ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN, LINGKUNGAN SOSIAL DAN
PROMOTIONAL MIX TERHADAP MINAT MASYARAKAT DESA KALIGENTONG KEC. AMPEL KAB. BOYOLALI PADA LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S Ekonomi (S.E.)
DISUSUN OLEH DEWI PUSPITARINI
NIM: - -
JURUSAN S
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN, LINGKUNGAN SOSIAL DAN
PROMOTIONAL MIX TERHADAP MINAT MASYARAKAT DESA KALIGENTONG KEC. AMPEL KAB. BOYOLALI PADA LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S Ekonomi (S.E.)
DISUSUN OLEH DEWI PUSPITARINI
NIM: - -
JURUSAN S
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
Skripsi saudara:
Nama : Dewi Puspitarini
NIM : - -
Jurusan : S Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Judul : Analisis Pengaruh Pengetahuan, Lingkungan Sosial dan Promotional
Mix terhadap Minat Masyarakat Desa Kaligentong Kec. Ampel Kab.
Boyolali pada Lembaga Keuangan Syariah.
Dapat diajukan dalam sidang munaqasyah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, Agustus Pembimbing
MOTTO
Ingatlah bahwa setiap hari dalam sejarah kehidupan kita
ditulis dengan tinta yang tak dapat terhapus lagi
(Thomas Carlyle)
Jangan menolak perubahan hanya karena takut kehilangan yang telah kamu miliki, karena dengannya kamu akan merendahkan
nilai yang bisa kamu capai melalui perubahan itu
(Mario Teguh)
Dream what you dare to dream… Go where you want to go…
PERSEMBAHAN
Untuk orang tuaku serta kakak adikku,
para dosenku, saudara-saudaraku,
sahabat setiaku,
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadiarat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Pengetahuan, Lingkungan Sosial dan Promotional Mix terhadap Minat Masyarakat Desa
Kaligentong pada Lembaga Keuangan Syariah”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
menghantarkan dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang ini.
Dalam penelitian ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan
moril, materiil serta bantuan yang berupa informasi dari berbagai pihak. Atas bantuan
maupun bimbingan yang diberikan kepada penulis, maka dengan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan mendalam kepada:
. Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan segala Barokah-Nya.
. Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
. Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S -Perbankan Syariah.
. Ari Setiawan, S.Pd, MM. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
. Abdul Aziz NP, S.Ag, MM. Selaku dosen pembimbing akademik.
. Seluruh dosen Jurusan S Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
yang telah memberikan ilmu serta bimbingan kepada penulis.
. Seluruh staff dan karyawan bagian akademik IAIN salatiga atas pelayanannya.
. Orang tuaku Nasiki S.Ag, Hj. Siti Zuhrotun dan Amanah serta kakakku Endah
Prastiwi dan adikku Linuria Asra Laily yang telah memberikan do‟a, dukungan,
dan kasih sayangnya.
. Sahabat-sahabatku tercinta Ana, Eva, Rizka dan Rizza yang telah banyak memberikan dorongan, arahan, semangat, dan motivasi dalam penyusunan skripsi
ini. Jangan lupakan kebersamaan ini.
. Seluruh teman-teman S -Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam angkatan , terimakasih untuk kebersamaan selama kuliah.
. Keluarga Besar Kopma Fatawa dan KSEI IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak pengalaman, ilmu dan semangat.
. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga amal
baik mereka mendapatkan balasan yang terbaik dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi bertambahnya
pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis serahkan segalanya
dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan mempelajarinya.
Amin.
Salatiga, Agustus
ABSTRAK
Puspitarini, Dewi, . Analisis Pengaruh Pengetahuan, Lingkungan Sosial dan Promotional Mix terhadap Minat Masyarakat Desa Kaligentong Kec. Ampel Kab. Boyolali pada Lembaga Keuangan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah S IAIN Salatiga. Ari Setiawan, M.M.
Lembaga keuangan syariah kini keberadaanya semakin meluas, namun pengetahuan masyarakat tentang lembaga keuangan syariah masih minim. Terbukti bahwa masyarakat yang menggunakan jasa lembaga keuangan syariah belum sebesar masyarakat yang menggunakan jasa lembaga keuangan konvensional. Minat masyarakat menggunakan jasa lembaga keuangan syariah tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah yang mereka miliki namun juga dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka tinggal serta informasi/promosi yang mereka dapatkan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Objek penelitian yang digunakan adalah masyarakat Desa Kaligentong dengan jumlah sampel sebanyak orang. Untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan alat bantu SPSS dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis ini meliputi uji reliabilitas, validitas, statistik dan asumsi klasik.
Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah, lingkungan sosial dan promotional mix secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat Desa Kaligentong pada lembaga keuangan syariah. Pengaruh dominan ditunjukkan oleh variabel lingkungan sosial, promotional mix kemudian diikuti variabel pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...
B. Rumusan Masalah ...
C. Tujuan Penelitian ...
D. Manfaat Penelitian ...
BAB II LANDASAN TEORI
. Pengetahuan tentang Lembaga Keuangan Syariah ...
. Lingkungan Sosial ...
BAB III METODEI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...
C. Populasi dan Sampel ...
D. Teknik Pengumpulan Data ...
d. Uji Linieritas ...
C. Hasil Uji Hipotesis ...
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...
B. Saran ...
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Penelitian Terdahulu………
Tabel Variabel dan Indikator Penelitian………
Tabel Jenis Pekerjaan………
Tabel Jenis Kelamin Responden………
Tabel Usia responden………
Tabel Pendidikan terakhir Responden………
Tabel Pendapatan responden………
Tabel Hasil Uji Reliabilitas………
Tabel Hasil Uji Validitas………
Tabel Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients………
Tabel Uji Koefisien Determinasi Model Summary………
Tabel Uji Ftest ANOVA………
Tabel Uji Ttest Coefficients………
Tabel Uji Multikolinearitas Coefficients………
Tabel Uji Multikolinearitas Coefficients Correlations…………
Tabel Uji Heteroskedastisidas Coefficients………
Tabel Uji Normalitas Kolmogrov-Semirnov………
Tabel Uji Linearitas Model Summary………
DAFTAR GAMBAR
Gambar Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan………
Gambar Instrumen Promotional Mix………
Gambar Kerangka Penelitian………
Gambar Struktur Organisasi Desa Kaligentong………
Gambar Grafik Histogram………
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Kuesioner
Lampiran II Data Karakteristik Responden
Lampiran III Data Jawaban Responden
Lampiran IV Uji Frequencies Karakteristik Responden
Lampiran V Uji Reliabilitas
Lampiran VI Uji Validitas
Lampiran VII UJi Regresi Linear Berganda
Lampiran VIII Uji Asumsi Klasik
Surat Tugas Pembimbing
Lembar Konsultasi Skripsi
Surat Keterangan Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank Syariah di Indonesia berawal dari prakarsa Majelis Ulama Indonesia
pada acara Loka Karya Bunga Bank dan Perbankan yang dilakukan pada tanggal
sd Agustus di Cisarua, Bogor. Hasil lokakarya tersebut didukung
oleh eksponen Ikatan Cendekiawan Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha
muslim. Sehingga sebagai tindak lanjut, pada tahun ditandatangani Akta
Pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia.
