• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intervensi atau Rencana Keperawatan

Dalam dokumen STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. (Halaman 33-41)

BAB II LAPORAN KASUS

A. Pembahasan

3. Intervensi atau Rencana Keperawatan

Rencana asuhan keperawatan merupakan kesimpulan tindakan yang ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan masalah kesehatan dan masalah atau diagnosis keperawatan yang ditetapkan (Zaidin 2010).

Dengan ditegakkannya diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis, maka penulis merencanakan tindakan keperawatan dengan tujuan setelah dilakukan 2 kali kunjungan rumah,

nyeri akut pada Ny. N berkurang dengan kriteria hasil skala nyeri 2, dan ekspresi wajah rileks dan keluarga Tn. D mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis dengan kriteria hasil keluarga Tn. D mampu menjelaskan kembali tentang penyakit gastritis meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor pencetusnya. Dengan intervensi pertama yaitu kaji karakteristik nyeri Ny. N yang meliputi

Provocative (penyebab), Quality (kualitas), Region (tempat), Severity

(skala), dan Time (waktu) dengan rasional untuk menentukan tindakan keperawatan selanjutnya. Intervensi kedua anjurkan Ny. N untuk makan sedikit tetapi sering, agar asupan nutrisi klien terpenuhi dengan rasional makanan sebagai penetralisasi asam lambung. Intervensi ketiga kemudian ajarkan teknik relaksasi nyeri (napas dalam) dengan rasional agar nyeri yang dirasakan oleh Ny. N dapat berkurang. Intervensi keempat jelaskan tentang pengertian dari gastritis dengan rasional agar keluarga tahu apa itu gastritis. Intervensi kelima jelaskan penyebab dan faktor pencetus dari gastritis dengan rasional supaya Ny. N dan keluarga dapat menghindari penyebab dan faktor pencetus tersebut. Intervensi keenam jelaskan tanda dan gejala dari gastritis dengan rasional keluarga dapat mengidentifikasi tanda dan gejala penyakit gastritis.

4. Implementasi

Penulis melakukan implementasi sesuai dengan rencana tindakan yang penulis buat. Tindakan keperawatan dilakukan dalam 2 kali

kunjungan rumah. Pada kegiatan implementasi perawat perlu melakukan kontrak sebelumnya (saat mensosialisasikan diagnosis keperawatan) untuk pelaksanaan yang meliputi kapan dilaksanakan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, materi atau topik yang didiskusikan, siapa yang melaksanakan, anggota keluarga yang perlu mendapat informasi (sasaran langsung implementasi), dan (mungkin) peralatan yang perlu disiapkan keluarga (Suprajitno 2004).

Implementasi yang penulis berikan kepada keluarga Tn. D khususnya Ny. N sesuai dengan perenanaan keperawatan yang telah penulis buat.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah sebagai langkah akhir dari proses keperawatan, adalah upaya untuk menentukan apakah seluruh proses keperawatan sudah berjalan dengan naik dan apakah tindakan berhasil dengan baik (Zaidin 2010).

Pada tahap ini ada dua evaluasi yang dapat dilaksanakan oleh perawat, yaitu evaluasi formatif yang bertujuan untuk menilai hasil implementasi secara bertahap sesuai dengan kegiatan yang dilakukan sesuai kontrak pelaksanaan dan evaluasi sumatif yang bertujuan menilai secara keseluruhan terhadap pencapaian diagnosis keperawatan apakah rencana diteruskan, diteruskan sebagian, diteruskan dengan perubahan intervensi atau dihentikan (Suprajitno 2004).

Evaluasi pada kunjungan terakhir tanggal 26 April 2012 di rumah Tn. D jam 11.05 WIB dengan prioritas diagnosa utama nyeri akut pada Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis. Didapatkan data subyektif keluarga mengatakan sudah paham dengan pengertian gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis juga faktor pencetus dari gastritis. Ny. N mengatakan nyeri di ulu hati sudah berkurang karakteristiknya provocate: makan tidak teratur, quality: seperti di tusuk- tusuk, region: ulu hati, skala: 2, time: hilang timbul dan sangat terasa saat batuk. Data obyektif keluarga mampu menjelaskan kembali tentang penyakit gastritis meliputi, pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor pencetus dari gastritis sehingga dapat di analisa bahwa nyeri akut pada Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis teratasi, intervensi dapat dihentikan.

B. Simpulan

1. Pengkajian pada keluarga Tn. D khususnyapada Ny. N dengan gastritis akut pada tanggal 25 April 2013 di rumah Tn. D didapatkan bahwa Ny.N mengatakan nyeri di ulu hati, nyeri dikarenakan terlambat makan, nyeri dirasakan hilang timbul dan sangat terasa saat batuk, nyeri seperti di tusuk- tusuk, dengan skala nyeri 4. Keluarga Tn. D mengatakan tidak tahu apa gastritis itu, penyebab dari gastritis, tanda dan gejala dari gastritis serta faktor pencetus gastritis.

2. Diagnosa keperawatan yang dirumuskan oleh penulis adalah nyeri akut pada Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis.

