• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intermediasi Perbankan

Bab 3 Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran

3.2. Intermediasi Perbankan

Pada triwulan II-2013, pelaksanaan fungsi intermediasi perbankan Nusa Tenggara Barat relatif baik, tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang tinggi sebesar 126,72% dan didukung dengan risiko kredit yang rendah. Kinerja intermediasi perbankan tersebut didorong oleh pembiayaan yang terus meningkat sebesar 23,06%(yoy) atau mencapai Rp17,44 triliun, namun peningkatan tersebut belum seiring dengan peningkatan dana pihak ketiga (DPK) yang hanya tumbuh sebesar 10,76% (yoy) atau Rp 13,76 triliun.

Sumber : KPw BI Prov. NTB

Grafik 3.12

Perkembangan Penyaluran dan Kualitas Kredit BPR

Grafik 3.11

Pangsa Penyaluran Kredit BPR Menurut Sektor Ekonomi

Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran 37

Pertumbuhan DPK tersebut melambat bila dibanding triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh sebesar 15,64% (yoy) dengan nominal sebesar Rp13,35 triliun.

Laju pertumbuhan kredit yang lebih cepat dibanding pertumbuhan DPK tersebut mendorong Loan to Deposit Ratio (LDR) juga mengalami peningkatan mencapai 126,72% (yoy), lebih tinggi dibanding triwulan lalu yang tercatat mencapai 122,72%. Namun demikian, tingginya kinerja penyaluran kredit tersebut didukung oleh risiko kredit atau Non Performing

Loan (NPL) yang rendah sebesar 1,88 %, dimana hal ini menandakan bank tetap menerapkan

prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kreditnya.

Indikator 2011 2012 2013 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 1 Aset 14,128 15,048 15,897 16,877 17,573 18,641 19,419 20,774 20,916 22,024 Growth % (yoy) 20.17 21.73 23.86 22.95 24.38 23.88 22.16 23.09 19.03 18.15 2 Kredit 10,393 11,171 11,785 12,369 12,958 14,170 14,817 15,673 16,381 17,437 Growth % (yoy) 26.41 25.58 26.03 24.87 24.68 26.84 25.73 26.71 26.42 23.06 3 DPK 9,069 9,796 10,450 11,378 11,540 12,423 12,900 13,314 13,345 13,760 Growth % (yoy) 19.12 20.29 26.53 28.16 27.25 26.82 23.44 17.01 15.64 10.76 4 LDR (%) 114.60 114.04 112.77 108.71 112.29 114.06 114.87 117.72 122.75 126.72 5 NPL (%) 2.51 2.58 2.51 2.17 2.30 2.13 2.12 1.86 2.02 1.88

3.2.1. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Kegiatan penghimpunan DPK pada bank umum di Nusa Tenggara Barat pada triwulan II-2013 terus mengalami pertumbuhan, meskipun cenderung melambat. Jumlah DPK yang berhasil dihimpun tercatat mencapai Rp13,34 triliunatau tumbuh sebesar 12,08% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan I-2013 yang tercatat sebesar 15,85% (yoy) atau sebesar Rp12,75 triliun. Dari sisi jumlah rekening DPK mengalami penurunan sebesar 2,98% atau mencapai 1.482.455 dibanding triwulan lalu sebanyak 1.527.939 rekening.

Secara keseluruhan, jumlah DPK yang berhasil dihimpun oleh bank umum di NTB masih didominasi Bank Pemerintah dengan pangsa 73,90% atau mencapai nilai Rp9,86 triliun. Dana yang dihimpun dalam bentuk dana jangka pendek yaitu tabungan dengan pangsa sebesar 55,96% atau mencapai Rp 7,47triliun dengan jumlah rekening sebanyak 1,46 juta atau sekitar 70,53% dari jumlah penduduk yang bekerja di NTB yang pada

Sumber : Bank Indonesia

Tabel 3.1

Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran 38

Agustus 2012 tercatat sebanyak 2,07 juta2. Pangsa tabungan tersebut meningkat dibanding posisi triwulan I-2013 yang tercatat mencapai 54,63%. Secara tahunan, jumlah tabungan pada triwulan laporan tumbuh sebesar 14,19% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan lalu yang tumbuh sebesar 19,41% (yoy).

