• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERPRETASI TEMA

Dalam dokumen Medan Concert Hall (Akustik Arsitektural) (Halaman 73-78)

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

5, FASILITAS PENGELOLA

B. Studi banding arsitektur yang mempunyai fungsi sejenis

III.2. INTERPRETASI TEMA

Didasari oleh permasalahan di atas, Akustik Arsitektural menjadi pilihan yang tema yang sesuai. Sebab dalam perancangan proyek nantinya, tidak ada acuan yang meningkat terutama pada bentuk, sehingga bentuk arsitektural yang dibutuhkan bebas, tidak terikat pada bentuk tertentu. Hal ini menyebabkan bentuk bangunan ini adalah murni pendekatan desain terhadap kebutuhan akustik.

III.2.1. TUJUAN AKUSTIK

Akustik bertujuan untuk mencapai kondisi pendengaran suara yang sempurna yaitu murni, merata, jelas dan tidak berdengung sehingga sama seperti aslinya, bebas dari cacat kebisingan. Untuk mencapai kondisi tersebut sangat tergantung dari faktor keberhasilan perancangan akustik ruang, konstruksi dan material yang digunakan.

Permasalahan-permasalahan yang timbul dianalisa dengan mendasar pada 5 faktor, yaitu : • sumber suara • perambatan suara • penerimaan suara • intensitas suara • frekuensi suara.

III.2.2. ELEMEN AKUSTIK

Terdapat tiga elemen yang harus diperhatikan dalam akustik yakni : 1. Sumber bunyi, baik yang dinginkan maupun yang tidak dinginkan. 2. Jejak perambatan suara, untuk perambatan bunyi.

3. Kondisi penerima, yang diinginkan atau yang tak ingin mendengar bunyi tersebut. Jika bunyi tersebut diinginkan harus disediakan kondisi yang menguntungkan bagi produksi, perambatan, dan penerimaannya. Sumber bunyi harus diperkuat, jejak perambatannya harus dibuat efektif dengan menguatkan pemantulan bunyi dan dengan menempatkan pendengar sedekat mungkin dengan sumber bunyi.

Sebaliknya, bila bunyi tak diinginkan (seperti bising dari TV tetangga, bising lalulintas), kondisi yang tidak menguntungkan harus disediakan untuk produksi, perambatan, dan penerimaan gangguan tersebut. Langkah-langkah yang harus diambil dengan menekan intensitas bising pada sumbernya dan memindahkan sumber bising sejauh mungkin dari penerima. Kualitas perambatan bunyi harus dikurangi sebanyak mungkin, dengan penggunaan penghalang tahan bunyi atau tahan getaran. Semuanya ini merupakan usaha dalam pengendalian bising.

Pengaruh Akustik Terhadap Musik฀

- menilai suatu pagelaran musik

Sifat-sifat akustik ruang mempunyai pengaruh yang jelas pada berbagai tahap proses musik, yaitu pada komposisi, pagelaran dan pendengaran.

Penonton maupun kritikus musik sangat dipengaruhi oleh kualitas akustik auditorium, dalam:

- kecocokan dan ketidakcocokan mereka terhadap musik tersebut - memutuskan apakah ruangan tersebut cocok untuk pagelaran musik.

Bila musik memberi kesan sepertinya disajikan dalam ruang kecil dan akrab maka ruang itu dikatakan mempunyai keakraban akustik. Keakraban akustik adalah salah satu segi yang paling diinginkan dalam auditorium terutama yang digunakan untuk musik.

Keakraban akustik terjadi bila ruang mempunyai waktu dengung yang relatif panjang pada frekuensi-frekuensi rendah (<250Hz).

Akustik Ruang Pagelaran Musik

Selain persyaratan akustik yang harus dipenuhi, beberapa hal lain juga harus mendapat perhatian, yaitu:฀

- Waktu dengung yang dikendalikan dengan hati-hati akan menambah kepenuhan nada dan akan membantu kekerasan, ketegasan dan difusi suara dalam ruang. - Ketegasan akan memuaskan bila kesenjangan waktu tunda mula-mula tidak

melampaui 20 ms, bunyi langsung relatif cukup keras.