3. Rencana keperawatan yang disusun oleh penulis dengan diagnosa diatas adalah setelah dilakukan 2 kali kunjungan rumah nyeri akut Ny. N berkurang dengan kriteria hasil, ekspresi wajah Ny. N terlihat rileks, skala nyeri berkurang menjadi 2, keluarga Tn. D mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis dengan kriteria hasil keluarga Tn. D mampu menjelaskan kembali tentang penyakit gastritis meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor pencetusnya. Intervensi pertama yaitu kaji karakteristik nyeri Ny. N yang meliputi Provocative

(penyebab), Quality (kualitas), Region (tempat), Severity (skala), dan Time

(waktu) dengan rasional untuk menentukan tindakan keperawatan selanjutnya. Intervensi kedua, anjurkan Ny. N untuk makan sedikit tetapi sering, agar asupan nutrisi klien terpenuhi dengan rasional makanan sebagai penetralisasi asam lambung. Intervensi ketiga, ajarkan teknik relaksasi nyeri (napas dalam) dengan rasional agar nyeri yang dirasakan oleh Ny. N dapat berkurang. Intervensi keempat, jelaskan penyebab dan faktor pencetus dari gastritis dengan rasional supaya Ny. N dan keluarga dapat menghindari penyebab dan faktor pencetus tersebut. Intervensi kelima, jelaskan tanda dan gejala dari gastritis dengan rasional keluarga dapat mengidentifikasi tanda dan gejala penyakit gastritis.

4. Implementasi yang telah penulis lakukan sesuai perencanaan yang penulis susun antara lain mengkaji karakteristik nyeri meliputi Provokate, Quality,

Region, Saverity, Time Ny. N, menganjurkan makan sedikit tetapi sering, mengajarkan teknik relaksasi napas dalam dan member penjelasan tentang penyakit gastritis meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor pencetus.

5. Evaluasi yang penulis lakukan sesuai dengan tujuan intervensi dan criteria hasil yaitu data subyektif keluarga mengatakan sudah paham dengan pengertian gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis juga faktor pencetus dari gastritis. Ny. N mengatakan nyeri di ulu hati sudah berkurang karakteristiknya provocate: makan tidak teratur, quality: seperti di tusuk-tusuk, region: ulu hati, skala: 2, time: hilang timbul dan sangat terasa saat batuk. Data obyektif keluarga mampu menjelaskan kembali tentang penyakit gastritis meliputi, pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor pencetus dari gastritis sehingga dapat di analisa bahwa nyeri akut pada Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis teratasi, intervensi dapat dihentikan.

C. Saran

1. Bagi institusi pendidikan.

Diharapkan pendidikan lebih meningkatkan mutu anak-anak didiknya melalui pembimbing yang berkualitas demi kemajuannya institusi dan tercapainya misi institusi untuk meluluskan tenaga kesehatan yang profesional.

2. Bagi tenaga kerja kesehatan

a. Diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan demi

kemajuannya mutu pelayanan kesehatan.

b. Diharapkan tenaga kesehatan mampu bekerjasama dengan tenaga kesehatan yang lainnya dalam meningkatkan derajat kesehatan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta : Diva Press.

Data Register Pasien Penderita Gastric Ulcer Bulan April Tahun 2013.

Puskesmas Gondangrejo.

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Gustin, Rahmi Kurnia. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastristis pada Pasien yang Berobat Jalan di Puskesmas Gulai Bancah Kota Bukit Tinggi Tahun 2011. http://downloadjurnalpenelitianpdf.co.id. Diakses pada tanggal 26 April 2013.

Hariyanto, Tanto, Imam Subekti, Joko Wiyono. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga : Konsep dan Prosesi. Malang : Buntaro Media.

Herman, T. Heather. 2011. Nursing Diagnoses: Definitions And Classifikation 2009-2011, NANDA International. Jakarta: EGC.

Judha, Mohamad, Sudarti, Afroh Fauziah. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Persalinan di Sertai Contoh Askeb. Yogyakarta : Nuha Medika.

Mariadi, IK. PK Kurniari, IDN Wibawa, N Purwadi, dan IGA Suryadarma. 2011.

Interleukin 8 Berhubungan Dengan Derajat Gastritis Pada Pasien Terinfeksi Helicobacter Pylori. Http://emedicine.medscape.com/article/176938-

overview. diakses pada tanggal 29 April 2013.

Mubarak, Iqbal, Nurul Cahyatin. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori. Jakarta : Salemba Medika.

Sukarmin. 2012. Keperawatan Pada Sistem Pencernaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi Dalam Praktik.

Jakarta: EGC.

Wulansari, Ronasari Mahaji Putri, Hanum Agustin. 2010. Hubungan Pola Makan dengan Timbulnya Gastritis pada Pasien di Universitas Muhammadiyah Malam Medical Center (UMC). http://ejournal.umm.ac.id/index.php/ keperawatan/article/viewarticle/406. diakses pada tanggal 29 April 2013.

Dalam dokumen STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. (Halaman 33-41)

Dokumen terkait