• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN GASTRITIS PADA

KELUARGA Tn. D DI DESA BARATAN KELURAHAN JERON

KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

DI SUSUN OLEH :

NOVITA WIDYASARI

P.10113

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N DENGAN GASTRITIS PADA

KELUARGA Tn. D DI DESA BARATAN KELURAHAN JERON

KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH :

NOVITA WIDYASARI

P.10113

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. N Dengan Gastritis

Pada Keluarga Tn. D Di Desa Baratan Kelurahan Jeron Kecamatan Nogosari

Kabupaten Boyolali”.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Setiyawan S.Kep.,Ns., selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan yang

telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di kampus STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti S.Kep.,Ns., selaku sekretaris program studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di

kampus STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Nurma Rahmawati S.Kep.,Ns., selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan

masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

(7)

4. Siti Mardiyah S.Kep.,Ns., selaku dosen penguji kedua yang telah memberi

masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta

memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Diyah Eka Rini S.Kep.,Ns., selaku dosen penguji ketiga yang telah memberi

masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta

memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang teleh memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Kedua orangtua ku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

8. Teman-teman mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta kelas 3B dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, Mei 2013

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN………...ii

LEMBAR PERSETUJUAN………...iii

HALAMAN PENGESAHAN………iv

KATA PENGANTAR……….………v

DAFTAR ISI………..…vii

DAFTAR GAMBAR………..ix

DAFTAR LAMPIRAN………....x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….……..1

B. Tujuan Penulisan………...5

C. Manfaat Penulisan……….6

BAB II LAPORAN KASUS A. Data Umum Keluarga………7

B. Pengkajian………..8

C. Diagnosa Keperawatan………11

D. Intervensi Keperawatan………...………11

E. Implementasi………12

(9)

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan……...………..15

1. Pengkajian Keperawatan…..……….15

2. Diagnosa Keperawatan……….……….20

3. Intervensi atau Rencana Keperawatan………..22

4. Implementasi………..23

5. Evaluasi Keperawatan………...24

B. Simpulan………..25

C. Saran………27

Daftar Pustaka

Lampiran

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 2 : Asuhan Keperawatan

Lampiran 3 : Satuan Acara Pembelajaran Gastritis

Lampiran 4 : Tinjauan Teori SAP Gastritis

Lampiran 5 : Leaflet Gastritis

Lampiran 6 : Look Book

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya seseorang dari gangguan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia atau komunitas. Sehat merupakan

keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi

stressor. Sehat juga diartikan sebagai keadaan dimana seseorang ketika

diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat

tanda-tanda penyakit atau kelainan. Sedangkan kesehatan adalah suatu

keadaan sejahtera sempurna yang lengkap, meliputi: kesejahteraan fisik,

mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kelemahan, di

samping itu juga mampu produktif (Mubarak 2009).

Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1992, sehat adalah keadaan

sejahtera dari tubuh (jasmani), jiwa (rohani), dan sosial yang memungkinkan

setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Menurut WHO,

sehat dikatakan sebagai suatu keadan yang lengkap, meliputi: kesejahteraan

fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau

kelemahan. Dalam konsep sehat WHO tersebut diharapkan adanya

keseimbangan yang serasi dalam interaksi antara manusia dan makhluk hidup

lain dengan lingkungan (Mubarak 2009).

Menurut Perkins, sakit adalah suatu keadaan tidak menyenangkan

yang menimpa seseorang, sehingga menimbulkan gangguan dalam

(13)

beraktivitas sehari-hari, baik aktivitas jasmani, rohani, maupun sosial. Selain

itu, sakit juga berarti suatu keadaan yang memperlihatkan adanya keluhan

dan gejala sakit secara subjektif dan objektif, sehingga penderita tersebut

memerlukan pengobatan untuk mengembalikan dirinya ke keadaan sehat.

Keadaan sakit merupakan kesalahan adaptasi (maladaption) terhadap

lingkungan dan reaksi antara manusia serta sumber-sumber penyakit.

Kesakitan adalah reaksi personal, interpersonal, cultural, atau perasaan

kurang nyaman akibat dari adanya sakit (Mubarak 2009).

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung.

Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung

sampai terlepasnya epitel mukosa superficial yang menjadi penyebab

terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan

merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung (Sukarmin 2012).

Menurut Smelzer dalam Ardiansyah (2012), gastritis adalah inflamasi

mukosa lambung, akibat diet yang sembarangan. Biasanya individu akan

makan terlalu banyak, terlalu cepat, atau makan makanan yang terlalu

berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab penyakit.

Penyebab dari gastritis adalah konsumsi obat yang mengandung kimia

digitalis, konsumsi alkohol yang berlebihan, terapi radiasi, kondisi stress dan

infeksi bakteri seperti helicobater pilory, salmonella. Yang dapat

menimbulkan tanda dan gejala anoreksia, mual dan muntah, perdarahan

(14)

Rasa nyeri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada

jaringan rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi memindahkan

stimulus nyeri. Nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan emosional yang

terlokalisasi pada suatu bagian tubuh sering kali dijelaskan dalam istilah

proses distruktif, jaringan seperti ditusuk-tusuk, panas yang terbakar, melilit

seperti emosi perasaan kaku, mual dan takut (Judha 2012).

