Perencanaan keperawatan menurut NANDA (2012 ) dan Ackley & Ladwig (2010) adalah:
1. Hipertermia (00007)
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam suhu tubuh normal dengan kriteria hasil: nilai suhu, denyut nadi, frekuensi pernapasan, tekanan darah dalam rentang normal, keluarga menunjukan tindakan untuk mencegah atau meminimalkan peningkatan suhu tubuh.
Intervensi:
a. Observasi suhu tubuh secara rutin menggunakan termometer elekronik axsila untuk bayi dibawah 4 minggu, dan anak di atas 5 tahun menggunakan termometer aksila atau thermometer timpani inframerah.
Rasional: Rute mulut dan dubur tidak boleh digunakan secara rutin untuk mengukur suhu tubuh bayi dan anak dari umur 5 tahun ( Ackley & Ladwig, 2010).
b. Lakukan tepid sponge, hindari penggunaan air es.
Rasional: Penggunaan tepid sponge membantu darah tepi di kulit melebar, sehingga pori-pori menjadi terbuka yang selanjutnya memudahkan pengeluaran panas dari tubuh secara konduksi, air es menyebabkan peningkatan suhu secara aktual.
c. Hindari penggunaan aspirin untuk menurunkan demam pada anak. Rasional: Aspirin tidak seharusnya digunakan untuk anak karena kemungkinan menyebabkan sindrom reyes ( Ackley & Ladwig, 2010).
d. Ajarkan keluarga dalam mengukur suhu untuk mencegah dan mengenali secara dini hipertermia (misalnya sengatan panas, dan keletihan akibat panas).
Rasional: Meminimalisir terjadinya hipertermia, mencegah terjadinya kejang demam.
e. Kolaborasi dalam pemberian antipiretik.
Rasional: Mengurangi demam dengan menggunakan terapi farmakologi.
2. Nyeri akut (00132)
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam skala nyeri berkurang dengan kriteria hasil: mengenali awitan nyeri,
melaporkan nyeri yang dapat dikendalikan, skala nyeri berkurang, memperlihatkan pengendalian nyeri, ekspresi nyeri pada wajah berkurang, tidak gelisah.
Intervensi:
a. Observasi karakteristik nyeri (pencetus, kualitas, lokasi, skala, waktu).
Rasional: mengetahui skala nyeri dan untuk menentukan tindakan selanjutnya untuk mengurangi nyeri.
b. Berikan obat analgesik.
Rasional: menggunakan agens-agens farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri.
c. Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab nyeri.
Rasional: memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang penyebab nyeri yang dirasakan oleh klien.
d. Ajarkan manajemen nyeri non farmakologi.
Rasional: meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
e. Kolaborasi dalam pemberian analgesik.
Rasional: menggunakan agens-agens farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri.
3. Risiko kekurangan volume cairan (00028)
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam kekurangan volume cairan dapat teratasi dengan kriteria hasil: hidrasi
yang adekuat, konsentrasi urine normal, Hb dan Ht dalam batas normal, turgor kulit baik.
Intervensi:
a. Pantau status hidrasi (misalnya kelembapan membran mukosa dan nadi).
Rasional: Mengetahui status hidrasi dan mencegah terjadinya kekurangan volume cairan.
b. Tingkatkan asupan oral (misalnya: berikan cairan di antara waktu makan).
Rasional: Memenuhi kebutuhan cairan pasien, mencegah terjadinya kekurangan pada pasien.
c. Anjurkan tentang cara memantau asupan dan haluaran.
Rasional: Asupan dan haluaran digunaka dalam menentukan balance cairan pasien serta program terapi selanjutnya.
d. Kolaborasi dalam pemberian cairan parental. Rasional: Memenuhi kebutuhan cairan pasien.
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (00002) Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien memperlihatkan asupan makanan/nutrisi adekuat dengan kriteria hasil: pasien mengungkapkan keinginan untuk makan, menunjukkan peningkatan BB/BB stabil, tidak ada tanda malnutrisi. Intervensi:
Rasional: Memberikan informasi tentang kebutuhan diet dan keefektifan therapi.
b. Sediakan makanan dalam ventilasi yang baik, lingkungan yang menyenangkan, dengan situasi tidak terburu-buru.
Rasional: Lingkungan yang menyenangkan menurunkan stress dan lebih kondusif untuk makan.
c. Hindari tindakan infasif sebelum makan.
Rasional: Menghilangkan nafsu makan, membuat pasien fokus dengan sakit yang dirasakan.
d. Anjurkan pasien untuk istirahat sebelum makan.
Rasional: Menenangkan peristaltik dan meningkatkan energi untuk makan.
e. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya.
