BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.5. Interpretasi Tanda Di Dalam Objek Karikatur Editorial Clekit Edisi 6
Tanda yang menjadi pusat analisis penelitian terdapat di dalam objek yang terdiri dari ikon, indeks, dan simbol.
Ikon
Ikon adalah suatu benda fisik (dua atau tiga dimensi) yang menyerupai apa yang direpresentasikannya. Representasi ini ditandai dengan kemiripan.
52
Misalnya, gambar Susilo Bambang Yudhoyono adalah ikon dari SBY, lukisan Abu Rizal Bakrie adalah ikon dari Abu Rizal Bakrie.
Ikon yang pertama adalah Pria tambun berambut jambul. Pria tambun berambut jambul sebagai ikon merupakan persamaan dengan wujud asli Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tubuh yang tambun sebagai orang yang suka makan, tubuhnya besar, dan secara fisik mempunyai kekuatan lebih daripada orang yang bertubuh kecil. Hal ini ditunjukan dengan kekuatan partai Demokrat yang mendominasi pemerintahan, karena dalam hasil pemilihan umum kemarin, partai Demokrat memenangkan lebih dari 60% suara dan sisanya dibagi menjadi milik partai yang lainnya. Partai Demokrat secara mulus memenangkan pemilihan presiden, SBY sebagai presiden dan wakilnya Boediono. Ciri-ciri fisik Presiden SBY adalah badan gemuk dan padat (tambun), belah sisiran rambutnya di sebelah kiri dan poninya ke atas (jambul). Dari penampilannya, karena SBY ini merupaka pemimpin tertinggi Negara Republik Indonesia rambutnya selalu rapi dan pakainnya selalu yang eksklusif dan formal. Ditemukannya presiden SBY menjadi sosok pria tambun berjambul dalam karikatur menjadi ikon. Ciri tersebut berbanding lurus dengan sosok pria berjambul, bertubuh tambun, dan memakai jas, dasi, kemeja, dan celana putih.
Ikon yang kedua adalah Pria tambun berkepala Botak. Pria tambun berkepala Botak sebagai ikon merupakan persamaan dengan wujud Abu Rizal Barie (ical). Rambut botak yang menyerupai rambut asli Ical, badan gemuk sebagai representasi kekayaan yang dimiliki oleh Ical. Kekayaan ini tidak hanya berupa meteriil, tetapi juga kekuatan dari partai Golkar. Hal ini merujuk pada
perolehan surat suara dalam pemilu, Golkar memperoleh surat suara terbanyak nomor dua setelah Demokrat. Kesamaan ini membentuk makna ikonik bahwa pria tambun berkepala botak pada karikatur memiliki wujud yang sama dengan realitas nyata.
Indeks
Indeks adalah tanda yang merujuk pada hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat.
Indeks yang pertama adalah terdiri dari Badan, mulut, mata, alis, dan rambut pria berjambul. Dalam karikatur ini badan pria berjambul digambarkan gemuk dan besar. Badan tersebut memiliki makna bahwa mempunyai kekuatan yang besar. Badan ini menyerupai bentuk fisik pemain sumo. Dengan mempunyai kekuatan yang besar, segala sesuatu yang menjadi kendala akan dilawan. Ibarat pesumo, biarpun musuhnya mempunyai bentuk fisik yang sama atau lebih besar maka tetap akan dilawan sekuat tenaga, tergantung bagaimana tekhniknya melawan musuh tersebut. Hal ini memperlihatkan kekuatan pria berjambul, kekuatan pria berjambul merupakan representasi dari dominasi demokrat di pemerintahan ataupun di parlemen. Selain itu, dapat diartikan sebagai kuatnya pertahanan Demokrat terhadap serangan mitra koalisi dalam sidang paripurna kasus Bank Century. Mulut yang terbuka lebar, lirikan mata, ekpresi alis bagian dalam yang naik keatas dan rambut jambul memperlihatkan ekspresi tawa meremehkan dan kekecewaan. Demokrat tidak terlalu mempersoalkan tentang diangkatnya penyaluran dana bailout ke dalam sidang paripurna, karena Demokrat merasa pengaliran dana tersebut memang sesuai
54
prosedur dan tidak ada unsur penggelapan uang sama sekali. Tetapi kekecewaan Demokrat muncul karena penyaluran dana bailout yang sesuai prosedur dipermasalahkan oleh pihak yang berkoalisi dengan demokrat.
