• Tidak ada hasil yang ditemukan

KaTim II Malahayati, AmK

ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN

3. Intervensi Keperawatan Pre Operasi

No Diagnosa Keperawatan Tujuan/kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Harga diri rendah

berhubungan dengan status kesehatan, faktor fisiologis.

Tujuan :

Memotivasi harga diri pasien.

Criteria Hasil : Harga diri pasien meningkat.

1. Dengarkan keluhan pasien dan tanggapan-tanggapannya mengenai keadaan yang dialami.

2. Anjurkan kepada orang

terdekat untuk memperlakukan pasien

senormal mungkin

3. Hati-hati terhadap lelucon yang berorientasi seksual atau menggoda / adanya prilaku agresif. Hilangkan kekhawatiran, ketakutan, perasaan-perasaan saat ini / harapan-harapan masa 1. Memberikan petunjuk bagi pasien dalam menolong dirinya dan berguna untuk memberikan informasi pada saat tahap penerimaan. 2. Melibatkan pasien dalam keluarga mengurangi perasaan-perasaan terisolasi dari lingkungan sosial dan dapat pula memberikan kesempatan pada orang terdekat untuk meningkatkan kesejahteraan pasien. 3. Kecemasan berkembang seagai akibat dari hilangnya / adanya

Intervensi Keperawatan Post Operasi

depan.

4. Aturlah kunjungan dengna

orang-orang yang memahami hal-hal serupa

jika pasien menginginkannya dan

karena keadaannya.

diri yagn sering menghancurkan dan meluluhkan hati khususnya perubahan fungsi dan penampilan. 4. Dapat menolong pasien dalam memerikan harapan untuk masa depan / sebagai panutan. 2. Ansietas berhubungan

dengan akan dilakukan operasi.

Tujuan :

Cemas berkurang.

Kriteria Hasil : - Mau dan menerima dilakukannya tindakan untuk mengurangi kecemasan. - Mampu menyebutkan penyebab dari kecemasan.

1. Berikan informasi tentang penyakit dan antisipasi tindakan.

2. Jelaskan tentang

pentingnya istirahat yang cukup.

3. Evaluasi tingkat kecemasan (ringan, sedang, berat).

4. Berikan aktivitas yang dapat mengurangi ketegangan. 1. Untuk mengurangi tingkat kecemasan. 2. Istirahat yang cukup dapat mengurangi ketegangan. 3. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien. 4. Dapat menurunkan tingkat ansietas dan mengurangi ketegangan.

No Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Intervensi Rasional

dengan manipulasi bedah terhadap jaringan / otot. Nyeri berkurang. Kriteria Hasil : - Nyeri berkurang / dapat terkontrol. - Skala nyeri 1 – 3. - Ekspresi wajah tenang / rileks. - TTV dalam batas normal.

lamanya nyeri akibat dari tindakan invasif.

2. Ajarkan cara

mengurangi nyeri : a. Relaksasi (dengan menarik nafas panjang dan menghembuskan secara berlahan-lahan di ulangi sampai 3x). b. Distraksi (menonton TV, membaca majalah / mendengarkan musik). c. Stimulasi kutan (massase dengan atau tanpa menggunakan preparat mental). d. Imagery (membayangkan hal-hal yang indah).

3. Observasi skala nyeri 4. Observasi TTV.

5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgenik.

meningkatkan pengetahuan

individu dan dapat mengurangi

kecemasan. 2. Membantu menurunkan

intensitas nyeri dan dapat meningkatkan kemampun koping. 3. Berguna dalam pengawasan. 4. Dapat mengetahui kondisi pasien secara dini. 5. Melaksnakan fungsi independent. 2. Resiko infeksi berhubungan dengan insisi pembedahan, cateter invasif. Tujuan : Meminimalkan penyebaran infeksi. Kriteria Hasil : Infeksi tidak menyebar

1. Beri penjelasan kepada

individu tentang pentingnya menjaga kesehatan (aseptik).

