• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internet Sehat Pedoman Keluarga dan Orang Tua 12 Tips Berkomputer Sehat

BAB VI MENGETAHUI INTERNET SEHAT

6.1 Internet Sehat Pedoman Keluarga dan Orang Tua 12 Tips Berkomputer Sehat

a. Gunakan kursi yang secara dinamis dapat diatur tinggi-rendah dan senderan punggungnya.

b. Posisi monitor bagian paling atas setidaknya setinggi 5-8 cm di atas arah pandang mata.

c. Untuk menghindari efek silau dari layar monitor, bisa gunakan filter atau pelindung anti-silau.

d. Duduklah dengan jarak sekitar satu rentangan tangan dari monitor. e. Kaki harus dapat menjejak pada lantai atau pada pijakan kaki yang stabil. f. Jika menggunakanalat pemegang/penjepit dokumen, tingginya samakan

dengan layar monitor.

g. Antara siku dan pergelangan tangan sejajar dan lurus saat menggunakan keyboard / mouse.

h. Lengan dan siku berada dalam posisi santai dekat dengan tubuh Anda. i. Monitor dan keyboard posisikan di tengah hadapan Anda.

j. Gunakan keyboard yang memiliki bagian pengungkit di bawahnya untuk mengatur posisi.

k. Gunakan alas kerja atau meja yang stabil dan tidak goyah.

l. Sesekali lakukan istirahat pendek dengan berdiri, perenggangan dan melihat arah lain.

6

Langkah Ber-Internet di Tengah Keluarga

a. Jika di rumah kita ada anak di bawah umur, gunakan Internet bersama dengan anggota keluarga lain yang lebih dewasa. Tempatkan komputer di ruang keluarga atau di tempat yang mudah diawasi oleh kita. Jika diperlukan, berilah penjadwalan/pembatasan waktu untuk anak dalam menggunakan Internet.

oleh Internet, secara bersama dengan anggota keluarga yang lain. Ajukanlah pertanyaan kepada mereka. Dengan banyak bertanya, kita bisa menggali sejauh mana mereka memahami Internet, juga tentang cara menggali informasi yang bermanfaat, sekaligus menjauhi informasi yang negatif.

c. Berikan pengertian kepada seluruh anggota keluarga untuk tidak menanggapi/menjawab setiap e-mail ataupun private chat dari orang yang tak dikenal, termasuk tidak membuka file kiriman (attachment) dari siapapun dan dalam bentuk apapun.

d. Pertegaslah kepada siapapun yang menggunakan Internet di rumah kita untuk tidak memberikan data pribadi/keluarga, alamat rumah/sekolah, nomor telepon, tanggal lahir, password dan data diri lainnya kepada orang yang tak dikenal, ataupun saat mengisi informasi data diri di situs personal, blog ataupun situs lainnya di Internet semisal Friendster.com, MySpace.com ataupun Facebook.com

e. Mintalah kepada anak di bawah umur untuk segera meninggalkan situs yang tidak pantas atau yang membuat mereka tidak nyaman, baik disengaja ataupun tidak sengaja terbuka. Bujuklah agar mereka terbiasa bercerita kepada kita tentang segala sesuatu yang mereka temui di Internet.

f. Tegaskan kepada anak maupun remaja di rumah kita untuk tidak gegabah merencanakan pertemuan langsung (face-to-face) dengan seseorang yang baru mereka kenal di Internet. Jika memang mereka bersikeras untuk tetap bertemu, maka harus dipastikan ada orang dewasa yang menemani dan pertemuannya harus berlangsung di tempat umum/publik.

5 Pertanyaan Awal Orangtua kepada Anak Generasi Online

Demi melindungi anak-anak dari ancaman dunia maya, para orang tua sejatinya harus memberikan pengertian agar para buah hati kita selalu mawas diri ketika online. Namun masalahnya, banyak anak yang segan bercerita atau setidaknya sekadar membuka obrolan tentang aktivitas mereka di internet. Alhasil, para orang tua tidak memiliki bayangan apa yang dilakukan anaknya di dunia maya.

pengetahuan dan perkembangan teknologi yang sedang tren. Hal ini untuk menyeimbangkan pemikiran antara Anda dan anakanak. Selain itu yang juga tidak kalah pentingnya adalah mengenai bagaimana mengajukan deretan pertanyaan kepada anak-anak.

Berikut adalah 5 pertanyaan awal yang bisa dipakai orangtua untuk memulai mengorek informasi dari anak-anak:

a. Apa yang teman-temanmu lakukan ketika berinternet?

