HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengolahan Data
4.1.8 Interpretasi Model
Hubungan antar variabel model dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.13 Hubungan Antar Variabel
Hubungan Antar Variabel Nilai Hubungan
Keterangan
Persepsi dan X1 0,610 Pengaruh persepsi terhadap X1 kuat
Persepsi dan X2 0,633 Pengaruh persepsi terhadap X2 kuat
Persepsi dan X3 0,767 Pengaruh persepsi terhadap X3 sangat kuat
Persepsi dan X4 0,894 Pengaruh persepsi terhadap X4 sangatkuat
Nilai Produk dan Y3 0,578 Pengaruh Nilai Produk terhadap Y3 cukup
kuat
Nilai Produk dan Y4 0,640 Pengaruh Nilai Produk terhadap Y4 kuat
Nilai Produk dan Y5 0,891 Pengaruh Nilai Produk terhadap Y5 sangat
Daya Saing dan Y6 0,655 Pengaruh Daya Saing terhadap Y6 kuat
Daya Saing dan Y7 0,799 Pengaruh Daya Saing terhadap Y7 sangat
kuat
Kepuasan dan Y8 0,826 Pengaruh Kepuasan terhadap Y8 sangat kuat
Kepuasan dan Y9 0,802 Pengaruh Kepuasan terhadap Y9 sangat kuat
Kepuasan dan Y10 0,626 Pengaruh Kepuasan terhadap Y10 kuat
Kepuasan dan Y11 0,786 Pengaruh Kepuasan terhadap Y11 sangat
kuat
Kepuasan dan Y12 0,684 Pengaruh Kepuasan terhadap Y12 kuat
Loyalitas dan Y13 0,571 Pengaruh Loyalitas terhadap Y13 cukup kuat
Loyalitas dan Y14 0,824 Pengaruh Loyalitas terhadap Y14 sangat kuat
Loyalitas dan Y15 0,649 Pengaruh Loyalitas terhadap Y15 kuat
Loyalitas dan Y16 0,654 Pengaruh Loyalitas terhadap Y16 kuat
Persepsi dan Nilai Produk 0,422 Persepsi dan Nilai Produk saling mempengaruhi cukup kuat
Persepsi dan Daya Saing 0,893 Persepsi dan Daya Saing saling mempengaruhi sangat kuat
Persepsi dan Kepuasan -0,90 Persepsi dan Kepuasan saling mempengaruhi sangat kuat dan berkebalikan arah
Persepsi dan Loyalitas -0,207 Persepsi dan Loyalitas saling mempengaruhi rendah dan berkebalikan arah
Nilai Produk dan Daya Saing
-0,214 Nilai Produk dan Daya Saing saling mempengaruhi rendah dan berkebalikan arah
Nilai Produk dan Kepuasan 0,569 Nilai Produk dan Kepuasan saling mempengaruhi cukup kuat
Nilai Produk dan Loyalitas 1,035 Nilai Produk dan Loyalitas saling mempengaruhi sangat kuat
Daya Saing dan Kepuasan 0,714 Daya Saing dan Kepuasan saling mempengaruhi sangat kuat
Daya Saing dan Loyalitas 0,752 Daya Saing dan Kepuasan saling mempengaruhi sangat kuat
Kepuasan dan Loyalitas -0,451 Kepuasan dan Loyalitas saling mempengaruhi cukup kuat dan berkebalikan
arah
Pemilihan model dalam pengolahan data ini memilih model alternatif metode estimasi Maximum Likelihood (ML). Pertimbangan memilih Maximum Likelihood (ML) adalah jumlah responden sebanyak 100 orang merupakan jumlah minimum yang disarankan. Maximum Likelihood (ML) juga merupakan metode estimasi yang paling banyak digunakan untuk pengolahan dengan metode Structural Equation Modelling (SEM).
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat seberapa jauh masing-masing independen variabel menjelaskan dependen variabelnya. Berikut penjelasan masing-masing hubungan tersebut :
1. Indikator Harga yang ditawarkan dapat menjelaskan variabel Persepsi Konsumen dalam pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 37%. Selain itu hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator harga yang ditawarkan mempengaruhi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,610. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator harga yang ditawarkan, maka akan diikuti kenaikan variabel Persepsi Konsumen.
2. Indikator Citra Toko dapat menjelaskan variabel Persepsi Konsumen dalam pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 40%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator citra toko mempengaruhi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,633. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator citra toko, maka akan diikuti kenaikan variabel Persepsi Konsumen. 3. Indikator Tahap Pelayanan dapat menjelaskan variabel Persepsi Konsumen
dalam pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 59%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator tahap pelayan mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,767. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator tahap pelayanan, maka akan diikuti kenaikan variabel Persepsi Konsumen.
4. Indikator Momen Pelayanan dapat menjelaskan variabel Persepsi Konsumen dalam pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 80%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator momen pelayanan mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,894. Artinya jika
terjadi kenaikan pada indikator momen pelayanan, maka akan diikuti kenaikan variabel Persepsi Konsumen.
5. Indikator Nilai Emosi dapat menjelaskan variabel Nilai Produk dalam pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 33%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator nilai emosi mempengaruhi cukup kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,578. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator nilai emosi, maka akan diikuti kenaikan variabel Nilai Produk. 6. Indikator Nilai Epistem dapat menjelaskan variabel Nilai Produk dalam
pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 41%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator nilai epistem mempengaruhi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,640. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator nilai epistem, maka akan diikuti kenaikan variabel Nilai Produk. 7. Indikator Nilai Kondisi dapat menjelaskan variabel Nilai Produk dalam
pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 79%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator nilai kondisi mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,891. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator nilai kondisi, maka akan diikuti kenaikan variabel Nilai Produk.