Prevelensi kasus gastritis yang disebabkan oleh infeksi helicobacter

pylori di perkirakan terjadi pada 50 persen populasi di dunia dimana sebagian

besar infeksi tersebut terjadi di Negara-negara berkembang yaitu 70 sampai

90 persen dan hanya 40 sampai 50 persen di negara-negara industry

(Mariadi 2011). Di Indonesia prevalensi gastritis sebanyak 0,99 persen dan

insiden gastritis sebesar 115 tiap 100.000 (Wulansari 2011). Pada tahun 2010

hasil penelitian menunjukkan bahwa 30,0 persen pasien mengalami gastritis,

55,0 persen pasien berumur tua, 84,0 persen pasien memiliki tingkat

pengetahuan yang tinggi tentang gastritis, 90,0 persen pasien memiliki

kebiasaan makan yang baik (Gustin 2011). Sedangkan prevalensi penyakit

gastritis di puskesmas Gondangrejo terdapat 166 kasus dari 99.173 jiwa

penduduk (Puskesmas Gondangrejo, 2013).

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang menjadi

klien (penerima) asuhan keperawatan. Keluarga berperan penting dalam

menentukan asuhan keperawatan yang diperlukan oleh anggota keluarga

yang sakit. Menurut Friedment keluarga adalah kumpulan dua orang atau

(15)

individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari

keluarga. Menurut Duval dan Logan keluarga ialah sekumpulan orang

dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk

menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan

fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga

(Efendi 2009).

Dalam pengkajian keluarga terdapat lima tugas keluarga berkaitan

dengan fungsi pemenuhan kesehatan diantaranya kemampuan keluarga dalam

mengenal masalah kesehatan, yang menjelaskan sejauh mana keluarga

mengetahui fakta dari masalah kesehatan, melupiti pengertian, tanda dan

gejala, faktor penyebab, dan faktor yang mempengaruhi serta persepsi

keluarga terhadap masalah kesehatan terutama yang dialami oleh anggota

keluarga. Selanjutnya mengkaji tentang kemampuan keluarga dalam

mengambil keputusan mengenaai tindakan kesehatan yang tepat diantaranya

mengkaji tentang kemampuan keluarga memahami sifat dan luasnya masalah,

Tugas keluarga berikutnya adalah kemampuan kelurga dalam merawat

anggota keluarga yang sakit, hal yang perlu dikaji antara lain pengetahuan

keluarga tentang penyakit yang dialami anggota keluarga meliputi sifat,

penyebaran, komplikasi, kemungkinan setelah tindakan, dan ara perawatan.

Disamping itu perlu dikaji juga kemaampuan keluarga dalam memodifikasi

lingkungan rumah yang sehat tentang pengetahuan keluarga akan pentingnya

sikap keluarga terhadap sanitasi lingkungan yang higienis sesuai syarat

(16)

dapat dilakukan keluarga. Tugas keluarga yang terakhir adalah kemampuan

keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan dimasyarakat

berdasarkan pengetahuan keluarga tentang keuntungan yang didapat dari

fasilitas kesehatan, kemampuan keluarga dalam menjangkau fasilitas

kesehatan (Suprajitno 2004).

Dari studi kasus yang penulis lakukan di Puskesmas Gondangrejo

terhadap keluarga Tn. D didapatkan Ny. N mengeluh nyeri di ulu hati saat

batuk, nyeri karena terlambat makan, nyeri seperti ditusuk-tusuk, dengan

skala nyeri 4. Ny. N mengatakan suka makan-makanan asam, makan tidak

teratur, pola makan tidak pasti. Ny. N juga mengatakan tidak tahu apa

gastritis itu, penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis dan Ny. N juga

mengatakan ingin dijelaskan tentang penyakit gastritis. Ny. N terlihat tegang,

ekspresi wajah tampak menahan sakit, dari pemeriksaan palpasi di abdomen

didapatkan nyeri tekan pada ulu hati.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik membuat karya tulis

ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. N dengan Gastritis pada

Keluarga Tn. D di Desa Baratan Kelurahan Jeron Kecamatan Nogosari

Kabupaten Boyolali”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan asuhan keperawatan keluarga pada Ny. N dengan

gastritis pada keluarga Tn. D di Desa Baratan Kelurahan Jeron

(17)

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. N dengan Gastritis

pada keluarga Tn. D.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. N

dengan Gastritis pada keluarga Tn. D.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. N

dengan Gastritis pada keluarga Tn. D.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. N dengan Gastritis

pada keluarga Tn. D.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. N dengan Gastritis pada

keluarga Tn. D.

C. Manfaat Penulisan

1. Untuk penulis

a. Sebagai acuhan dasar dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga

dengan kasus gastritis.

b. Sebagai penambah wawasan bagi penulis dalam mengembangkan

ilmu pengetahuan penulis.

2. Untuk institusi pendidikan

Sebagai bahan pembelajaran dan penambah daftar pustaka demi

(18)

BAB II

LAPORAN KASUS

A. Data Umum Keluarga

Dari pengkajian yang dilakukan pada tanggal 25 April 2013 di

Puskesmas Gondangrejo, Karanganyar di dapatkan data yang di peroleh dari

wawancara dengan metode alloanamnesa dan autoanamnesa pada keluarga

Tn. D, observasi lingkungan rumah Tn. D, didapatkan identitas umum

keluarga Tn. D. Tn. D adalah sebagai kepala keluarga yang berumur 59

tahun, Ny. N berumur 51 tahun, dan kelima anaknya yaitu Sdr. W yang

berumur 23 tahun, Sdri. A yang berumur 20 tahun, Sdri. I yang berumur 18

tahun, Sdr. T yang berumur 17 tahun dan Sdri. F yang berumur 13 tahun.

