• Tidak ada hasil yang ditemukan

ROMBONGAN BELAJAR

C. Analisi dan Interpretasi Data 1. Analisis Data

2. Interpretasi Data

Hal ini berarti menunjukkan bahwa korelasi antara variabel X (Metode demonstrasi) dengan variabel Y ( prestasi belajar siswa dalam bidang study fiqih) merupakan korelasi positif yang signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dalam bidang study fiqih ada hubungannya oleh tinggi rendahnya penggunaan metode demonstrasi.

Menurut para ahli yang dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa metode demonstrasi sangat berperan dalam prestasi belajar siswa dalam bidang study fiqih pada topik tayamum, karena penulis menggunakan metode flied reseach yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke objek penelitian.

Yang peneliti lakukan yaitu berupa seperangkat pengamatan, pengalaman bukan pengetahuan. Dimana dalam prestasi belajar siswa dalam bidang study fiqih (tayamum) memiliki faktor pendukung yaitu: Faktor intern dan ekstern, smenurut Slameto faktor internnya yaitu: fisiologis dan psikologis. Setelah data dianalisis, maka peneliti dapat meninterpretasikan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang study fiqih (tayamum), data yang diperoleh selain dari angket yaitu nilai praktek tayamum yang telah diujikan di sekolah.

Setelah dianalisis dibandingkan nilai nilai tabel product momentpada taraf signifikan 5 % dan 1 % dan hasilkan yaitu positif, bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, maka terdapat pengaruh antara metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang study fiqih (tayamum) di MTs. Al-Hidayah Jakarta.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasrkan penelitian yang penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Dalam penggunaan metode demonstrasi di MTs. Al-Hidayah menerapkan metode demonstrasi dalam bidang studi fiqih, penerapannya dalam konsep-konsep yang perlu didemonstrasikan, sehingga dapat memberikan hasil yang nyata. Ini berarti bahwa metode demonstrasi ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif oleh guru dalam proses belajar mengajar selanjutnya.

2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang studi fiqih di MTs. Al-Hidayah. Dimana taraf signnifikan 5 % yaitu 0,374, taraf signifikan 1 % yaitu 0,478, hasil dari r hitung yaitu 2,9 dapat disimpulkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel jadi hipotesa nihil ditolak sedangkan hipotesa alternatif diterima atau disetujui yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antaran metode demonstrasi terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang study fiqih (tayamum) di MTs. Al-Hidayah Jakarta.

B. Saran

1. Agar memperoleh hasil yang baik lagi, hendaknya guru lebih meningkatkan mutu pengajaran pendidikan agama Islam khusunya bagi bidang study fiqih, misalnya selain didukung dengan menggunakan metode dalam pengajarannya diberikan pula simulasi-simulasi yang menarik dan mengandung makna untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran fiqih agar tidak jenuh

2. Sebaiknya, guru dapat memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, segingga dapat tercipta suasana belajar yang menyenangkan

3. Sebaiknya, guru terus berupaya maksimal dalam meningkatkan efektifitas pengajarannya, dan juga terus memberi motivasi pada siswa agar menyukai fiqih

4. Siswa hendaknya tidak hanya mengandalkan guru, tetapi juga harus bersikap aktif dan kreatif dalam belajar

Arief Armai , Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002).

Hanan Mahmud Attia, Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan, (Jakarta: Bulan Bintang, 1987).

Departement Agama RI, AL-Quran dan Terjemahnya, (Jakarta: Proyek penyadan kitab suci AL-Quran, 1984).

Departement Agama RI, Kurikulum Berbasis Kompetensi MTs, Bidang Studi Fiqih, (Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2003).

Langgulung Hasan, Pendidikan dan Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka AL-Husna, 1983).

Hasbiyallah, Fikih untuk kelas IX Madrasah Tsanawiyah, ( Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008), cet ke- 1

H.B.Hamdani, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Kota Kembang, 1987). Mahmud Yunus, Ilmu Mengajar, (Jakarta: Pustaka Muhammadiyah, 1954). Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Islam.

Mukhtar Bukhari, Teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 1984). Sumardi Mulyanto, Pengajaran Bahasa Inggris, (Jakarta: Bulan Bintang, 1997). Arifin Muzayyin H., Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Buna Aksara), 1987.

H. Arifin Muzayyin, Kapita Selekta Umum dan Agama, (Semarang: PT.CV. Toha Putera, 1987),

Purwanto Ngalim M., Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007). Langgulung Hasan, Pendidikan dan Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka AL-Husna,

1983).

