• Tidak ada hasil yang ditemukan

InTeRnAL MonIToRInG SYSTeM

Dalam dokumen annual report mbss 2011 (Halaman 86-91)

InTeRnAL MonIToRInG SYSTeM

KODE ETIK

Fungsi kode etik bagi perusahaan adalah:

• Untuk menjaga dan meningkatkan kepercayaan

publik;

• Menjadi panduan bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan

Karyawan dalam berperilaku yang sesuai dengan nilai perusahaan dan etika bisnis serta tingkah laku yang diperbolehkan;

• Mendorong partisipasi dalam mengembangkan dan

menerapkan perilaku yang memberikan manfaat bagi publik dan pemangku kepentingan.

AUDIT INTERNAL

Sejalan dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7

mengenai Pendirian dan Arahan pada Penyusunan Piagam Audit Internal dan berdasarkan keputusan Direksi tertanggal 26 Januari 2011, Widjaya Hambali telah ditunjuk sebagai Ketua unit Audit Internal.

Tugas dan Tanggung Jawab

Membantu Direksi dalam mengawasi proses keuangan MBSS dan memberikan masukan dan saran atas keuangan MBSS adalah sebagian dari tugas unit Audit Internal. Tugas utama unit Audit Internal adalah mendukung MBSS dalam mencapai tujuan melalui evaluasi sistematis dan efektivitas manajemen risiko, serta kontrol atas keuangan dan manajemen MBSS.

Segala risiko yang berkaitan dengan manajemen MBSS dan sistem informasi akan ditelaah oleh auditor internal. Aspek-aspek yang diaudit meliputi keandalan dan integritas keuangan serta informasi operasional, efektivitas dan efisiensi operasional, keamanan aset, serta kesesuaian dengan peraturan, hukum, dan kontrak yang berlaku.

Auditor internal harus objektif dan independen, tidak terpengaruh, dan bebas mengutarakan apa saja secara adil dan bermakna.

CODE OF CONDUCT

The functions of the company’s code of conduct are:

• To maintain and enhance public trust;

• To be a guidance for Board of Commissioners, Board

of Directors, and employees in acting according to corporate values, business ethics, and proper behaviors;

• To encourage participation in developing and

implementing behaviors that give benefits for the public and the stakeholders.

INTERNAL AUDIT

In compliance with the Regulation of Bapepam-LK

No. IX.I.7 regarding Establishment and Directives on

Arrangement of Internal Audit charter and based on the decision of the Board of Directors dated January, 26th 2011, Widjaya Hambali has been appointed as Head of Internal Audit unit.

Duties and Responsibilities

Assisting the Board of Directors in monitoring the finance process of MBSS and giving input and advice on MBSS’ financial matters are some of the assumed duties of Internal Audit unit. The main duty of the internal auditor is to support MBSS in achieving its aim by systematic evaluation and effectivity of risk management, and control of finance and management of MBSS.

All risks related to management of MBSS and information system are reviewed by the internal auditor. The aspects evaluated cover reliability and integrity of finance and operation information, operational effectivity and efficiency, asset safety, and adherence to the applicable law, regulations and contracts.

The internal auditor shall be objective and independent, free from influence, and free to express anything in fair and valuable manner.

Auditor internal melaporkan hasil-hasil kegiatan secara fungsional kepada Komite Audit dan secara administratif kepada Direktur utama dengan segala independensi yang ada. Demi tujuan ini, auditor internal didukung dengan piagam Internal Audit yang mengatur mengenai posisi auditor internal dalam struktur perusahaan, dengan akses khusus terhadap data dan aset MBSS yang terkait dengan tugas pengawasan dan ruang lingkup tanggung jawab posisi auditor internal.

Internal Audit Charter

Piagam Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Direksi

No. 010/MBSS-JKT/BOD/L/2011 tanggal 26 Januari 2011.

AUDIT EKSTERNAL

MBSS menunjuk Kantor Akuntan Publik, osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu) sebagai auditor independen untuk mengaudit Laporan Keuangan konsolidasian MBSS untuk tahun buku 2011. Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk telah menjalankan tugas independen berdasarkan standar profesional akuntan publik dan persetujuan dalam ruang lingkup kerja dan lingkup audit yang telah ditentukan.

