untuk keperluan industri dengan pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan termasuk pembatasan pemanfaatan air bawah tanah.
4. Pengembangan sumber daya air secara terpadu dan menyeluruh dengan pendekatan sub DAS.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan sistem drainase melalui penataan dan pengembangan sistem drainase dengan
memperhatikan karakteristik wilayah perkotaan secara terpadu dan menyeluruh dengan infrastruktur lain.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan peningkatan kualitas sistem air bersih dan pelayanan air bersih meliputi pengembangan sistem pelayanan jaringan air bersih secara lebih terpadu dengan melibatkan berbagai stakeholder melalui
3 - 124
DokumenRencana Visi Misi Strategi
1. Identifikasi sumber-sumber air berupa mata air, air permukaan dan air tanah.
2. Perbaikan manajemen.
3. Pengembangan sumber-sumber air baku baru.
4. Kemitraan pemerintah, masyarakat serta swasta.
5. Peningkatan infrastruktur.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan fasilitas pengelolaan sampah
melalui pengembangan sistem pelayanan persampahan dengan pendekatan pengurangan, pemanfaatan kembali, daur ulang dan pemulihan.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan peningkatan kualitas sistem sanitasi permukiman
melalui pengembangan sistem sanitasi lingkungan yang berbasis komunal.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan sistem air limbah dan B3 yaitu melalui pengembangan sistem pengolahan air limbah dan B3 melalui:
1. Pengembangan sistem IPAL terpadu/kolektif pada zone-zone industri.
2. Mengarahkan zone-zone industri untuk menjadi kawasan industri dengan fasilitas pengelolaan lingkungan yang terpadu. 3. Mengarahkan pembangunan industri ke dalam zone industri yang
sudah ada.
3 - 125
DokumenRencana Visi Misi Strategi
5. (5) Pengambilan air tanah dalam dikendalikan secara ketat melalui kajian daya dukung air.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan sistem pengolahan limbah tinja
1. Mengembangkan sistem pengolahan limbah tinja dengan menggunakan sistem penyaluran limbah on site.
2. Membangun kesadaran masyarakat untuk memperhatikan dan berpartisipasi dalam hal sanitasi lingkungan.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengelolaan dan pemantapan kawasan lindung yaitu dengan mempertahankan kawasan lindung melalui upaya rehabilitasi lahan serta meningkatkan kualitas kawasan lindung melalui perbaikan sistem, aturan, prosedur, kriteria dan standar teknis.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengendalian, pemulihan, pelestarian, dan rehabilitasi Kawasan Lindung yaitu melalui pengendalian secara ketat terhadap kegiatan budidaya yang berpotensi merusak atau mengganggu kawasan lindung serta pembatasan atau pengalihan kegiatan-kegiatan budidaya pada kawasan rawan bencana. Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengembangan kawasan budidaya
meliputi
1. Pengembangan kegiatan-kegiatan budidaya yang berfungsi lindung melalui pengembangan tanaman-tanaman yang berfungsi
konservasi.
2. Pengembangan kegiatan pertanian dan peternakan dengan cara intensifikasi berdasarkan kesesuaian lahannya.
3 - 126
DokumenRencana Visi Misi Strategi
mewujudkan perumahan atau permukiman yang lebih tertata yang didukung dengan penyediaan infrastruktur yang terpadu.
4. Melakukan pembatasan terhadap pembangunan perumahan skala kecil melalui penerapan sistem disinsentif.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pembangunan perumahan dan permukiman dilaksanakan secara efisien dengan memperhatikan kelayakan teknis, sosial, ekonomi, politik dan lingkungan meliputi: 1. Pembangunan perumahan dan permukiman dilaksanakan secara
kemitraan antara pemerintah dan masyarakat dengan bertumpu pada keswadayaan masyarakat, adil dan terbuka.
2. Penyusunan ketentuan perundang-undanganserta ketentuan-ketentuan teknis sebagai pedoman operasionalisasi pengembangan perumahan.
3. Pengembangan sistem insentif bagi pembangunan rumah vertikal untuk masyarakat bawah dan menengah.
Strategi untuk melaksanakan Kebijakan pengembangan fasilitas sosial dan fasilitas umum melalui pengembangan inventarisasi aset, penyebaran infrastruktur, peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengendalian, pelestarian dan rehabilitasi kawasan rawan bencana alam yaitu dengan
1. Perencanaan lokasi untuk menghindari dataran berpotensi banjir dan rekayasa bangunan di dataran banjir.
2. Perencanaan lokasi untuk menghindari daerah-daerah yang dekat dengan lereng gunung berapi untuk digunakan aktifitas-aktifitas penting dan rekayasa bangunan untuk menahan beban tambahan dari endapan debu.
3 - 127
DokumenRencana Visi Misi Strategi
daerah zona gempa dan rekayasa bangunan untuk menahan kekuatan getaran.
