• Tidak ada hasil yang ditemukan

Invasive Spesies

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Invasive Spesies

Pengambilan data non-plankton khususnya ikan, didapatkan dari data primer dan sekunder. Untuk data primer dilapang kami hanya menemukan teritip yang menempel pada batuan-batuan pembatas pelabuhan yang ditunjukkan pada Gambar 9:

Gambar 9 Teritip Invasive spesies

Menurut Kusumawijaya (2013) pada umumnya nelayan probolinggo menangkap ikan dengan memancing, menyelam maupun menggunakan perahu. Hasil tangkapan nelayan Pantai mayangan juga beragam, seperti pada Tabel 8: Tabel 8 Hasil Tangkapan Nelayan Probolinggo

Gambar Nama Ikan

Cakalang

43

Gambar Nama Ikan

Tongkol Lisong Layang Deles Lemuru Lemadang Kuwe Selar Bentong Cucut

44

Gambar Nama Ikan

Pari Gulamah Tenggiri Cendro Kerapu Manyung

45

Gambar Nama Ikan

Slengseng Swangi Ubur-ubur Kembung Layur 4.4.2 Ubur-Ubur

Ubur-ubur atau Jellyfish merupakan anggota dari filum Coelenterata (Cnidaria) karena seluruh anggota tubuhnya memiliki sel atau penyengat Cnidoblast. Ubur-ubur merupakan organisme plankton terbesar dan terkadang terdapat dalam jumlah besar, seluruh hidupnya bersifat planktonik karna itu ubur-ubur termasuk dalam kelompok holoplanktonik (Nybakken, 1988 dalam Mochtar, 2004). Pada umumnya masyarakat mengenal ubur-ubur adalah hewan beracun yang bisa menimbulkan rasa gatal bahkan kematian pada manusia jika bersentuhan. Namun, tidak semua ubur-ubur memiliki racun yang membahayakan manusia. Saat ini ubur-

46 ubur sudah sering ditangkap untuk di konsumsi karena ubur-ubur merupakan salah satu sumberdaya laut non ikan yang memiliki nilai ekonomis sehingga mendatangkan pendapatan bagi nelayan pesisir. Ubur-ubur hampir ditemukan di seluruh perairan Indonesia. Beberapa jenis ubur-ubur yang biasa di tangkap di Indonesia adalah jenis Aurelia aurita, Rhopilema esculenta, dan Stomolophus nomurai.

Musim puncak ubur-ubur (Blooming) disetiap daerah memiliki frekuensi kemunculan ubur-ubur yang berbeda begitu pula di perairan pantai Mayangan Probolinggo. Berdasarkan hasil wawancara nelayan di pantai Mayangan, ubur-ubur ada hanya pada bulan-bulan tertentu dan paling banyak ditemukan ketika bulan November-Desember. Kondisi ini sudah berbeda dengan yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Menurut Mochtar (2004), blooming ubur-ubur tahun 2002 terjadi pada bulan Juli dan berakhir pada bulan September, muncul kembali pada bulan Desember dan berakhir pada bulan Januari. Tahun 2003 ubur-ubur muncul pada bulan bulan Januari, Juni dan berkurang di bulan Juli. Pada bulan Agustus ubur-ubur masih muncul tetapi sangat sedikit sekali. Jenis yang ditemui di Mayangan adalah Aurelia labiata (Aurelia sp.) yang hidup pada suhu 0o-31.67o C dan Cassiopeia sp. pada suhu 22.22o - 25.56o C). Pada saat praktikum dilaksanakan yaitu pada bulan Mei akhir tidak ditemukan adanya blooming ubur-ubur, mungkin dikarenakan bulan mei bukan merupakan bulan blooming ubur-ubur.

