• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interpretasi hasil penelitian ini mengacu pada pengujian hipotesis yang didasarkan atas pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis SEM, dengan cara menganalisis nilai C.R (Critical Ratio) dan nilai P (Probability) pada hasil olah data Regression Weights. Tabel pengujian hipotesis pengaruh langsung didapat dalam analisis AMOS 16.0, sedangkan hipotesis pengaruh tidak langsung diperoleh dalam analisis Calculation for the Sobel test: An interactive calculation tool for mediation tests (Preacher dan Leonardelli, 2010).

23 Tabel 8. Regression Weights (Pengaruh Langsung)

Regression Weights (Direct Effects) Estimate S.E. C.R. P Kepuasan Nasabah <--- Atribut Produk Islam 0.072 0.069 1.044 0.297 Kepuasan Nasabah <--- Kualitas Pelayanan 0.602 0.152 3.949 ***

Loyalitas Nasabah <--- Kepuasan Nasabah 1.262 0.409 3.088 0.002 Loyalitas Nasabah <--- Kualitas Pelayanan -0.835 0.395 -2.116 0.034 Loyalitas Nasabah <--- Atribut Produk Islam 0.539 0.167 3.228 0.001 Tingkat Pertumbuhan Pendapatan <--- Loyalitas Nasabah -0.059 0.029 -2.007 0.045 ROA <--- Tingkat Pertumbuhan Pendapatan 0.007 0.000 17.280 *** ROA <--- Loyalitas Nasabah 0.000 0.000 -0.410 0.681

Tabel 9. Regression Weights (Pengaruh Tidak Langsung)

Regression Weights (Indirect Effects) Estimate S.E. C.R. P

Loyalitas Nasabah <--- Atribut Produk Islam 0.091 0.088 1.039 0.299

Loyalitas Nasabah <--- Kualitas Pelayanan 0.760 0.306 2.482 0.013

Tingkat Pertumbuhan Pendapatan <--- Atribut Produk Islam -0.032 0.018 -1.767 0.077

Tingkat Pertumbuhan Pendapatan <--- Kualitas Pelayanan 0.049 0.032 1.550 0.121

ROA <--- Atribut Produk Islam 0.000 0.000 -0.446 0.655

ROA <--- Kualitas Pelayanan 0.000 0.000 0.474 0.636

Tingkat Pertumbuhan Pendapatan <--- Kepuasan Nasabah -0.074 0.042 -1.748 0.080

ROA <--- Kepuasan Nasabah 0.000 0.000 -0.448 0.654

Pengujian Hipotesis I

Paramater estimasi diketahui CR sebesar 3,228 dengan nilai P (Probability) sebesar 0,001. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis I yang menyatakan atribut produk Islam berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah dalam penelitian ini dapat diterima. Hubungan signifikan positif terjadi karena nasabah menginginkan keselamatan hartanya dari sesuatu yang haram seperti riba, ghoror dan judi. Hasil hipotesis ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizkiyanti (2005) dan Sulthoni (2010). Dalam penelitian sebelumnya juga terbukti bahwa atribut produk mempunyai hubungan positif signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

Pengujian Hipotesis II

Paramater estimasi diketahui CR sebesar 1,044 < 1,96 dengan nilai P (Probability) sebesar 0,297 > 0,05. Kedua nilai ini menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat sehingga hipotesis ditolak. Hubungan yang tidak signifikan terjadi karena nasabah masih meragukan kesyar„ian produk Islam di BUS dan masih beranggapan produk di BUS masih sama dengan Bank Konvensional. Anggapan ini menurut peneliti tidak dapat dipungkiri karena dapat diketahui BUS masih dalam perkembangan dan belum 100% murni syariah. Hasil penelitian hipotesis ini berbeda dengan penelitian El Junusi (2009) yang membuktikan atribut produk Islam mempunyai hubungan positif terhadap kepuasan nasabah. Perbedaan hasil tersebut mungkin disebabkan El Junusi (2009) hanya memakai Bank Muamalat Indonesia sebagai objek penelitian, sedangkan penelitian ini menggunakan 3 Bank Umum Syariah yang berbeda sehingga dimungkinkan

25 terdapat perbedaan karakteristik sampel dalam mempersepsikan Bank Umum Syariah.

