• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 4 Intervew Protokol Subjek 1

INTERVEW PROTOKOL SUBJEK 1

Nama Interviewe (Insial)

:

NN

Jenis Kelamin

:

Perempuan

Pekerjaan

:

Komisioner KPU

Tempat

:

Kantor KPU, Sleman

Status Pernikahan

:

Menikah

Usia

:

45 tahun

MEANING UNIT

TRANSFORMASI 1

TRANSFORMASI 2

1. Ya..kalo saya bekerja sebelumnyakan..saya bekerja

sebelum nikah ya.., sebelum nikah itu saya sudah mulai bekerja

Subjek menyatakan bahwa dirinya bekerja sebelum menikah.

2. Waktu itu saya baru lulus dari perguruan tinggi di UII jurusan Hukum, ternyata mencari kerja itu

susah buat penyandang disabilitas waktu itu,

sekitar tahun ee 91, 92an itu saya kan lulusnya tahun itu ya..92. tahun 90an itukan ketika sudah selesai ternyata mencari kerja juga sulit sekali

Subjek merasa kesulitan mencari

pekerjaan karena kondisi

disabilitasnya.

2+3+4+5+13. Merasa kesulitan mencari pekerjaan karena penolakan yang dialami sehingga merasa sakit hati karena kemampuannya diragukan karena kondisi disabilitasnya.

3. Nah..artinya ketika ada lowongan kerja di surat

kabar atau dimana, ketika setiap hari kan saya rajin untuk mencari tetapi ketika saya datangi, membawa

stopmap dan sebagainya, nenteng stopmap

gitu..saya bawa kesana mesti mereka langsung nutup “maaf mbk sudah penuh” padahal baru tadi pagi dibuka. Beberapa kali seperti itu dilakukan.

Subjek merasa ditolak bekerja karena kondisi disabilitasnya.

4. Akhirnya sakit..sakit hatikan dilakukan seperti itu, kenapa ya saya enggak laku untuk kerja

Subjek merasa sakit hati dan ditolak karena kondisi disabilitasnya.

5. la ternyata mereka melihat kedisabilitasan. Mereka

mengatakan “apakah bisa memperkerjakan orang

kayak gitu?”.

Subjek merasa orang lain meragukan kemampuan yang dimilikinya.

6. Waktu itu yang sangat sedih adalah ibu saya, karena

sudah menyekolahkan sampe perguruan tinggi sampek selesai tapi ternyata juga enggak laku untuk kerja

Subjek menyatakan bahwa ibunya turut merasakan kesedihan ketika tidak kunjung mendapatkan pekerjaan.

6+7+8+9+10+11+12. Orang terdekat turut merasa sedih sehingga mempelajari keterampilan khusus

untuk berwirausaha karena tidak kunjung

mendapatkan pekerjaan.

7. Akhirnya ibu saya begini “udah gini aja deh..kamu

kerja dirumah, kamu kan bisa menjahit” waktu itu

kan ibu saya pinter menjahit, menjadi guru jahit dan sebagainya..akhirnya saya belajar dengan ibu

Subjek diminta untuk bekerja di rumah dan belajar suatu keterampilan oleh ibunya.

8. Saya enggak diajarin tapi saya melihat aja gimana

ibu, saya melihat ibu ketika menjahit itu gimana, apa dan sebagainya..saya tidak diajarkan secara khusus saya liat aja.

Subjek menyatakan bahwa dirinya belajar suatu keterampilan dengan melihat ibunya.

9. Akhirnya ibu bilang “udah klo kamu mau kerja

dirumah, ini juga pekerjaan, ini juga bukan pekerjaan apa namanya..yang rendah kok karena

Subjek menyatakan bahwa dirinya ditawarkan untuk bekerja dirumah.

100

MEANING UNIT

TRANSFORMASI 1

TRANSFORMASI 2

ini ni jasa”

10. Akhirnya saya difasilitasi ibu ini, itu, mesin jahit, perlengkapan pokoknya komplit la sudah difasilitasi

Subjek menyatakan bahwa dirinya difasilitasi ibunya ketika bekerja dirumah.

11. Akhirnya waktu itukan saya hanya bisa menjahit

saja, belum bisa ngukur, saya diminta untuk kursus biar saya bisa buat baju untuk orang lain, gak cuma untuk diri sendiri gitu..ehemm..saya diminta kursus

Subjek menyatakan bahwa dirinya diminta untuk mengasah keterampilan yang dimiliki.