Tn. D sebagai tulang punggung keluarga yang bekerja sebagai guru Sekolah

Dasar, kemudian Ny. N adalah sebagai Ibu Rumah Tangga, Sdr. W bekerja di

Bandara juga membantu keuangan dalam keluarga, Sdri. A sebagai guru TK

dan Sdri. I, Sdr. T juga Sdri. F masih sekolah.

Tipe keluarga ini adalah keluarga inti atau nuclear family yaitu keluarga

yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan lima orang anak. Saat di kaji tentang

status ekonomi sosial keluarga Tn. D, Ny. N mengatakan pendapatan seluruh

anggota keluarga kurang lebih Rp. 3.500.000,00 per bulan, dan pengeluaran

per bulan kurang lebih Rp. 2.900.000,00 untuk keperluan sekolah, bayar

listrik, pajak motor, makan dan beli pakaian. Ny. N mengatakan bahwa dalam

keluarga memiliki kendaraan pribadi berjumlah 6 buah, Ny. N mengatakan

(19)

tidak mempunyai tabungan khusus untuk kesehatan. Genogram kelurga Tn. D

dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.1

Pada saat pengkajian tentang riwayat dan tahap perkembangan keluarga

saat ini, Ny. N mengatakan mempunyai anak lima, yang tertua adalah Sdr. W

berusia 23 tahun. Maka tahap perkembangan keluarga Tn. D adalah keluarga

(20)

tugas perkembangan antara lain adalah pertama memberikan kebebasan yang

seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa

muda dan mulai memiliki otonomi, kedua mempertahankan hubungan intim

dalam keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang

tua, serta yang ketiga mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan

(anggota) keluarga untuk memenuhi tumbuh kembang anggota keluarga.

Ketika dikaji tentang tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,

Ny. N menjawab pada tahap mempersiapkan perubahan system peran dan

peraturan (anggota) keluarga untuk memenuhi tumbuh kembang anggota

keluarga dikarenakan Sdr. W sebagai anak tertua mengatakan belum siap dan

belum mau untuk menikah ataupun membina keluarga baru.

Dalam riwayat keluarga inti Ny. N mengatakan sudah menikah selama

kurang lebih 24 tahun yang lalu, sekarang dikaruniai lima orang anak. Tn. D

mengatakan batuk dan pilek kurang lebih tiga hari yang lalu, kemudian

diperiksakan ke puskesmas dan batuk pilek berkurang, Tn. D mengatakan hal

ini tidak mengganggu aktivitasnya sehari-hari untuk mengajar. Ny. N

mengeluh nyeri di ulu hati kira-kira tiga hari yang lalu, nyeri seperti

ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan hilang timbul dan terlebih lagi pada saat batuk, skala

nyeri 4, Ny. N mengatakan suka makan tidak teratur, makan-makanan asam

dan bila makan pola makan tidak pasti. Ny. N mengatakan bahwa kondisi

seperti ini sangat mengganggu aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga karena

selama sakit rumah tidak ada yang membersihkan. Sdr. W, Sdri. A, Sdri. I,

(21)

dan tidak ada masalah dengan kesehatan. Saat dikaji riwayat keluarga

sebelumnya Tn. D menjawab, bahwa dalam keluarga Tn. D ayah dan ibu

kandung Tn. D tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti

hipertensi, diabetes mellitus. Dan dari keluarga Ny. N pun juga tidak ada

yang mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi dan diabetes mellitus.

Saat dikaji Ny. N mengatakan tidak mengetahui apa itu gastritis,

penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis dan faktor pencetus gastritis. Ny.

N mengatakan nyeri di ulu hati sudah tiga hari yang lalu, nyeri seperti

ditusuk-tusuk, skala nyeri 4, nyeri dirasakan hilang timbul dan sangat terasa

saat batuk, Ny. N mengatakan suka makan-makanan asam, makan tidak

teratur, pola makan tidak pasti. Ny. N terlihat tegang, ekspresi wajah tampak

menahan sakit.

Hasil pemeriksaan fisik atau head to toe pada Ny. N yang dilakukan

pada tanggal 25 April 2013 di rumah Tn. D didapatkan data sebagai berikut

tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 92 kali per menit, pernapasan 24 kali per

menit, tinggi badan kurang lebih 147 cm, berat badan 56 kg. Di bagian

abdomen, inspeksi perut tampak cembung, tidak ada bintik merah, tidak ada

striae, auskultasi bising usus 20 kali per menit, palpasi terdapat nyeri tekan di

ulu hati, perkusi timpani. Ny. N mengeluh nyeri tekan di ulu hati, provocate:

karena makan tidak teratur, quality: seperti ditusuk-tusuk, region: ulu hati,

(22)

C. Diagnosa Keperawatan

Dari analisa data ditemukan data subyektif antara lain: Ny. N

mengatakan nyeri di ulu hati, provocate: makan tidak teratur, quality: seperti

ditusuk-tusuk, region: ulu hati, skala: 4, time: hilang timbul dan sangat terasa

saat batuk. Ny. N mengatakan suka makan-makanan asam, pola makan tidak

pasti. Ny. N juga mengatakan bahwa Ny. N tidak mengetahui apa gastritis

itu, penyebab dari gastritis, tanda dan gejalanya, juga faktor pencetus dari

gastritis. Dari data obyektif ditemukan pada saat kunjungan Ny. N terlihat

tegang, ekspresi wajah Ny. N tampak menahan sakit, dari pemeriksaan

palpasi di abdomen di dapat nyeri tekan di ulu hati. Tekanan darah Ny. N

120/80 mmHg, nadi 92 kali per menit.