Rasional: Peningkatan pengetahuan tentang nutrisi yang baik akan meningkatkan pola nutrisi guna mencegah kekambuhan pada pasien.
f. Kolaborasi ahli gizi dalam menentukan kebutuhan nutrisi pasien. Rasional: Memberikan therapi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
5. Intoleran aktivitas (00092)
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien menunjukan toleransi aktivitas yang biasa dilakukan
dengan kriteria hasil: klien melaporkan kemampuan dalam melakukan aktivitas, frekuensi pernapasan dalam melakukan aktivitas baik/normal, seimbang dalam kebutuhan aktivitas dan istirahat.
Intervensi:
a. Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur, berdiri dan ambulansi.
Rasional: Mengetahui aktivitas yang masih mampu dilakukan dan aktivitas yang belum bisa dilakukan.
b. Observasi pola tidur dan lamanya waktu tidur dalam jam.
Rasional: Menentukan kesesimbangan antara kebutuhan aktivitas dan istirahat.
c. Bantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala sesuai toleransi.
Rasional: Untuk menghemat energi untuk istirahat.
d. Ajarkan pasien dalam membuat tujuan yang sederhana, realistis, dan dapat dicapai oleh pasien dalam aktivitasnya.
Rasional: Meningkatkan kemandirian pasien.
e. Kolaborasi dengan keluarga dan tim kesehatan untuk membantu aktivitas pasien.
Rasional: Memenuhi kebutuhan aktivitas pasien. 6. Diare (00013)
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diare dapat dikendalikan atau dihilangkan dengan kriteria hasil: kontinensia alur, eliminasi fekal, peristaltik normal, perut tidak mulas. Intervensi:
a. Observasi frekuensi, warna, konsistensi, dan jumlah feses.
Rasional: Untuk mngetahui karakteristik feses dan mengkaji adanya perdarahan.
b. Observasi turgor kulit dan kndisi mukosa mulut. Rasional: Untuk mengetahui tanda dehidrasi. c. Berikan larutan garam gula.
Rasional: untuk mencegah dehidrasi. d. Anjurkan pasien untuk banyak minum.
Rasional: Untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang melalui diare.
e. Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan anak-anak makanan dengan karbohidrat kopleks, seperti kentang, nasi, roti, sereal, yogurt, minuman, dan sayuran.
Rasional: Ketika anak mengalami diare, modifikasi diet dengan menghindari produk susu, karena infeksi virus dan bakteri dapat menyebabkan defisiensi laktase ( Ackley & Ladwig, 2010).
f. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti diare dan aniti mikoba.
Rasional: Mengurangi reaksi peradangan pada usus halus dan menurunkan peristaltik.
7. Konstipasi (00011)
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam konstipasi menurun dengan kriteria hasil: pola eliminasi dalam rentang yang di harapkan, feses lunak dan berbentuk, mengeluarkan feses tanpa bantuan, tidak ada darah di dalam feses, tidak ada nyeri saat defekasi.
Intervensi:
a. Kaji dan pantau frekuensi, warna, dan konsistensi feses.
Rasional: Mengetahui karakteristik fesea dan perkembangan pola BAB pasien.
b. Pertahankan kebutuhan cairan 2-3 liter/hari.
Rasional: memenuhi kebutuhan cairan dan membantu memperbaiki konsistensi feses.
c. Jelaskan pada pasien pentingnya menghindari mengejan selama defekasi.
Rasional: mencegah perubahan pada tanda vital, limbung atau perdarahan.
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat pencahar.
Rasional: Obat itu untuk melunakkan feses yang keras sehingga pasien dapat defekasi dengan mudah.
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam ansietas berkurang, menunjukan pengendalian diri terhadap ansietas dengan kriteria hasil: klien mengetahui cara mengatasi kecemasan yang dialami, mandapatkan kembali konsentrasinya, mampu berfokus pada sesuatu, tidak gemetar, klien tampak tenang, tanda-tanda vital dalam batas normal.
Intervensi:
a. Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien.
Rasional: mengetahui tingkat kecemasan yang dialami klien. b. Diskusikan dengan klien cara untuk mengatasi ansietas.
Rasional: mengurangi ansietas dengan cara yang dapat dilakukan oleh klien.
c. Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk klien.
Rasional: mengurangi ansietas klien dan meningkatkan kenyamanan.
d. Anjurkan klien untuk bermain dan libatkan klien dalam permain. Rasional: mengalihkan perhatian klien tentang penyebab ansietas. e. Menganjurkan keluarga untuk menemani klien.
Rasional: dukungan keluarga dapat memberikan ketenangan pada klien untuk mengurangi ansietas yang dialami.
N. Evidence Based Practice Manajemen Demam Dengan Water Tepid