Dari jumlah dana masyarakat yang tersimpan pada tabungan, kepemilikannya didominasi oleh rekening perorangan mencapai 64,44% dari jumlah DPK yang dihimpun oleh bank umum di NTB sebesar Rp 13,34 triliun. Dilihat dari kepemilikan per Kabupaten/Kota masih didominasi oleh pemilik dari Kota Mataram dengan total dana Rp 8,99 triliun, disusul oleh Kabupaten Sumbawa dan Kota Bima masing-masing dengan total dana Rp1,43 triliun dan Rp1,10 triliun.

Perkembangan jenis simpanan jangka panjang yang ditempatkan dalam bentuk deposito sedikit meningkat. Pada triwulan II-2013, jumlah deposito sebesar Rp3,64 triliun

2Survei Angkatan Kerja BPS Prov. NTB

Sumber : Bank Indonesia

Sumber : Bank Indonesia Grafik 3.13

Perkembangan DPK Bank Umum (Rp miliar)

Grafik 3.14

Pertumbuhan DPK Bank Umum (yoy)

Grafik 3.15

Pangsa DPK per Kepemilikan DPK Bank Umum (Rp miliar)

Grafik 3.16

Pangsa DPK Menurut Jenis Simpanan Bank Umum

Sumber : Bank Indonesia

Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran 39

atau tumbuh sebesar 24,27% (yoy). Pertumbuhan tersebut sedikit lebih rendah dibanding triwulan I-2013 yang tumbuh sebesar 25,06% (yoy).

Berdasarkan komposisinya, pangsa deposito mengalami peningkatan dari sebesar 26,37% pada triwulan I-2013, menjadi sebesar 27,30% terhadap keseluruhan DPK yang dihimpun bank umum di NTB. Giro masih menempati urutan terendah penghimpunan DPK bank umum di NTB dengan pangsa sebesar 16,74% atau sebesar Rp2,23 triliun, tumbuh negatif sebesar minus 8,25% (yoy), jauh menurun dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh negatif sebesar 2,47%. Penurunan tersebut diperkirakan karena di Triwulan II-2013, sebagian dana giro sudah dipergunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan.

3.2.2. Perkembangan Kredit Bank Umum

Secara umum kegiatan penyaluran kredit bank umum yang berhasil disalurkan ke masyarakat meningkat. Hingga triwulan II-2013, total outstanding kredit yang disalurkan kepada masyarakat di NTB sebanyak 276.647 rekening dengan nominal sebesar Rp16,70triliun atau tumbuh sebesar 23,78% (yoy). Berdasarkan jenis penggunaannya sampai dengan triwulan laporan, penyaluran kredit di NTB didominasi kredit konsumsi tercatat Rp9,20 triliun dengan pangsa 55,10%, disusul kredit modal kerja sebesar 31,33%dan kredit investasi sebesar 13,58%.

Dari sisi kinerja intermediasi bank umum, tercermin dari rasio Loan to Deposit

Ratio (LDR) yang tercatat sebesar 125,18%, lebih tinggi dari kinerja triwulan sebelumnya

yang mencapai 122,80%. Tingkat LDR yang berada di atas 100% mencerminkan bahwa selain menggunakan dana pihak ketiga, bank umum juga memanfaatkan dana lainnya seperti modal sendiri ataupun dana antar bank dalam melaksanakan kegiatan pembiayaan. Hal ini menandakan masih terbukanya peluang bagi perbankan lain untuk ikut bersaing ke dalam industri perbankan di NTB.

Grafik 3.17

Perkembangan Kredit Bank Umum (Rp miliar)

Grafik 3.18

Pangsa Kredit Bank Umum Menurut Jenis Penggunaan (%)

Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran 40

Berdasarkan jenis penggunaannya, sebagian besar penyaluran kredit bank umum di NTB masih tertuju pada jenis konsumsi dengan pangsa mencapai 55,10% terhadap keseluruhan kredit bank umum di NTB atau sebesar Rp 9,20 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 19,31% (yoy). Pertumbuhan tersebut sedikit lebih rendah dibanding pertumbuhan triwulan I-2013 yang mencapai 19,88% (yoy). Kemudian disusul oleh kredit modal kerja dengan pangsa sebesar 31,33% sebagai pangsa terbesar kedua yang tercatat mencapai Rp5,23triliun atau tumbuh sebesar 23,68% (yoy), lebih rendah dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya yangsebesar 35,61% (yoy). Sedangkan pangsa kredit investasi tercatat sebesar 13,58% atau mencapai Rp 2,27 triliun, tumbuh hingga 46,32% (yoy), lebih tinggi dibanding pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 41,89 (yoy).