PERKARA HUKUM PERSEROAN

Saat ini MBSS tidak terkait perkara hukum apapun.

MANAJEMEN RISIKO

Kami memahami bahwa seiring dengan pertumbuhan MBSS, kinerja operasional dan finansial kami sangat rentan akan berbagai risiko. oleh karena itu, praktik manajemen risiko yang berdasarkan prinsip kehati-hatian telah menjadi kebutuhan untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.

The internal auditor reports the results of the activities functionally to the Audit committee and administratively to The President Director, with as much as possible independence. For this purpose, the internal auditor is equipped with the Internal Audit chapter which describes the position of the internal auditor in MBSS’ structure, with privileged access to data and assets of MBSS in connection with the monitoring task and scope of repsonsibility adhering to the internal auditor’s position.

Internal Audit Charter

The Internal Audit charter is based on the Directors’ Decree

No. 010/MBSS-JKT/BOD/L/2011 on January 26, 2011.

EXTERNAL AUDIT

MBSS appointed the Public Accountant Firm, osman Bing Satrio & Partners (member of Deloitte Touche Tohmatsu), as independent auditor to audit the MBSS’ consolidated Financial Statements for the fiscal year of 2011.

The appointed Public Accountant firm has carried out an independent task based on public accountant’s professional standard and agreement in scope of work and determined audit coverage.

CORPORATE LEGAL CASES

MBSS currently has no corporate legal case.

RISK MANAGEMENT

We understand that, in line with MBSS’ growth, our operational and financial performance are susceptible to various risks. Therefore, risk management practices that are based on prudent principle have increasingly become a necessity so as to ensure a healthy and sustainable growth.

86 LAPoRAn TAHunAn

PT MITRABAHTERA SEGARA SEJATI TBK.

MBSS telah mengidentifikasi risiko-risiko yang rentan sekaligus menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk meminimalisir dampak-dampak yang dihasilkan oleh risiko-risiko tersebut sebagai berikut:

• Risiko kontrak tidak diperbaharui atau layanan kontrak dihentikan

Kontrak layanan antara MBSS dan klien umumnya berlaku selama 1 (satu) hingga 8 (delapan) tahun. Bila kontrak telah berakhir dan tidak diperbaharui atau berakhir karena diabaikan oleh MBSS, akan berdampak negatif terhadap kondisi keuangan dan operasional serta prospek usaha.

• Risiko kenaikan harga BBM dan biaya-biaya operasional lainnya

Bahan Bakar Minyak adalah komponen utama dalam menjalankan kapal dan menentukan faktor- faktor penentu harga. Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka MBSS akan melakukan penyesuaian tarif kegiatan usahanya sehingga hal ini tidak terlalu mempengaruhi kondisi keuangan dan operasional MBSS.

• Risiko ketergantungan pada industri batubara nasional

Saat ini MBSS hanya menyediakan solusi transportasi sungai dan laut khusus untuk industri pertambangan batubara. Bila industri batubara nasional mengalami penurunan signifikan, maka pendapatan MBSS dapat mengalami penurunan.

• Risiko penundaan pengadaan armada baru dan perbaikan armada yang ada

Keterlambatan diterimanya kapal-kapal, pelanggaran kontrak pembangunan kapal yang mungkin terjadi, dapat berdampak negatif terhadap bisnis MBSS dan kelayakan keuangan.

• Risiko akibat persaingan usaha

Pesaing MBSS meliputi perusahaan-perusahaan lain yang menyediakan layanan serupa yang dimiliki dan dijalankan sebagai bagian integral dari perusahaan pertambangan batubara.

• Risiko pengeluaran yang tidak dianggarkan

Biaya pemeliharaan armada secara alami meningkat seiring dengan bertambahnya jarak tempuh kapal selama bertahun-tahun, namun kegagalan tak terduga dalam operasi dapat menambah pengeluaran melebihi alokasi dana.

• Risiko kecelakaan

Transportasi laut rentan terhadap kerusakan yang terjadi karena cuaca buruk, tabrakan, kegagalan mekanik, kesalahan manusia, dan kapal karam. Kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan dapat mempengaruhi reputasi.

