ring-radial. Pola ring akan menghubungkan pusat-pusat kota hirarki II a dan II b, yaitu : dari timur melalui Cileunyi, Rancaekek, Majalaya, Banjaran dan Soreang. Peningkatan akses wilayah selatan bagian barat; Soreang-Ciwidey dan Banjaran-Pangalengan dan untuk melayani pergerakan dan peningkatan akses wilayah selatan, selatan-timur, serta Cileunyi-Cicalengka di bagian timur memanfaatkan jaringan jalan yang telah berkembang saat ini.
Kecamatan – kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kota Bandung diarahkan sebagai wilayah yang berfungsi hirarkhi III 0, namun berorientasi pada fungsi Kota Bandung sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) adalah Margahayu, Margaasih, Cilengkrang dan Cimenyan. Wilayah-wilayah tersebut dalam perkembangannya sangat terpengaruh oleh perkembangan Kota Bandung, sehingga dapat dijadikan sebagai
buffer zone/wilayah penyangga bagi wilayah pengembangan lainnya di Kabupaten Bandung.
A. Pembagian Wilayah Pengembangan
Pengembangan wilayah Kabupaten Bandung tidak hanya diarahkan pada kawasan perkotaan melainkan mencakup pula kawasan bukan perkotaan. Sistem kota - kota merupakan arahan untuk menetapkan sistem perwilayahan dengan hirarki pusat – pusat pelayanan jasa dan produksi sesuai dengan fungsi, kecenderungan perkembangan dan orientasi perkembangannya. Sistem kota - kota dilakukan melalui pengembangan pusat – pusat permukiman sebagai pusat pelayanan jasa ekonomi, jasa pemerintahan dan jasa sosial lainnya, bagi kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan, maupun dalam hubungan interaksi antar pusat-pusat permukiman dengan wilayah-wilayah yang dilayaninya secara hirarkis. Dengan demikian, pusat-pusat permukiman sebagaimana dimaksud diatas meliputi pusat-pusat permukiman perkotaan dan perdesaan.
Berdasarkan penentuan sistem kota di atas, homogenitas kawasan, serta interaksi antar wilayah, maka sistem kota disusun dalam satuan wilayah pengembangan. Wilayah Pengembangan (WP) di Kabupaten Bandung meliputi:
1. WP Soreang-Katapang dengan pusat Kota Soreang, meliputi Kecamatan Soreang, Katapang, Ciwidey, Pasirjambu, Rancabali.
2. WP Banjaran dengan pusat Kota Banjaran, meliputi Kecamatan Banjaran, Pameungpeuk, Cangkuang, Arjasari, Cimaung, Pangalengan.
3. WP Baleendah dengan pusat Kota Baleendah, meliputi Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang.
4. WP Majalaya dengan pusat Kota Majalaya, meliputi Kecamatan Majalaya, Ciparay, Solokanjeruk, Pacet, Kertasari, Paseh, dan Ibun.
5. WP Cileunyi-Rancaekek dengan pusat kota Cileunyi meliputi Kecamatan Cileunyi, dan Rancaekek
3 - 75
6. WP Cicalengka dengan pusat kota Cicalengka meliputi Kecamatan Cicalengka,Nagreg, dan Cikancung.
7. Non WP (yang merupakan bagian dari PKN Kota Bandung) meliputi Kecamatan Margahayu, Margaasih, Cilengkrang dan Cimenyan,
Untuk mewujudkan struktur ruang dan arah pengembangan di tiap kota maupun tiap wilayah pengembangan maka perlu adanya fungsi pengembangan yang harus ditetapkan agar ada ketegasan dalam kebijaksanaan pengembangan di masa mendatang. Penetapan fungsi didasarkan pada pertimbangan :
• Hiraki kota/kawasan perkotaan
• Jangkauan pelayanan perkotaan tersebut terhadap wilayah belakangnya • Basis ekonomi kota/kawasan perkotaan dalam wilayah yang lebih luas • Kedudukan perkotaan tersebut dalam skala regional.