Secara kuartalan, pada triwulan II-2013 perkembangan kredit investasi mencapai pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 16,22% (qtq), disusul kredit konsumsi yang tumbuh sebesar 5,70% (qtq) dan kredit modal kerja yang mencapai pertumbuhan 4,53% (qtq).

Secara sektoral, pertumbuhan kredit tertinggi pada triwulanII-2013dipegang oleh sektor listrik, gas dan air yang tumbuh hingga 389,91% (yoy). Kemudian diikuti oleh kinerja pada sektor pertambangan sebesar 164,12% (yoy), disusul sektor jasa sosial dan sektor pengolahan yang masing-masing sebesar 96,67% (yoy) dan 92,21% (yoy).

Berdasarkan pangsanya, penyaluran kredit produktif masih terkonsentrasi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) yang pangsanya mencapai 30,79% atau sebesar Rp5,14 triliun. Kemudian disusul penyaluran kredit pada sektor kontruksidengan pangsa sebesar 3,36% atau sebesar Rp561,72miliar, kemudian diikuti oleh sektor jasa sosial yang pangsanya sebesar 2,83% atau sebesar Rp472,83miliar. Sementara penyaluran kredit pada sektor-sektor produktif lainnya pangsanya berada pada kisaran 0,04% hingga 2,49% dari keseluruhan kredit.

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

Grafik 3.19

Pertumbuhan Kredit Bank Umum Menurut Jenis Penggunaan (qtq,%)

Grafik 3.20

Pertumbuhan Kredit Bank Umum Menurut Jenis Penggunaan (yoy,%)

Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran 41 Penyaluran Kredit 2011 2012 2013 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 1 Menurut Jenis Penggunaan - Modal Kerja 24.30 19.79 21.52 25.65 35.10 46.57 36.89 39.18 35.61 23.68 - Investasi 23.81 33.05 82.38 120.45 138.99 138.21 110.41 58.73 41.89 46.32 - Konsumsi 28.96 28.36 24.17 16.78 10.65 8.89 11.62 16.49 19.88 19.31 2 Menurut Sektor Ekonomi - Pertanian 35.06 3.32 -15.34 102.16 216.79 378.06 348.11 119.36 57.24 2.20 - Pertambangan -8.12 -2.05 -2.13 -1.85 -15.28 -80.46 -66.21 -47.75 -18.76 164.12 - Industri Pengolahan -1.54 10.04 6.60 4.61 68.57 29.19 64.77 92.32 45.10 92.21 - Listrik, Gas dan Air 58.26 -27.10 -14.32 24.26 -14.08 3.53 54.19 6.44 373.89 389.91 - Konstruksi 84.63 62.32 95.97 56.54 51.85 61.65 32.63 47.15 49.14 40.99 - Perdag.Hotel dan Restoran 16.98 14.56 16.64 34.00 50.73 66.86 63.65 58.04 51.95 36.79 - Pengangkutan dan Komunikasi 2.39 10.08 22.46 41.84 80.01 64.50 87.83 85.36 57.80 53.19 - Jasa dunia usaha -10.36 15.23 62.29 72.17 74.20 116.49 46.17 44.38 46.77 2.51 - Jasa sosial 159.02 39.18 68.44 170.05 168.81 83.79 55.70 -11.64 -17.81 96.67 - Lain-lain 30.26 29.83 27.42 16.98 10.11 7.96 8.75 12.59 15.39 15.54