Pertanyaan ini untuk mengalihkan perhatian anak dari pikiran ‘Anda ingin menginterogasinya’. Ini juga terdengar seperti pertanyaan biasa dan natural. Dalam taraf ini Anda akan mendengar jawaban untuk main game, chatting, dan Facebook-an.

b. Situs apa yang baru atau yang sedang ngetren?

Tanya anak Anda kenapa memilih situs tersebut. Anda juga situs apa yang sudah tidak populer lagi dan kenapa.

c. Apa saja situs favoritmu?

Nah, di sinilah Anda mulai masuk ke dunia online anak. Mulai dari pertanyaan yang biasa dan tidak menggurui. Biarkan anak-anak bercerita, namun jangan lupa tanyakan kenapa dia memilih situs tersebut.

d. Apakah pernah menemukan kejahatan di internet?

Anak Anda mungkin tidak mengerti artinya, namun setidaknya mereka tahu contoh-contoh yang telah terjadi. Ceritakan tentang berita kejahatan internet yang Anda ketahui, seperti email dan foto yang tidak senonoh, pencurian data pribadi, account palsu di Facebook dan lainnya. Tanyakan apakah anak Anda juga mengetahuinya. Intinya, pastikan anak mengerti apa, jenis dan dampak dari kejahatan internet. Hal ini ampuh untuk membuat mereka waspada dan bakal berpikir ribuan kali agar tidak terjerumus.

e. Pernah melihat hal yang membuat tidak nyaman ketika sedang online? Ini tahap dimana untuk membuat diskusi lebih lanjut tentang kejahatan internet. Seperti membahas kejadian peredaran foto porno dan situs yang berisi konten rasis. Ini bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan mereka, sehingga jika sesuatu terjadi di internet mereka bisa sharing ke Anda dan tidak merasa segan.

Alat Bantu Tangkal Materi Negatif

Salah satu langkah antisipasi untuk menangkal materi negatif tersebut adalah dengan menginstal software pengaman di komputer kita. Yang harus diingat adalah, berbagai macam software yang tersedia tidaklah menggantikan peran orang-tua, guru ataupun komunitas dalam memberikan keamanan dan kenyamanan anak kita selama ber-Internet. Software hanyalah alat bantu, yang tidak bisa menjamin 100% menghalau materi negatif dari Internet. Secara umum, software pengaman tersebut terdiri atas:

a. SOFTWARE PARENTAL (FILTER, MONITOR DAN PENJADWALAN) Software ini untuk mencegah anak sengaja atau tidak sengaja membukan dan/atau melihat berbagai gambar yang tak layak (pornografi, sadisme, dan sebagainya) yang terdapat di situs Internet. Software ini juga akan memudahkan orang tua ataupun pengasuh untuk memonitor aktifitas anak selama online dengan berbagai variasi metode pengawasan. Fungsi lain dari software ini adalah untuk membatasi jumlah/durasi waktu anak dalam menggunakan Internet. Termasuk untuk pengaturan hari dan jam tertentu sehingga komputer dapat atau tidak dapat digunakan oleh anak untuk ber-Internet. Contoh software: K9 Web Protection (www.k9webprotection.com). b. SOFTWARE BROWSER ANAK

Software browser adalah yang menjadi perantara utama antara Internet dengan komputer yang digunakan. Browser anak secara umum telah dirancang untuk semaksimal mungkin menyaring berbagai situs, gambar atau teks yang tak layak diterima anak. Browser anak juga didisain untuk menarik dan mudah digunakan oleh anak. Contoh software: Kid Rocket (www.kidrocket.org).

c. SOFTWARE FIREWALL

Software ini akan membantu kita mencegah orang jahil (semisal black

hacker) yang berkeliaran di Internet dan mencoba menerobos masuk ke

komputer kita untuk mencuri atau merusak data didalamnya, saat kita terhubung dengan Internet. Contoh software: ZoneAlarm

Software ini secara khusus akan berfungsi mendeteksi dan mencegah program jahat seperti sypware dan adware yang gemar menyedot data-data rahasia / privasi kita secara diam-diam. Contoh software: Ad-Aware (www.lavasoft.de).

e. SOFTWARE ANTI-VIRUS

Software ini untuk mencegah agar program jahat perusak data semisal virus,

worm dan trojan horse bercokol dan berkembang-biak di komputer kita.