Secara perlahan bank syariah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
yang menghendaki layanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah
Islam yang dianutnya, khususnya yang berkaitan dengan pelarangan praktik riba,
kegiatan yang bersifat spekulatif yang non produktif yang serupa dengan
perjudian, ketidak jelasan, dan pelanggaran prinsip keadilan dalam bertransaksi,
serta keharusan penyaluran pembiayaan dan investasi pada kegiatan usaha yang
halal secara syariah.
Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang berfungsi untuk
memperlancar mekanisme perekonomian terutama di sektorriil. Bank Syariah
merupakan sebuah lembaga perbankan yang prinsipnya berpegang pada syariat
Islam. Bank Syariah atau juga dikenal sebagai Bank Islam memiliki sistem
dengan bank tanpa bunga ini, bisa dikatakan sebagai lembaga keuangan yang
operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada al-Qur‟an dan
hadist Nabi SAW (Yudiana, : ).
Saat ini perkembangan bank syariah semakin meningkat.Hal ini terlihat
bahwa semakin banyak berdirinya bank syariah yang tersebar diseluruh kota di
Indonesia. Bukan hanya bank syariah, sekarang ini juga semakin banyak
bermunculan lembaga keuangan syariah seperti Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS), Asuransi Syariah, Pegadaian Syariah dll. Karena semakin banyak
masyarakat yang menginginkan pelayanan lembaga keuangan yang menganut
prinsip islam maka perkembangan lembaga keuangan syariah semakin pesat.
Sehingga pelayanan lembaga keuangan syariah semakin meluas kesemua lapisan
masyarakat tidak hanya melayani masyarakat perkotaan saja.
Walaupun semakin banyak lembaga keuangan syariah yang didirikan,
pengetahuan masyarakat tentang lembaga keuangan syariah belum menyeluruh.
Masih banyak masyarakat yang belum memahami tentang lembaga keuangan
syariah. Hal ini tentu dipicu oleh beberapa faktor.Keadaan ini membuat
kurangnya minat masyarakat bertransaksi dengan lembaga keuangan syariah.
Kebanyakan masyarakat memang sudah tahu apa itu lembaga keuangan
syariah, tetapi mereka tidak tahu produk-produk yang ditawarkan lembaga
keuangan syariah, sehingga masyarakat yang tidak tahu produk-produk lembaga
keuangan syariah tentunya tidak akan berminat untuk menggunakan jasa
penunjang yang diberikan masih kalah dengan fasilitas yang ditawarkan oleh
lembaga keuangan konvensional, kecuali orang yang mempunyai kenginan kuat
menabung pada bank syariah dikarenakan menghindari unsur riba. Pemahaman
dan pengetahuan masyarakat tentang lembaga keuangan syariah juga akan
mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai lembaga keuangan syariah itu
sendiri. Secara sederhana, pandangan masyarakat terhadap lembaga keuangan
syariah tergantung dengan apa yang mereka ketahui. Jika pengetahuan tentang
lembaga keuangan syariah rendah maka dalam memandang lembaga keuangan
syariah pastinya rendah pula.
Saat ini sebagian besar masyarakat hanya melihat bahwa nilai tambah
lembaga keuangan syariah adalah lebih halal dan selamat, lebih menjanjikan
untuk kebaikan akhirat, dan juga lebih berorientasi pada menolong antarsesama
dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional. Hal tersebut memang
benar, namun lembaga keuangan syariah memiliki keuntungan duniawi karena
produk-produknya tidak kalah bersaing dengan bank-bank konvensional dan
juga bagi hasil yang ditawarkan tidak kalah menguntungkan dibandingkan
dengan bunga.
Dengan masih rendahnya pemahaman masyarakat akan pemahaman
Islam apalagi masalah perbankan bahkan perekonomian secara lebih luas maka
lembaga keuangan syariah harus terus berkembang dan memperbaiki kinerjanya.
konvensional yang akhirnya mendirikan unit-unit syariah, ini membuktikan
bahwa lembaga keuangan syariah memang mempunyai kompetensi yang tinggi.
Masyarakat dalam mengambil keputusan dalam bertransaksi pada
lembaga keuangan syariah tentu ada pertimbangan tersendiri. Baik pertimbangan
yang timbul dari diri sendiri maupun pertimbangan yang muncul dari luar diri
sendiri. Pertimbangan yang muncul dari diri sendiri dipengaruhi oleh seberapa
jauh pengetahuan mereka tentang lembaga keuangan syariah. Sedangkan
pertimbangan yang timbul dari luar diri sendiri biasanya dipengaruhi oleh
lingkungan serta informasi yang mereka dapatkan.
Salah satu hal yang mempengaruhi pengambilan keputusan masyarakat
memilih lembaga keuangan syariah adalah promosi. Iklan dan promosi
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari sistem ekonomi dan sosial
masyarakat modern. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem
komunikasi yang sangat penting tidak saja bagi perusahaan tetapi juga bagi
konsumen. Kemampuan metode promosi dalam menyampaikan pesan kepada
konsumen menjadikan hal tersebut memegang peran yang sangat penting bagi
keberhasilan perusahaan.
Pada sistem ekonomi yang berlandaskan pasar, konsumen semakin
mengandalkan iklan dan bentuk promosi lainnya untuk mendapatkan informasi
yang akan mereka gunakan untuk membuat keputusan apakah akan membeli
produk atau tidak. Berbagai perusahaan mengandalkan iklan dan promosi untuk
Tujuan dari promosi yang pertama adalah untuk memperkenalkan
perusahaan kepada masyarakat luas dalam hal hasil riset menunjukkan bahwa
sebagian besar konsumen masih belum mengetahui keberadaan perusahaan.
Yang kedua promosi bertujuan untuk mendidik para pengguna atau konsumen
agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk
perusahaan jika hasil riset menunjukkan sebagian besar khalayak pengguna atau
konsumen belum memahami manfaat produk yang dihasilkan perusahaan. Dan
tujuan promosi yang terakhir adalah untuk mengubah citra perusahaan dimata
khalayak karena adanya produk atau kegiatan baru jika hasil riset menunjukkan
khalayak belum mengetahui bahwa perusahaan telah menghasilkan produk baru
atau kegiatan baru (Morissan, : ).