8. Indikator Keunikan dapat menjelaskan variabel Daya Saing dalam pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 43%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator keunikan mempengaruhi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,655. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator keunikan, maka akan diikuti kenaikan variabel Daya Saing.
9. Indikator Kualitas dapat menjelaskan variabel Daya Saing dalam pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 64%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator kualitas mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,799. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator kualitas, maka akan diikuti kenaikan variabel Daya Saing.
10. Indikator Keandalan dapat menjelaskan variabel Kepuasan Konsumen dalam pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 68%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator keandalan mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,826. Artinya jika terjadi kenaikan
pada indikator keandalan, maka akan diikuti kenaikan variabel Kepuasan Konsumen.
11. Indikator Daya Tanggap dapat menjelaskan variabel Kepuasan Konsumen dalam pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 64%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator daya tanggap mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,802. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator daya tanggap, maka akan diikuti kenaikan variabel Kepuasan Konsumen.
12. Indikator Jaminan dapat menjelaskan variabel Kepuasan Konsumen dalam pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 39%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator jaminan mempengaruhi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,626. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator jaminan, maka akan diikuti kenaikan variabel Kepuasan Konsumen. 13. Indikator Empati dapat menjelaskan variabel Kepuasan Konsumen dalam
pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 62%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator empati mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,786. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator empati, maka akan diikuti kenaikan variabel Kepuasan Konsumen. 14. Indikator Kasat Mata dapat menjelaskan variabel Kepuasan Konsumen dalam
pembentukan Loyalitas Konsumen sebesar 47%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator kasat mata mempengaruhi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,684. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator kasat mata, maka akan diikuti kenaikan variabel Kepuasan Konsumen.
15. Indikator Hubungan dapat menjelaskan variabel Loyalitas Konsumen sebesar 33%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator keandalan mempengaruhi cukup kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,571. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator hubungan, maka akan diikuti kenaikan variabel Loyalitas Konsumen.
16. Indikator Retensi dapat menjelaskan variabel Loyalitas Konsumen sebesar 68%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator retensi mempengaruhi sangat kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,824.
Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator retensi, maka akan diikuti kenaikan variabel Loyalitas Konsumen.
17. Indikator Rekomendasi dapat menjelaskan variabel Loyalitas Konsumen sebesar 42%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator rekomendasi mempengaruhi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,649. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator rekomendasi, maka akan diikuti kenaikan variabel Loyalitas Konsumen.
18. Indikator Perubahan dapat menjelaskan variabel Loyalitas Konsumen sebesar 43%. Selain itu, hubungan antar variabel dapat dilihat bahwa indikator perubahan mempengaruhi kuat dan searah dengan nilai korelasi sebesar 0,654. Artinya jika terjadi kenaikan pada indikator perubahan, maka akan diikuti kenaikan variabel Loyalitas Konsumen.
Dari hasil analisa data yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa solusi terhadap fenomena yang berkaitan dengan hal di atas, terutama untuk Loyalitas Konsumen. Berdasarkan hasil pendugaan model hasil modifikasi yang disajikan pada Gambar 4.6, terlihat bahwa peubah laten persepsi ditunjukan melalui peubah indikator harga, citra, tahap pelayanan dan momen pelayanan dengan kontribusi masing-masing sebesar 0,68, 0,68, 0,85 dan 1,00. Peubah laten Nilai Produk ditunjukkan melalui peubah indikator Nilai emosi, nilai epistem, dan nilai kondisi dengan kontribusi masing-masing sebesar 0,88, 1,00 dan 1,17. Peubah laten daya saing ditunjukkan melalui peubah indikator keunikan dan kualitas dengan kontribusi masing-masing sebesar 1,00 dan 1,29. Peubah laten Kepuasan ditunjukkan melalu peubah indikator keandalan, daya tanggap, Jaminan, Empati dan Kasat mata dengan kontribusi masing-masing sebesar 1,00, 1,03, 0,76, 1,02 dan 0,88. Peubah laten Loyalitas diyunjukkan melalui peubah indikator hubungan, retensi, rekomendasi, dan perubahan dengan masing-masing kontribusi sebesar 0,77, 1,22, 0,91 dan 1,00.
Berdasarkan model struktural yang disajikan pada Gambar 4.6 menunjukkan bahwa persepsi berhubungan dengan nilai produk dan daya saing dengan koefisien lintas sebesar 0,34 dan 0,70 karena koefisin lintas yang diperoleh bernilai positif maka hubungan tersebut berbanding lurus yaitu dengan semakin
besar penilaian terhadap persepsi maka penilaian terhadap nilai produk dan daya saing akan semakin besar. Nilai produk berhubungan secara langsung dengan kepuasan dan loyalitas dengan koefisien lintas sebesar 0,62 dan 0,96. Semakin besar penilaian terhadap nilai produk maka penilaian terhadap kepuasan dan loyalitas akan semakin besar. Daya Saing berhubungan dengan kepuasan dan loyalitas dengan koefisien lintas sebesar 0,79 dan 0,71. Semakin besar penilaian terhadap daya saing maka penilaian terhadap kepuasan dan loyalitas akan semakin besar. Secara keseluruhan faktor yang paling berpengaruh terhadap loyalitas adalah nilai produk dan faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan adalah daya saing.
BAB 5