12. Belum sampai selesai kursusnya tapi kan saya uda

bisa membuatkan orang lain waktu itu, aku bilang “bu..udah aku uda bisa” “tapi kan kamu belum

selesai, belum dapet ijasah” enggak perlu ijasah,

yang pentingkan saya bisa jait, saya bisa buatkan orang lain dan orang lain merasa nyaman dengan apa yang saya buatkan. Saya enggak butuh sertifikat gak penting

Subjek menyatakan bahwa dirinya telah mampu menguasai ketermpilan tersebut tanpa harus menyelesaikan pendidikannya.

13. Akhirnya saya selesai dan membuka jaitan dirumah

memang satu dua orang itu masi sulit. Enggak ada yang datang ke rumah.

Subjek merasa kesulitan karena orang lain tidak ada yang meminta jasanya

14. Mereka juga masih belum mempercayai kalo saya

mampu melakukan sesuatu, melakukan pekerjaan

Subjek merasa orang lain memasih belum mempercayai dan meragukan

14+64+65+66+70+71+72++88+92+99+102+104+10

pekerjaan itu. Masi banyak masyarakat yang..meragukan, dianggap lelet, tidak bisa

mengerjar target ga bisa ini..ga bisa itu

kemampuan yang dimilikinya. dipermasalahkan, kemampuannya diragukan, tidak

dipercayai dan dikasihani melakukan pekerjaan karena kondisi disabilitasnya sehingga merasa marah dan tidak dipahami.

15. Ya akhirnya saya ambil strategi aja dateng ke

sekolah sekolah, playgoup, TK yang mereka harus membuat seragam dan sebagainya itu.

Subjek menyatakan bahwa dirinya mencari cara lain agar masyarakat mau menggunakan jasanya

16. Akhirnya satu, dua sekolah bisa sampe melimpah

beberapa sekolah dan saya punya tiga karyawan akhirnya bisa selesai. Baru setelah saya bisa order begitu masyarakat baru bisa percaya “oh, ternyata

Nuning itu mampu toh membuat sesuatu” akhirnya

satu, dua orang masyarakat pada dateng “oh kamu

bisa jait ini, aku tolong dong dibuatin ini” mereka

mencoba..ya uda ta buatkan.. itu berlangsung sampe dua tahunan.

Subjek merasa orang lain mulai

mempercayai kemampuan yang

dimilikinya setelah membuktikannya

15+16+20+23+25+29+30+31+32+33+35+40+41+44

+45+46+58+59+60+74+84+88+98+103. Mencari

cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi

dengan menjalin relasi, menunjukkan

kemampuannya bekerja sehingga orang lain mau menerimanya dan mengakui kemampuan yang dimilikinya

17. Yang namanya penjahit itu kan kadang surut,

kadang ada, kadang numpuk gitu kan. Nah..saat pas enggak ada saya diminta sama ibu saya “mbok ya

kamu dari pada nganggur begitu ya cari-cari apa la kamu jangan putus asa. Ya..yang namanya cari kerja itu ya..begitu” dan saya memang sempat

merasa gitu

Subjek merasa putus asa dan

menyatakan bahwa ibunya

102

MEANING UNIT

TRANSFORMASI 1

TRANSFORMASI 2

18. Karena ibu saya takut kalo saya hanya dirumah

nanti ga bisa interaksi diluar, secara sosial nanti ada hambatan nanti, orang tua saya ada kekhawatiran gitu dan bapak saya “kamu juga harus diluar

jangan cuma didalem nanti kamu ga bisa interaksi, ga kenal masyarakat nanti kamu ga bisa bersosialisasi diluar” oke akhirnya saya ikut

Subjek merasa bahwa orang tuanya cemas jika dirinya hanya berada dirumah dan kurang berinteraksi sosial.

19. Saya diminta untuk keluar, sebelumnya saya sudah

mengikuti organisasi-organisasi disitu, awalnya adek saya yang sering ikut.

Subjek menyatakan bahwa

sebelumnya pernah mengikuti

organisasi.

20. Ketika saya diluar saya berani ngomong, berani

melakukan sesuatu akhirnya di organisasi itu saya

mendapatkan kedudukan, beberapakali saya

menjabat menjadi ketua-ketua begitu ya.

Subjek menyatakan bahwa dirinya berani menunjukkan kemampuannya sehingga dirinya diakui.