Selain promosi, pengaruh keluarga, teman-teman, tetangga, dan tata
perilaku masyarakat yang ada, semuanya merupakan masukan yang mungkin
mempengaruhi masyarakat dalam mengambil keputusan. Mereka tidak membuat
keputusan pada suatu lingkungan yang terisolasi. Mereka berada di tengah
masyarakat dan berinteraksi dengan masyarakat tempat mereka berada.
Di dalam masyarakat tentu tidak semua orang berada di lingkungan sosial
yang baik dalam interaksinya. Ada juga masyarakat yang kurang dalam
bersosialisasi. Misalnya jarang bertemu dengan tetangga, jarang mengikuti
perkumpulan yang ada di daerahnya, bahkan tidak pernah saling menyapa saat
bertemu tetangga. Hal ini menyebabkan kurangnya informasi yang diterima oleh
seseorang dalam menentukan untuk membeli produk atau tidak. Terdapat
beberapa faktor eksternal yang diketahui memberikan pengaruh pada proses
pengambilan keputusan adalah budaya, subbudaya, kelas sosial, kelompok
referensi dan situasi penentu.
Dari pemikiran di atas maka penulis bermaksud untuk mengkaji
pengaruh pengetahuan masyarakat tentang lembaga keuangan syariah, promosi
dan lingkungan sosial terhadap minat pada lembaga keuangan syariah yang akan
penulis susun dalam skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Pengetahuan,
Lingkungan Sosial dan Promotional Mix terhadap Minat Masyarakat Desa
Kaligentong Kec. Ampel Kab. Boyolali pada Lembaga Keuangan Syariah”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
secara ringkas masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
. Apakah pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
masyarakat pada lembaga keuangan syariah?
. Apakah lingkungan sosial berpengaruh secara signifikan terhadap minat
masyarakat pada lembaga keuangan syariah?
. Apakah promotional mix berpengaruh secara signifikan terhadap minat
C. Tujuan Penulisan
Minat masyarakat pada lembaga keuangan syariah dipengaruhi oleh
beberapa hal, oleh karena itu berdasarkan uraian diatas maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh pengetahuan terhadap minat
masyarakat memilih lembaga keuangan syariah.
. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh lingkungan sosial terhadap
minat masyarakat memilih lembaga keuangan syariah.
. Untuk menganalisis dan membuktikan pengaruh promotional mix terhadap
minat masyarakat memilih lembaga keuangan syariah.
D. Manfaat Penulisan
Setelah penelitian ini selesai dilakukan, diharapkan akan memberikan
manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya adalah:
. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini setidaknya memberikan pengetahuan yang lebih dalam
tentang ilmu ekonomi khususnya dibidang minat masyarakat pada lembaga
keuangan syariah.
. Bagi lembaga keuangan syariah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat untuk mengetahui minat
syariah dapat membuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan menarik
minat masyarakat menjadi nasabah.
. Bagi Lembaga IAIN Salatiga
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan, khususnya dibidang ilmu ekonomi. Sehingga dapat dijadikan
referensi penelitian yang relevan.
E. Sismatika Penulisan
Pada bab I penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah yang
berisi alasan penelitian ini perlu diteliti, perumusan masalah terdiri dari
pernyataan masalah penelitian dan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian
merupakan pernyataan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian,dan manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan yang memuat paparan secara ringkas
mengenai isi dari tiap-tiap bab dalam skripsi ini.
Sementara itu dalam bab II berisi tentang telaah pustaka yaitu ringkasan
tentang penelitian terdahulu, landasan teori yang berisi bangunan teori dan konsep
yang akan digunakan untuk menganalisis, kerangka penelitian berisi telaah kritis
untuk menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan diuji disajikan
dalam bentuk gambar dan atau persamaan, dan hipotesis penelitian berisi
hipotesis yang diajukan.
Kemudian pada bab III penulis memaparkan tentang metodologi
dan sample, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan
operasional, instrumen penelitian, pengujian instrumen penelitian, serta alat
analisis.
Pada bab IV berisi analisis data yang menjelaskan tentang penelitian
berupa gambaran umum obyek penelitian, deskripsi obyek penelitian yang
menjelaskan variabel yang diteliti oleh peneliti ditempat penelitian dilakukan.
Bagian ini diawali dengan subyek penelitian yang mencantumkan tempat.
Dan pada bab terakhir yaitu bab V berisi kesimpulan yang menjelaskan
tentang hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah
dan tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran
merupakan himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang
dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat dikembangkan
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Karya yang terkait dengan penelitian tentang pengaruh
pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah, lingkungan sosial dan
promotional mix terhadap minat masyarakat pada lembaga keuangan
syariah telah ada banyak baik dalam bentuk jurnal maupun skripsi.
Penelitian terdahulu yang menjadi landasan dalam penelitian ini adalah:
Muhammad Audyita Kautsar ( ) dalam peenelitiannya yang
berjudul Pengaruh Pengetahuan Warga tentang Perbankan Syariah
terhadap Minat Memilih Produk Bank Muamalat. Dari hasil penelitian
yang mengukur tingkat pengetahuan warga tentang bank syariah terhadap
minat memilih produk bank muamalat berpengaruh positif. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa minat warga dipengaruhi secara bersama-sama
oleh pengetahuan definisi, pengetahuan lokasi, pengetahuan
prinsip-prinsip dan pengetahuan produk bank muamalat. Dari keempat faktor
tersebut yang memiliki faktor paling dominan dalam memperngaruhi
warga untuk memilih bank muamalat adalah pengetahuan lokasi.
Selanjutnya Neng Kamarni ( ) dalam jurnalnya yang berjudul
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat dalam
Berhubungan dengan Bank Syariah di Kota Padang. Menyimpulkan
pengetahuan tentang produk dan mekanisme bank syariah berpengaruh
secara tidak signifikan terhadap minat masyarakat dalam berhubungan
dengan bank syariah. Sedangkan variabel status pekerjaan, tingkat
pendapatan, tingkat pengeluaran dan preferensi terhadap bank syariah
berpengaruh secara signifikan terhadap minat masyarakat dalam
berhubungan dengan bank syariah.
Hippy, dkk. ( ) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung di Bank Muamalat
Cabang Gorontalo. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa
untuk pelayanan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
minat menabung. Variabel pengetahuan masyarakat berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat menabung. Variabel produk syariah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung. Variabel
promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung.
Secara simultan pelayanan, pengetahuan, produk syariah dan promosi
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung serta kemampuan
variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat cukup baik.
Penelitian yang dilakukan oleh Deni ( ) dengan judul
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Menjadi Nasabah PT.
Asuransi Takaful Keluarga Cabang Jambi. Hasil penelitian tersebut
adalah faktor psikologi, faktor lingkungan sosial, faktor usaha pemasaran
terhadap minat responden memilih asuransi takaful keluarga untuk
menjadi nasabah.