MBSS has identified the risks that it is susceptible to as well as formulated steps that would need to be taken in order to minimize the impact posed by risks such as follows:

• Risks concerning unrenewed or terminated service contracts

Service contracts between MBSS and clients are normally valid for 1 (one) to 8 (eight) years. When a contract expires and is not renewed or terminated due to MBSS’ negligence, it is liable to have a negative impact on financial as well as operational conditions and business prospects.

• Risks of rise in fuel prices and other operational expenses

Fuel is the main component in operating the fleet and the determining factor in service pricing. When there is a sudden price hike of fuel, MBSS’ will adjust the tariff for the activities therefore such condition will not impact to the financial and operational condition of MBSS.

• Risks concerning dependency on national coal industry

currently MBSS only provides river- and sea-based transport solutions for the coal mining industry specifically. When the national coal industry significantly declines, MBSS’ revenue could decrease significantly.

• Risks of delays in new fleet procurement and existing fleet overhaul

When there is a delay in dispatching the ships, a breach of ship building contract may ensue, which eventually could have negative repercussion on MBSS’ business.

• Risks resulting from business competition

MBSS’ competitors include other enterprises providing similar services owned and run as an integral part of coal mining companies.

• Risks of unallocated expenditure

The fleet maintenance costs naturally increase as the ships put on mileage over the years, but unexpected failures in operations could result in unallocated expenditure.

• Risks concerning accidents

Sea transportation is prone to damages occurring due to bad weather, collisions, mechanical failures, human errors, and shipwreck. Accident-induced damages could tarnish MBSS’ reputation.

• Risiko gangguan cuaca

Gangguan cuaca tak terduga sering menjadi k e n d a l a f a t a l d a l a m n a v i g a s i d a n d a p a t menyebabkan kecelakaan dan bencana. Hal ini dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam pengiriman dan menunda kegiatan bongkar muat. Ini, tentu saja dapat mengganggu kegiatan operasional dan keuangan MBSS.

• Risiko mengenai stabilitas sosial-politik

Perubahan rezim yang berkuasa, kerusuhan publik, demonstrasi, terorisme, dan konflik besar lainnya adalah serangkaian kejadian destabilisasi yang telah dialami oleh MBSS. Insiden-insiden yang tidak menguntungkan menghambat kegiatan Perusahaan dan mempengaruhi kegiatan operasional klien, yang akhirnya menyebabkan keterlambatan pembayaran.

• Risiko yang berhubungan dengan suku bunga pinjaman Sebagian dana MBSS yang digunakan untuk membeli

armada merupakan kredit/pinjaman. Ketika ada

fluktuasi suku bunga pinjaman, kondisi keuangan MBSS dapat terpengaruh.

• Risiko kurs valuta asing

Sebagian besar pendapatan MBSS adalah dalam mata uang asing sedangkan biaya operasional dan beban-beban dibayar dalam Rupiah. Kurs fluktuatif di luar kendali dapat menyebabkan ketidakseimbangan kinerja keuangan MBSS.

• Risks of weather interference

unpredictable weather interferences often become fatal obstacles in navigation and could cause accidents and catastrophe. consequentially, it could affect the punctuality in shipping and delay loading and discharging activities. This, of course, could impair MBSS’ operations and, furthermore, its finances.

• Risks concerning socio-politic stability

change of reigning regimes, public riots, protest rallies, terrorism, and inter-crowd conflicts were the series of destabilizing events MBSS had undergone. These unfavourable incidents impeded MBSS’s activities and affect the clients operations, which eventually led to delay in payment.

• Risks concerning loan interest rates

The fund which MBSS used to purchase its fleet was partly in the form of loans. When there is fluctuation in loan interest rates, it could affect MBSS’ financial condition.

• Risks concerning foreign exchange rates

Most of MBSS’ income is in foreign currencies whereas operational costs and expenses are paid in Rupiah. The fluctuative exchange rates beyond control could imbalance MBSS’ financial performance.

SuMBeR DAYA

Dalam dokumen annual report mbss 2011 (Halaman 86-91)

Dokumen terkait