Untuk itu muncul diagnosa keperawatan nyeri akut pada Ny. N

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal

masalah kesehatan tentang penyakit gastritis dengan Skor 4.

D. Intervensi keperawatan

Tujuan umum dari intervensi keperawatan berkaitan dengan diagnosa

keperawatan nyeri akut pada Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis

adalah setelah dilakukan 2 kali kunjungan rumah, nyeri berkurang dengan

kriteria hasil skala nyeri 2, ekspresi wajah rileks, dan tujuan khususnya adalah

setelah dilakukuan 2 kali kunjungan rumah di harapkan keluarga Tn. D

(23)

kriteria hasil antara lain keluarga mampu menjelaskan tentang pengertian,

faktor penyebab, tanda dan gejala, serta faktor pencetus dari gastritis.

Tindakan keperawatan yang penulis lakukan untuk tercapainya tujuan

di atas antara lain, pertama kaji tentang karakteristik nyeri dengan rasional

untuk menentukan langkah intervensi selanjutnya, kedua anjurkan makan

sedikit-sedikit tetapi sering agar asupan nutrisi klien terpenuhi dengan

rasional makanan sebagai penetralisasi asam lambung, ketiga ajarkan teknik

relaksasi nyeri (nafas dalam) dengan rasional mengurangi nyeri klien.

Kemudian yang keempat berikan pendidikan kesehatan kepada Ny. N dan

keluarga tentang penyakit gastritis antara lain tentang pengertian, penyebab,

tanda dan gejala, juga faktor pencetus gastritis dengan rasional untuk

menambah wawasan keluarga dan klien. Kemudian yang kelima kaji kembali

sejauh mana keluarga dapat menerima pendidikan kesehatan yang diberikan

dengan rasional dapat memudahkan keluarga dalam mengidentifikasi tentang

penyakit gastritis itu sendiri.

E. Implementasi

Tindakan keperawatn yang di lakukan penulis sesuai dengan

perencanaan. Pada prioritas diagnosa keparawatan nyeri akut pada Ny. N

berhubungan dengan ketidakmampuan Tn. D dalam mengenal masalah

kesehatan tentang penyakit gastritis, dilakukan pengkajian karakteristik nyeri

pada Ny. N tanggal 25 April 2012 jam 10.00 WIB di rumah Tn. D dan hasil

dari data subyektif yaitu provoate: karena makan tidak teratur, quality:

(24)

timbul dan sangat terasa saat batuk. Data obyektif yaitu ekspresi wajah Ny. N

terlihat tengang menahan sakit. Selanjutnya pada jam 10.00 WIB penulis

menganjurkan makan sedikit tetapi sering agar asupan nutrisi Ny. N

terpenuhi, data subyektifnya Ny. N mengatakan bahwa dirinya akan makan

tiga kali dalam sehari. Data obyektif Ny. N tampak kooperatif. Yang ketiga

pada jam 10.05 WIB penulis mengajarkan teknik relaksasi nyeri dengan nafas

dalam agar mengurangi nyeri Ny. N didapatkan data subyektif Ny. N

mengatakan sudah paham dengan apa yang diajarkan oleh penulis dan data

obyektif Ny. N tampak menarik nafas dalam.

Pada kunjungan rumah berikutnya tanggal 26 April jam 11.05 WIB

penulis memberikan pendidikan atau penyuluhan kesehatan tentang penyakit

gastritis meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta faktor

pencetus dari gastritis kepada keluarga Tn. D. Saat penulis menanyakan

apakah sudah paham dengan yang penulis jelaskan, data obyektif keluarga

menjawab sudah paham dan keluarga dapat menjelaskan kembali tentang

penyakit gastritis meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor

pencetusnya. Data obyektif keluarga mampu menjelaskan kembali tentang

penyakit gastritis meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor

pencetusnya. Pada jam 11.15 WIB penulis melakukan pengkajian ulang

mengenai karakteristik nyeri Ny. N, Ny. N mengatakan nyeri di ulu hati

sudah berkurang, provocate: makan tidak teratur, quality: seperti di

tusuk-tusuk, region: ulu hati, severity: skala 2, time: hilang timbul dan sangat terasa

(25)

F. Evaluasi

Evaluasi yang di lakukan penulis berdasarkan prioritas diagnosa

keperawatan utama yaitu nyeri akut pada Ny. N berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang

penyakit gastritis pada tanggal 26 April 2012 di rumah Tn. D jam 11.05 WIB

yaitu didapatkan data subyektif keluarga mengatakan sudah paham dengan

pengertian gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis juga faktor

pencetus dari gastritis. Ny. N mengatakan nyeri di ulu hati sudah berkurang

karakteristiknya provocate: makan tidak teratur, quality: seperti di

tusuk-tusuk, region: ulu hati, severity: skala 2, time: hilang timbul dan sangat terasa

saat batuk. Data obyektifnya keluarga mampu menjelaskan kembali mengenai

penyakit gastritis meliputi, pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor

pencetus dari gastritis sehingga dapat di analisa bahwa nyeri akut pada Ny. N

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal

masalah kesehatan tentang penyakit gastritis teratasi, dan intervensi dapat

(26)

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas tentang “Asuhan Keperawatan

Pada Ny.N Dengan Gastritis Pada Keluarga Tn.D di Desa Baratan Kelurahan

Jeron Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali” prinsip pembahasan ini

adalah memfokuskan keluarga sebagai klien.

