• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Intensitas Mengunjungi Toko Online

1. Definisi Intensitas Mengunjungi Toko Online

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, intensitas berarti keadaan tingkatan atau ukuran intensnya, intens berarti hebat atau sangat kuat yang mengacu pada kekuatan atau efek (kbbi.web.id). Andarwati dan Sankarto (2005) menyatakan bahwa intensitas mengacu pada frekuensi yang dinyatakan dalam satuan kurun waktu tertentu (per hari, per minggu, atau per bulan) dan durasi yang dinyatakan dalam satuan kurun waktu tertentu ( per menit atau per jam).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online,mengunjungi berarti mendatangi atau menjumpai, termasuk juga menengok atau melawat (kbbi.web.id).Online shoping adalah proses seorang konsumen

membeli produk atau jasa di internet. Bisnis online adalah bisnis yang dilakukan secara online dengan memajang barang dagangan secara virtual di internet, menggunakan media internet dan layanan komunikasi jarak jauh dan berbagai prosesnya melibatkan sebagian besar internet (Sulianta,2012). Dalam melakukan bisnis online maka penjual perlu memiliki toko online.

Menurut Kamus Besar Bahasa IndonesiaOnline, toko berarti sebuah tempat permanen untuk menjual barang-barang (baju, makanan dan sebagainya).Dunia IT mendefinisikan online sebagai terhubung, terkoneksi, aktif dan siap untuk operasi, dapat berkomunikasi dengan atau dikontrol oleh komputer(Sulianta, 2012).Selain itu bisa juga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, online artinya dalam jaringan atau disingkat daring.Kesimpulannya toko online adalah suatu tempat seseorang dapat menjual produk dan pembeli dapat memesan produk sehingga terjadi transaksi jual-beli yang dilakukan melalui perangkat elektronik yang terhubung dan terkoneksi dengan internet. Toko online dapat berupa situs jual beli resmi ataupun jejaring sosial dengan menyajikan fitur yang diadaptasi sedemikian rupa (Sulianta,2012).

Berdasarkan temuan SWA-Mark Plus & Co (dalam Abrar, 2003) pada 1.100 orang pengguna internet, maka dapat digolongkan beberapa tipe penggunan internet berdasarkan lama waktu yang digunakan. Pengguna berat merupakan individu yang menggunakan internet lebih

dari 10 jam per minggu, pengguna sedang 2,5 -10 jam per minggu dan pengguna ringan kurang dari 2,5 jam per minggu. Penggolongan tipe pengguna internet ini kemudian menjadi dasar acuan peneliti untuk menggolongkan tinggi rendahnya intensitas mengunjungi toko online pada penelitian. Hal ini dilakukan karena belum adanya batasan yang pasti mengenai intensitas mengunjungi toko online itu sendiri.

Intensitas mengunjungi toko online berarti suatu tindakan menunjungi tempat menjual dan membeli produk dengan perangkat elektronik yang terhubung dengan koneksi internet dan memiliki jumlahpola tindakan yang sama dari segi durasi dan frekuensi serta melibatkan usaha tertentu untuk mendapatkan pemuas kebutuhannya.Berdasarkan pengelompokkan intensitas penggunaan internet oleh SWA-Mark Plus & Co (dalam Abrar, 2003), maka peneliti menggunakan batasan tersebut untuk menentukkan tinggi rendahnya intensitas mengunjungi toko online. Penggunaan batasan ini dipilih karena belum adanya batasan yang spesifik mengenai intensitas mengunjungi toko online.

2. Kelebihan dan Kelemahan yang Ditawarkan Toko Online

Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dalam berbisnis melalui toko online antara lain (Sulianta, 2012):

a. Ketersediaan online yang memungkinkan barang yang diperdagangkan bisa diakses 24 jam oleh pembeli.

c. Transaksi bisa jadi berlangsung aman karena tanpa harus membawa uang secara fisik.

d. Efisiensi waktu dimana pembeli dapat dengan mudah menelusuri berbagai macam toko online dengan cepat.

e. Prosesnya murah dimana konsumen dapat menghemat pengeluaran seperti penghematan uang transportasi.

f. Memberikan privasi, beberapa orang yang malu dan takut untuk membeli barang tertentu , namun dengan membeli melalui toko online maka konsumen tidak perlu malu untuk terlihat dimata penjual ataupun konsumen lain.

Zhou et al. (2007) juga menambahkan bahwa kemudahan untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai macam supplier produk dan pelayanan yang berbeda juga menyebabkan konsumen menyukai berbelanja secara online.Potensi kelebihan lain dari berbelanja online adalah ketersediaan berbagai macam pilihan produk dengan harga yang murah serta pemberian diskon yang ditawarkan oleh beberapa penyedia kartu kredit jika berbelanja secara online.

Pada dasarnya, ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh toko online antara lain (Sulianta, 2012):

a. Keterbatasan atau kesulitan konsumen untuk melihat barang secara benar dan nyata. Hal ini mencakup warna, tekstur, aroma, rasa, dan besaran yang tepat.

b. Barang tidak dapat diterima realtime atau langsung segera setelah pembelian

c. Memerlukan berbagai rangkaian proses berbelanja yang melibatkan beberapa pihak seperti jasa kurir dan penyedia jasa keuangan.

d. Hilangnya sentuhan manusia serta rentan terjadi penipuan.

Jeffrey dan Hodge (2007) juga menjelaskan bahwa situs online juga memiliki kekurangan seperti akses konsumen yang terbatas untuk bisa memegang produk, mencium aroma produk, dan kesegeraan untuk memiliki produk setelah melakukan pembayaran yang merupakan faktor penting terjadinya pembelian impulsif.

3. Dampak Intensitas Mengunjungi Toko OnlineResmi dan Jejaring Sosial yang Dimodifikasi Menjadi Toko Online.

Intensitas mengunjungi toko online mengacu pada frekuensi dan durasi dari suatu pola perilaku tindakan yang sama yang dilakukan seseorang untuk mengunjungi tempat jual beli barang sehingga dapat memuaskan kebutuhannya. Toko online menawarkan berbagai kelebihan yang meliputi kenyamanan, ketersediaan berbagai macam pilihan, harga yang murah, servis original, perhatian personal, dan kemudahan akses untuk berbagai informasi. Semakin sering konsumen mengunjungi suatu toko online, maka semakin besar kesempatan untuk merasakan berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh toko online.apabila konsumen menghabiskan waktu untuk mengunjungi toko online melebihi 10 jam

dalam seminggu maka akan semakin besar kemungkinan untuk melakukan pembelian impulsif secara online.

Penelitian yang dilakukan oleh Chen et al., (dalam Muruganantham & Bhakat, 2003) menunjukkan bahwa dari sisi psikologis, persepsi konsumen akan kelebihan yang ditawarkan toko online memiliki hubungan yang positif dengan kecenderungan konsumen untuk berbelanja secara online. Brown et al., (dalam Muruganantham & Bhakat, 2003) menambahkan bahwa frekuensi berbelanja onlinememiliki dampak yang positif dengan kecenderungan berbelanja online dan memiliki dampak yang negatif terhadap kemungkinan pembatalan transaksi online.Cho (dalam Muruganantham & Bhakat, 2003) menemukan bahwa tingkat kepuasan terhadap transaksi online sebelumnya memiliki hubungan yang positif dengan kecenderungan berbelanja online.

Dokumen terkait