Contoh software: AVG anti-virus (www.grisoft.com). 6.2 Internet Sehat Pedoman Sekolah dan Guru

Waspada Cyber bullying

Teknologi bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, jika digunakan ke arah yang positif, maka hasilnya akan baik. Teknologi memungkinkan anak untuk belajar, bersosialisasi dan berkomunikasi. Di lain sisi, teknologi bisa melukai diri sendiri jika digunakan untuk kepentingan negatif. Tidak

sedikit anak yang menjadi korban pelecehan ataupun premanisme di internet. Istilah ini dikenal dengan nama cyber bullying, yaitu perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan remaja, baik yang dilakukan secara online atau melalui telepon seluler.

Cyber bullying memanfaatkan pesan SMS, email, instant messaging (IM), blog, situs jejaring sosial, atau halaman web untuk mengganggu, mempermalukan dan mengintimidasi anak.

Bentuknya bermacam-macam, seperti menyebarkan isu-isu palsu, memposting foto-foto memalukan, pelecehan seksual, ancaman hingga tindakan yang berbuntut pemerasan. Beberapa kasus di luar negeri, korban dari cyber bullying ini banyak yang akhirnya bunuh diri!

Tanda-tanda Anak Korban Cyber bullying

Anak kita menjadi korban cyber bullying? Ini bisa saja terjadi. Dan mungkin anak tidak berani memberitahu kita tentang hal tersebut karena alasan malu, takut dimarahi, atau takut kalau aktivitas online-nya akan dibatasi. Berikut ini beberapa pertanda yang harus diperhatikan, ketika anak menjadi korban cyber

bullying.

a. Emosi anak menjadi berubah drastis seperti marah atau sedih yang berlebihan setelah menggunakan ponsel atau ber-internet.

b. Anak menarik diri dari teman-teman atau kegiatan yang biasa mereka jalankan.

c. Nilai sekolah anak turun, atau anak merasa tidak puas dengan sekolah atau kelas tertentu.

d. Anak menunjukkan tanda-tanda depresi yang tidak biasa. Merespon Cyber bullying

Jika Anda melihat seorang anak menjadi korban cyber bullying, lakukan langkah-langkah berikut:

a. Simpan atau cetak bukti-bukti cyber bullying. a. Identifikasi pelaku cyber bullying.

b. Ajukan keluhan kepada provider internet atau operator ponsel. c. Mintalah pelaku cyber bullying untuk menghentikan aksinya.

d. Hubungi orang tua pelaku cyber bullying. Ceritakan dengan jelas apa yang telah terjadi. Tunjukkan bukti-bukti, dan kalau perlu beri peringatan bahwa Anda akan mengambil langkah hukum jika tidak aksi cyber bullying tersebut tidak dihentikan.

e. Hubungi pihak sekolah anak Anda jika cyber bullying terjadi di sekolah, seperti guru dan kepala sekolah, sehingga dapat diambil langkah protektif untuk menghentikan tindakan cyber bullying

f. tersebut.

g. Jika cyber bullying sudah mengarah ke tindak kekerasan, pemerasan atau seksual, segera hubungi pihak kepolisian.

Kiat Menangkal Konten Seksual di Ponsel Murid

Peredaran konten seksual di ponsel atau yang lebih dikenal dengan istilah sexting memang bisa 'meracuni' siapa saja, tak terkecuali para murid. Sebelum

menangkal konten esek-esek tersebut: BAGI GURU:

a. Mulailah memberi pengertian kepada murid tentang fenomena sexting. Namun bukan berarti Anda lantas menghardik mereka. Intinya adalah jalin komunikasi awal yang baik dan nyaman dengan si murid.

b. Jika murid Anda kedapatan memiliki atau saling berkirim konten porno via ponselnya, segera suruh mereka hentikan hal itu. Jelaskan kepada mereka bahwa memiliki atau menyebarkan konten seksual lewat ponsel merupakan pelanggaran hukum dan berisiko terhadap sesuatu yang tidak baik.

c. Tetap tenang ketika menghadapi murid yang membandel, pelajari kondisi kejiwaan si anak pula. Jika mereka sedang 'panas', Anda tentu jangan ikut 'panas' pula.

d. Lakukan razia isi ponsel murid secara berkala dari kelas ke kelas. Kalau perlu terapkan kewajiban agar ponsel harus dititipkan di ruangan khusus dan tidak boleh dibawa ke kelas, dengan demikian razia bisa dilakukan tanpa mengganggu jam pelajaran.

Dokumen terkait