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang memepengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1988).

Soerdjabrata Soemadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1981). Poerwadarminta W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia.

1980)

Usman Basyiruddin M, Media Pembelajaran, (Jakarta:Ciputat Pers,2002).

1. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan Minat Belajar Siswa dengan 

prestasi belajar siswa dalam bidang study fiqih 

2. Setiap pernyataan telah tersedia 4 pilihan jawaban, yaitu SS (Sangat setuju) S (Setuju), TS (Tidak 

setuju), STS (Sangat Tidak setuju), tugas anda memeberikan taanda “   “ pada salah satu pilihan 

jawaban sesuai dengan pilihan jawaban anda 

3. Jawaban anda terhadap kuesioner ini tidak ada kaitannya dengan nilai Fiqih 

4. Jawablah dengan jujur, budi luhur dan partisipasi anda sangat kami hargai. Terima Kasih. 

DATA DIRI 

Nama: ...          Kelas:... 

  Minat Belajar Siswa  No  Pernyataan    Pilihan   Jawaban   

    SS  TS  STS  Senang dengan pelajaran fiqih         

Senang membaca buku yang berkaitan dengan fiqih         

Pelajaran fiqih disekolah menarik perhatian saya         

Pelajaran fiqih membuat saya mengantuk         

Mengikuti elajaran fiqih dengan penuh perhatian         

Pelajaran fiqih lebih disukai dari pada pelajaran lainnya         

Orang tua saya selalu memerhatikan nilai pelajaran fiqih  disekolah         

  Saya selalu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru         

Saya tidak pernah belajar jika ada ulangan fiqih         

10  Saya selalu mengulang pelajaran fiqih dirumah         

11  Pelajaran fiqih yang diberikan guru sangat berguna bagi  saya         

12  Pelajaran fiqih sangat mempunyai arti penting dalam  kehidupan saya sehari‐hari         

13  Guru memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi         

14  Guru disekolah memberikan tugas yang harus dikerjakan  siswa dirumah         

15  Saya malas belajar fiqih            

Hari/tanggal : Selasa, 26 januari 2010 Tempat Wawancara : MTs. AL-Hidayah jakarta Responden : Guru Bidang Study Fiqih Daftar Pertanyaan!

1. Berapa lama bapak mengajar di sekolah ini?

2. Berapa jumlah jam dalam satu minggu bapak mengajar?

3. Dalam proses belajar mengajar kendala apa saja yang sering bapak hadapi?

4. Bagaimana upaya yang dilakukan bapak untuk menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung tersebut? 5. Tindakan preventif apakah yang bapak lakukan untuk menghindari perilaku siswa

yang mengganggu dalam proses belajar mengajar?

6. Apakah ada perbedaan pada prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran fiqih melakukan metode demonstrasi dengan tidak melakukannya?

7. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam bidang study fiqih setelah pelajaran selesai?

8. Usaha apa saja yang dilakukan oleh bapak dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam proses belajar mengajar?

9. Bagaimana bapak menggunakan metode demonstrasi dalam bidang study fiqih? 10.Metode apa yang diterapkan oleh bapak dalam mengajar bidang study fiqih?

Jakarta, 26 Januari 2010 Guru Bidang Study Fiqih

H. Dumyati, S

Hari/tanggal    : Selasa, 26 januari 2010 

Tempat Wawancara  : MTs. AL‐Hidayah jakarta 

Responden    : Guru bidang study fiqih   

Jawaban hasil wawancara 

1. Saya mengajar di MTs. AL‐Hidayah ini hampir 26 dari tahun 1983‐2010 

2. Dalam satu minggu saya mengajar  6 jam pelajaran bidang study fiqih untuk kelas 

1 dan  4 jam pelajaran bidang study fiqih untuk kelas 3 MTS, jadi sayaa mengajar 

untuk bidang study fiqih 10 jam untuk enam kelas. 

3. Kendala  yang  saya  hadapi  adalah  motivasi  siswa  yang  kadang‐kadang 

menyimpang ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, misalnya ketika 

saya menjelaskan materi, siswa ngobrol sendiri dengan teman sebangkunya. Ada 

juga yang mengantuk dan sering pergi ke luar kelas. Selain itu  kurangnya minat 

baca anak akan materi fikih 

4. Untuk menghasilkan prestasi yang baik yaitu dengan cara pemahaman terhadap 

materi, sehingga siswa tidak salah pengertian, yaitu seperti diadakan praktek‐

praktek agar siswa mudah memahaminya. 

