• Tidak ada hasil yang ditemukan

(X3) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Manajerial (Y)

a. Uji Koefisien Determinasi

Berikut ini disajikan hasil uji koefiesien determinasi untuk variabel X1, X3 dan Y.

Tabel 4.18

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X3 dan Y

S u m S

Sumber: Hasil SPSS

Tabel 4.18 menunjukkan variasi total quality management, sistem penghargaan dan moderator_2 dapat menjelaskan 32,2% variasi kinerja manajerial. Sisanya 67,8% dijelaskan oleh sebab lain seperti kepuasan kerja (Mairuhu, 2003:82) . Standard eror of estimate (SEE) dalam tabel tersebut adalah sebesar 3,083. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011:100).

b. Hasil Uji Regresi secara Parsial (Uji t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,590a ,348 ,322 3,083

Hasil uji regresi secara parsial (uji t) ditunjukkan dalam tabel 4.19 di bawah ini:

Tabel 4.19

Hasil Uji Statistik t Variabel X1, X2 dan Y

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 29,169 9,492 3,073 ,003 TQM -,050 ,174 -,082 -,288 ,774 SP -,222 ,246 -,561 -,902 ,370 Moderator_2 ,007 ,004 1,155 1,508 ,136 a. Dependent Variable: KM Sumber: Hasil SPSS

Tabel 4.19 menjelaskan bahwa variabel moderator_2 yang merupakan interaksi antara TQM dengan sistem penghargaan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,136. Hal ini berarti menolak Ha3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa interaksi antara TQM dan sistem penghargaan tidak berpengaruh signifikan secara individual terhadap kinerja manajerial, dan sistem penghargaan bukan merupakan variabel moderating.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Narsa dan Yuniawati (2003:33) yang menyatakan bahwa interaksi TQM dan sistem penghargaan tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Suprantiningrum dan Zulaikha (2003:17), Mardiyah dan Listianingsih (2005:579) dan Putro (2010:69) yang menyatakan

bahwa interaksi antara sistem penghargaan dengan TQM berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

Hasil ini menunjukkan bahwa sistem penghargaan (reward) bukan menjadi faktor dalam meningkatkan kinerja manajerial. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak mampu menjadikan sistem penghargaan sebagai motivasi para karyawan dalam divisi akuntansi. Ada hal lain yang diinginkan para staf divisi akuntansi yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial, seperti sikap kekerabatan dan kekeluargaan antar para staf baik tingkat atas maupun menengah yang dapat menciptakan kondisi yang kondusif dalam lingkungan kerja dimana hal ini dapat dijadikan pemicu untuk meningkatkan kinerja manajerial.

Selain itu, tingginya usia muda (dibawah 30 tahun, bisa dilihat pada tabel 4.3) bisa menjadi faktor bahwa sistem penghargaan bukanlah fokus utama para karyawan bekerja untuk meningkatkan kinerja manajerial. Faktor usia menjadikan mereka minim pengalaman, sehingga bekerja semata-mata untuk mencari lebih banyak pengalaman kerja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mencari pengalaman bekerja lah yang menjadi faktor para karyawan dalam bekerja, bukan faktor kompensasi yang memicu mereka untuk bekerja dan bersama sama meningkatkan kinerja manajerial perusahaan.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen yaitu total quality management terhadap variabel dependen yaitu kinerja manajerial dan interaksi dua variabel moderasi yaitu sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan dengan TQM terhadap kinerja manajerial. Metode penentuan sampel menggunakan metode convenience sampling. Responden dalam penelitian ini adalah para staf pada divisi akuntansi yang mencakup tingkat manajer dan para karyawan yang bekerja pada perusahaan jasa di wilayah Jakarta dan Tangerang.

Responden mengisi dengan baik kuesioner yang telah disebar, sehingga dapat diperoleh sebanyak 84 kuesioner dan dapat diolah sebanyak 80 kuesioner dari 90 kuesioner yang disebar. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan metode analisis regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Total Quality Management berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Suprantiningrum dan Zulaikha (2003), Narsa dan Yuniawati (2003) maupun Bekka (2007) yang membuktikan bahwa TQM berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Angelina

(2012) dan Kumentas (2013) yang dalam penelitiannya menunjukkan bahwa TQM tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.