Pengembangan wilayah Kabupaten Bandung tidak hanya diarahkan pada kawasan perkotaan melainkan mencakup pula kawasan bukan perkotaan. Sistem kota - kota merupakan arahan untuk menetapkan sistem perwilayahan dengan hirarki pusat – pusat pelayanan jasa dan produksi sesuai dengan fungsi, kecenderungan perkembangan dan orientasi perkembangannya. Sistem kota - kota dilakukan melalui pengembangan pusat – pusat permukiman sebagai pusat pelayanan jasa ekonomi, jasa pemerintahan dan jasa sosial lainnya, bagi kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan, maupun dalam hubungan interaksi antar pusat-pusat permukiman dengan wilayah-wilayah yang dilayaninya secara hirarkis. Dengan demikian, pusat-pusat permukiman sebagaimana dimaksud diatas meliputi pusat-pusat permukiman perkotaan dan perdesaan.
Berdasarkan penentuan sistem kota di atas, homogenitas kawasan, serta interaksi antar wilayah, maka sistem kota disusun dalam satuan wilayah pengembangan. Wilayah Pengembangan (WP) di Kabupaten Bandung meliputi :
1. WP Soreang-Katapang dengan pusat Kota Soreang, meliputi Kecamatan Soreang, Katapang, Ciwidey, Pasirjambu, Rancabali.
2. WP Banjaran dengan pusat Kota Banjaran, meliputi Kecamatan Banjaran, Pameungpeuk, Cangkuang, Arjasari, Cimaung, Pangalengan.
3. WP Baleendah dengan pusat Kota Baleendah, meliputi Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang.
4. WP Majalaya dengan pusat Kota Majalaya, meliputi Kecamatan Majalaya, Ciparay, Solokanjeruk, Pacet, Kertasari, Paseh, dan Ibun.
5. WP Cileunyi-Rancaekek dengan pusat kota Cileunyi meliputi Kecamatan Cileunyi, dan Rancaekek
3 - 76
6. WP Cicalengka dengan pusat kota Cicalengka meliputi Kecamatan Cicalengka,Nagreg, dan Cikancung.
7. Non WP (yang merupakan bagian dari PKN Kota Bandung) meliputi Kecamatan Margahayu, Margaasih, Cilengkrang dan Cimenyan,
Untuk mewujudkan struktur ruang dan arah pengembangan di tiap kota maupun tiap wilayah pengembangan maka perlu adanya fungsi pengembangan yang harus ditetapkan agar ada ketegasan dalam kebijaksanaan pengembangan di masa mendatang. Penetapan fungsi didasarkan pada pertimbangan :
• Hiraki kota/kawasan perkotaan
• Jangkauan pelayanan perkotaan tersebut terhadap wilayah belakangnya • Basis ekonomi kota/kawasan perkotaan dalam wilayah yang lebih luas • Kedudukan perkotaan tersebut dalam skala regional.
Rencana sistem perkotaan di wilayah Kabupaten Bandung adalah sebagaimana yang terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.14
Rencana Sistem Perkotaan Kabupaten Bandung
No Wilayah
Pengembangan
Pusat Pertumbuhan
Fungsi Utama
Kawasan Fasilitas Pelayanan Minimal
1. WP Soreang – Kutawaringin - Katapang Soreang ▪ Pemerintahan ▪ Jasa Perdagangan ▪ Permukiman ▪ Pertanian ▪ Pariwisata ▪ Industri non polutif (Kec. Katapang) ▪ Sarana Pemerintahan ▪ Pendidikan : SD, SLTP, SMU, PT/Akademi ▪ Kesehatan : RSD, pengembangan program pelayanan kesehatan prefentif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif.
▪ Terminal Type B
▪ Peribadatan
▪ Perekonomian : pasar, perdagangan, grosir
▪ Fasilitas rekreasi dan olahraga
▪ Akomodasi : Hotel
2. WP Banjaran Banjaran ▪ Industri
▪ Jasa dan Perdagangan ▪ Permukiman ▪ Pertanian ▪ Pariwisata ▪ Konservasi ▪ Pendidikan : SD, SLTP, SMU, PT/Akademi
▪ Kesehatan : Peningkatan sarana dan fasilitas DTP Banjaran dan Pangalengan pengembangan program pelayanan kesehatan prefentif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
3 - 77
No Wilayah Pengembangan Pusat Pertumbuhan Fungsi UtamaKawasan Fasilitas Pelayanan Minimal
▪ Peribadatan
▪ Perekonomian : pasar, perdagangan, grosir
▪ Fasilitas rekreasi dan olahraga
▪ Akomodasi : Hotel
3. WP Baleendah Baleendah ▪ Jasa dan
Perdagangan ▪ Pertanian ▪ Industri non polutif ▪ Permukiman ▪ Pendidikan ▪ Pendidikan : SD, SLTP, SMU, PT/Akademi ▪ Kesehatan : Puskesmas
Perkotaan dan kesehatan matra pengembangan program pelayanan kesehatan prefentif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif.