Kemudian Ayu Retno Sari ( ) dalam penelitiannya yang
berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurangnya Minat
Masyarakat Muslim Menabung di Bank Syariah. Berdasarkan analisis
yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel fasilitas pelayanan,
pengetahuan dan promosi berpengaruh signifikan dan positif terhadap
kurangnya minat masyarakat muslim di Kabupaten Bantul untuk
menabung di bank syariah. Sedangkan variabel lokasi berpengaruh
signifikan dan negatif terhadap kurangnya minat masyarakat muslim di
Kabupaten Bantul untuk menabung di bank syariah.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Rahayu Istiqomah
( ) yang meneliti tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Mahasiswa Perbankan Syariah STAIN Salatiga untuk Menjadi
Nasabah di Perbankan Syariah. Hasil penelitian dengan mengolah data
primer dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa ada
hubungan yang positif dan signifikan antara variabel nilai syariah, produk,
promosi, dan pelayanan terhadap keputusan mahasiswa perbankan syariah
STAIN Salatiga untuk menjadi nasabah di perbankan syariah.
Indra Siswanti ( ) dalam sekripsinya yang berjudul Pengaruh
Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi, dan Pengalaman Mahasiswa PAI
STAIN Salatiga tentang Sistem Perbankan Syariah terhadap Minat
dipengaruhi bersama-sama oleh pendidikan, agama, iklan/promosi, dan
pengalaman.
Yang terakhir penelitian yang dilakukam oleh Atanasius Hardian
Permana Yogiarto ( ), yang berjudul Pengaruh Bagi Hasil, Promosi,
Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa
Perbankan Syariah Tabungan Mudharabah. Berdasarkan analisis regresi
pada tarif signifikan menunjukkan ( ) terdapat pengaruh positif dan
signifikan Bagi Hasil terhadap Keputusan penggunaan Jasa Perbankan
Syariah Tabungan Mudharabah pada nasabah Bank Muamalat Pekalongan,
dengan koefisien korelasi rx y sebesar , ; koefisien determinasi r x y
sebesar , ; dan nilai signifikansi , < , ; ( ) terdapat pengaruh
positif dan signifikan Promosi terhadap Keputusan penggunaan Jasa
Perbankan Syariah Tabungan Mudharabah pada nasabah Bank Muamalat
Pekalongan, dengan koefisien korelasi rx y sebesar , ; koefisien
determinasi r x y sebesar , ; dan nilai signifikansi , < , ; ( )
terdapat pengaruh positif dan signifikan Kualitas Pelayanan terhadap
Keputusan penggunaan Jasa Perbankan Syariah Tabungan Mudharabah
pada nasabah Bank Muamalat Pekalongan, dengan koefisien korelasi rx y
sebesar , ; koefisien determinasi r x y sebesar , ; dan nilai
signifikansi , < , ; dan ( ) terdapat pengaruh positif dan signifikan
Bagi Hasil, Promosi, Kualitas Pelayanan secara bersama-sama terhadap
Keputusan penggunaan Jasa Perbankan Syariah Tabungan Mudharabah
Rxy( , , ) sebesar , dan koefisien determinasi nilai R xy( , , ) sebesar
, ; dan Fhitung sebesar , lebih besar dari Ftabel sebesar , .
Tabel Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian
. Kautsar ( ) . Pengetahuan produk dan mekanisme berpengaruh secara
. Deni ( ) . Psikologi
pemasaran dan Religius berpengaruh positif dan signifikan terhadap positif dan signifikan sedangkan lokasi
Nilai syariah, produk, promosi dan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap positif dan signifikan terhadap keputusan menggunakan jasa perbankan syariah. Sumber: Data sekunder yang diolah,
Dari uraian telaah pustaka di atas, telah banyak peneliti yang
meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat
dalam memilih lembaga keuangan syariah. Namun dalam
tentang lembaga keuangan syariah, lingkungan sosial dan promotional
mix. Sehingga dalam penelitian kali ini, penulis akan meneliti tentang
pengaruh pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah, lingkungan
sosial dan promotional mix terhadap minat masyarakat pada lembaga
keuangan syariah.
B. Kerangka Teori
. Lembaga Keuangan Syariah
a. Bank Syariah
Kata bank dari banque dalam bahasa Prancis, dan dari banko
dalam bahasa Italia, yang berarti peti/lemari atau banku. Kata
peti/lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan
benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang, dan
sebagainya. Dalam al-Qur‟an istilah Bank tidak disebutkan secara
explisit. Tetapi jika yang dimaksud adalah sesuatu yang memiliki
unsur-unsur seperti struktur, manajemen, fungsi, hak dan
kewajiban maka semua itu disebutkan dengan jelas, seperti zakat,
saddaqah, ghanimah (rampasan perang), ba’i (jual beli), dayn (utang dagang), maal (harta), dan sebagainya, yang memiliki fungsi
yang dilaksanakan oleh peran tertentu dalam kegiatan ekonomi
(Arifin, : ).
Pada umumnya yang dimaksud dengan Bank syariah adalah
jasa-jasa lain dalam lalulintas pembayaran serta peredaran uang
yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Oleh
karena itu usaha bank akan selalu berkaitan dengan masalah uang
yang merupakan barang dagangan utamanya (Sudarsono, :
).
Kegiatan dan usaha bank akan selalu berkaitan dengan
komoditas yaitu (Hoeve, ):
) Pemindahan uang
) Menerima dan pembayaran kembali uang dalam rekening
Koran
) Mendiskonto surat wesel, surat order maupun suat-surat
berharga lainnya
) Membeli dan menjual surat-surat berharga
) Membeli dan menjual cek wesel, surat wesel, kertas dagang
) Memberi kredit
) Memberi jaminan kredit
Bank syariah memiliki peran sebagai perantara
(intermediary) antara unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan
dana (surplus unit) dengan unit-unit yang lain yang mengalami
kekurangan dana (deficit unit). Melalui bank kelebihan tersebut
dapat dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan
memberikan manfaat kepada kedua belah pihak. Dalam bank
debitur dengan kreditur, melainkan hubungan kemitraan
(partnership) antara penyandang dana (shohibul mall) dengan
pengelola dana (mudharib).
b. Baitul Maal Wattamwil
Baitul Maal Wattamwil (BMT) adalah lembaga keuangan
mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh
kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka
menganggkat derajat dan martabat serta membela kaum fakir
miskin.