2. Awasi tanda vital, perhatikan demam, menggigil, perubahan 1. Tindakan aseptik dapat membantu mencegah terjadinya infeksi. 2. Dugaan adanya infeksi / terjadinya sepsis, abses,

mental dan meningkatnya nyeri.

3. Lihat insisi dan balutan. Catat karakteristik luka dan adanya eritema.

4. Lakukan pancucian tangan yang baik dan perawatan luka aseptik. 5. Berikan antibiotik sesuai

indikasi.

peritonitis.

3. Memberikan

deteksi dini terjadinya proses nfeksi, dan atau pengawasan penyembuhan peritonitis yang telah ada sebelumnya. 4. Menurunkan resti penyebaran bakteri. 5. Untuk menurunkan jumlah organisme dan penyebaran. 3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya luka post operasi. Tujuan : Mampu memenuhi kebutuhannya. Kriteria Hasil: - Dapat melakukan aktivitas secara mandiri - Kekuatan otot 5

1. Kaji kemampuan pasien

dalam melakukan aktivitas.

2. Bantu pasien dalam

memenuhi kebutuhannya.

3. Ajarkan pasien untuk

latihan ROM.

4. Ajarkan pasien untuk

miring kiri dan miring kanan.

5. Ajarkan pasien/keluarga

untuk berpartisipasi dalam aktivitas/latihan mengubah posisi 1. Untuk melihat tingkat kemampuan pasian. 2. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 3. Melatih pergerakan otot. 4. Menghindari terjadinya dekubitus. 5. Meningkatkan harapan terhadap perkembangan/peni ngkatn dan memberikan perasaan control/kemandiria. 4. Kurangnya pengetahuan tentang Tujuan : Untuk menambah 1. Gali pengetahuan pasien/keluarga tentang 1. Mengetahui seberapa jauh

B. Tinjauan Kasus 1. Pengkajian a.Identitas Data

Nama : An. D

Tempat/Tanggal lahir : Tanjung Balai , 14 April 2001 Nama ayah/ibu : Tn. A/ Ny. R

Pekerjaan ayah : Wiraswasta

Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jln. Tanjung Balai Suku : Batak Mandailing

Agama : Islam

Pendidikan : SD

b. Keluhan Utama kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang mengingat, salah interpretasi informasi. pengetahuan keluarga/pasien Kriteria Hasil

Anak dan orang tua mengalami penurunan rasa cemas dan mengerti tentang pemyakit yang dideritanya.

penyakitnya.

2. Berikan informasi tentang penyakitnya.

3. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya.

4. Berikan umpan balik

terhadap keluarga/pasien pengetahuan pasien tentang penyakitnya. 2. Untuk menambah pengetahuan keluarga/pasien. 3. Meningkatkan harga diri pasien. 4. Melihat

perkembangan pengetahuan keluarga/pasien

Klien mengatakan lubang kencing tidak pada tempatnya. Hal ini dialami pasien sejak lahir, tetapi selama ini pasien dan keluarga tidak menyadarinya. Ini baru disadari ketika pasien mau disunat.

c. Riwayat Masa Lampau 1. Penyakit waktu kecil

Tn.A mengatakan bahwa An.D tidak pernah mengalami penyakit pada waktu kecil. 2. Pernah di rawat di rumah sakit

An.D tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya 3. Obat-obatan yang digunakan

Tn.A dan Ny.R tidak pernah memberikan obat-obatan pada An.D jika sakit 4. Tindakan Operasi

An.D tidak pernah menjalani operasi sebelumnya. 5. Alergi

An. D tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan maupun obat-obatan. 6. Kecelakaan

An. A tidak pernah mengalami kecelakaan 7. Imunisasi

Tn.A mengatakan bahwa An.D belum mendapatkan imunisasi lengkap yaitu imunisasi campak.

d. Riwayat Keluarga Genogram: Keterangan: Laki-laki Perempuan Klien Meninggal Serumah Cerai

e. Riwayat Sosial 1. Yang mengasuh

Sejak lahir sampai sekarang An.D diasuh dan dirawat oleh kedua orang tuanya. 2. Hubungan dengan anggota keluarga

An.D berhubungan baik dengan seluruh anggota keluarga, saling mengasihi, menghormati, dan menyayangi. An.D lebih dekat dengan ibunya.