21. Sebetulnya saya hanya mengikuti karena diminta

orang tua, orang tua memberikan suport yang sangat tinggi, motivasi yang tinggi sama saya. Ayah saya bilang “Kamu tu kan yang mempunyai

kelemahan kan cuma satu kakimu tapi tanganmu, matamu, otakmu masi berfungsi semua..itu yang harus dimaksimalkan, jangan didiamkan”

Subjek menyatakan bahwa dirinya mendapat dukungan dari kedua orang tuanya

17+21+22+28+38+39+40+48+59+61+68+73+82+90

+101+103+105. Dukungan orang tua dan

keberhasilannya membuat kondisi disabilitas

dianggap sebagai tantangan, merasa bersyukur, anugrah Tuhan dan bukan hambatan

22. Ini kan sudah anugrah Tuhan, seperti ini juga

anugrah Tuhan. Saya yakin dan orang tua yakin bahwa Tuhan memberikan anugrah seperti itu salah

Subjek dan orang tuanya merasa yakin bahwa kondisi disabilitas merupakan anugrah Tuhan dan dirinya memiliki

satu kaki saya seperti ini, pasti memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.

kelebihan tersendiri.

23. Saya membuktikan itu, ketika diluar juga begitu

saya selalu mendapat kepercayaan di masjid, karang taruna. Saya selalu mendapat tempat, saya ga boleh keluar. Saya boleh menikah karna menikah.

Subjek menyatakan bahwa dirinya

membuktikan kemampuannya

sehingga diakui.

24. Kemudian saya diajak melakukan penelitian

padahal penelitian waktu itu banyak di luar jawa tentang ekonomi pedesaan waktu itu, jadi kegiatan saya sampek banyak sekali.

Subjek menyatakan bahwa dirinya memiliki banyak kegiatan

25. Jadi, pekerjaan di penjahitan itu saya serahkan ke karyawan karena diluar saya merasakan dibutuhkan oleh masyarakat dan hubungan saya dengan lingkungan juga oke.

Subjek merasa dirinya dibutuhkan dan diterima lingkungan.

26. Kemudian waktu mengikuti penelitian-penelitian

saya mencoba, waktu itu saya di tempatkan di Riau di tempat yang tertinggal, jadi waktu itu belum ada trasportasi jadi kita tu di drop disitu satu bulan nanti melakukan penelitian disitu nanti dijemput lagi, karena enggak ada transportasi kita enggak bisa keluar masuk sendiri. Akhirnya saya waktu melakukan penelitian itu banyak kendala, kalo cuma sekedar menulis, membuat draf ini enggak masalah, tapi ketika dilapangan karena kondisi fisik

saya jadi agak sulit, karena disana kan tandus ya,

Subjek merasa kesulitan ketika

beraktivitas dan menjadi tontonan orang lain ketika bekerja karena kondisi disabilitasnya.

26+27+29+79+94+95+96. Kondisi disabilitas

membuat dirinya menjadi pusat perhatian orang lain, kesulitan berkativitas dan bergantung pada alat bantu untuk berkativitas dan bekerja.

104

MEANING UNIT

TRANSFORMASI 1

TRANSFORMASI 2

bebatuan ini jalanannya. Itu persoalannya begitu dan dan..saat itu, ketika saya disana, dengan kondisi seperti ini kan menjadi tontonan orang juga.

27. Ketika saya harus jalan-jalan kedesa-desa dan

sebagainya tu menjadi tontonan anak-anak, ketika saya jalan kemana anak-anak itu pada ngikuti. Saya dianggap kayak tontonan yang seperti itu.

Subjek merasa bahwa dirinya menjadi

pusat perhatian karena kondisi

disabilitasnya

28. Tapi ini menjadi tantangan bagi saya. Saya tidak

akan sakit hati dan tidak akan rendah diri tapi ini justru tantangan saya dengan kondisi saya yang begini.

Subjek merasa kondisi disabilitasnya merupakan tantangan baginya.

29. Ini justru yang akan saya jadikan narasumber-

narasumber saya. Saya akan mem..membuka pola

pikir mereka jangan saya dijadikan tontonan mereka, malah justru mereka akan menjadi teman-

teman saya gitu.

Subjek merasa tidak ingin menjadi pusat perhatian, melainkan ingin menjalin relasi.

30. Akhirnya anak-anak yang pada ngikuti saya kemana

gitu justru saya banyak cerita ketika saya istirahat mereka tak ceritain macem-macem begitu sama mereka. Kebetulan saya membawa permen ya tak kasi permen. Akhirnya mereka menjadi sahabat- sahabat saya. Jadi waktu saya sebulan disana mau pulang anak-anak pada nangis semua, mereka merasa saya menjadi sahabat mereka.