Penyaluran Kredit 2011 2012 2013 Growth

Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 (%,yoy) 1 Menurut Jenis Penggunaan 9,867 10,616 11,204 11,765 12,323 13,488 14,117 14,974 15,656 16,695 23.78 - Modal Kerja 2,731 2,885 3,131 3,412 3,689 4,229 4,286 4,749 5,003 5,230 23.68 - Investasi 575 650 830 1,169 1,374 1,549 1,746 1,856 1,950 2,267 46.32 - Konsumsi 6,561 7,081 7,242 7,184 7,260 7,710 8,084 8,369 8,703 9,199 19.31 2 Menurut Sektor Ekonomi 9,398 9,867 10,616 11,204 11,765 12,323 13,488 14,116 14,974 15,656 27.04 - Pertanian 70.1 62.4 64.8 157.7 221.9 298.4 290.4 345.9 348.9 304.9 2.20 - Pertambangan 10.4 9.5 9.3 9.2 8.8 1.8 3.1 4.8 7.1 4.9 164.12 - Industri Pengolahan 65.3 71.4 70.0 72.4 110.0 92.3 115.4 139.2 159.7 177.4 92.21 - Listrik, Gas dan Air 1.7 1.4 1.6 2.4 1.4 1.4 2.4 2.5 6.8 7.0 389.91 - Konstruksi 215.0 246.5 315.96 321.59 326.56 398.40 419.05 473.23 487.03 561.72 40.99 - Perdagangan,Hotel dan Restoran 2,150 2,252 2,560 2,966 3,240 3,758 4,189 4,687 4,923 5,140 36.79 - Pengangkutan dan Komunikasi 45.5 48.8 51.0 59.4 81.9 80.3 95.8 110.1 129.3 123.0 53.19 - Jasa dunia usaha 153.5 187.1 223.92 243.65 267.39 405.03 327.31 351.77 392.45 415.19 2.51 - Jasa sosial 117.7 130.8 158.7 299.3 316.4 240.4 247.2 264.5 260.0 472.8 96.67 - Lain-lain 7,038 7,606 7,748 7,634 7,749 8,212 8,426 8,595 8,942 9,488 15.54

Sumber : Bank Indonesia

Tabel 3.2

Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran 42

Suku bunga bank umum pada triwulan II-2013 mengalami penurunanbaik kredit maupun deposito. Suku bunga kreditinvestasi, modal kerja dan konsumsimengalami penurunan menjadi masing-masing sebesar 14,93%, 14,75% dan 12,76% dari triwulan sebelumnya masing-masing sebesar 15,19%, 15,10% dan 12,85%. Pada jenis simpanan, suku bunga deposito mengalami penurunan menjadi sebesar 5,81%daritriwulan sebelumnya sebesar 5,83%.

Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia

3.2.3. Perkembangan Kredit UMKM

Sejalan dengan meningkatnya penyaluran kredit pada bank umum, penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Barat juga menunjukkan peningkatan. Pada triwulan II-2013, nominal outstanding credit UMKM (plafon kredit < Rp5 miliar)perbankan NTB (Bank Umum dan BPR) meningkat menjadi Rp16,48triliun atau tumbuh sebesar 21,86% (yoy). Berdasarkan pangsanya terhadap total kredit, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya pangsa penyaluran kredit UMKM sedikit menurun, yaitu dari sebesar 94,53% pada triwulan I-2013 menjadi 94,49% pada triwulan II-2013.

Perkembangan penyaluran kredit oleh bank umum di NTB pada triwulan II-2013 masih didominasi oleh penyaluran untuk kredit UMKM yang pangsanya mencapai 94,24% atau mencapai Rp15,73triliun. Berdasarkan skala kreditnya, penyaluran kredit UMKM bank umum didominasi oleh kredit kecil (plafon Rp50 juta s.d Rp500 juta) mencapai Rp10,00 triliun dengan pangsa sebesar 59,91%. Kemudian diikuti oleh kredit mikro (plafon s.d Rp50 juta) mencapai Rp 2,83 triliun dengan pangsa mencapai 16,74%. Sedangkan pangsa

Grafik 3.21

Pangsa Kredit Bank Umum Secara Sektoral

Tabel 3.3

Perkembangan Kredit Bank Umum

Sumber : KPw BI Prov. NTB

Grafik 3.22

Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran 43

kredit menengah (plafon Rp500 juta s.d Rp5 miliar) sebesar 17,59% atau secara nominal mencapai Rp 2,80triliun.

Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit UMKM bank umum pada triwulan II-2013 masih didominasi oleh kredit konsumsi dengan nominal kredit sebesar Rp 9,19 triliun atau dengan pangsa sebesar 58,38% dari total kredit UMKM bank umum yang telah disalurkan, disusul oleh kredit modal kerja sebesar Rp4,69triliun dengan pangsa 29,80% dan kredit investasi sebesar Rp 1,86triliun dengan pangsa 11,82%.

Dari sisi risiko kredit, perkembangan risiko kredit UMKM pada triwulan II-2013cenderung meningkat dibanding triwulan lalu. Rasio NPL tertinggi dimiliki kredit UMKM skala kredit mikro yang tercatat mencapai 4,28%, lebih burukdibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 4,18%. Sementara perkembangan NPL kredit UMKM pada skala kecil dan menengah masing-masing tercatat sebesar 1,05% (Mar. 2013: 1,05%) dan 0,64% (Mar. 2013: 0,74%).