Hal ini berbeda kalau pihak yang mempermasalahkan adalah oposisi, karena yang dinamakan oposisi merupakan musuh, dan musuh pasti menyerang lawannya. Berbeda dengan apa yang telah dilakukan mitra koalisi, seharusnya mitra koalisi (teman) membantu Demokrat dalam sidang paripurna kasus Bank Century dengan memilih opsi A (pengaliran dana bailout ke Bank Century tidak bermasalah). Karena dalam kasus ini Sri Mulyani (pihak Demokrat) sebagai ketua Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), tentang wewenangnya dalam pangaliran dana bantuan penyelamatan Bank Century. Mengenai tindakan penyelamatan Bank Century tersebut, ia bersikukuh keputusannya itu sebagai tindakan yang benar.
Proses penyelamatan Bank Century telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam UU LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dan perintah dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan. Bahwa pembiayaan yang dikeluarkan LPS untuk menyelamatkan Bank Century berasal dari kekayaan LPS, bukan uang negara. Saat likuidasi Bank Century, terdapat 23 bank yang masuk pengawasan Bank Indonesia. Dan pengambilalihan itu bertujuan memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat untuk mencegah rush yang bila dibiarkan, akan berdampak sistemik terhadap perekonomian nasional. Indeksial yang muncul dalam pakaian yang resmi dan rapi adalah langkah yang diambil oleh Sri Mulyani adalah merupakan jalan yang sebenarnya dan sesuai aturan. Apa yang
dipilih para mitra koalisi adalah opsi C yang menyatakan kalau pengaliran dana bailout ke Bank Century bermasalah. Indexial yang muncul antara badan, mulut, mata, alis dan rambut pria berjambul adalah dengan mempunyai kekuatan yang besar dapat meremehkan, tetapi dengan meremehkan (ceroboh) merasa dikecewakan oleh mitra koalisi yang sikapnya sebagai oposisi.
Indeks yang kedua adalah Garis lurus yang berada ditengah-tengah gambar. Dalam suatu gambar garis lurus yang berada di tengah-tengahnya, merupakan pembatas atau pembeda antara gambar yang satu dengan yang lain. Gambar ini diambil dari media massa Jawa Pos, yang pola penulisan artikelnya dari keri ke kanan. Sama seperti dengan pola penempatan gambarnya, cara membacanya juga dari kiri ke kanan. Gambar yang berada di kiri merupakan gambar bagian depan (peristiwa yang terjadi), sedangkan gambar yang berada di sebelah kanannya merupakan gambar belakang atau kelanjutannya (peritiwa di belakang itu atau peristiwa selanjutnya). Garis tengah ini yang menjelaskan sifat mitra koalisi yang berubah menjadi pihak yang berkoalisi.
Indeks yang ketiga adalah Tiga garis lekuk disebelah siku dan punggung, kaki di depan dan kaki kanan di belakang. Tiga garis lekuk di sebelah siku dan punggung ini menunjukan bahwa kedua orang tersebut sedang bergerak. Pergerakan ini pada diri demokrat merupakan perencanaan pihak Demokrat yang akan meresuffle pihak koalisi, sedangkan pergerakan pada pihak Koalisi merupakan penunjukan rasa penyerangan dalam sidang kasus Bank Century dalam memilih opsi C. Pergerakan tubuh ini akan menimbulkan perkembangan dari keduanya. Mitra koalisi yang dianggap tidak bisa diandalkan sebagai
56
benteng pertahanan Partai Demokrat, Demokrat akan mereshuffle kabinet terhadap menteri yang berasal dari parpol koalisi. Demokrat tidak mempersoalkan jika koalisi mengubah jalur menjadi oposisi. Demokrat tidak pernah takut mereka mau jadi oposisi, silakan saja. Oposisi yang kuat malah bagus untuk pemerintahan. Menyusul gerak-gerik koalisi di parlemen, khususnya Pansus Century. Salah satu alasannya karena mitra koalisi tidak pernah menunjukkan empati dan simpatinya terhadap serangan yang dilayangkan kepada pemerintah, khususnya Presiden SBY.