Subjek menyatakan bahwa dirinya menjalin relasi dengan lingkungan tempatnya bekerja

31. Ya kalo saya kemana-mana mereka menjadi narasumber saya “mbk kalo mau kesana itu, itunya

kesana” jadi mereka tidak melihat kecacatan saya

lagi tapi kita justru saling cerita gitu lo

Subjek menjalin relasi sehingga

diterima oleh lingkungannya

32. Jadi saya harus bisa membuka, membalikkan pola

pikir mereka, anak-anak yang dulu menjadikan saya tontonan kemudian menjadi sahabat gitu..itu yang saya lakukan berkali-kali di beberapa propinsi sering kali seperti itu.

Subjek menyatakan bahwa dirinya ingin menjalin relasi dan diterima oleh lingkungannya

33. Saya mengolah yang ada di lingkungan itu supaya

tidak memandang disabilitas saya, tapi kemampuan saya dan saya bisa bersosialisasi dengan mereka.

Subjek ingin di akui dan menjalin relasi dengan orang lain.

34. Kemudian ada tawaran di Solo, “eh kamu ternyata

bisa lo bekerja untuk disabilitas, kenapa kamu bekerja disitu?ini yang terjun di disabilitas belum banyak lo..tolong deh temen-temen yang di Solo membutuhkan kamu.”

Subjek menyatakan bahwa dirinya diminta bekerja untuk disabilitas

35. Waktu itu kan punyaknya YPAC tapi punya badan

otonom yang melakukan pemberdayaan di desa- desa tidak didalam satu institusi. Jadi saya harus bisa mengolah ketika saya bersama-sama dengan mereka.

Subjek menyatakan bahwa dirinya harus bisa bekerja sama dengan teman barunya di tempat kerja.

106

MEANING UNIT

TRANSFORMASI 1

TRANSFORMASI 2

36. Ternyata dimasyarakat saya juga bisa diterima oleh

mereka kemudian apa namanya dari sisi temen- temen sendiri juga begitu.

Subjek merasa diterima oleh orang- orang di lingkungan kerjanya

36+37+52+53+54+55+56+57+58+59+77+80+81+85

+86+87+89+90+91+109. Diterima lingkungan,

mendapat simpati dan diakui kemampuannya ketika bekerja membuat merasa nyaman, senang, merasa tidak memiliki kekurangan, tidak ingin bergantung pada orang lain, sehingga membantu penyandang disabilitas yang lain

37. Ketika saya di Solo dan saya diminta untuk

melakukan pemberdayaan di desa-desa kebetulan mendapatkan tempat di tiga daerah waktu itu di Jawa Tengah di Klaten, Boyolali sama Banyumas. Jadi saya harus tinggal disitu.

Subjek menyatakan bahwa dirinya diminta untuk bekerja di beberapa daerah.

38. Dan ternyata teman-teman disabilitas di tiga tempat

itu masih sangat jauh tertinggal karena belum ada sentuhan dari mana pun sehingga mereka banyak tinggal dirumah dengan kondisi yang sangat memprihatinkan nah mulai detik itu, saya merasa justru dengan seperti ini saya sangat-sangat bersyukur.

Subjek merasa bersyukur karena kondisinya lebih baik daripada teman- teman disabilitas yang lain.

39. Ketika saya datang di Ngerobokan waktu itu, ketika

dilapangan saya merasa bersyukur karena orang tua memberikan motivasi yang sangat tinggi

Subjek merasa bersyukur karena dukungan orang tuanya

40. Karena orang tua memberi motivasi yang sangat tinggi, saya bisa bersosialisasi dengan masyarakat dan diterima masyarakat dan melihat kondisi

dilapangan di tiga kabupaten itu sangat

memperihatinkan karena orang tua tidak

memberikan motivasi sama sekali, karena enggak tau mau saya apakan anakku ini.

Subjek merasa bahwa dukungan yang

di berikan orang tuanya

mendorongnya untuk mampu menjalin relasi sehingga dapat diterima.

41. Waktu itu kan saya belum bekerja di isu kesehatan,

karena saya terus bekerja di umum dan karena saya merasa diterima di masyarakat umum.

Subjek merasa diterima sehingga dirinya dapat bekerja di sektor umum.