5. Awalnya saya menegur mereka, dan seandainya teguran itu tidak berhasil artinya 

siswa tetap  saja bersikap  negatif, saya akan  memberikan  hukuman  kepada 

mereka, tapi hukuman itu setidaknya hukuman yang justru mendidik mereka 

seperti  bagi  yang  tidak  memperhatikan  yaitu  diberikannya  pertanyaan‐

pertanyaan sehingga dirinya akan mau memperhatikannya lagi. 

6. Jelas ada perbedaan karena dengan adanya metode demonstrasi yang baik dan 

efektif tentunya akan menghasilkan prestasi yang memuaskan 

7. Secara umum, karena kebanyakan orang tua menginginkan anaknya agar pandai 

dalam  bidang  study  agamaaa,  dan  pekerjaan  mereka  pun  banyak  yang 

disibukkan oleh pekerjaan masing‐masing, tentunya juga guru yang menguasai 

materi dan menerapkan metode demonstrasi tersebut 

8. Sebelum  pelajran  dimulai,  biasanya  kondisi  kelas  dan  kebersihannya, 

kerapihannya dan kelengkapan alat‐alat pengajaran. Jika kondisi kelas bersih dan 

rapi, maka suasana akan teras anyaman sehingga anak‐anak bisa belajar dengan 

tengang.  Kemudian  murid  dikondisikan,  artinya  sebelum  pelajaran  dimulai, 

9. Dalam menggunakan metode demonstrasi yaitu disesuaikan dengan materi yang 

akan dibahas, dilihat dari situasi sekitar mendukung atau tidaknya penggunaan 

metode demonstrasi 

10.Yang diterapkan yaitu tidak hanya meyode demonstrasi tentunya penggabungan 

dari beberapa metode   

0

NO NAMA Aspek Penilaian Jumlah Nilai Akhir

Niat Gerakan Sholat Dzikir dan Doa

1 Ahmad Fadilah 76 66 82 224

2 Adening Tiyas 77 78 86 241

3 Ahmad Ali Hasyim 88 82 83 253

4 Ahmad Qurtubi 86 87 88 261 5 Ahmad Yasin 77 85 81 243 6 Armila 78 85 86 249 7 Deden Reinalda 80 82 83 245 8 Erni Yuningsih 81 77 78 236 9 Fitria Nurhayati 78 78 78 234 10 Haibatun Nahwiyah 87 78 66 231 11 Harvina 72 86 67 225 12 Ilham Munzir 75 86 78 239 13 Indah Kurniati 77 60 85 222 14 Jami Septian 87 60 84 231 15 Kamaliah Istifadati 82 81 85 248 16 Lusy Amalia 83 80 82 245 17 Lutfi Sobahi 84 82 79 245 18 M Zidan Ramadhan 85 67 79 231 19 Muhammad Mahmud 86 66 80 232 20 Muhammad Rofi 89 76 80 245 21 Nabillah Alharomain 77 82 68 227 22 Resna Muamalia 73 81 78 232 233 Reza Fahlevie a a e 74 848 828 240 24 Sahlah 82 83 82 247 25 Siti Kholifah 81 82 84 247 26 Siti Nurazizah 80 88 84 252 27 Sulistiani 80 88 85 253 28 Saadilah Faqih 82 79 85 246 29 Umairoh 80 78 70 228 30 Ziyad Dhiyaulhaq 75 77 82 234 Jumlah 2412 2364 2410 7186 Rata-rata 8,3 8,3 8,3 Jakarta, 05 Oktob

Kepala Sekolah MTS Al-Hidayah Guru Fiqih

H. Niswan Thoyyib, M.pd H.Dumyati, S

9 b h S L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L L er 2010 .Ag 4031001

Hari/tanggal    : Selasa, 26 januari 2010 

Tempat Wawancara  : MTs. AL‐Hidayah jakarta 

Responden    : Kepala Sekolah MTs. AL‐Hidayah    

Daftar Pertanyaan!   

1. Bagaimana Biografi berdirinya MTs. AL‐Hidayah dan sudah berapa lama 

sekolah ini dibangun?   

2. Bagaiman keadaan madrasah saat ini (Penerimaan siswa baru, proses 

pembelajarannya, manajemen sekolah, peran serta masyarakat sekitar, dan 

sumber daya pendidikannya?   

 

3. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini serta bagaimana struktur 

kurikulumnya?   

 

4. Bagaimana keadaan peserta didik disekolah ini?   

 

5. Bagaimana keadaan pendidik atau tenaga kependidikan disekolah ini?   

Dokumen terkait