Pengujian Hipotesis III

Paramater estimasi diketahui CR sebesar -2,116 dengan nilai P (Probability) sebesar 0,034. Karena ketidaksesuaian dengan hipotesis, maka hipotesis ditolak. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jasfar (2005), Rachmawati (2006), Sunarto (2006), dan Japarianto (2007). Hubungan signifikan negatif dalam penelitian hipotesis ini disebabkan persepsi masyarakat terhadap informasi yang diberikan menjelaskan bahwa BUS tidak dapat memberikan kepastian nominal bagi hasil yang diperoleh seperti kepastiannya bank konvensional dalam memberikan bunga. Demi keuntungan harta yang berlipat dan tanpa memikirkan keharaman riba bunga, mereka masih lebih senang memilih berinvestasi di Bank Konvensional dibandingkan di Bank Umum Syariah.

Pengujian Hipotesis IV

Paramater estimasi antara variabel kualitas pelayanan dengan kepuasan nasabah, diketahui CR sebesar 3,949 dengan nilai P (Probability) sebesar 0,000. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis IV yang menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah dalam penelitian ini dapat diterima. Hasil penelitian hipotesis ini sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Bloemer, dkk. (1998), Rachmawati (2006), Sunarto (2006), Ali Syafiq, El Junusi (2009) dan Setiyawati (2009). Penelitian ini sesuai dengan hipotesis, dikarenakan standar kualitas pelayanan yang diberikan BUS (misal

fasilitas mushola, salam Islami, dan teller berbusana muslim) memberikan nuansa yang Islami dan menentramkan jiwa sehingga menjadikan nasabah merasa puas ketika datang ke BUS.

Pengujian Hipotesis V

Paramater estimasi diketahui CR sebesar 3,088 dengan nilai P (Probability) sebesar 0,002. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis V yang menyatakan kepuasan nasabah berpengaruh secara positif terhadap loyalitas nasabah dalam penelitian ini dapat diterima. Banyak peneliti termasuk El Junusi (2009) yang membuktikan hubungan sigifikan antara kepuasan dengan loyalitas. Hasil penelitian ini terbukti disebabkan nasabah yang puas dengan Bank Umum Syariah akan berdampak pada loyalitas nasabah untuk datang dan bertransaksi kembali dengan Bank Umum Syariah.

Pengujian Hipotesis VI

Paramater estimasi antara variabel loyalitas nasabah dengan tingkat pertumbuhan pendapatan, diketahui CR sebesar -2,007 > 1,96 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.045 < 0,05. Karena ketidaksesuaian dengan hipotesis, maka penelitian ditolak. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Smith dan Wright (2004). Hubungan signifikan negatif terjadi karena nasabah yang berinvestasi di Bank Umum Syariah semakin meningkat sedangkan masyarakat yang melakukan pembiayaan masih rendah. Rendahnya tingkat pembiayaan ini dikarenakan suku bunga yang diberikan bank konvensional lebih rendah dibandingkan bagi hasil pengembalian dana yang harus diberikan kepada

27 Bank Umum Syariah. Padahal pendapatan Bank Umum Syariah didapat dari hasil pembiayaan seperti mudharabah, murabahah, dan lain-lain.

Pengujian Hipotesis VII

Paramater estimasi antara variabel loyalitas nasabah dengan Return on Assets (ROA), diketahui CR sebesar -0.410 < 1,96 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.681 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis VII yang menyatakan loyalitas nasabah berpengaruh positif terhadap Return on Assets (ROA) dalam penelitian ini ditolak. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Smith dan Wright (2004). Hipotesis ini tidak saling berpengaruh karena tingkat rendahnya nasabah yang berinvestasi tidak mempengaruhi Return on Assets (ROA).

Pengujian Hipotesis VIII

Paramater estimasi diketahui CR sebesar 17,280 dengan nilai P (Probability) sebesar 0,000. Dengan demikian hipotesis VIII yang menyatakan tingkat pertumbuhan pendapatan berpengaruh positif terhadap Return on Assets (ROA) dalam penelitian ini dapat diterima. ROA meningkat apabila pendapatan yang berasal dari pembiayaan mudharabah, murobahah, dan lain-lain meningkat. Pengujian Hipotesis IX

Paramater estimasi antara variabel atribut produk Islam dengan loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah, diketahui CR sebesar 1,039 < 1,96 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.299 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis IX yang menyatakan atribut produk Islam berpengaruh terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah dalam penelitian ini ditolak sehingga

dapat disimpulkan atribut produk Islam hanya dapat mempengaruhi loyalitas nasabah secara langsung. Kedua nilai di atas menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat. Hasil hipotesis ini terjadi akibat kepuasan nasabah sebagai variabel intervening tidak signifikan dipengaruhi oleh atribut produk Islam.