42. Ketika saya mengorganisir di Ngerobokan, disitu

memang berat. Disana menolak semua saat saya membawa isu kedisabilitasan “ngapain itu kan

sudah urusan dinas sosial, ngapain kamu bicara soal itu.itu bukan kebutuhan kami, kebutuhan kami itu air..”

Subjek merasa berat dan ditolak

masyarakat ketika menjalani

pekerjaannya.

43. Jadi, karena di daerah sana itu tandus kebutuhan

utama mereka itu air. Jadi, tidak ada yang mau dengerin saya ngomong gitu. Saya masuk dan ditempatkan ke daerah itu untuk membicarakan kecacatan, tapi bukan kebutuhan mereka pada saat itu.

Subjek merasa ditolak saat bekerja

karena masyarakat tidak

membutuhkan gagasan yang

108

MEANING UNIT

TRANSFORMASI 1

TRANSFORMASI 2

44. Ya saya harus merubah strategi kalo gitu, ini

enggak akan berhasil kalo kayak gini. Akhirnya kita melakukan identifikasi sebetulnya kebutuhan di daerah ini itu apa.

Subjek menyatakan bahwa dirinya mencari cara lain untuk dapat diterima oleh masyarakat.

45. Pertama memang air, ya udah kita kasi air, kami

harus mencari dulu kebutuhan itu dan ngelobi dulu ke pemerintah bagian pengairan. Akhirnya kami melobikan baru sekitar enam bulan baru di realisasikan pemerintah dan baru saya bisa masuk, karena kebutuhannya sudah baru saya bisa masuk membawa isu ini.

Subjek menyatakan bahwa dirinya

memenuhi kebutuhan masyarakat

terlebih dahulu agar dapat diterima dan melanjutkan pekerjaannya.

46. Akhirnya saya melakukan pendekatan-pendekatan

pada orang tua yang memiliki anak yang disabilitas. Saya banyak cerita tentang disabilitas, kenapa saya datang kesini.

Subjek menyatakan bahwa dirinya

melakukan pendekatan pada

masyarakat untuk dapat diterima.

47. Kalo orang tua yang memiliki anak disabilitas bisa menerima saya dengan penuh karena merasakan “anakku koyo ngene kamu juga seperti itu”. Jadi saya lebih diterima

Subjek merasa lebih diterima karena persamaan kondisi

48. Akhirnya orang tua-orang tua ini saya ajak ke tokoh

masyarakat “ini lo saya tu membawa isu seperti ini

karena seperti ini, ini lo orang tua-orang tua

Subjek menyatakan bahwa dirinya mencari dukungan untuk menjalankan

apakah bapak sebagai tokoh masyarakat pernah memikirkan orangtua yang seperti ini?” Ini

anaknya seperti ini, ini sebetulnya masih bisa diberdayakan untuk mengerangi kecacatannya lah paling tidak, kalo didiamkan terus ini orang tuanya sekarang masi ada, bagaimana kalo sudah tidak?apakah akan didiamkan seperti itu terus?.

pekerjaannya

49. Akhirnya menjadi pemikiran besar di desa itu, baru

ada pertemuan-pertemuan itu baru satu setengah tahun kita bisa in disitu,

Subjek menyatakan bahwa dirinya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat diterima di lingkungan kerjanya

50. Kita tidak putus asa ya kita membawa isu seperti

ini. Apapun, membawa sesuatu ke masyarakat itu tidak mudah. itu memang perlu proses dan mereka juga perlu mengenal dulu. Apa sih pentingnya?, kenapa saya harus mengenal ini?kayak gitu jadi saya harus menyampaikan ini ke mereka. Jadi, ketika di Solo hampir tiga setengah tahun saya disana.

Subjek merasa tidak patah semangat meskipun pekerjaannya tidak mudah baginya.

51. Kemudian karena anak dan suami saya di jogja

akhirnya saya merasa repot kayak di Jakarta itu, pergi setengah enam, jam lima, jam tujuh malem baru sampe rumah anaknya sudah tidur kalo baru berangkat anaknya baru bangun. Akhirnya kan anak saya jadi enggak suka sama ibunya, “ibu enggak

pernah ada di rumah” Tapi gimana kondisi

keluarga saya seperti ini saya juga pengen keluarga

Subjek menyatakan bahwa dirinya

menjadi jarang dirumah karena

pekerjaan sehingga mengalami konflik dengan keluarganya.