▪ Terminal Type C
▪ Peribadatan
▪ Perekonomian : pasar, perdagangan, grosir
▪ Fasilitas rekreasi dan olahraga
▪ Akomodasi : Hotel
4. WP Majalaya Majalaya ▪ Industri
▪ Permukiman ▪ Pertanian ▪ Jasa dan Perdagangan ▪ Pendidikan : SD, SLTP, SMU, PT/Akademi
▪ Kesehatan : RSUD, Puskesmas Majalaya, dengan kesehatan Matra dan pengembangan program pelayanan kesehatan prefentif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
▪ Terminal Type B
▪ Peribadatan
▪ Perekonomian : pasar, perdagangan, grosir
▪ Fasilitas rekreasi dan olahraga
▪ Akomodasi : Hotel/penginapan lainnya 5. WP Cileunyi-Rancaekek Cileunyi ▪ Permukiman ▪ Jasa dan Perdagangan ▪ Industri ▪ Pertanian ▪ Konservasi ▪ Pendidikan : SD, SLTP, SMU, PT/Akademi
▪ Kesehatan : Peningkatan fasilitas, dan sarana pada DTP, dan pengembangan Puskesmas perkotaan pengembangan program pelayanan kesehatan prefentif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
▪ Terminal Type C
▪ Peribadatan
▪ Perekonomian : pasar, perdagangan, grosir
3 - 78
No Wilayah Pengembangan Pusat Pertumbuhan Fungsi UtamaKawasan Fasilitas Pelayanan Minimal
▪ Akomodasi : Hotel/penginapan lainnya
6. WP Cicalengka Cicalengka ▪ Industri
▪ Jasa Perdagangan ▪ Pertanian ▪ Permukiman ▪ Pendidikan : SD, SLTP, SMU, PT/Akademi
▪ Kesehatan : RSD, dan Puskesmas UGD dan pengembangan program pelayanan kesehatan prefentif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
▪ Terminal Type C
▪ Peribadatan
▪ Perekonomian : pasar, perdagangan, grosir
▪ Fasilitas rekreasi dan olahraga
▪ Akomodasi : Hotel/penginapan lainnya WP yang merupakan bagian dari PKN Kota Bandung Margahayu Margaasih ▪ Industri ▪ Permukiman ▪ Jasa Perdagangan ▪ Pendidikan : SD, SLTP, SMU, ▪ Kesehatan : Puskesmas DTP di Margaasih, RSIA di Bihbul dan pembangunan Puskesmas Bihbul pengganti dan pengembangan program pelayanan kesehatan prefentif, promotif, kuratif, dan
rehabilitatif. ▪ Peribadatan Cilengkrang Cimenyan ▪ Konservasi ▪ Permukiman ▪ Lahan Pertanian ▪ Pariwisata ▪ Perdagangan dan Jasa ▪ Pendidikan : SD, SLTP, SMU, ▪ Kesehatan : Puskesmas ▪ Peribadatan
▪ Akomodasi dan pendukungnya
Sumber: RTRW Kabupaten Bandung
b. Rencana Sistem Jaringan Transportasi
Hubungan pusat wilayah kecamatan sudah relatif baik, dengan dibangunnya jaringan jalan kabupaten yang memotong jaringan jalan radial diatas. Interaksi yang masih kurang adalah hubungan antar kota kecamatan yang berlokasi jauh di bagian selatan (misalnya Kecamatan Kertasari, Pangalengan dan Ciwidey) dan wilayah bagian timur laut (misalnya Kecamatan Cilengkran dan). Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bandung dan SK Bupati Bandung, panjang jaringan jalan di Kabupaten Bandung menurut status jalannya adalah untuk jalan negara sepanjang 85,42 Km, jalan propinsi sepanjang 186,70 km, jalan kabupaten sepanjang 1.250,04 km dan jalan desa sepanjang 7.736,01 km, sehingga panjang jalan keseluruhan di Kabupaten Bandung adalah 9.258,18 Km.