• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Interpretasi Data

UD. Hari Basoeki Jember merupakan salah satu perusahaan pengolahan tembakkau yang bergerak dalam usaha ekspor tembakau (bidang agribisnis) di Kabupaten Jember. Jenis tembakau yang diekspor adalah tembakau na-oogst yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan cerutu. Setiap bal hasil akhir proses produksi perusahaan harus lulus uji kualitas mutu dari Lembaga Tembakau (LT) agar bisa menembus pasar internasional. Oleh karena itu, proses produksi yang dilakukan perusahaan harus didasarkan pada SOP yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan produk akhir (output) yang berkualitas tinggi.

Jenis produksi yang digunakan oleh perusahaan UD. Hari Basoeki Jember termasuk ke dalam kategori proses produksi secara terus-menerus (continous process) dimana proses yang dilakukan sesuai dengan urutan yang jelas dan tidak berubah- ubah dimulai dari tahap pembelian bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Hal ini juga dapat terbukti berdasarkan ciri-ciri proses produksi terus-menerus yaitu proses ini mudah terhenti apabila terjadi kemacetan di suatu tahapan (di awal, tengah, maupun akhir) yang berdampak terhentinya seluruh proses produksi perusahaan.

Dalam menjalankan aktivitas produksinya, UD. Hari Basoeki Jember melakukan tindakan pengawasan sebagai tindakan kontrol (pengendalian) agar tidak terjadi penyimpangan atau dapat dikatakan meminimalisir penyimpangan selama proses produksi berlangsung. Dalam sebuah pengawasan harus ditetapkan dulu suatu standar untuk mempermudah penilaian apakah pekerjaan yang dilakukan terdapat penyimpangan atau tidak. Standar yang ditetapkan tidak bertentangan atau selaras dengan tujuan awal yang ditetapkan karena pada dasarnya pengawasan sebagai alat untuk mengontrol apakah pencapaian tujuan sudah atau masih berada pada jalan yang benar atau tidak. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil akhir sesuai yang direncanakan oleh perusahaan berupa terciptanya produk yang berkualitas sesuai standar diperlukan adanya pengendalian mutu melalui pengawasan proses produksi.

Kualitas menjadi keunggulan kompetitif yang diterapkan oleh setiap perusahaan. Untuk menjaga kualitas produk agar sesuai dengan standar kualitas yang diharapkan perusahaan, perusahaan perlu melaksanakan pengawasan secara intensif dan terus-menerus utamanya pengawasan terhadap proses produksi perusahaan. Pengawasan proses produksi yang diterapkan UD. Hari Basoeki tergolong ke dalam sistem flow control (pengawasan arus) yaitu berdasarkan arus pengerjaan proses mulai dari tahap input, transformasi, dan keluaran (output).

Kegiatan pengawasan pada tahap input yang dilakukan UD. Hari Basoeki Jember meliputi pengawasan pada faktor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan, diantaranya: ketersediaan bahan baku berkaitan dengan proses pembelian bahan baku perusahaan, SDM, peralatan dan mesin, serta biaya (anggaran) yang digunakan selama proses produksi berlangsung. Pengawasan tahap ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab kepala gudang atau manajer produksi. Namun tanpa bantuan pihak lain kegiatan pengawasan tidak akan berjalan dengan lancar sehingga kepala gudang membutuhkan mandor sebagai orang yang dipercaya membantu pekerjaan kepala gudang. Pengawasan faktor-faktor produksi UD. Hari Basoeki telah dilakukan sesuai SOP (Standart Operating Prosedure) dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya pasti terdapat kendala yang tidak terduga sehingga aktivitas produksi

menjadi terhambat. Kendala yang biasa dihadapi oleh UD. Hari Basoeki dalam tahap input adalah ketersediaan bahan baku yang tidak sesuai dengan permintaan perusahaan. Kendala ini terjadi selama proses pembelian berlangsung.