Proses keperawatan adalah sekumpulan tindakan yang dipilih secara

matang dalam usaha memperbaiki status kesehatan keluarga atau pasien serta

manambah kemampuan mereka dalam mengatasi masalah kesehatannya.

Dalam proses keperawatan terdapat langkah-langkah yang harus dilalui

secara urut dari pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, rencana

asuhan keparawatan, implementasi dan evaluasi (Zaidin 2010).

1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat

mengumpulkan informasi secara terus-menerus tentang keluarga yang

dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan

keperawatan keluarga. Dalam pengkajian keluarga mencakup, antara lain

data umum meliputi kepala keluarga, umur, alamat, pekerjaan, pendidikan

dan komposisi keluarga (Suprajitno 2004).

(27)

Dari data umum yang penulis kumpulkan adalah Tn. D sebagai kepala

keluarga, berumur 59 tahun, tempat tinggal di Desa Baratan, Kelurahan

Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali. Pekerjaan Tn. D adalah

sebagai guru Sekolah Dasar dan pendidikan terakhir Tn. D adalah Diploma

III. Keluarga Tn. D beranggotakan Tn. D, Ny. N sebagai istri, dan lima

orang anak yaitu Sdr. W, Sdri. A, Sdri.I, Sdr. T, dan Sdri. I.

Tipe keluarga Tn. D adalah keluarga inti atau nuclear family. Hal ini

didukung oleh teori menurut Suprajitno (2004), keluarga yang hanya

terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau

adopsi atau keduanya adalah nuclear family.

Pengkajian status sosial keluarga menurut Suprajitno (2004), antara

lain meliputi penghasilan seluruh anggota keluarga, kebutuhan dan barang

yang di miliki oleh keluarga. Pengkajian status sosial ekonomi keluarga

Tn. D di dapatkan Ny. N mengatakan pendapatan seluruh keluarga kurang

lebih Rp. 3.500.000,00 per bulan dan pengeluaran per bulan kurang lebih

Rp. 2.900.000,00 untuk keperluan sekolah, bayar listrik, pajak motor,

makan dan beli pakaian. Ny. N mengatakan bahwa dalam keluarga

memiliki kendaraan pribadi berjumlah 6 buah, Ny. N mengatakan tidak

mempunyai tabungan khusus untuk kesehatan.

Pengkajian tahap perkembangan keluarga saat ini, didapatkan bahwa

Ny. N mengatakan mempunyaianak lima, yang tertua adalah Sdr. W

berusia 23 tahun. Maka tahap perkembangan keluarga Tn. D adalah

(28)

Suprajitno (2004), bahwa dalam tahapan perkembangan keluarga terdapat

tugas perkembangan utama yang harus di penuhi secara urut antara lain

adalah memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab

mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki

otonomi, mempertahankan hubungan intim dalam keluarga,

mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, serta

mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan (anggota) keluarga

untuk memenuhi tumbuh kembang anggota keluarga.

Menurut Suprajitno (2004), pada riwayat kesehatan keluarga inti hal

yang dikaji adalah riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan

masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya pencegahan

penyakit, upaya dan pengalaman keluarga terhadap pelayanan kesehatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan. Dalam pengkajian yang

penulis dapatkan pada keluarga Tn. D adalah Ny. N mengatakan sudah

menikah selama kurang lebih 24 tahun yang lalu, sekarang diberi anak

lima orang. Tn. D mengatakan batuk dan pilek kurang lebih tiga hari yang

lalu, kemudian diperiksakan ke puskesmas dan batuk pilek berkurang, Tn.

D mengatakan hal ini tidak mengganggu aktivitasnya sehari-hari untuk

mengajar. Ny. N mengeluh nyeri di ulu hati kira-kira tiga hari yang lalu,

nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan hilang timbul dan sangat terasa

saat batuk, skala nyeri 4, Ny. N mengatakan suka makan tidak teratur,

makan-makanan asam, pola makan tidak pasti. Ny. N mengatakan bahwa

(29)

tangga karena selama sakit rumah tidak ada yang membersihkan. Sdr. W,

Sdri. A, Sdri.I, Sdr. T dan Sdr. F mengatakan bahwa kondisi badannya

dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah dengan kesehatan.

Saat dikaji tentang riwayat keluarga sebelumnya Tn. D menjawab,

bahwa dalam keluarga Tn. D ayah dan ibu kandung Tn. D tidak ada yang

mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes mellitus. Dan

dari keluarga Ny. N pun juga tidak ada yang mempunyai penyakit

keturunan seperti hipertensi dan diabetes mellitus. Sesuai dengan teori hal

yang perlu dikaji riwayat generasi diatas orang tentang riwayat penyakit

keturunan, upaya generasi tersebut tentang upaya penanggulangan

penyakit, upaya kesehatan yang di pertahankan sampai saat ini (Suprajitno

2004).

Menurut Suprajitno (2004), hal-hal yang perlu di kaji sejauh mana

keluarga melakukan pemenuhan tugas dan perawatan keluarga adalah

mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan. Hal

yang dikaji adalah sejauh mana keluarga mengetahui fakta dari masalah

kesehatan, meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan

faktor yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah

terutama yang dialami oleh salah satu anggota keluarga. Dalam pengkajian

didapatkan Ny. N mengatakan tidak tahu apa itu gastritis, penyebab

gastritis, tanda dan gejala gastritis dan faktor pencetus gastritis. Ny. N

(30)

ditusuk-tusuk, skala nyeri 4, nyeri dirasakan saat batuk, Ny. N mengatakan

suka makan-makanan asam, makan tidak teratur, pola makan tidak pasti.