Pengujian Hipotesis X

Paramater estimasi antara kualitas pelayanan dengan loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah, diketahui CR sebesar 2,482 > 1,96 dengan nilai P (Probability) sebesar 0,013 < 0,05. Dengan demikian hipotesis X yang menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah dalam penelitian ini dapat diterima sehingga dapat disimpulkan kualitas pelayanan hanya dapat berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah secara tidak langsung melalui kepuasan nasabah. Hasil terjadi akibat kepuasan nasabah sebagai variabel intervening yang dipengaruhi kualitas pelayanan dapat mempengaruhi loyalitas nasabah.

Pengujian Hipotesis XI

Paramater estimasi antara atribut produk Islam dengan tingkat pertumbuhan pendapatan melalui loyalitas nasabah, menunjukkan CR sebesar 1,767 < 1,96 dengan nilai P (Probability) sebesar 0,077 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis XI yang menyatakan atribut produk Islam berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan pendapatan melalui loyalitas nasabah dalam penelitian ini ditolak. Kedua nilai di atas menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat. Hasil pengujian terjadi akibat loyalitas nasabah sebagai variabel intervening signifikan negatif mempengaruhi tingkat pertumbuhan pendapatan.

29 Pengujian Hipotesis XII

Paramater estimasi antara kualitas pelayanan dengan tingkat pertumbuhan pendapatan melalui loyalitas nasabah, diketahui CR sebesar 1,550 < 1,96 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.121 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis XII yang menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan pendapatan melalui loyalitas nasabah dalam penelitian ini ditolak. Kedua nilai di atas menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat. Hasil pengujian terjadi akibat loyalitas nasabah sebagai variabel intervening signifikan negatif mempengaruhi tingkat pertumbuhan pendapatan.

Pengujian Hipotesis XIII

Paramater estimasi antara atribut produk Islam dengan Return on Assets (ROA) melalui loyalitas nasabah, diketahui CR sebesar -0.446 < 1,96 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.655 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis XIII yang menyatakan atribut produk Islam berpengaruh terhadap Return on Assets (ROA) melalui loyalitas nasabah dalam penelitian ini ditolak. Kedua nilai di atas menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat. Hasil pengujian terjadi akibat loyalitas nasabah sebagai variabel intervening tidak berpengaruh terhadap ROA.

Pengujian Hipotesis XIV

Paramater estimasi antara kualitas pelayanan dengan Return on Assets (ROA) melalui loyalitas nasabah, diketahui CR sebesar 0.474 < 1,96 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.636 > 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis XIV yang menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap Return

on Assets (ROA) melalui loyalitas nasabah dalam penelitian ini ditolak. Kedua nilai di atas menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat. Hasil pengujian terjadi akibat loyalitas nasabah sebagai variabel intervening tidak berpengaruh terhdapa ROA.

Pengujian Hipotesis XV

Paramater estimasi antara kepuasan nasabah dengan tingkat pertumbuhan pendapatan melalui loyalitas nasabah, diketahui CR sebesar -1,748 < 1,96 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.080 > 0,05. Kedua nilai ini menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat. Dengan demikian hipotesis XV yang menyatakan kepuasan nasabah berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan pendapatan melalui loyalitas nasabah dalam penelitian ini ditolak. Hasil pengujian terjadi akibat loyalitas nasabah sebagai variabel intervening signifikan negatif mempengaruhi tingkat pertumbuhan pendapatan. Pengujian Hipotesis XVI

Paramater estimasi antara kepuasan nasabah dengan Return on Assets (ROA) melalui loyalitas nasabah, diketahui CR sebesar -0.448 < 1,96 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.654 > 0,05. Dengan demikian hipotesis XVI yang menyatakan kepuasan nasabah berpengaruh terhadap Return on Assets (ROA) melalui loyalitas nasabah dalam penelitian ini ditolak. Kedua nilai ini menunjukkan hasil yang tidak memenuhi syarat. Hasil pengujian terjadi akibat loyalitas nasabah sebagai variabel intervening tidak berpengaruh terhadap ROA.

31 Pengujian Hipotesis XVII

Paramater estimasi antara loyalitas nasabah dengan Return on Assets (ROA) melalui tingkat pertumbuhan pendapatan, diketahui CR sebesar -1,997 > 1,96 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.046 < 0,05. Kedua nilai ini menunjukkan hasil yang memenuhi syarat akan tetapi CR negatif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis XVII yang menyatakan loyalitas nasabah berpengaruh terhadap Return on Assets (ROA) melalui tingkat pertumbuhan pendapatan dalam penelitian ini ditolak karena tidak sesuai dengan hipotesis. Hasil pengujian terjadi akibat tingkat pertumbuhan pendapatan sebagai variabel intervening signifikan negatif dipengaruhi loyaliatas nasabah.