4. Perencanaan lokasi untuk menghindari daerah-daerah yang berbahaya yang digunakan untuk lokasi bangunan penting dan rekayasa bangunan untuk menahan atau mengakomodir potensi gerakan tanah.
5. Penyusunan rencana rinci termasuk pemetaan/deliniasi kawasan dan peraturan zonasi untuk kawasan perkotaan atau permukiman yang merupakan kawasan rawan bencana.
Strategi untuk melaksanakan kebijakan pengendalian pemanfaatan ruang meliputi:
1. Pengaturan zonasi rencana pola ruang dilaksanakan melalui harmonisasi antara rencana pemanfaatan ruang yang satu dengan rencana pemanfaatan ruang di sekitarnya.
2. Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan Ruang secara konsisten.
3. Penerapan Mekanisme dan prosedur perizinan yang efisien dan efektif.
4. Penerapan sistem insentif dan disinsentif untuk mendukung perwujudan tata ruang sesuai rencana.
5. Penerapan sanksi yang jelas sesuai ketentuan perUndang-Undangan
RPJMD Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan
1. Meningkatkan profesionalisme birokrasi
2. Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan) yang berlandaskan Iman dan
Mewujudkan Pelayanan Publik Yang Prima Strategi:
1. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya. 2. Penerapan system reward and punishment yang berkeadilan. 3. Meningkatkan kesejahteraan aparatur.
3 - 128
DokumenRencana Visi Misi Strategi
Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan
takwa serta melestarikan budaya sunda
3. Memantapkan pembangunan
perdesaan
4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah
5. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah
6. Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing 7. Memulihkan keseimbangan
lingkungan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan
5. Peningkatan kualitas pelayanan publik dengan pola pendekatan pelayanan prima.
6. Tercapainya lokasi trasmigrasi. 7. Peningkatan disiplin kerja aparatur.
8. Terjalinnya komunikasi dan sinkronisasi yang baik antara Pemerintah Daerah, DPRD dengan Masyarakat
9. Fasilitasi Pelayanan Kepala daerah/wakil kepala daerah dalam pelaksanaan dinas dalam dann luar daerah
10. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme SDM pengelola keuangan daerah
11. Peningkatan kewaspadaan terhadap ancaman stabilitas kehidupan masyarakat
12. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik di Kabupaten Bandung.
13. Terciptanya pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku
14. Menganalisa penyelenggaraan otonomi daerah di Kabupaten Bandung.
15. Meningkatkan pemberdayaan kelompok komunikasi social 16. Meningkatnya pengawasan internal
Meningkatnya kualitas SDM yang handal berbudi pekerti luhur, berbudaya sunda dan berlandaskan iman dan taqwa.
Strategi:
1. Peningkatan pendidikan non formal (keaksaraan fungsional) 2. Meningkatkan kesetaraan dalam memperoleh layanan pendidikan 3. Pencanangan dan penerapan wajib belajar 12 tahun.
3 - 129
DokumenRencana Visi Misi Strategi
SMA/Sederajat
5. Peningkatan sarana prasarana pendidikan menengah 6. Pemerataan pelayanan kelembagaan satuan penddikan
mengengah dalam rangka rintisan wajib belajar 12 tahun. 7. Peningkatan penyelenggaraan pendidikan kejuruan
8. Ekstensifikasi kurikulum pendidikan umum ke pendidikan kejuruan. 9. Penguatan dan pendalaman relevansi muatan kurikulum satuan
pendidikan menengah.
10. Menyelenggarakan pendidikan usia dini
11. Menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga pendidik dan kependidikan.
12. Meyediakan fasilitas pendidikan bagi tenaga pendidik dan kependidikan.
13. Meningkatkan mutu manajemen pendidikan bermuatan lokal. 14. Meningkatkan pembinaan olahraga prestasi dan olahraga rekreasi. 15. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga.
16. Meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan
17. Meningkatkan upaya-upaya penurunan tingkat kematian ibu dan bayi melalui peningkatan kualitas KIA
18. Meningkatkan pembangunan puskesmas sesuai standar tata ruang serta pengembangan puskesmas menjadi puskesmas mampu PONED serta meningkatkan polindes menjadi poskesdes
19. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu
20. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, serta kualitas obat dan alat kesehatan
3 - 130
DokumenRencana Visi Misi Strategi
21. Meningkatkan kemandirian masyarakat dan mengembangkan system kewaspadaan dini untuk penyebaran informasi terjadinya wabah dan KLB penyakit menular dan cara menghindari terjadinya kasus lebih banyak
22. Meningkatkan kegiatan surveilans dan monitoring penyakit menular 23. Meningkatkan kerjasama dengan institusi pendidikan kesehatan dan
organisasi profesi serta sarana pelayanan kesehatan swasta sebagai mitra pelayanan
24. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi penduduk tidak mampu/miskin
25. Meningkatkan advokasi dalam rangka meningkatkan
pembiayaan APBD untuk kesehatan menjadi 10% (pembiayaan dari APBD yang mencukupi untuk pembangunan kesehatan di daerah)
26. Meningkatkan pelaksanaan JAMKESMAS dan JAMKESDA melalui prinsip-prinsip Asuransi
27. Meningkatkan advokasi ke sector swasta melalui CSR untuk kegiatan pembangunan kesehatan
28. Meningkatkan pembiayaan kesehatan untuk kegiatan preventif dan promotif, pencapaianIndeks Kesehatan, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan dan komitmen MDG’s
29. Meningkatkan upaya promosi kesehatan dalam mencapai PHBS melalui kerjasama lintas sector dan lintas program diantaranya revitalisasi peran dan fungsi sebagai upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat
30. Mengembangkan seluruh desa menjadi desa siaga
3 - 131
DokumenRencana Visi Misi Strategi
system kewaspadaan dini untuk penyebaran informasi terjadinya bencana, KLB dan cara menghindari terjadinya kepanikan serta jatuhnya korban lebih banyak
32.Meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan tanggap darurat dan pengembangan desa siaga penanggulangan bencana (Dasipena) 33. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar melalui
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) di Puskesmas, Pustu, Poskesdes serta Puskel di seluruh wilayah
34. Meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan kegiatan serta pengawasan, pengendalian
35. dan penilaian terhadap program pembangunan kesehatan di semua tingkatan
36. Meningkatkan pemberdayaan kelembagaan sosial
37. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap penyadang masalah sosial, anak terlantar dan jompo
38. Meningkatkan upaya rehabilitasi sosial terhadap korban narkoba, trafiking dan HIV/AIDS.
39. Pengendalian jumlah penduduk
40. Penguatan kelembagaan pengarustamaan gender.
41. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak. 42. Peningkatan dan peran serta kesetaraan gender.
43. Peningkatan implemetasi norma-norma religius dalam kehidupan bermasyarakat
44. Peningkatan pemahaman keagamaan, melalui pemasyarakatan pemahaman al-Qur'an bagi pemeluk agama Islam
3 - 132
DokumenRencana Visi Misi Strategi
optimalisasi ZIS.
46. Peningkatan keberdayaan lembaga keagamaan.
47. Peningkatan pengenalan dan menanamkan kecintaan terhadap Budaya Sunda sejak usia dini
48. Peningkatan pemasyarakatan penggunaan Bahasa dan nilai-nilai budaya Sunda dalam aktivitas pemerintahan dan kemasyarakatan 49. Peningkatan keberdayaan seniman dan budayawan Sunda
Pengembangan dan pelestarian lembaga-lembaga adat dan tradisi masyarakat
50.Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan dan pelestarian keragaman budaya
Meningkatkan pembangunan desa menuju desa yang mandiri. Strategi:
1. Peningkatan infrastruktur perdesaan
2. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM pemerintahan desa 3. Peningkatan keswadayaan dan kegotongroyongan masyarakat desa 4. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan
5. Memperkuat lembaga-lembaga usaha tingkat desa di desa 6. Meningkatkan pendapatan asli daerah desa.
7. Meningkatkan peran serta kelembagaan masyarakat dalam kelancaran distribusi, kesetabilan harga dan akses pangan. 8. Pengembangan teknologi pengolahan pangan non beras. Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat
Strategi:
3 - 133
DokumenRencana Visi Misi Strategi
produk hukum.
2. Peningkatan kepatuhan/ketaatan masyarakat terhadap hukum. 3. Pengembangan sistem keamanan lingkungan swakarsa. 4. Terlaksananya Penegakan hukum
5. Terlaksananya pembinaan SDM aparat penegak hukum.
6. Peningkatan peran aparat dalam meminimalisir berbagai konflik kepentingan melalui pendekatan persuasif dan membuka ruang dialog.
7. Peningkatan pembinaan politik bagi masyarakat. 8. Peningkatan pemahaman tentang wawasan kebangsaan Keserasian pembangunan infrastruktur dantata ruang wilayah Strategi:
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar wilayah; 2. Pengaturan pola penggunaan lahan pada wilayah yang berkembang
pesat;
3. Peningkatkan aspirasi masyarakat dalam perencana an tata ruang wilayah;
4. Penyediaan dokumen rencana tata ruang sesuai kebutuhan; 5. Peningkatan pelayanan pengendalian pemanfaatan ruang kepada
masyarakat;
6. Penataan areal pemakaman; 7. Peningkatan pelayanan air bersih;
8. Peningkatan kemampuan masyarakat dalam penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan;
9. Penyediaan sarana, prasarana serta utilitas perumahan; 10. Peningkatan pembangunan perumahan yang layak huni;
3 - 134
DokumenRencana Visi Misi Strategi
11. Peningkatan kualitas SDM perhubungan;
12. Peningakatan sarana dan prasarana perhubungan;
Meningkatkan Kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah
Strategi:
1. Meningkatkan kemampuan pengelolaan dan permodalan bagi koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah.
2. Mengembangkan industri produktif berbasis UMKM. 3. Meningkatkan keterampilan kewirausahaan.
4. Menciptakan iklim investasi yang mendukung pengembangan potensi lokal.
5. Mengembangkan model kemitraan usaha hulu-hilir.
6. Memudahkan aksesibilitas pemasaran produk-produk unggulan daerah hasil KUMKM.
7. Peningkatan promosi dan kerjasama pengembangan potensi investasi Kabupaten Bandung
8. Meningkatkan posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah. 9. Peningkatan peran dan fungsi lembaga ketenagakerjaan
10. Peningkatan kualitas SDM pencari kerja.
11. Peningkatan sarana dan prasarana pelatihan kerja. 12. Pengembangan potensi agribisnis
13. Memudahkan aksesibilitas pemasaran produk-produk pertanian dan perikanan.
14. Mempermudah akses permodalan
15. Pengembangan kawasan pertanian dan perikanan.
16. Penerapan konsep ekonomi perdesaan melalui One Village One Product (OVOP)
3 - 135
DokumenRencana Visi Misi Strategi
17. Pembangunan dan pengembangan kawasan agropolitan. 18. Pembangunan dan pengembangan kawasan terpadu. 19. Pembangunan dan pengembangan kawasan wisata. 20.Penataan pedagang kakilima dan asongan
Menciptakan lingkungan yang serasi dan seimbang dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta melaksanakan mitigasi bencana
Strategi:
1. Peningkatan sinergitas konstruktif dari seluruh pemangku kepentingan pembangunan dalam manajemen pengelolaan lingkungan.
2. Peningkatan penegakan hukum lingkungan
3. Peningkatan peran serta masyarakat serta stakeholder dalam pengelolaan lngkungan
4. Peningkatan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup
5. Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup 6. Pengembangan produksi ramah lingkungan
7. Peningkatan sarana dan prasarana pemantauan lingkungan 8. Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan
9. Pengendalian kerusakan hutan dan lahan 10. Pengembangan sistem informasi lingkungan
11. Optimalisasi pengelolaan limbah, melalui pengelolaan daur ulang, komposting, dan konversi energi.
12. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang seimbang dengan luas kawasan perkotaan
3 - 136
DokumenRencana Visi Misi Strategi
pohon di lingkungan pemukiman, lingkungan pendidikan, lingkungan perkantoran dan lain-lain).
14. Pembangunan hutan kota dan ruang terbuka hijau. 15. Reboisasi dan rehabilitasi lahan kritis.
16. Penyusunan data dan informasi dalam rangka identifikasi dan interpretasi daerah potensi bencana.
17. Peningkatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran berbasis Pengurangan Resiko.
18. Pemetaan dan deliniasi kawasan rawan bencana
SPPIP Peningkatan kualitas beragam permukiman yang ada, sesuai daya
dukung dan arahan tata ruang yang berkelanjutan oleh seluruh golongan masyarakat
8. Menangani permukiman illegal
9. Menangani permukiman rawan bencana
10. Membatasi danmengendalikan secara ketat permukiman di daerah konservasi(bandung utara)
11. Meningkatkan kualiats kawasan permukiman padat dan atau kumuh dan RTLH
12. Menata dan mengendalikan kawasan permukiman yang berfungsi sebagai industri rumah tangga
13. Menjaga kualitas lingkungan permukiman yang telah sesuai dengan tata ruang
14. Memelihara (mempreservasi) dan meningkatkan kualitas permukiman khas yang merupakan kawasan cagar budaya
3 - 137
DokumenRencana Visi Misi Strategi
Pembangunan beragam permukiman baru yang tertata, terarah, dan terkendali sesuai daya dukung dan arahan tata ruang yang terjangkau oleh seluruh golongan masyarakat
1. Mengarahkan dan mengembangkan kawasan permukiman baru sesuai arahan tata ruang
2. Menyediakan berbagai tipe dan jenis rumah yang sesuai dengan kebutuhan dari berbagai golongan masyarakat
Penyediaan dan pengendalian lahan untuk permukiman
untukmendukung pembangunan permukiman yang sesuai daya dukung dan arahan tata ruang serta terjangkau oleh seluruh golongan
masyarakat, strategi Menyediakan dan mengendalikan lahan untuk permukiman sesuai daya dukung arahan tata ruang
Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur permukiman perkotaan yang berkualiats dan berkelanjutan bagi beragam