3. Hubungan dengan teman sebaya

An.D sering bermain dan belajar dengan teman di dekat rumahnya dan teman-teman sekolahnya.

4. Pembawaan secara umum

An.D adalah anak yang ramah dan mudah bergaul dengan orang lain.

f. Kebutuhan Dasar 1. Makanan:

• Makanan yang disukai/tidak disukai

An.D menyukai makanan seperti mie goreng dan jenis mie yang lainnya. • Selera

An.D tidak pernah memilih-milih makanan, masakan yang dimasak ibunya selalu membuat An.D selera makan

An.D saat makan menggunakan piring dan sendok tetapi sesekali menggunakan tangan

• Pola makan/jam

An.D makan 3 kali sehari, sarapan pada pukul 06.30, makan siang pada pukul 13.00, makan malam pada pukul 18.00. An.D mengkonsumsi air minum lebih kurang 7gelas sehari.

2. Pola tidur

• Kebiasaan sebelum (perlu mainan, dibacakan cerita, benda yang dibawa tidur):

An.D tidak memiliki kebiasaan sebelum tidur, biasanya setelah lelah bermain dan membantu ayahnya bekerja, An.D dapat langsung tidur dan tidak ada gangguan tidur.

An.D tidur pada malam hari pukul 21.00, dan bangun pagi pada pukul 06.00 • Tidur siang

An.D tidak pernah tidur siang karena harus membantu ayahnya bekerja. 3. Mandi:

An.D mandi dua sampai tiga kali dalam sehari. Mandi sendiri dengan teratur. Tetapi selama di rumah sakit An.D hanya dilap dengan kain basah oleh Tn.A

Sebelum sakit, An.D adalah anak yang aktif dan selalu bermain dengan teman-temannya. Selama di rumah sakit, An.D tidak dapat bermain keluar. An.D hanya bermain game handphone dan sekali-sekali terlihat mengobrol dengan Tn.A

5. Eliminasi

Sebelum sakit, An.D BAB 2 kali sehari dengan konsistensi lunak, warna kecoklatan. BAK tiga sampai lima kali dalam sehari dengan warna kuning jernih.

Setelah sakit, An.D BAB hanya 1 kali sehari dengan konsistensi lunak. BAK iuga sampai lima kali dalam sehari dengan warna kuning.

g.Keadaan Kesehatan Saat Ini

1. Diagnosis medis : Post Chordextomi a/I Hipospadia 2. Tindakan Operasi : Chordextomi

3. Status cairan : IVFD RL 500 ml 20 gtt/i 4. Status nutrisi : Makanan biasa

5. Obat-obatan : Inj. Ketorolac ½ amp/8jam Inj. Ranitidine ½ amp/8 jam

6. Aktivitas : An.D belum mampu berjalan ke kamar mandi untuk BAB dan BAK.

Semua dilakukan di tempat tidur.

7. Hasil Lab : Hb : 12,3 Limfosit : 40,8 Ureum : 20 Ht : 36,9 Monosit : 5,9 Creatini : 0,52 MCV : 82 Neutrofil : 45 Natrium : 149

MCHC : 33,2 Eusinofil : 7,9 Kalium : 3,8 MCH : 27,3 Basofil : 0,4 Clorida : 113 8. Foto rontgen : Foto torax, ukurannya normal dan corakan bronchovaskular

kasar

h. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : Compos mentis 2. TB/BB : 120cm / 24 kg 3. Lingkar kepala : 56cm

4. Kepala : Bentuk kepala lonjong, tidak terdapat pembesaran dan bekas cedera kepala, penyebaran rambut merata, dan kulit kepala bersih, wajah terlihat menahan sakit.

5. Mata : Penempatan dan kesejajaran bola mata kiri dan kanan simetris, reaksi berkedip spontan, konjungtiva berwarna merah muda, reflex cahaya ada, dan tidak ada edema.