110

MEANING UNIT

TRANSFORMASI 1

TRANSFORMASI 2

saya tetep utuh, anak saya jadi seperti itu sama saya, akhirnya pindah ke Jogja.

52. Setelah pulang ke Jogja saya pun membuat

organisasi tentang kedisabilitasan, saya membuat CIQAL tahun 2002 sampek sekarang insyaallah masih eksis, saya yakin banget dengan isu ini karena saya merasa bisa sumbang sih dengan apa yang saya miliki, apa pengalaman yang saya dapatkan yang selama ini, bisa saya berikan ke temen-temen lain yang belum bisa eksis begitu.

Subjek menyatakan bahwa dirinya ingin membagi pengalamannya untuk membantu penyandang disabilitas lain.

53. Saya melakukan lobbieng ke beberapa pihak dan itu

bukan untuk saya tapi untuk temen-temen saya. Kayak di Sleman ini kebetulan saya di KPU ini saya banyak kenal dengan orang dewan misalnya, karena sebelum jadi dewan kan kesini dulu, sehingga saya banyak kenal disini dan ketika sudah saya juga banyak kenal dan ketika saya mintak alokasi anggaran tentang kedisabilitasan pun saya harus mempresentasikan “itu lo di Sleman itu ada sekian

disabilitas yang seperti ini itu, anda sebagai wakil rakyat bagaimana dengan alokasi anggaran,?”

akhirnya di Sleman memiliki alokasi anggaran disabilitas terbesar dari pada kecamatan lain. Jadi saya sudah bisa mealokasikan anggaran untuk temen-temen disabilitas yang lain.

Subjek menyatakan bahwa dirinya selama bekerja dirinya juga mencari

dukungan untuk membantu

penyandang disabilitas lainnya.

54. Saya disinipun saya memfasilitasi bagaimana

penyandang disabilitas dapat menggunakan hak

pilihnya. Karena tahun-tahun kemarinkan

Subjek menyatakan bahwa dirinya

penyandang disabilitas itu hak suaranya di dampingi oleh orang yang tidak merupakan aspirasinya tetapi dirinya sendiri.

penyandang disabilitas yang lain.

55. Ketika saya di KPU saya memiliki kewajiban untuk

merubah pola pikir pada orang lain tentang disabilitas. Saya harus memberdayakan temen-

temen disabilitas bagaimana menggunakan hak pilih dan dipilih kita memiliki hak itu. Tapi kita juga harus membuktikan pada masyarakat bahwa kita juga bisa. Kemudian ada beberapa training untuk temen-temen disabilitas untuk hak pilih.

Subjek merasa ingin diakui dan

membantu penyandang disabilitas

yang lain.

55+66+67+71+74+75+76+77+78+85+93+100. Perasaan ingin diakui diri dan kemampuannya bekerja mendorong untuk tidak putus asa,merasa mampu bekerja, tidak ingin dikasihani dan ingin

membuktikan kemampuannya dengan kondisi

disabilitasnya

56. Disitu kesempatan saya untuk menularkan virus-

virus kepada temen-temen komisioner yang lain agar memiliki perspektif juga tentang disabilitas tubuh. Karena kalo hanya saya sendiri ya percuma. Justru yang saya berikan pertama itu temen-temen yang dikomisioner itu. Akhirnya kelima orang itu akhirnya menjunjung tinggi semua.

Subjek menyatakan bahwa dirinya merasa butuh dukungan dari teman kerjanya untuk membantu sesama disabilitas

57. Kemudian saat pemilu di TPS, bagaimana dengan

tuna netra? Pengguna kursi roda? Biasanya TPS- TPS itu kan menggukan tangga ya, bagaimana dia bisa masuk? Enggak bisa, harus diangkat angkat. Nah itu yang harus sosialisasikan di petugas TPS itu. Saya memberikan training, pembekalan kepada

mereka sebelum pemungutan suara tentang

bagaimana mendampingi disabilitas, terkait alat

Subjek menyatakan bahwa ketika bekerja dirinya banyak menjelaskan tentang kebutuhan disabilitas.

112

MEANING UNIT

TRANSFORMASI 1

TRANSFORMASI 2

bantu. Alat bantu untuk tuna netra itu perlu templet untuk tuna netra yang ada huruf brailenya, bukan surat suaranya yang huruf braile, tapi ada lata bantu di surat suara itu.

58. Saya juga lobieng itu ke dewan mengenai alokasi

anggaran bantuan dari APBD. Karena saya bisa

Dokumen terkait