PENUTUP

Simpulan

Hasil pengujian dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian secara statistik menunjukkan bukti bahwa loyalitas nasabah secara signifikan positif dipengaruhi secara langsung oleh atribut produk Islam (H1) dan dipengaruhi secara langsung oleh kepuasan nasabah (H5) serta dipengaruhi secara tidak langsung dipengaruhi oleh kualitas pelayanan (H10). 2. Hasil pengujian secara statistik terbukti kualitas pelayanan berpengaruh

langsung signifikan positif terhadap kepuasan nasabah (H4), sedangkan pengaruh dari atribut produk Islam terhadap kepuasan tidak terbukti.

3. Hasil pengujian secara statistik loyalitas nasabah secara tidak langsung berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA melalui tingkat pertumbuhan,

sedangkan tingkat pertumbuhan pendapatan secara langsung berpengaruh signifikan positif terhadap ROA (H8).

4. Hasil pengujian secara statistik (H2), (H3), (H6), (H7) tidak terdapat hubungan langsung antar variabel; (H9) tidak terdapat hubungan tidak langsung antar variabel disebabkan (H2) ditolak; (H11), (H12), (H13), (H14), (H15), (H16), dan (H17) tidak terdapat hubungan tidak langsung antar variabel disebabkan (H6) dan (H7) ditolak sehingga berpengaruh pada semua variabel yang dimediasi oleh variabel loyalitas nasabah terhadap tingkat pertumbuhan pendapatan dan Return on Assets (ROA).

Keterbatasan Dan Saran Keterbatasan

Beberapa keterbatasan penelitian yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel sedikit (120 responden) dari populasi yang sangat besar (6,9 juta nasabah). Hal ini terjadi karena penelitian hanya dilakukan pada nasabah di kota Semarang saja. Penyebaran kuesioner juga dilakukan tidak melalui kantor-kantor cabang Bank Umum Syariah dikarenakan tidak mendapat ijin untuk mengadakan penelitian di Bank Umum Syariah tersebut. Oleh karena itu, penyebaran kuesioner dilakukan secara manual face to face dan melalui situs jejaring sosial. Peneliti telah menyebarkan kuesioner ke 6434 orang, namun hanya 156 kuesioner yang kembali yang kemudian diseleksi sesuai kriteria sampel sehingga hanya didapat 120 sampel.

33 2. Penelitian ini hanya menguji dua variabel independen sebagai faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas, yaitu atribut produk Islam dan kualitas pelayanan. Keterbatasan ini terjadi karena peneliti hanya mendapatkan teori yang mendukung kepuasan dan loyalitas dipengaruhi oleh atribut produk dan kualitas pelayanan. Hal ini dilakukan karena syarat dalam menggunakan SEM harus memiliki dasar teoritis yang kuat.

3. Beberapa indikator konstruk yang dikembangkan dalam penelitian ini mungkin kurang tepat untuk menjelaskan variabel atribut produk Islam, kualitas pelayanan, kepuasan dan loyalitas nasabah dalam kaitannya dengan kinerja keuangan. Misalnya konstruks atribut produk Islam, indikator yang dikembangkan sama sekali tidak dapat mempengaruhi kepuasan. Oleh karena itu, dalam penelitian selanjutnya diharapkan mampu dikembangkan indikator-indikator yang lebih mewakili persepsi nasabah atas variabel-variabel tersebut. Saran

Beberapa agenda penelitian mendatang yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian mendatang hendaknya menambahkan variabel mediasi yang lebih dapat menghubungkan variabel independen dengan variabel kinerja keuangan sehingga hasil penelitian akan lebih lengkap dalam menganalisis kinerja keuangan.

2. Penelitian mendatang hendaknya studi kasus produk-produk Bank Umum Syariah dilakukan secara keseluruhan sehingga akan didapat hasil penelitian yang lebih lengkap. Obyek penelitian juga perlu diperluas tidak pada kota

Semarang saja, namun dengan mengembangkan obyek penelitian ke kota-kota besar lainnya sehingga betul-betul terdapat persaingan yang intens antar bank. 3. Model penelitian selanjutnya hendaknya menambah variabel ataupun

mengganti variabel yang diharapkan lebih menekankan pada aspek strategik sebagai masukan untuk memperbaiki perbankan syariah menjadi perbankan yang lebih murni syariah dan lebih mampu mempengaruhi ukuran kinerja keuangan di perbankan syariah.

Dokumen terkait