6. Leher : Posisi trakea anatomis berada di posisi medial, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada pembesaran KGB. 7. Telinga : Letak telinga simetris kanan dan kiri, tidak terdapat lubang

abnormal, tidak ada pembengkakan dan serumen yang berlebihan.

8. Hidung : Tidak ada kelainan tulang hidung, lubang hidung bersih, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung, dan simetris kanan dan kiri, serta tidak terdapat polip.

9. Mulut : Keadaan bibir normal, tidak pucat, lembab, gigi berjumlah 28, dan tidak terdapat radang dan perdarahan.

10. Dada : Kedua sisi dada simetris, gerakan regular dan simetris, puting berwarna kecoklatan terletak antara intercosta ke empat dan lima, tidak ada retraksi dada, tidak ada pergerakan otot intercostal.

11. Paru-paru : a. Inspeksi: Pengembangan dada normal, b. Palpasi: Pergerakan sama/simetris, RR: 22x/i

c. Perkusi: Suara ketuk sonor, tidak ada redup atau suara tambahan lainnya

d. Auskultasi: suara nafas vesicular, tidak ada whezing, tidak ada stridor dan ronchi.

12. Jantung : a. Inspeksi: tidak tampak iktus jantung b. Palpasi: iktus tidak teraba

c. Auskultasi: Irama jantung teratur dan tetap, tidak terdapat bunyi jantung tambahan, suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada murmur, HR: 80x/i

13. Perut : a. Inspeksi: perut datar, simertris tidak ada hernia b. Palpasi: turgor kulit baik < 2 detik. Hepar tidak teraba

c. Perkusi: suara tympani

d. Auskultasi: bising usus (+) 6x/menit

14. Punggung : Kulit bersih, sedikit kemerahan, tidak kaku, rentang tidak terbatas.

15. Genitalia : Organ genitalia laki-laki lengkap, terdapat glans penis, scrotum dan testis, tidak ada rambut pubis dan tampak bersih.

16. Ekstremitas :

a. Ekstremitas atas : simetris kanan dan kiri, rentang gerak penuh, kedua siku dapat fleksi, ekstensi, kulit bersih dan tangan kanan terpasang infuse, CRT<2detik

b. Ekstremitas bawah: Panjang simetris, dan tidak ada kelainan. 17. Tanda vital : a. RR : 22 x/mnt (reguler) b. HR : 80 x/mnt (reguler) c. TD : 100/70 mmHg d. Temp : 36,30C i. Analisa Data

1 DS : Pasien mengeluh nyeri di bagian operasi

DO : Skala intensitas nyeri numerik = 5

HR = 80x/i RR = 22x/i T = 36,8 o C

Tindakan bedah chordextomi

Rangsang pada ujung saraf bebas dalam kulit

Aktivitas reseptor nyeri (nosiseptor)

Impuls nyeri diteruskan oleh serabut A delta dan serabut C

Nyeri

Nyeri

2 DS : -

DO : Kekuatan otot: 3

Pasien belum mampu melakukan aktivitas secara mandiri.

Pasien BAK dan BAB di tempat tidur

Ekspresi wajah tampak gelisah, tidur tidak nyaman dan meringis kesakitan.

Tindakan bedah chordextomi

Nyeri/ketidaknyamanan pasca bedah

Imobilisasi fisik

3. DS : -

DO : T= 36,80C, terlihat luka post operasi pada bagian uretra.

Tindakan bedah chordextomi

Prosedur invasif

kerusakan integritas jaringan akibat prosedur pembedahan

Resiko infeksi

Resiko infeksi

4. Ds: pasien mengatakan cemas karena mau operasi

Do: wajah tampak ketakutan, wajah tampak gelisah

HR : 84x/I, RR : 24x/I, T : 36,8

Kurangnya informasi tentang penyakit yang dialami

Sering bertanya tentang penyakitnya.

Tindakan operasi

Ansietas

Ansietas

5. Ds :-

Do : pasien /keluarga sering bertanya tentang keadaan pasien

Kurangnya informasi tentang penyakit yang dialami

Kurang Pengetahuan.

2. Diagnosa Keperawatan

Dokumen terkait