Secara konseptual, BMT memiliki istilah yaitu:
. Baitul Mall (Bait = Rumah, Maal = Harta) menerima titipan
dana zakat, infaq, shadaqah serta meningkatkan distribusinya
sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
. Baitul Tamwil (Bait = Rumah, at-Tamwil = Pengembangan
Harta) melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha
produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi
pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong
kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan
ekonominya (Sholahuddin, : - )
c. Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menurut Undang-undang
(UU) Perbankan No. tahun , adalah lembaga keuangan bank
tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Sedangkan pada UU
Perbankan No. tahun , disebutkan bahwa BPR adalah
lembaga keuangan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
Sepanjang yang menyangkut ketentuan-ketentuan
mengenai BPR yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip
syariah diatur dalam UU itu telaj memperoleh peraturan
pelaksanaan berupa surat Direksi Bank Indonesia No.
/KEP/DIR tentang Bank Perkreditan Rakyat Berdasarkan
Prinsip Syariah tanggal Mei . Maka dalam teknisnya BPR
syariah bias diartikan lembaga keuangan sebagaimana BPR
Konvensional yang operasinya menggunakan prinsip-prinsip
syariah.
Kegiatan operasional BPR Syariah sebagai berikut:
) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
yang meliputi:
a) Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah
b) Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah
c) Bentuk lain yang menggunakan prinsip wadiah dan
) Melakukan penyaluran dana melalui:
a) Transaksi jual beli berdasarkan prinsip:
i. Murabahah
ii. Istishna
iii. Ijarah
iv. Salam
v. Jual beli lainnya
b) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip:
i. Mudharabah
ii. Musyarakah
iii. Bagi hasil lainnya
c) Pembiayaan lain berdasarkan prinsip:
i. Rahn
ii. Qard
d. Asuransi Syariah
Asuransi menurut UU RI No. th. tentang usaha
perasuransian, yang dimaksud dengan asuransi yaitu perjanjian
antara dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri dengan pihak tertanggung, dengan menerima
premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
yang tak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas meninggal atau hidupnya seeseorang yang
dipertanggungkan.
Sedangkan pengertian asuransi syariah menurut fatwa
DSN-MUI adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di
antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk
asset dan atau tabarru memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan
syariah.
e. Pegadaian Syariah
Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal ,
gadai adalah suatu hak yang diperoleh pihak yang mempunyai
piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut
diserahkan oleh pihak yang berutang kepada pihak yang
berpiutang. Pihak yang berutang memberikan kekuasaan kepada
pihak yang mempunyai piutang untuk memiliki barang yang
bergerak tersebut apabila pihak yang berutang tidak dapat melunasi
kewajibannya pada saat berakhirnya waktu pinjaman.
Sesuai dengan landasan konsep di atas, pada dasarnya
Pegadaian Syariah berjalan di atas dua akad transaksi Syariah
yaitu:
. Akad Rahn. Rahn yang dimaksud adalah menahan harta milik
pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk mengambil
kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Dengan akad ini
Pegadaian menahan barang bergerak sebagai jaminan atas
utang nasabah.
. Akad Ijarah. Yaitu akad pemindahan hak guna atas barang dan
atau jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan atas barangnya sendri. Melalui akad
ini dimungkinkan bagi Pegadaian untuk menarik sewa atas
penyimpanan barang bergerak milik nasabah yang telah
melakukan akad.
Rukun gadai syariah (Sudarsono, : ):
. Ar-Rahin (yang menggadaikan)
Orang yang telah dewasa, berakal, bias dipercaya, dan memiliki
barang yang akan digadaikan.
. Al-Murtahin (yang menerima gadai)
Orang, bank, atau lembaga yang dipercaya oleh rahin untuk
mendapatkan modal dengan jaminan barang.
. Al-Marhun/Rahn (barang yang digadaikan)
Barang yang digunakan rahin untuk dijadikan jaminan dalam
mendapatkan utang.
. Al-Marhun bih (hutang)
Sejumlah dana yang diberikan murtahin kepada rahin atas
. Sighat, ijab dan qabul
Kesepakatan antara rahin dan murtahin dalam melakukan
transaksi gadai.
f. Pasar Modal Syariah
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bias
diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri.
Kalau pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga jangka
panjang, maka pasar uang (money market) pada sisi yang lain
merupakan pasar surat berharga jangka pendek. Baik pasar modal
maupun pasar uang merupakan bagian dari pasar keuangan
(financial market).
Prinsip instrumen pasar modal syariah berbeda dengan pasar
modal konvensional. Sejumlah instrumen syariah di pasar modal
sudah diperkenalkan kepada masyarakat, misalnya saham yang
berprinsip syariah dimana kriteria saham syariah adalah saham
yang dikeluarkan oleh perusahaan yang melakukan usaha yang
sesuai dengan syariah. Demikian juga, usaha untuk merealisasikan
praktek obligasi syariah atau obligasi yang berprinsip syariah
(Sudarsono, : ).
g. Reksadana syariah
Reksadana berasal dari kata “reksa” yang berarti jaga atau
diartikan sebagai kumpulan uang yang dipelihara. Reksadana pada
umumnya diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek (saham, obligasi, valuta
asing atau deposito) oleh Manajer investasi.
Sedangkan reksadana syariah mengandung pengertian
sebagai reksadana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya
mengacu pada syariat islam. Reksadana syariah, misalnya tidak
menginvestasikan pada saham-saham atau obligasi dari
perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan
dengan syariat islam. seperti pabrik makanan atau minuman yang
mengandung alkohol, daging babi, rokok dan tembakau, jasa
keuangan konvensional, pertahanan dan persenjataan serta bisnis
hiburan yang berbau maksiat.
. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah kegiatan individu secara
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk didalamnya poses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan
Sedangkan menurut George E. Belch & Michael A. Belch
dalam Morissan ( ), perilaku konsumen dapat didefinisikan
sebagai proses dan kegiatan yang terlibat ketika orang mencari,
memilih, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan membuang
produk dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka.
Menurut London dan Bitta dalam Setiadi ( ),
mengemukakan bahwa prilaku konsumen adalah proses
pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu
untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur
barang dan jasa. Ada tiga ide penting dalam definisi di atas yaitu :
. Perilaku konsumen adalah dinamis
Ini berarti bahwa seseorang konsumen, group konsumen
serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang
waktu.
. Perilaku konsumen melibatkan interaksi
Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan
mengembangkan strategis pemasaran yang tepat kita harus
memahami konsumen apa yang mereka pikirkan, apa yang
harus mereka lakukan dan apa yang mempengaruhi serta
dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan
. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran
Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap
konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga
menekankan pertukaran.
b. Tahap Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan konsumen dalam membeli sesuatu
ada beberapa tahap sebagai proses pengambilan keputusan.
Beberapa proses spesifik pengambilan keputusan terdiri dari
urutan kejadian berikut (Setiadi, : - ):
. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya
masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan
antara kondisi yang sesungguhnya dengan yang diinginkanya.
Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dan
eksternal.