Indeks yang keempat adalah warna hitam dibawah kaki. Warna hitam dibawak kaki ini menunjukan kalau mereka sedang berjalan dibawah sinar matahari atau lampu sehingga menghalangi jatuhnya cahaya dan mengakibatkan bayangan hitam. Hal ini menunjukan bahwa hubungan kemitraan antara kedua belah pihak yang tidak menguntungkan. Terlihat dari penyerangan pihak koalisi yang menyalahkan Menkeu Sri Mulyani (pihak Demokart) tentang penyaluran dana bailout kepada Bank Century dianggap oleh mitra koalisi bermasalah.
Indeks yang kelima adalah Ekspresi mulut, lirikan mata, alis, mata tertutup. Ekspresi mulut, lirikan mata, dan alis pada pria berjambul menunjukan adanya hal yang lucu bagi pihak Demokrat adalah pelecehan terhadap pihak koalisi tentang kasus sidang bank Century. Pihak Demokrat merasa penyaluran dana bailout kepada bank century merupakan hal yang sah dan sesuai prosedur. Sedangkan ekpresi mulut, alis dan mata tertutup pada pria botak adalah menunjukan adanya hal yang lucu bagi pihak koalisi adalah para mitra koalisi ini merasa mampu menandingi dominasi demokrat di pemerintahan. Yaitu
dengan cara mempermasalahkan keputusan yang dibuat Menkeu Sri Mulyani dianggap berhasil melengserkan posisi yang dijabat oleh Sri Mulyani tersebut. Keberhasilan ini yang merupakan luapan kegembiraan mitra koalisi.
Indeks yang keenam adalah Tangan yang saling merangkul, tangan kanan dilipat kebelakang, dan tangan kiri terbuka. Tangan yang saling merengkuh pundak itu seperti bentuk rantai yang saling berhubungan antara ring satu dengan ring lainnya. Tangan yang saling merengkuh pundak tersebut dapat diartikan bahwa hubungan Demokrat dengan mitra koalisi itu saling menguntungkan satu sama lain (mutualisme). Tangan kanan yang dilipat kebelakang itu mempunyai maksud bahwa ada maksud yang disembunyikan dengan tujuan agar tidak diketahui oleh sembarang orang. Tangan kanan menurut kebudayaan timur adalah tangan yang baik, bagus, dan sopan. Bila kebaikan tersebut dipertunjukan kepada orang itu bermaksud sombong. Tangan kanan yang dilipat kebelakang ini mengandung makna rendah hati. Tangan kiri yang terbuka. Dalam memperbincangkan sesuatu, gerakan tangan reflek mengikuti setiap kata atau kalimat yang terucap. Hal ini dilakukan untuk memperjelas pesan yang dikomunikasikan. Tangan kiri dalam budaya timur dianggap sebagai tangan yang jelek. Seperti lirik lagu yang berjudul “Madu dan Racun”, yang berbunyi “madu di tangan kananmu, racun di tangan kirimu”. Racun dalam sifat manusia sangat merugikan orang lain. Dalam hubungannya dengan sidang kasus Bank Century, terjadi keributan saat sidang sedang
berlangsung. Keributan itu terjadi karena usai ketua Pansus Century, Idrus
Markham membacakan laporan akhir Pansus, suasana sidang paripurna DPR
58
mulai riuh. Berbagai interupsi dari anggota DPR akhirnya membuat suasana sidang agak tegang.
Interupsi pertama disampaikan anggota Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo yang menyampaikan bahwa ada keterlupaan dalam pembacaan hasil sidang Pansus semalam. Menurutnya, hal yang terlupakan itu adalah sidang paripurna hari ini hendaknya bisa langsung mengambil keputusan akhir Pansus Century dan tanpa melalui pandangan fraksi. “Sidang hari ini, seperti kesepakatan semalam, bisa mengambil keputusan akhir tanpa adanya pandangan dari fraksi-fraksi,” ujar Bambang yang agak membuat Marzuki Alie seperti terperanjat. Sesaat kemudian, seorang anggota Fraksi Demokrat tiba-tiba menyampaikan interupsi lain. Menurutnya, sesuai dengan tatib DPR dan kesepakatan Bamus DPR semalam, bahwa hari ini sidang hanya mengagendakan pembacaan laporan kerja Pansus. Setelah itu, seorang anggota DPR dari Fraksi PDIP pun menyampaikan pendapat bahwa sidang jangan ditutup sebelum ada keputusan, karena apa yang disampaikan dalam laporan Pansus hanya berisi opsi kesimpulan yang harus dituntaskan hari itu juga.
