• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I

4.1.1.1 Proses Pembelajaran Membacakan Teks Berita

4.1.1.1.1 Intensifnya Proses Internalisasi Penumbuhan Minat Siswa

Berdasarkan hasil observasi, proses pembelajaran aspek intensifnya proses internalisasi penumbuhan minat siswa untuk membacakan teks berita diperoleh hasil 25 siswa atau 78,1% sudah siap dengan pembelajaran. Hal tersebut juga berarti berkategori baik. Sebelumnya guru praktikan telah mengenal dan pernah mengajar di kelas VIII-A, maka proses awal pembelajaran tidak perlu lagi memperkenalkan diri. Oleh karena itu, proses pengamatan kesiapan siswa pada

awal pembelajaran ini diawali dengan guru melakukan apersepsi dan tanya jawab dengan siswa tentang kegiatan study tour mereka ke Trans Studio Bandung. Guru melakukan ini karena kebetulan siswa-siswi kelas VIII MTs Negeri 1 Semarang baru mengadakan study tour ke Trans Studio Bandung. Karena Trans Studio Bandung memiliki ruang simulasi broadcasting guru merasa hal tersebut sangat tepat untuk memancing minat siswa terhadap pembelajaran yang akan berlangsung. Bisa ditebak, siswa sangat antusias menjawab dengan berebutan menceritakan pengalaman mereka di Trans Studio Bandung, namun saat guru menanyai adakah siswa yang memasuki ruang simulasi broadcasting kelas seketika diam. Saat itulah guru mengambil kesempatan untuk memancing siswa dengan menceritakan pengalaman guru memasuki dan melihat-lihat ruang simulasi broadcasting dan memberitahukan siswa bahwa di sana pengunjung yang tertarik dengan dunia penyiaran dan broadcasting boleh mencoba pekerjaan di dunia pertelevisian seperti menjadi pembawa acara maupun pembaca berita kemudian direkam dan hasil rekaman tersebut boleh dibawa pulang dengan membayar biaya yang berlaku. Guru akhirnya menyampaikan bahwa pembacaan berita juga berkaitan dengan pembelajaran yang akan berlangsung hari itu.

Dengan siswa yang sudah memiliki gambaran mengenai pembelajaran yang akan berlangsung, maka guru menyampaikan kompetensi dasar pembelajaran yang akan dipelajari. Guru melanjutkan dengan tanya jawab pada siswa tentang materi pembacaan berita. Tanya jawab dilakukan bertujuan agar siswa mengingat kembali materi yang berkaitan tentang pembacaan berita yang telah mereka pelajari. Selain itu, proses tanya jawab juga bertujuan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa pada materi pembacaan berita. Selanjutnya, sesuai langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran, guru menyampaikan tujuan, manfaat, serta pokok-pokok pembelajaran yang akan dipelajari. Selain itu, sebelum memulai pembelajaran, guru juga terlebih dahulu menjelaskan bahwa pembelajaran membacakan teks berita yang akan dilaksanakan melalui beberapa langkah. Hal ini penting agar siswa memahami cara kerja pembelajaran menggunakan model bermain peran melalui media audio rekaman pembacaan teks berita yang harus dilakukan. Selain itu, agar waktu lebih efektif karena penerapan model bermain peran membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

Gambar 1 Proses Internalisasi Penumbuhan Minat Siswa untuk Membacakan Teks Berita Siklus I

Gambar 1 di atas adalah hasil dokumentasi foto pada saat awal pembelajaran berlangsung. Siswa terlihat cukup siap dan antusias dengan keberadaan guru praktikan. Belum lagi penyampaian tujuan, manfaat, dan pokok-pokok pembelajaran membacakan teks berita semakin membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran membacakan berita dengan menciptakan suasana yang membuat siswa antusias,

yakni dengan memberikan tebak-tebakan tentang penyiar berita-penyiar berita yang memiliki kekhasan dalam membacakan berita di televisi, acara berita-acara berita di setiap stasiun televisi, serta berita-berita yang sedang aktual diberitakan di televisi maupun radio. Selain membuat siswa-siswa lebih antusias, cara ini dinilai guru sebagai langkah yang dapat menumbuhkan minat dan motivasi positif untuk siswa terhadap pembelajaran.

Akan tetapi, seperti hasil dari jurnal guru, keantusiasan siswa dalam menjawab dan memperhatikan guru ini tidak disertai dengan kesiapan mereka mengikuti pembelajaran. Siswa masih ada yang terlihat belum mempersiapkan alat tulis dan buku-buku yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Ada pula siswa yang masih berjalan-jalan di lorong antarbangku untuk menyambangi temannya mengembalikan sesuatu, bahkan ada siswa yang diam-diam mengerjakan tugas mata pelajaran lain yang terpaksa guru tegur.