Hasil pengkajian kemampuan keluarga pada keluarga Tn. D dalam

mengambil keputusan adalah Ny. N mengatakan apabila ada anggota

keluarga yang sakit di belikan obat di warung bila dalam waktu tiga hari

belum berkurang di periksakan ke Puskesmas atau dokter terdekat, sesuai

dengan teori menurut Suprajitno (2004), hal yang dikaji antara lain

kemampuan keluarga dalam memahami sifat dan luasnya masalah,

masalah dirasakan keluarga atau tidak, keluarga merasa menyerah terhadap

masalah yang dialami, keluarga merasa takut terhadap akibat dari masalah

kesehatan yang dialami anggota keluarga, keluarga tidak mendukung

upaya kesehatan, keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau

fasilitas pelayanan kesehatan, dan kepercayaan terhadap tenaga kesehatan.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan penulis di fokuskan pada abdomen

Ny. N, pada pengkajian tanggal 25 April 2013 di rumah Tn. D, dari palpasi

yang dilakukan penulis di daerah abdomen Ny. N terdapat nyeri tekan di

ulu hati. Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa

lambung. Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa

lambung sampai terlepasnya epitel mukosa superficial yang menjadi

penyebab terpenting dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel

akan merangsang timbulnya proses inflamasi pada lambung (Sukarmin

2012). Menurut Smelzer, dalam Ardiansyah (2012) gastritis adalah

(31)

individu ini akan makan terlalu banyak, terlalu cepat, atau makan makanan

yang terlalu berbumbu atau mengandung mikroorganisme penyebab

penyakit. Hasil dari pengkajian pada Ny. N dengan gastritis dikarenakan

makan tidak teratur yang dapat menyebabkan nyeri akut. Nyeri akan

dirasakan terutama pada saat lambung kosong (secara siklus selama kurang

lebih 3 jam asam lambung akan mengalami peningkatan) (Sukarmin

2012).

Menurut Ardiansyah (2012), penyebab dari gastritis adalah konsumsi

obat yang mengandung kimia digitalis, konsumsi alkohaol yang

berlebihan, terapi radiasi, kondisi stress dan infeksi bakteri seperti

helicobater pilory, salmonella. Tanda dan gejala pada penyakit gastritis

antara lain anoreksia, mual dan muntah, perdarahan saluran cerna dan

nyeri ulu hati. Sehingga sesuai dengan teori Ardiansyah (2012), nyeri ulu

hati yang dirasakan oleh Ny. N adalah tanda dan gejala dari penyakit

gastritis yang baru pertama kali dialami oleh Ny. N.

2. Diagnosa Keperawatan

Menurut Shoemaker dalam Hariyanto (2005), diagnosa keperawatan

adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga atau masyarakat yang

diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis cermat dan

sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan dimana

(32)

Pada Ny. N gejala yang dirasakan adalah nyeri di ulu hati, nyeri

dirasakan saat batuk, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4, nyeri

karena makan tidak teratur. Hasil pemeriksaan abdomen pada Ny. N ketika

di palpasi Ny. N merasakan nyeri tekan di daerah ulu hati.Dari hasil

pengkajian maka penulis menuliskan problem nyeri akut. Hal ini di

karenakan nyeri adalah salah satu gejala yang dikeluhkan oleh Ny. N dan

berkaitan dengan rasa aman dan nyaman dalam kebutuhan dasar manusia.

Pada dasarnya nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan emosional

yang terlokalisasi pada suatu bagian tubuh sering kali dijelaskan dalam

istilah proses distruktif, jaringan seperti ditusuk-tusuk, panas yang

terbakar, melilit seperti emosi perasaan kaku, mual dan takut. Nyeri

biasanya terjadi karena adanya rangsangan mekanik atau kimia pada

daerah kulit di ujung-ujung syaraf bebas yang disebut nosireseptor. Pada

kehidupan nyeri dapat bersifat lama dan ada yang singkat, berdasarkan

lama waktu terejadinya inilah maka nyeri dibagi menjadi dua, yaitu nyeri

kronik dan nyeri akut. Nyeri akut biasanya terjadi kurang dari enam bulan,

nyeri akut biasanya berkurang sejalan dengan terjadinya penyembuhan.

Sedangkan nyeri kronik lebih sulit untuk menentukan awitannya, nyeri ini

dapat berlangsung lebih lama (lebih dari enam bulan) dibandingkan

dengan nyeri akut dan resisten terhadap pengobatan (Judha 2012).

Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak

menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan actual atau potensial

(33)

Ketika dikaji apakah Ny. N mengerti tentang penyakit gastritis

meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta faktor pencetus dari

gastritis, Ny. N menjawab tidak tahu tentang penyakit tersebut dan ingin

dijelaskan. Dari data tersebut penulis menuliskan etiologi ketidakmampuan

keluarga Tn. D dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit

gastritis. Menurut teori, kemampuan keluarga dalam mengenal masalah

kesehatan dapat ditentukan dari sejaauh mana keluarga mengetahui fakta

dari masalah kesehatan, meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala,

dan faktor yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah

kesehatan terutama yang dialami anggota keluarga (Suprajitno 2004). Dari

problem dan etiologi di atas penulis merumuskan masalah kesehatan nyeri

akut pada Ny. N berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga Tn. D

dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis.