Sejak itulah, Marzuki Alie mulai kerepotan dengan berbagai interupsi. Ia mempersilakan Akbar Faisal, anggota Fraksi Hanura untuk menyampaikan interupsi. Intinya, sama dengan apa yang disampaikan Bambang Soesatyo bahwa keputusan akhir harus diambil hari ini juga. ”Kalau bisa mengambil keputusan hari ini, kenapa harus menunggu hari esok. Kalau bisa dengan cara mudah, kenapa harus disusah-susahkan,” begitu kira-kira ucapan Akbar dalam interupsinya. Dalam keriuhan anggota sidang lain yang minta interupsi, tiba-tiba
salah seorang anggota Fraksi Demokrat menyampaikan interupsi yang disetujui Marzuki Alie. Anggota FD itu pun menyampaikan sebuah dokumen yang dikatakannya sebagai novum atau bukti baru kasus Bank Century.
Marzuki Alie mempersilakan anggota FD itu maju ke depan sidang untuk menyampaikan dokumen ke pimpinan sidang. Saat itulah, suasana sidang kian tak terkendali. Salah seorang anggota FD lain menegaskan bahwa agenda sidang harus sesuai dengan undangan dan hasil rapat Bamus. Dengan mengabaikan berbagai interupsi, di luar dugaan yang hadir termasuk para wartawan, tiba-tiba Marzuki Alie menyampaikan penutupan sidang. Beberapa anggota DPR langsung berjalan cepat menuju pimpinan sidang untuk menyampaikan protes. Teriakan-teriakan di dalam sidang pun terus bersahut-sahutan. Antara lain, ”Marzuki Alie otoriter! Pimpinan sidang harap mengambil alih sidang!” Dan lain-lain. Kerumunanpun tidak bisa terbendung persis di hadapan pimpinan sidang.
Para anggota keamanan sidang mulai memagari diri mereka untuk melindungi pimpinan sidang. Ketika pihak keamanan akan mengevakuasi Marzuki Alie, tiba-tiba podium diambil alih oleh Akbar Faisal. Ia akan menyampaikan sebuah aturan yang isinya bahwa sidang paripurna kedudukannya lebih tinggi dari rapat Bamus. Tapi, sebelum apa yang disampaikan Akbar usai, beberapa orang anggota DPR mengamankan Akbar. Beberapa saat kemudian, terlihat bibir Akbar Faisal seperti berdarah. Seorang ketua Fraksi Hanura langsung melindungi Akbar. Ia menyampaikan bahwa Akbar telah dipukul seseorang. Dalam suasana ricuh itu, para pimpinan fraksi
60
langsung mengumumkan masing-masing anggotanya untuk keluar sidang dan melakukan rapat di ruangan lain.
Indeks yang ketujuh adalah Jas yang terbuka. Jas yang terbuka menunjukan bahwa pihak koalisi merupakan orang yang tidak taat peraturan. Dalam hubungannya dengan proses persidangan paripurna, pihak koalisi tidak memperdulikan keputusan yang telah dibuat oleh kepala persidangan. Pihak koalisi yang merasa tidak puas terhadap keputusan yang dibuat, akhirnya teriak-teriak dan berkeliaran di ruang sidang, sehingga membuat kondisi persidangan menjadi ribut. Tindakan yang membuat keributan seperti ini bukan cerminan orang yang terpuji, malah seperti preman yang kalah dalam berjudi.