Kegiatan pengawasan proses produksi pada tahap transformasi yaitu pelaksaan keseluruhan proses untuk menghasilkan produk sesuai standar mutu. Pada pengawasan proses produksi pada tahap transformasi, setiap tahapan sangat mempengaruhi kualitas produk, mulai dari tahap bir-bir, blok sortasi, fermentasi, sortasi detail, gambang, lente, fermentasi ulang, hingga sampai pada tahap pengemasan. Pada setiap tahapan perlu adanya pengawasan yang ketat khususnya pada tahap sortasi detail dan fermentasi karena apabila tembakau yang disortasi ke dalam masing-masing mutu hasilnya tidak dipisahkan, tercampur, ataupun salah memasukkan mutu ke dalam grade yang salah maka akan mempengaruhi aroma khas tembakau dan tahap proses selanjutnya. Sedangkan apabila dalam tahap fermentasi tidak diawasi dengan ketat akan menyebabkan kerusakan yang fatal pada tembakau sehingga hal ini dapat seketika membuat perusahaan mengalami kebangkrutan. Kesalahan ataupun kendala tersebut utamanya berasal dari keteledoran pekerja dan kurangnya kehati-hatian dalam mengerjakan tugasnya.

Kegiatan pengawasan proses produksi pada tahap output (hasil akhir) dilakukan dengan merawat dan menjaga kualitas produk akhir (bal) yang dihasilkan perusahaan selagi menunggu proses pengiriman barang ke konsumen/negara tujuan ekspor. Adapun perawatan produk akhir yang dilakukan oleh UD. Hari Basoeki ialah dengan cara penyimpanan yang baik dan fumigasi. Penyimpanan barang sendiri dilakukan dengan menempatkan barang dalam kondisi tunggu diruang penyimpanan barang. Sedangkan fumigasi disini adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi bal dari serangan hama dan jamur. Tahap fumigasi dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya preventif mencegah kerusakan produk akhir. Namun pengawasannya juga dilakukan oleh quality control perusahaan dan dibantu oleh Lembaga Tembakau (LT). Adapun langkahnya dengan jalan menata bal-bal tembakau ke dalam beberapa susun dengan dilapisi bedak supaya tidak bersentuhan langsung dengan lantai.

Pengawasan proses produksi pada UD. Hari Basoeki Jember dilakukan dengan menggunakan 2 metode, yaitu: pengawasan secara operatif dilakukan dengan jalan turun langsung memantau kinerja para pekerja, sedangkan pengawasan administratif dilakukan dengan jalan petugas juru tulis/timbang mencatat hasil proses produksi pekerja setiap harinya ke dalam pembukuan dan melaporkan hasil tersebut kepada pihak yang berkepentingan. Pengawasan yang dilakukan sudah didasarkan pada SOP yang telah ada, namun pada kenyataan SOP pada setiap proses kurang berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Permasalahan yang sering terjadi pada tahapan proses produksi perusahaan adalah tahapan sortasi. Hal itu karena tembakau sebagai bahan baku yang digunakan perusahaan mudah rusak jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Selain itu, penyusutan dari tembakau tersebut yang terbilang besar sekitar 20 % membuat perusahaan harus mengoptimalkan waktu pengerjaan seefisien mungkin karena penyusutan juga disebabkan oleh kandungan kadar air dalam tembakau yang semakin berkurang akibat suhu ruangan.

Pengolahan (proses produksi) merupakan tindakan efektif harapannya produk yang dihasilkannya dapat memenuhi standar yang ditetapkan dan dapat diterima oleh pasar. Kenyataannya karena potensi tembakau Jember dan permintaan pasar menurun, serta kualitas yang ditawarkan petanipun kepada perusahaan juga ikut menurun (tidak sesuai standar) akibat menurunnya luas areal lahan yang ditanam tembakau dan keadaan iklim yang tidak menentu membuat perusahaan eksportir lebih meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas produksinya untuk menghasilkan output yang berkualitas agar produknya tetap bisa laku dipasaran.

Jadi, dapat disimpulkan pengawasan proses produksi yang dilakukan UD. Hari Basoeki sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat beberapa perubahan dalam pelaksanaannya. SOP yang ditetapkan kurang didukung dengan instruksi kerja yang tertulis sehingga mempersulit pengawas produksi mengarahkan faktor-faktor produksinya yang meliputi: faktor manusia, bahan baku, peralatan atau mesin, dan juga biaya yang digunakan.

Dokumen terkait