2. Interaksi antara TQM dan sistem pengukuran kinerja tidak berpengaruh signifikan secara individual terhadap kinerja manajerial, dan sistem pengukuran kinerja bukan merupakan variabel moderating. Hasil ini mendukung penelitian Suprantiningrum dan Zulaikha (2003) yang membuktikan bahwa interaksi sistem pengukuran kinerja dengan TQM tidak mempengaruhi kinerja manajerial dan sistem pengukuran kinerja bukan merupakan variabel moderating. Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Narsa dan Yuniawati (2003) juga penelitian Mardiyah dan Listianingsih (2005) yang menunjukkan hasil bahwa sistem pengukuran kinerja mempunyai pengaruh moderasi terhadap hubungan antara TQM dan kinerja manajerial.

3. Interaksi antara TQM dan sistem penghargaan tidak berpengaruh signifikan secara individual terhadap kinerja manajerial, dan sistem penghargaan bukan merupakan variabel moderating. Hal ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Narsa dan Yuniawati (2003) yang membuktikan bahwa interaksi sistem penghargaan dengan TQM tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian oleh Suprantiningrum dan Zulaikha (2003), Mardiyah dan Listianingsih (2005) dan Putro (2010) yang menunjukkan hasil bahwa interaksi antara sistem penghargaan dan TQM berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukkan bahwa TQM berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial. Hal ini menunjukkan bahwa semua perusahaan jasa yang diteliti dalam penelitian ini telah mampu menerapkan total quality management dengan baik. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada manajemen puncak agar tetap mempertahankan penerapan total quality management di perusahaaan mereka secara berkesinambungan karena penerapan TQM secara berkelanjutan di dalam perusahaan tersebut akan akan bermanfaat terhadap perusahaan untuk menghadapi persaingan global yang semakin hari kian memanas antar para pesaing.

Selain itu, penting bagi manajer untuk memberikan wewenang kepada karyawan untuk ikut aktif dalam mengambil inisiatif dengan harapan keterlibatan karyawan dapat meningkatkan performa dalam pelayanan jasa di perusahaan tersebut karena konsep TQM lebih memberdayakan atau lebih menekankan keterlibatan karyawan yang merupakan sumber yang sangat bernilai bagi organisasi, karena kebanyakan kegagalan dalam implementasi TQM itu disebabkan oleh pimpinan puncak yang tidak secara aktif memimpin gerakan TQM atau bahkan menentangnya.

Selain itu, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengukuran kinerja dan sistem penghargaan bukanlah satu satunya alat penggerak dalam meningkatkan kinerja manajerial. Ini adalah salah satu faktor dari teori kontingensi dimana tidak ada sistem akuntansi manajemen yang

secara universal selalu tepat digunakan oleh seluruh organisasi, namun sistem akuntansi manajemen hanya sesuai (fit) untuk suatu konteks atau kondisi tertentu saja. Teori kontingensi dalam metode penelitian mengargumenkan bahwa ekeftivitas desain sistem akuntansi manajemen tergantung eksistensi perpaduan antara organisasi dengan lingkungannya. Sistem akuntansi manajemen dikatakan akan menjadi variabel moderasi yang akan mempengaruhi hasil hubungan antara penerapan TQM terhadap kinerja manajerial.

C. Saran

Saran yang dapat diberikan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di Jakarta dan Tangerang saja tetapi juga di kota-kota besar lainnya, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi.

2. Penelitian selanjutnya hendaknya memperluas obyek penelitian, tidak hanya pada perusahaan jasa tetapi juga pada industri lain seperti industri manufaktur, BUMN, maupun instansi pemerintahan sehingga permasalahan dapat di generalisasi.

3. Perlu dilakukan pengembangan instrumen penelitian, yaitu disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan dari obyek yang akan diteliti seiring

Dokumen terkait