Indeks yang kedelapan adalah Gambar depan dan belakang. Gambar depan merupakan suatu kondisi atau kejadian yang sedang terjadi. Dalam hal ini menggambarkan tentang hubungan antara pihak Demokrat dengan mitra koalisi. Hubungan yang sedang terjadi saat itu sangat saling menguntungkan (simbiosis mutualisme), kedua belah pihak sangat saling mengandalkan satu sama lain untuk melaksanakan jalannya pemerintahan. Gambar belakang merupakan keadaan yang terjadi setelah atau dibelakang suatu peristiwa. Bisa dikatakan hubungan yang saling menguntungkan di depan tadi sudah tidak lagi menguntungkan. Di sini mitra koalisi memperlihatkan ketidak puasannya terhadap Demokrat, dan alasan kepentingan partailah yang diutamakan. Sehingga mitra koalisi berbalik arah untuk menggoyahkan kedudukan Demorat yang mendominasi jalannya pemerintahan, agar mitra koalisi merasa diperhitungkan kedudukannya.
Simbol
Simbol adalah sejenis tanda dimana hubungan antara tanda dan petandanya seakan-akan bersifat arbtrer. Konsekuensinya, hubungan antara kesejarahan mempengaruhi pemahaman kita.
Simbol yang pertama adalah Lambang partai Demokrat yang ada di jas putih. Gambar ini melambangkan bahwa partai Demokrat tidak main-main dengan hubungan kemitraan yang dijalinnya dengan mitra koalisi. Pihak Demokrat membuktikan kepada mitra koalisi bahwa semua partai yang menjalin hubungan kemitraan dengan Demokrat akan diberikan posisi dalam parlemen atau pemerintahan.
Simbol yang kedua adalah Tulisan Koalisi yang ada di kaos warna putih dan tulisan Oposisi di jas warna gelap di punggung. Tulisan koalisi di kaos yang dipakai pria botak melambangkan bahwa begitulah sikap Abu Rizal Bakrie (Golkar). Pada awal ijab-kabul dalam hubungan kemitraanya dengan pihak demokrat, mitra koalisi ini sangat membutuhkan jatah kursi yang berpengaruh pada parlemen maupun pemerintahan. Jatah kursi ini ditentukan pada hasil voting pemilihan umum partai. Sedangkan pemilu tersebut dimenangkan oleh partai Demokrat dengan perolehan suara 60% lebih. Otomatis jatah kursi di pemerintahan dan parlemen didominasi oleh Demokrat. Mitra koalisi bermaksud untuk meminta jatah kursi kepada partai Presiden. Dan semua mitra koalisi diberi posisi untuk memegang kementrian dalam bidang yang telah ditentukan oleh presiden SBY.
62
Tulisan Oposisi di jas warna gelap di punggung. Mitra koalisi ini mempunyai maksud di belakang hubungan kemitraan dengan Demokrat. Mitra koalisi merasa tidak puas terhadap bidang kementrian yang didapatnya. Dari ketidakpuasan itu muncul rasa ingin memberontak dan menyerang pihak Demokrat. Pada saat itu momentum yang tepat adalah pada saat kasus penyaluran dana bailout. Menkeu Sri Mulyani sangat dipojokkan dengan interupsi-iterupsi yang ditanyakan oleh mitra koalisi. Interupsi-interupsi ini mengacu pada pemiliha Opsi C yang menyatakan penyaluran dana bailout kepada Bank Century bermasalah. Pemlihan opsi C ini yang dianggap sebagai senjata untuk menyerang Demokrat.
Simbol yang ketiga adalah Jas dan celana warna putih. Simpel dan ringan adalah dua kata yang pas menggambarkan penampilan pria berjambul. Ditengok dari segi desain, kemeja, dasi, celana, dan jas di gambar ini berkesan sederhana. Begitu pula dengan pilihan warnanya, kemeja, celana, dan jas berwarna putih. Pakaian resmi dengan warna ini untuk memberikan sentuhan karakter, warna putih, banyak orang mengagumi warna ini karena sifat angun, sifat idealis dan moral yang teramat tinggi. Tak pernah angkuh, senang menolong siapa saja yang membutuhkan bantuan. Hal ini memperlihatkan sisi pria berjambul, karakter ini merupakan representasi dari pihak Partai Demokrat. Dalam hubungannya dengan Sri Mulyani (pihak Demokrat) sebagai ketua Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), tentang wewenangnya dalam pangaliran dana bantuan penyelamatan Bank Century. Mengenai tindakan penyelamatan Bank Century tersebut, ia bersikukuh keputusannya itu sebagai tindakan yang
benar. Proses penyelamatan Bank Century telah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam UU LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dan perintah dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan. Bahwa pembiayaan yang dikeluarkan LPS untuk menyelamatkan Bank Century berasal dari kekayaan LPS, bukan uang negara. Saat likuidasi Bank Century, terdapat 23 bank yang masuk pengawasan Bank Indonesia. Dan pengambilalihan itu bertujuan memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat untuk mencegah rush yang bila dibiarkan, akan berdampak sistemik terhadap perekonomian nasional. Indeksial yang muncul dalam pakaian yang resmi dan rapi adalah langkah yang diambil oleh Sri Mulyani adalah merupakan jalan yang sebenarnya dan sesuai aturan.