- Distribusi nada-nada rendah yang cukup untuk daerah pendengar yang luas (<2500 tempat duduk), karena sebagian nada dasar berbagai instrumen musik (bas ganda, harpa, dll) relatif lemah.

- Untuk memperoleh kualitas bunyi yang merata pada seluruh daerah penonton, balkon tidak boleh terlalu menjorok, pendengar harus mempunyai ukuran dan pembagian yang baik, dan dinding-dinding cekung harus dihindari.

- Dalam memeriksa titik-titik yang menghasilkan gema, selalu harus diingat bahwa mengolah akustik ruang merupakan tiga dimensi.

- Frekuensi bunyi yang terlibat dalam akustik ruang musik sekitar 30Hz – 12.000Hz, termasuk komponen-komponen frekuensi tinggi dari bunyi musik yang merupakan ciri beberapa instrumen musik.

- Pengendalian bising dan getaran yang berasal dari sistem pemanas, ventilasi dan sistem pendingin ruang dari tempat-tempat yang berdekatan dengan ruang mekanik, listrik dan transportasi darat atau udara.

Faktor-faktor Akustik yang Baik

Adapun faktor-faktor terdengarnya bunyi dengan baik antara lain dipengaruhi oleh:฀

1. Bentuk ruang

Bentuk persegi, lingkaran atau oval adalah bentuk ruang yang kurang baik secara akustik, dan dalam perencanaan lebih disukai bentuk empat persegi panjang atau trapesium yang kedua sisinya sejalan dengan arah bunyi/ suara. Penempatan tempat duduk yang berundak-undak adalah menguntungkan, karena penyebaran suara akan lebih merata sampai kepada penonton. Dinding dan permukaan langit- langit yang terputus dan tidak merata menghasilkan suara yang baik.

฀ ฀฀ ฀ ฀ ฀ ฀ ฀

Egan, David M, Architectural Acoutics.

Gbr 20. bentuk-bentuk ruang

Gbr 21. Penempatan tempat duduk yang berundak-undak

2. Ukuran ruang

Suara pembicaraan yang dapat didengar untuk suatu jarak adalah sebagai berikut: - 20-30 m, pada arah suara.

- 13 m, pada sebelah pembicara. - 10 m, dari belakang pembicara.

Volume ruang musik maksimum tanpa menggunakan alat pengeras suara (loudspeaker) sebaiknya tidak melebihi 18.000 m3. Perbandingan ruang yang disarankan antara tinggi : lebar : panjang adalah 2 : 3 : 5.

3. Perabotan dan Penyelesaian Ruang

Langit-langit dan dinding yang padat kurang baik bila dibandingkan dengan langit-langit penutup gantung dengan lubang perantara yang dapat menyerap bunyi sehingga tidak menimbulkan gema.

Pada perencanaan sistem ventilasi, ruang kosong tempat penyaluran udara sebaiknya ditempatkan antara sumber dan pendengar. Alat penghisap harus ditempatkan pada dinding belakang dekat tempat duduk belakang, pada permukaan berbentuk kubah dan pada susunan tangga balkon yang padat dan lain- lain. Tempat duduk teratur dan bertambah tinggi kebelakang, agar arah suara langsung ke semua tempat duduk.

4. Posisi sumber suara

Sumber suara ditempatkan pada permukaan pantul yang keras. Apabila ada lebih dari satu sumber suara, masing-masing harus diletakkan saling berdekatan antara yang satu dengan yang lain.

5. Waktu gema

Gema disebabkan karena pantulan dari suara langsung pada permukaan dinding dan langit-langit, dimana ada jarak waktu yang lama antara suara langsung dan suara pantulannya. Suara gema harus dicegah, karena diperlukan panjang waktu gema yang berbeda-beda tergantung pada ukuran ruang dan materi penyerap suara yang digunakan.

Waktu rata-rata dalam gedung konser dengan volume 2000-14.000 m3 adalah 1,7 detik dan masih tergantung pada jenis materi penyerap dalam ruang. Karena itu volume gedung konser yang baik adalah 6-9 m3/kursi.

Dalam dokumen Medan Concert Hall (Akustik Arsitektural) (Halaman 73-78)