Grafik 3.24

Perkembangan Kredit UMKM

Grafik 3.25

Perkembangan Rasio NPL Kredit UMKM Bank Umum Grafik 3.23

Pangsa Kredit UMKM Terhadap Total Kredit Bank Umum

Sumber : KPw BI Prov. NTB Sumber : Bank Indonesia

Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran 44

3.2.4. Perkembangan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Hingga Triwulan II-2013, realisasi penyaluran KUR oleh bank umum di NTB mencapai Rp1,38 triliunatau tumbuh sebesar 60,05% (yoy) yang disalurkan kepada 64.996 debitur KUR. Pertumbuhan tersebut meningkatdibanding kinerja triwulan lalu yang tumbuh sebesar 49,27% (yoy) atau sebanyak Rp1,09 triliun dengan jumlah rekening sebanyak 58.958 debitur. Secara sektoral, penyaluran KUR didominasi oleh sektor perdagangan hotel dan restoran dengan pangsa mencapai 71,51% atau sebanyak Rp0,99 triliun. Kemudian diikuti oleh sektor pertanian dan sektor jasa dunia usaha masing-masing sebesar Rp0,15 triliun dan Rp0,06 triliun.

KUR merupakan program dari pemerintah untuk membantu usaha mikro/kecil produktif yang mengalami kesulitan akses permodalan ke perbankan karena keterbatasan penyediaan agunan atau UMKM yang feasible namun belum bankable. Sumber dana penyaluran KUR adalah 100% (seratus persen) dari bank pelaksana yang dihimpun dari dana masyarakat berupa tabungan, deposito dan giro.

Sementara itu, plafon KUR Mikro yang saat ini dapat disalurkan oleh seluruh bank penyalur KUR nilainya sampai dengan Rp20 juta dan KUR Ritel dengan plafon di atas Rp20 juta sampai dengan Rp500 juta. Bank-bank penyalur KUR di NTB yaitu Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Bank BTN, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan Bank NTB.

Meskipun sudah ada sejak tahun 2009, program penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih memiliki kendala dalam pelaksanaannya, antara laindari faktor calon debitur

(Jutaan Rp) NO SEKTOR 2011 2012 2013 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 1 Pertanian 63,235 67,461 71,795 85,969 96,314 109,738 117,830 127,484 125,750 146,133 2 Pertambangan 0 0 20 20 24 31 68 73 118 138 3 Industri Pengolahan 5,927 6,616 6,867 7,357 7,834 9,786 13,649 20,660 24,916 39,961 4 Listrik, Gas & Air 0 0 3,236 3,403 0 20 70 610 798 1,068 5 Konstruksi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Perdag, Htl & Rstrn 354,158 410,027 472,753 516,634 565,823 642,680 732,049 809,454 876,939 987,587 7 Angktn & Komuniks 1,898 3,282 2,468 2,536 2,822 3,509 4,161 7,031 10,395 14,498 8 Jasa Dunia Usaha 19,462 21,660 23,586 25,427 28,339 28,837 31,712 38,157 42,075 61,015 9 Jasa Sosial 1,292 987 1,435 4,301 6,947 6,093 5,963 5,808 5,570 6,109 10 Lain-lain 4,129 4,670 9,141 19,443 25,297 62,225 73,533 81,299 8,209 124,568 Total 450,100 514,703 591,299 665,090 733,399 862,919 979,034 1,090,576 1,094,770 1,381,077 Pertumbuhan (%,qtq) 31.15 14.35 14.88 12.48 10.27 17.66 13.46 11.39 0.38 26.15 Pertumbuhan (%,yoy) 121.95 114.94 124.76 93.79 62.94 67.65 65.57 63.97 49.27 60.05 Tabel 3.4

Perkembangan Kredit Usaha Rakyat Berdasarkan Plafon Kredit

Perkembangan Perbankan dan Sistem Pembayaran 45

yaitu: usaha belum feasible, masih memiliki tunggakan kredit program, adanya persepsi dari masyarakat bahwa KUR adalah bantuan (hibah), sehingga calon debitur berani menunggak, sebagian besar tidak memiliki NPWP, sedangkan dari faktor internal bank adalah keterbatasan jaringan kantor cabang.

Dokumen terkait