Simbol yang keempat adalah Jas dan celana warna gelap, dan kaos warna putih. Jas dan celana warna gelap melambangkan sifat asli para pihak oposisi. Jas merupakan pelambangan golongan elit. Sedangkan celana merupakan golongan orang terpandang. Warna gelap sendiri bermakna jahat, arogan, keras kepala, emosional, dan tidak manusiawi. Hal ini sudah jelas, bahwa yang namanya oposisi (lawan) selalu berusaha untuk menjatuhkan pihak oposisi yang lainnya. Dari awal pihak koalisi memang sudah menunjukan maksudnya untuk bergabung menjadi koalisi Demokrat, hal ini dikarenakan pihak koalisi ingin mendapatkan jatah kursi di parlemen. Tetapi tujuan yang paling utama masih belum dapat dicapai, dan kebetulan ada kesempatan untuk menjatuhkan pihak Demokrat, dengan menyalahkan kebijakan yang dibuat oleh Menkeu Sri Mulyani.
64
Simbol yang kelima adalah Rambut jambul, rambut botak, badan dan hidung besar. Bentuk rambut belah samping rapi dan tertata dengan baik melambangkan orang yang efisien dan bertanggung jawab. Mereka adalah teman curhat yang baik karena penuh dengan pemikiran-pemikiran yang positif. Rambut yang sisiran poninya jatuh ke depan (jambul) menunjukan pribadi yang rasional. Tapi sayangnya mereka mudah terbawa arus dalam pergaulan sehingga harus hati-hati dalam memilih teman agar tidak terbawa ke jalan yang sesat. hal ini ditunjunjukan dengan pribadi Presiden SBY. Sebagai presiden RI, SBY dituntut dengan tanggung jawab yang sangat besar. SBY selalu memecahkan suatu masalah dengan pemikiran yang positif. Tetapi sayangnya SBY mudah terpengaruh dengan bujukan mitra koalisi yang mengumbar janji-janji menggiurkan.
Sedangkan rambut botak melambangkan Rambut botak tipis seperti bayi menunjukan orang yang produktif dalam menelurkan ide-ide yang kreatif, namun jika mendapat tantangan yang agak sulit mereka akan cepat putus asa dan hidup dalam imajinasinya sendiri. Rambut yang tumbuh jarang diatas dahi melambangkan orang yang suka mementingkan kepentingan diri sendiri dan mereka mempunyai perhitungan yang matang tentang untung ruginya terhadap apa yang telah mereka lakukan. Hal ini ditunjukan dengan sikap mitra koalisi yang menemukan jalan keluar untuk menggulirkan Demokrat di parlemen maupun pemerintahan. Melalui masalah penyaluran dana bailout, disulapnya menjadi masalah yang kronis bagi kondisi keuangan negara. Mitra koalisi mempunyai tujuan agar posisi partainya berdiri sebanding dengan demokrat,
dengan maksud mempunyai kedudukan yang intim dalam pemerintahan dan parlemen. Agar kedudukan Demokrat yang mendominasi pemerintahan dan parlemen bisa dieksploitasi dengan diisi oleh para mitra koalisi.
Badan dan hidung besar sendiri melambangkan tujuan yang besar. Badan yang besar itu perwujudan dari dominasi di negara RI. Baik pihak Demokrat maupun partai koalisi mempunyai peran penting di pemerintahan dan parlemen. Jika keduanya mempunyai misi yang sama, mereka akan sangat mudah menjalankan tugas masing-masing dalam bidangnya.
66
4.6. Interpretasi Terhadap Objek Karikatur Editorial Clekit Edisi 6 Februari