Sebagaimana dalam langkah pembelajaran berikutnya, guru melanjutkan materi dengan memberikan umpan tanya jawab bersama siswa tentang hal-hal yang harus dimiliki seorang pembaca berita. Siswa menjawab dengan saling berebut berbicara, namun kebanyakan yang berebut ini adalah siswa putra. Sambil mendengarkan pendapat siswa guru menuliskan hal-hal yang harus dimiliki pembaca berita hasil pendapat siswa tadi di papan tulis. Setelah dirasa cukup guru kembali menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dituliskan di papan tulis tersebut, apakah poin-poin yang diusulkan tersebut memang penting untuk dimiliki seorang pembaca berita. Secara tidak langsung, siswa semakin terasah kemampuannya untuk berpikir kritis dan berani berpendapat. Walaupun tidak

semua poin yang tertulis di papan tulis benar harus dimiliki seorang pembaca berita, namun guru tetap memberikan penghargaan berupa pujian pada siswa yang telah berani berpendapat. Setiap usaha siswa layak diberi apresiasi positif agar semakin bersemangat dan termotivasi selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

Gambar 2 Proses Pembelajaran yang Melibatkan Keaktifan Siswa

Selanjutnya guru menyimpulkan dari pendapat siswa tadi hal-hal yang harus dimiliki seorang pembaca berita. Bahkan ada siswa yang berani bertanya tentang pembaca berita yang ada di televisi, dari mana dia membaca teks berita. Guru memberikan pujian atas pertanyaan siswa yang kritis ini. Beruntung, guru dapat memberikan penjelasan karena membawa gambar teleprompter, alat pemutar teks berita yang digunakan di stasiun televisi untuk pembaca berita. Karena sebenarnya guru telah mengantisipasi perhatian siswa agar lebih fokus pada pembelajaran, maka guru berjaga-jaga untuk membawa hal baru untuk siswa ketahui. Oleh karena penjelasan tentang teleprompter, alat pemutar teks, yang baru bagi siswa-siswi ini mereka menjadi lebih tertarik untuk mendengarkan penjelasan guru.

Kemudian guru kembali mengarahkan siswa ke pembelajaran bahwa ada aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh pembaca berita baik pembaca berita di televisi maupun di radio. Aspek-aspek tersebut yakni kelancaran membaca,

ketepatan intonasi, artikulasi, volume suara, penjedaan, ekspresi dan sikap, serta penampilan. Selain itu, dalam membacakan teks berita ada hal inti yang diperhatikan yakni intonasi dan penjedaan. Untuk maksud dan kejelasan intonasi serta penjedaan tersebut guru kembali menanyakan hal apakah tersebut kepada siswa. Walaupun beberapa siswa menjawab dengan bersemangat, namun ternyata jawaban tersebut asal-asalan dikemukakannya. Akan tetapi guru berterima kasih dengan adanya keaktifan siswa-siswa ini karena telah memberikan nilai positif terhadap pembelajaran yang berlangsung. Untuk hal tersebut guru selalu memberikan apresiasi positif berupa pujian sekaligus teguran halus agar siswa tidak terlalu lugas mengemukakan pendapatnya tanpa berpikir panjang.

Hal inti dalam pembacaan teks berita yakni intonasi dan penjedaan. Guru menjelaskan bahwa intonasi dan penjedaan ini merupakan tanda di teks berita yang mengatur nada dan tanda berhenti saat membacakan teks berita. Selanjutnya siswa diarahkan guru untuk membentuk kelompok, satu kelompok terdiri dari 4-6 siswa. Setelah duduk dalam formasi kelompok terbentuklah enam kelompok, guru memberikan teks berita pada masing-masing kelompok sesuai jumlah siswa yang ada dalam kelompok tersebut, teks yang dibagikan sama. Sementara siswa mencermati teks berita yang didapatnya, guru mempersiapkan media audio rekaman pembacaan teks berita.

Sampai pada langkah ini hasil observasi, jurnal guru, dan dokumentasi menunjukkan bahwa keaktifan siswa sudah baik karena sudah berani menjawab pertanyaan dan bertanya balik pada guru. Akan tetapi, ada beberapa siswa yang belum tepat keaktifannya diterapkan dalam pembelajaran karena terlalu

mendominasi suasana pembelajaran kelas hingga kurang serius, Ada pula yang masih pasif terutama siswa putri yang malu-malu dan belum berani menjawab atau mengungkapkan pendapatnya. Diharapkan pada pembelajaran berikutnya atau siklus II akan terjadi peningkatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

4.1.1.1.2 Kondusifnya Proses Menyimak Media Audio Rekaman