. Pencarian Informasi
Pencarian informasi internal adalah proses mengimgat
kembali informasi yang tersimpan didalam ingatan. Informasi
yang tersimpan ini sebagian besar adalah berupa pengalaman
sebelumnya atau suatu produk.Sebaliknya, pencarian
informasi eksternal adalah pencarian informasi dari
Ada dua tipe sumber eksternal: non marketing controlled
(dikendalikan oleh non pemasaran) berkaitan dengan
pengalaman pribadi, sumber-sumber pribadi (teman, keluarga,
kenalan, rekan kerja), dan sumber publik kedua adalah
marketing controlled (marketing mix P yaitu product, price,
place, and promotion). Reaksi konsumen rumah tangga alam
merespon produk sesuai dengan rangsangan produsen melalui
iklan televisi.
. Evaluasi Alternatif
Adanya beberapa proses evaluasi konsumen yang bersifat
kognitif, yaitu permasalahan memendang konsumen sebagai
pembentuk penilaian terhadap produk utama bedasarkan pada
pertimbangan yang sadar dan rasional. Konsumen mungkin
mengembangkan seperangkat kepercayaan merek dimana
setiap merek berbeda pada ciri-ciri masing-masing.
. Keputusan Pembelian
Tujuan pembelian dipengaruhi oleh faktor keadaan yang
tidak terduga.Konsumen membentuk tujuan pembelian
berdasarkan faktor-faktor seperti, pendapatan keluarga yang
diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang
diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor
keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah
. Perilaku Pasca Pembelian
Etika membeli sutu produk, konsumen mengharapkan
dampak tertentu dari suatu pembelian tersebut, mungkin
konsumen puas atau tidak puas.Kepuasan konsumen adalah
fungsi dari seberapa dekat antara harapan konsumen atau
produk dengan daya guna yang dirasakan akibat
mengkonsumsi produk tersebut.jika daya guna tersebut berlaku
dibawah harapan konumen, maka konsumen merasa
dikecewakan dan juga sebaliknya, jika kenyataan mlebihi
harapan maka bisa dipastikan bahwa konsumen sudah pasti
akan merasa puas. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen
terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku
selanjutnya.
. Pengetahuan tentang Lembaga Keuangan Syariah
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut dan
informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen
(sumarwan, : ).
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam
informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk,
merek, terminology produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan
Peter dan Olson ( ) juga membagi tiga jenis pengetahuan
produk, yaitu pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk,
pengetahuan tentang manfaat produk, dan pengetahuan tentang
kepuasan yang diberikan produk kepada konsumen.
Dalam hal ini pengetahuan masyarakat tentang lembaga
keuangan syariah adalah semua informasi yang dimiliki Masyarakat
mengenai berbagai macam produk dan jasa lembaga keuangan syariah,
serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut
dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
. Lingkungan Sosial
a. Pengertian Lingkungan Sosial
Manusia tidak hidup sendiri, ia berinteraksi dengan
keluarganya, saudaranya, teman-temannya dan orang-orang di
sekelilingnya. Manusia disebut juga makhluk sosial, dimana
manusia tidak bisa hidup sendiri. Mereka dipengaruhi oleh
lingkungan sosialnya dan juga mempengaruhi lingkungan
sosialnya.
Peter dan Olson ( ) mengartikan lingkungan sebagai
“the environment refers to all the physical and social characteristics of a consumer’s external world, incluiding physical
stores and products in stores), and social behavior of other people
(who is around and what they are going)”.
Berdasarkan definisi tersebut, lingkungan konsumen terbagi
ke dalam dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan
fisik.Lingkungan sosial adalah semua iteraksi sosial yang terjadi
antara konsumen dengan orang sekelilingnya atau antara banyak
orang. Lingkungan fisik adalah orang-orang lain yang berada di
sekeliling konsumen dan termasuk perilaku dari orang-orang
tersebut (Sumarwan, : ).
b. Faktor eksternal Pengambilan Keputusan
Konsumen tidak membuat keputusan pembelian pada suatu
lingkungan yang terisolasi. Konsumen berada ditengah masyarakat
dan berinteraksi dengan masyarakat tempat ia berada. Dalam hal
ini, terdapat sejumlah faktor eksternal yang diketahui memberikan
pengaruh pada proses pengambilan keputusan konsumen
sebagaimana yang ditunjukkan pada skema dibawah ini (Morissan,
: ):
Gambar
Dari gambar . dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:
. Budaya
Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang hidup
bersama dengan orang lain dan saling berinteraksi. Manusia
saling mempengaruhi dalam membentuk perilaku, kebiasaan,
sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dianggap penting. Salah
satu indikator lingkungan sosial adalah budaya.
Budaya diartikan sebagai segala nilai, pemikiran, dan symbol
yang mempengaruhi perilaku, sikap, kepercayaan, dan kebiasaan
seseorang dan masyarakat. Budaya bukan hanya sesuatu yang
bersifat abstrak seperti nilai, pemikiran, dan kepercayaan, namun
budaya juga bias berbentuk objek material. Rumah, kendaraan,
peralatan elektronik, dan pakaian adalah contoh produk yang bias
dianggap sebagai budaya suatu masyarakat. Undang-undang,
makanan, minuman, musik, teknologi, dan bahasa adalah
beberapa contoh lain dari budaya suatu masyarakat.
Objek material dari budaya disebut sebagai artefak budaya
(cultural artifacts) atau manifestasi material dari sebuah budaya.
Budaya akan memberikan petunjuk kepada seseorang tentang
perilaku yang bias diterima oleh suatu masyarakat dan budaya
juga memberikan rasa memiliki indentitas bagi seseorang dalam
Suatu nilai-nilai dapat dianggap sebagai makna budaya
(cultural meaning) jika semua orang dalam sebuah masyarakat
memiliki pemahaman yang sama tentang nilai-nilai tersebut.
Contohnya menghormati orang tua atau orang yang lebih tua dari
usianya merupakan nilai yang dianggap penting bagi masyarakat.
Makna budaya biasanya diciptakan oleh seseorang dalam
sebuah kelompok kecil. Pada tingkatan yang lebih luas,
pemerintah, lembaga sosial, lembaga keagamaan, dan perusahan
juga menciptakan makna budaya.
Unsur-unsur dari budaya antara lain:
a. Nilai (Value)
Nilai adalah kepercayaan atau segala sesuatu yang
dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat.
Nilai bias berarti sebuah kepercayaan tentang suatu hal,
namun nilai bukan hanya kepercayaan. Nilai biasanya
jumlahnya relatif lebih sedikit. Nilai mengarahkan
seseorang untuk berperilaku yang sesuai dengan
budayanya. Nilai biasanya berlangsung lama dan sulit
berubah. Nilai tidak terkait dengan suatu objek atau situasi.
Nilai diterima oleh anggota masyarakat.
b. Norma (Norm)
Norma lebih spesifik daripada nilai, norma akan
tidak diterima. Norma adalah aturan masyarakat tentang
sikap baik dan buruk, tindakan yang boleh dan tidak boleh.