3. Intervensi Atau Rencana Keperawatan

Rencana asuhan keperawatan merupakan kesimpulan tindakan yang

ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan masalah

kesehatan dan masalah atau diagnosis keperawatan yang ditetapkan

(Zaidin 2010).

Dengan ditegakkannya diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam mengenal masalah

kesehatan tentang penyakit gastritis, maka penulis merencanakan tindakan

(34)

nyeri akut pada Ny. N berkurang dengan kriteria hasil skala nyeri 2, dan

ekspresi wajah rileks dan keluarga Tn. D mampu mengenal masalah

kesehatan tentang penyakit gastritis dengan kriteria hasil keluarga Tn. D

mampu menjelaskan kembali tentang penyakit gastritis meliputi

pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor pencetusnya. Dengan

intervensi pertama yaitu kaji karakteristik nyeri Ny. N yang meliputi

Provocative (penyebab), Quality (kualitas), Region (tempat), Severity

(skala), dan Time (waktu) dengan rasional untuk menentukan tindakan

keperawatan selanjutnya. Intervensi kedua anjurkan Ny. N untuk makan

sedikit tetapi sering, agar asupan nutrisi klien terpenuhi dengan rasional

makanan sebagai penetralisasi asam lambung. Intervensi ketiga kemudian

ajarkan teknik relaksasi nyeri (napas dalam) dengan rasional agar nyeri

yang dirasakan oleh Ny. N dapat berkurang. Intervensi keempat jelaskan

tentang pengertian dari gastritis dengan rasional agar keluarga tahu apa itu

gastritis. Intervensi kelima jelaskan penyebab dan faktor pencetus dari

gastritis dengan rasional supaya Ny. N dan keluarga dapat menghindari

penyebab dan faktor pencetus tersebut. Intervensi keenam jelaskan tanda

dan gejala dari gastritis dengan rasional keluarga dapat mengidentifikasi

tanda dan gejala penyakit gastritis.

4. Implementasi

Penulis melakukan implementasi sesuai dengan rencana tindakan

(35)

kunjungan rumah. Pada kegiatan implementasi perawat perlu melakukan

kontrak sebelumnya (saat mensosialisasikan diagnosis keperawatan) untuk

pelaksanaan yang meliputi kapan dilaksanakan, berapa lama waktu yang

dibutuhkan, materi atau topik yang didiskusikan, siapa yang

melaksanakan, anggota keluarga yang perlu mendapat informasi (sasaran

langsung implementasi), dan (mungkin) peralatan yang perlu disiapkan

keluarga (Suprajitno 2004).

Implementasi yang penulis berikan kepada keluarga Tn. D

khususnya Ny. N sesuai dengan perenanaan keperawatan yang telah

penulis buat.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah sebagai langkah akhir dari proses keperawatan, adalah

upaya untuk menentukan apakah seluruh proses keperawatan sudah

berjalan dengan naik dan apakah tindakan berhasil dengan baik (Zaidin

2010).

Pada tahap ini ada dua evaluasi yang dapat dilaksanakan oleh perawat,

yaitu evaluasi formatif yang bertujuan untuk menilai hasil implementasi

secara bertahap sesuai dengan kegiatan yang dilakukan sesuai kontrak

pelaksanaan dan evaluasi sumatif yang bertujuan menilai secara

keseluruhan terhadap pencapaian diagnosis keperawatan apakah rencana

diteruskan, diteruskan sebagian, diteruskan dengan perubahan intervensi

(36)

Evaluasi pada kunjungan terakhir tanggal 26 April 2012 di rumah

Tn. D jam 11.05 WIB dengan prioritas diagnosa utama nyeri akut pada

Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam

mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis. Didapatkan data

subyektif keluarga mengatakan sudah paham dengan pengertian gastritis,

penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis juga faktor pencetus dari

gastritis. Ny. N mengatakan nyeri di ulu hati sudah berkurang

karakteristiknya provocate: makan tidak teratur, quality: seperti di

tusuk-tusuk, region: ulu hati, skala: 2, time: hilang timbul dan sangat terasa saat

batuk. Data obyektif keluarga mampu menjelaskan kembali tentang

penyakit gastritis meliputi, pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta

faktor pencetus dari gastritis sehingga dapat di analisa bahwa nyeri akut

pada Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam

mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis teratasi, intervensi

dapat dihentikan.

B. Simpulan

1. Pengkajian pada keluarga Tn. D khususnyapada Ny. N dengan gastritis

akut pada tanggal 25 April 2013 di rumah Tn. D didapatkan bahwa Ny.N

mengatakan nyeri di ulu hati, nyeri dikarenakan terlambat makan, nyeri

dirasakan hilang timbul dan sangat terasa saat batuk, nyeri seperti di

tusuk-tusuk, dengan skala nyeri 4. Keluarga Tn. D mengatakan tidak tahu apa

gastritis itu, penyebab dari gastritis, tanda dan gejala dari gastritis serta

(37)

2. Diagnosa keperawatan yang dirumuskan oleh penulis adalah nyeri akut

pada Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D dalam

mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis.