Norma terbagi dalam dua macam, pertama enacted norm
yang disepakati berdasarkan aturan pemerintah dan
ketatanegaraan, biasanya berbentuk peraturan dan
undang-undang.
Norma ini harus dipatuhi oleh masyarakat dan
dalam banyak hal. Jika norma tersebut dilanggar akan
dikenakan sanksi, misalnya pengendara yang tidak
mematuhi peraturan lalu lintas akan dikenakan tilang oleh
polisi. Norma yang kedua adalah cresive norm, yaitu norma
yang ada dalam budaya yang bisa dipahami dan dihayati
jika orang tersebut berinteraksi dengan orang-orang dari
budaya yang sama.
c. Kebiasaan (Customs)
Kebiasaan adalah berbagai bentuk perilaku dan
tindakan yang diterima secara budaya. Kebiasaan tersebut
diturunkan dari generasi ke generasi secara turun menurun.
d. Larangan (Mores)
Larangan adalah berbagai bentuk kebiasaan yang
mengandung aspek moral, biasanya berbentuk tindakan
yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam suatu
mengakibatkan sanksi sosial. Larangan yang berlaku dalam
masyarakat bias bersumber dari budaya atau dari nilai-nilai
agama.
e. Konvensi (Conventions)
Konvensi menggambarkan anjuran atau kebiasaan
bagaimana seseorang harus bertindak sehari-hari. Misalnya
menyebut orang tua dengan sebutan ayah dan ibu.
f. Mitos
Mitos adalah gambaran sebuah cerita atau
kepercayaan yang mengandung nilai dan idealisme bagi
suatu masyarakat. Mitos seringkali sulit ditemukan
kebenarannya.
g. Simbol
Simbol adalah segala sesuatu (benda, warna, nama,
dan konsep) yang memiliki arti penting lainnya (makna
budaya yang diinginkan). Kebanyakan para produsen
menggunakan simbol untuk merek produknya. Misalnya
simbol gambar binatang yang memiliki makna tertentu.
. Subbudaya
Masing-masing budaya terdiri dari subbudaya yang lebih
kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi
khusus bagi anggotanya. Subbudaya terdiri dari kelompok atau
kepercayaan, nilai-nilai, norma, dan pola perilaku yang berbeda
dengan kelompok atau segmen subbudaya lainnya dalam suatu
kebudayaan yang lebih besar. Subbudaya dapat didasarkan atas
umur, ras, agama, etnik, dan wilayah geografis.
. Kelas Sosial
Pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata sosial di
dalamnya. Strata sosial tersebut terkadang berbentuk kasta
sebagaimana masyarakat Hindu di mana individu dibesarkan
dengan peran tertentu dan mereka tidak dapat mengubah kasta
mereka. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang
relative homogeny dan permanen, yang tersusun secara
hierarkis dengan anggota yang menganut nilai-nilai, minat,
dan perilaku yang sama.
. Faktor Sosial
a. Kelompok acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua
kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka)
atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku individu.
Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap
individu dinamakan kelompok keanggotaan.Beberapa
kelompok eanggotaan adalah kelompok primer, seperti
krluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja yang
informal.Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder
seperti kelompok keagamaan, professional dan asosiasi
perdagangan, yang cenderung lebih formal dengan
interaksi yang tidak begitu rutin.
b. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian paling
penting dalam masyarakat yang telah menjadi objek
penelitian yang luas. Bagi seorang idividu, keluarga adalah
kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Dari
orang tua, seseorang biasanya mendapatkan orientasi
mengenai agama, ambisi pribadi, harga diri, dan cinta.
Bahkan jika seseorang tidak lagi berinteraksi secara
mendalam dengan keluarganya, pengaruh keluarga
terhadap perilakunya biasanya masih tetap signifikan.
c. Peran dan status
Seseorang berpartisipasi kedalam banyak kelompok
dalam hidupnya keluarga, klub, organisasi, dan
sebagainya. Kedudukan orang itu dimasing-masing
kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan
status.peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan
dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran
. Promotional Mix
a. Pengertian Promotional Mix
Menurut Umar dalam Hippy dkk. ( ) promosi merupakan
suatu usaha dari produsen menginformasikan dan mempengaruhi
individu atau kelompok lain sehingga tertarik untuk melakukan
transaski atau pertukaran produk jasa atau produk barang yang
dipasarkannya. Kegiatan promosi dilakukan dengan cara
periklanan (advertising), penjualan personal (personal selling),
promosi penjualan (sales promotion) dan hubungan masyarakat
yang direncanakan untuk mencapai tujuan (Umar, : ).
Promosi merupakan suatu kegiatan untuk mengenalkan
barang atau jasa suatu perusahaan. Promosi merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun
berkualitasnya suatu produk bila konsumen belum pernah
mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan
berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya
(Kasmir, : ).
Kemudian menurut Ray dalam Marissan ( ),
mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya
yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran
informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau
Promotional perusahaan dan konsumen secara implisit berlangsung pada setiap
unsur atau bagian dari marketing mix.
b. Instrumen Promotional Mix
Menurut Ray dalam Marissan ( ), instrumen dasar yang
digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan disebut
dengan bauran promosi atau promotional mix:
Gambar
Instrumen Promotional Mix
Dari gambar dapat dijelaskan beberpa hal sebagai berikut:
. Iklan
Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai setiap
bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi,
produk, servis, atau ide yang dibayar oleh suatu sponsor yang
diketahui. Adapun maksud „dibayar‟ pada definisi tersebut
menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan
iklan pada umumnya harus dibeli Maksud kata „nonpersonal‟
yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar
kelompok individu pada saat bersamaan.
. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung atau direct marketing adalah upaya
perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi secara
langsungdengan calon pelanggan sasaran dengan maksud untuk
menimbulkan tanggapan dan/atau transaksi penjualan.
. Pemasaran Interaktif
Sejak memasuki abad ke- kita menyaksikan perubahan
yang paling dinamis sekaligus revolusioner sepanjang sejarah
pemasaran termasuk juga sejarah periklanan dan promosi.
Perubahan ini didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi
yang memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif
melalui media massa, dalam hal ini yang utama adalah internet,
khususnya melalui fasilitas yang dikenal dengan world wide web
(www).
. Promosi Penjualan
Variabel berikutnya dalam bauran promosi adalah promosi
penjualan atau sales promotion. Dalam hal ini perlu ditegaskan
bahwa promosi merupakan elemen atau bagian dari pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk berkomunikasi dengan
konsumennya. Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan
kepada konsumen dan promosi penjualan yang berorientasi
kepada pedagang.
. Hubungan Masyarakat
Komponen lain yang sangat penting dalam promotional mix
suatu organisasi atau perusahaan adalah hubungan masyarakat.
Jika suatu organisasi merencanakan dan mendistribusikan
informasi secara sistematis dalam upaya untuk mengontrol dan
mengelola citra serta publisitas yang diterimanya, maka
perusahaan itu tengah menjalankan tugas hubungan masyarakat.
Menurut Frank Jefkins, terdapat begitu banyak definisi
hubungan masyarakat, namun ia sendiri memberikan batasan
hubungan masyarakat yaitu, sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu kedalam
maupun keluar antara suatu organisasi dengan semua
khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian.
. Penjualan Personal
Penjualan personal (personal selling) yaitu suatu bentuk
komunikasi langsung antara seorang penjual dengan calon
pembelinya. Dalam hal ini penjual berupaya untuk membantu
atau membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang
c. Tujuan Promosi
Perusahaan melakukan kegiatan promosi bertujuan
memberikan informasi kepada calon pembeli pada saat proses
pengambilan keputusan pembelian suatu produk. Menurut
Tjiptono ( : ) terdapat tiga tujuan utama dalam kegiatan
promosi, yaitu :
. Informating, yaitu memberikan informasi
selengkap-lengkapnya kepada calon pembeli tentang barang yang
ditawarkan, siapa penjualnya, siapa pembuatnya, dimana
memperoleh harganya, dan sebagainya. Informasi dapat
diberikan melalui gambar, tulisan, kata-kata, dan sebagainya,
disesuaikan dengan keadaan.
. Persuading, yaitu membujuk calon konsumen agar mau
membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
. Reminding, yaitu mengingatkan konsumen tentang adanya
barang tertentu, yang dibuat dan dijual perusahaan tertentu,
ditempat tertentu dengan harga tertentu pula.
. Minat
a. Pengertian Minat
Menurut Sukanto dalam Murtadho ( ) minat merupakan
motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang
memuaskan suatu kebutuhan. Dalam melakukan fungsinya
kehendak itu berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan.
Pikiran mempunyai kecenderungan bergerak dalam sektor rasional
analisis, sedang perasaan yang bersifat halus atau tajam lebih
mendambakan kebutuhan.Sedangkan akal berfungsi sebagai
pengingat fikiran dan perasaan itu dalam koordinasi yang
harmonis, agar kehendak bisa diatur dengan sebaik-baiknya.
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran dari perasaan, harapan, pendirian prasangka atau
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu
pilihan tertentu (Mappiare, : ).
Sedangkan menurut Slameto ( : ) minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
beberapa kegiatan.
Dan menurut Witherington ( ), minat adalah kesadaran
seseorang dalam sesuatu obyek seseorang, suatu soal atau situasi
mengandung sangkut paut dengan dirinya. Pengetahuan atau
informasi tentang seseorang atau suatu obyek pasti harus ada
terlebih dahulu dapat minat obyek tadi.
b. Faktor yang Menimbulkan Minat
Menurut Crow and Crow, ada tiga faktor yang menimbulkan
minat yaitu faktor yang timbul dari dalam diri individu, faktor
timbulnya minat, (Killis, : ). Pendapat tersebut sejalan
dengan yang dikemukakan Sudarsono ( : ), faktor-faktor
yang menimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut :
. Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa
kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.
. Faktor motif sosial. Timbulnya minat dalam diri seseorang
dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk
mendapatkan pengakuan, perhargaan dari lingkungan dimana ia
berada.
. Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas
seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuat kegiatan
atau objek tertentu.
c. Macam-macam Minat
Menurut Sukanto, minat dibedakan menjadi beberapa
macam. Berikut macam- macam minat menurut Sukanto ( ):
. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi minat
primitif dan minat kultural. Minat primitif adalah minat yang
timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh,
misalnya kebutuhan akan makanan. Sedangkan minat kultural
adalah minat yang timbul karena proses belajar.
. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi minat
intrinsik dan ekstrinsik. Minat intrinsik adalah minat yang
merupakan minat yang lebih mendasar atau minat asli.Minat
ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir
dari kegiatan tersebut.
. Berdasarkan cara mengungkapkan, minat dapat di bedakan
menjadi empat yaitu:
a) Expressed Interest
Minat yang diungkapkan dengan cara meminta
kepada subyek untuk menyatakan atau menuliskan semua
kegiatan, baik yang disenangi maupun yang paling tidak
disenangi.
b) Manifest Interest
Minat yang diungkapkan dengan cara mengobservasi
atau melakukan pengamatan secara langsung terhadap
aktivitas yang dilakukan subyek atau dengan mengetahui
hobinya.
c) Tested Interest
Minat yang diungkapkan dengan cara menyimpulkan
dari hasil jawaban tes obyektif yang diberikan.
d) Inventoried Interest
Minat yang diungkapkan dengan cara menggunakan
alat-alat yang sudah distandarkan, yakni berisi
C. Kerangka Penelitian
Dari hasil analisis pada penelitian terdahulu dan penjabaran teori
mengenai masing-masing variabel, maka dapat dirumuskan suatu kerangka
penulisan sebagai berikut:
Gambar .
Kerangka Penelitian
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban permasalahan sementara yang bersifat
dugaan dari suatu penelitian. Dugaan ini harus dibuktikan kebenarannya
melalui data empiris (fakta lapangan). Hipotesis dapat benar atau tebukti
dan tidak terbukti setelah didukung oleh fakta-fakta dari hasil penelitian
lapangan (dalam Sigit: ). Dengan mengacu pada pokok permasalahan
dan telaah teori yang telah dijelaskan pada uraian sebelumya, serta untuk
memberikan arah yang lebih jelas dari penelitian ini, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Pengetahuan (X )
Minat pada Lembaga Keuangan Syariah
(Y) Lingkungan Sosial
(X )
. Pengaruh Pengetahuan terhadap Minat Masyarakat
Penelitian yang dilakukan oleh Murtadho ( ) mengemukakan
bahwa Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
nasabah. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusdiarti
( ) yang menyimpulkan pengetahuan tentang definisi, pengetahuan
tentang lokasi, pengetahuan tentang prinsip-prinsip, pengetahuan
tentang produk-produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Minat memilih produk perbankan syariah.
Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti mangajukan hipotesis
sebagai berikut:
H = Pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah (X )
berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat pada
lembaga keuangan syariah (Y).
. Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Minat Masyarakat
Penelitian Purwahiasti ( ) menyimpulkan bahwa faktor
eksternal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
menggunakan jasa perbankan syariah. Selain itu penelitian yang
dilakukan oleh khanifah ( ) dengan hasil faktor pengaruh
lingkungan berpengaruh signifikan terhaadap keputusan memilih
BMT Amal Mulia Suruh.
Dari penelitian terdahulu di atas, maka peneliti mengajukan