3. Rencana keperawatan yang disusun oleh penulis dengan diagnosa diatas

adalah setelah dilakukan 2 kali kunjungan rumah nyeri akut Ny. N

berkurang dengan kriteria hasil, ekspresi wajah Ny. N terlihat rileks, skala

nyeri berkurang menjadi 2, keluarga Tn. D mampu mengenal masalah

kesehatan tentang penyakit gastritis dengan kriteria hasil keluarga Tn. D

mampu menjelaskan kembali tentang penyakit gastritis meliputi

pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta faktor pencetusnya. Intervensi

pertama yaitu kaji karakteristik nyeri Ny. N yang meliputi Provocative

(penyebab), Quality (kualitas), Region (tempat), Severity (skala), dan Time

(waktu) dengan rasional untuk menentukan tindakan keperawatan

selanjutnya. Intervensi kedua, anjurkan Ny. N untuk makan sedikit tetapi

sering, agar asupan nutrisi klien terpenuhi dengan rasional makanan

sebagai penetralisasi asam lambung. Intervensi ketiga, ajarkan teknik

relaksasi nyeri (napas dalam) dengan rasional agar nyeri yang dirasakan

oleh Ny. N dapat berkurang. Intervensi keempat, jelaskan penyebab dan

faktor pencetus dari gastritis dengan rasional supaya Ny. N dan keluarga

dapat menghindari penyebab dan faktor pencetus tersebut. Intervensi

kelima, jelaskan tanda dan gejala dari gastritis dengan rasional keluarga

dapat mengidentifikasi tanda dan gejala penyakit gastritis.

4. Implementasi yang telah penulis lakukan sesuai perencanaan yang penulis

(38)

Region, Saverity, Time Ny. N, menganjurkan makan sedikit tetapi sering,

mengajarkan teknik relaksasi napas dalam dan member penjelasan tentang

penyakit gastritis meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta

faktor pencetus.

5. Evaluasi yang penulis lakukan sesuai dengan tujuan intervensi dan criteria

hasil yaitu data subyektif keluarga mengatakan sudah paham dengan

pengertian gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala gastritis juga

faktor pencetus dari gastritis. Ny. N mengatakan nyeri di ulu hati sudah

berkurang karakteristiknya provocate: makan tidak teratur, quality: seperti

di tusuk-tusuk, region: ulu hati, skala: 2, time: hilang timbul dan sangat

terasa saat batuk. Data obyektif keluarga mampu menjelaskan kembali

tentang penyakit gastritis meliputi, pengertian, penyebab, tanda dan gejala

serta faktor pencetus dari gastritis sehingga dapat di analisa bahwa nyeri

akut pada Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D

dalam mengenal masalah kesehatan tentang penyakit gastritis teratasi,

intervensi dapat dihentikan.

C. Saran

1. Bagi institusi pendidikan.

Diharapkan pendidikan lebih meningkatkan mutu anak-anak didiknya

melalui pembimbing yang berkualitas demi kemajuannya institusi dan

tercapainya misi institusi untuk meluluskan tenaga kesehatan yang

(39)

2. Bagi tenaga kerja kesehatan

a. Diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan demi

kemajuannya mutu pelayanan kesehatan.

b. Diharapkan tenaga kesehatan mampu bekerjasama dengan tenaga

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta : Diva Press.

Data Register Pasien Penderita Gastric Ulcer Bulan April Tahun 2013.

Puskesmas Gondangrejo.

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Gustin, Rahmi Kurnia. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gastristis pada Pasien yang Berobat Jalan di Puskesmas Gulai Bancah Kota Bukit Tinggi Tahun 2011. http://downloadjurnalpenelitianpdf.co.id. Diakses pada tanggal 26 April 2013.

Hariyanto, Tanto, Imam Subekti, Joko Wiyono. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga : Konsep dan Prosesi. Malang : Buntaro Media.

Herman, T. Heather. 2011. Nursing Diagnoses: Definitions And Classifikation 2009-2011, NANDA International. Jakarta: EGC.

Judha, Mohamad, Sudarti, Afroh Fauziah. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Persalinan di Sertai Contoh Askeb. Yogyakarta : Nuha Medika.

Mariadi, IK. PK Kurniari, IDN Wibawa, N Purwadi, dan IGA Suryadarma. 2011.

Interleukin 8 Berhubungan Dengan Derajat Gastritis Pada Pasien Terinfeksi Helicobacter Pylori.

Http://emedicine.medscape.com/article/176938-overview. diakses pada tanggal 29 April 2013.

Mubarak, Iqbal, Nurul Cahyatin. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori. Jakarta : Salemba Medika.

(41)

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga: Aplikasi Dalam Praktik.

Jakarta: EGC.

Wulansari, Ronasari Mahaji Putri, Hanum Agustin. 2010. Hubungan Pola Makan dengan Timbulnya Gastritis pada Pasien di Universitas Muhammadiyah Malam Medical Center (UMC). http://ejournal.umm.ac.id/index.php/ keperawatan/article/viewarticle/406. diakses pada tanggal 29 April 2013.

Gambar

Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks untuk SMA/MA Kelas X Semester II” yang ditulis oleh Bella Ghia Dimmera, NIM

Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden yang selanjutnya disebut Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (1) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara

juga dengan rasio perputaran atau turnover yang merupakan unsur aktiva dan. sering dihubungkan

Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah, lingkungan sosial dan promotional mix secara parsial dan simultan

Elektrolit adalah senyawa yang dapat terdisosiasi ketika dilarutkan dalam air membentuk ion (anion dan kation) dan bersifat menghantarkan listrik.. Senyawa-senyawa seperti asam, basa,

Graf G = (V, E) dikatakan pelabelan pada suatu graf jika terjadi pemetaan bijektif dari setiap elemen graf ke bilangan bulat positif, yang mana bilangan terse- but disebut

[r]

Setelah mendapatkan pelatihan tersebut, diharapkan kader dapat memberikan konseling kepada para pengasuh mengenai pengasuhan, perawatan anak, dan pemberian makan