47 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pembahasan yang dipaparkan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

 kelimpahan fitoplankton dan zooplankton individu perliter yang paling tinggi pada perairan Tanjung Tembaga adalah jenis Chatoceros sp yaitu 572 untuk fitoplankton dan Calanioda sp, Larva Bivalvia yaitu sebanyak 20 untuk zooplankton. Kelimpahan Fitoplankton yang paling rendah adalah jenis Rhizosolenia sp sebanyak 4 dan Nauplius of Cyclops sebanyak 4 untuk jenis zooplankton. Nilai keanekaragaman fitoplankton dan zooplankton masing- masing sebanyak 1,49 dan 1,87. Hal ini menunjukkan stabilitas komunitas biota sedang atau kualitas airnya tercemar sedang.

 Spesies invasive yang ditemukan di Pelabuhan mayangan probolinggo adalah teritip. Sedangkan Spesies ikan yang sering ditangkap nelayan Pelabuan Mayangan nggo adalah Cakalang, Tongkol Como, Tongkol Lisong, Layang Deles, Lemuru, Lemadang, Kuwe, Selar, Bentong, Cucut, Pari, Gulamah, Tenggiri, Cendro, Kerapu, Manyun, Slengseng, Swangi, Kembung,Layur. Sedangkan non ikan adalah jenis ubur-ubur.

5.2 Saran

Praktikum perubahan iklim untuk periode selanjutnya diharapkan dapat lebih baik dan perlu adanya bimbingan yang intesif agar tidak terjadi kesalahan berulang- ulang.

48 DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Quraisyin, Hikmah Thoha, Nurul Fitriya. 2010. Dampak Pemanasan Global Terhadap Kondisi Plankton Di Perairan Teluk Jakarta. Http://Km.Ristek.Go.Id/Assets/Files/LIPI/954%20D%20S%20n/954.Pdf. Diakses Pada 29 Mei 2015

Alamanda, Shella, Sri Wiedarti, dan Triastinurmiatiningsih. 2012. Kualitas Air Dan Keanekaragaman Jenis Plankton Di Sungai Cisadane, Jawa Barat. Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor.

Asmara, Anjar. 2005. Hubungan Struktur Komunitas Plankton Dengan Kondisi Fisika-Kimia Perairan Pulau Pramuka Dan Pulau Panggang, Kepulauan Rahardjo, M. F. 2011. SPESIES AKUATIK ASING INVASIF. Masyarakat Iktiologi Indonesia. Prosiding Forum Nasional Pemacuan Sumber Daya Ikan III.

Barus. 2004. Pengantar Limnologi, Studi tentang Ekosistem Sungai dan Danau. Jurusan Biologi. Fakultas MIPA USU. Medan.

Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi pengolahan Sumber daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Isnaini., et al. 2014. Komposisi dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Sekitar Pulau Maspari, Ogan Komering Ilir. Journal Maspari. Volume VI, No. 1 (39- 45). Universitas Sriwijaya.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut.

Kusumawijaya, Aprilian. 2013. Karakterisasi Truss-Morfometri Ikan Hasil Tangkapan Cantrang di Perairan Mayangan Probolinggo. Malang : Universitas Brawijaya. Mangunwardoyo, Wibowo., Ratih Ismayasari Dan Etty Riani. 2010. Uji Patogenisitas

Dan Virulensi Aeromonas Hydrophila Stainer Pada Ikan Nila (Oreachromis Niloticus) Melaluipostulat Koch. Fakultas Matematika Dan Ilmu Alam. Universitas Indonesia. Depok

Miswan. 2010. Keanekaragaman Zooplankton Di Perairan Kepulauan Togean Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.Jurnal Biocelebes, Vol. IV No. 1. Palu :Universitas Tadulako.

Nontji, A. 2008. Plankton Laut. Jakarta: LIPI Press 368 Hal.

Nugraha, Yusup, Henra Kuslani Dan Rahmat Sarbini. Teknik Sampling Dan Memperkirakan Kelimpahan Fitoplankton Pada Ekositem Mangrove Di Sekitar P. Parang, Kep. Karimunjawa. Jatiluhur: Balai Penelitian Pemulihan Dan Konservasi Sumberdaya Ikan

49 Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT.

Gramedia.

Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. UGM Press.Yogyakarta. 697 Hal.

Pranoto, Bayu Adi., et al. 2005. Struktur Komunitas Zooplankton di Muara Sungai Serang Jogjakarta. Jurnal Imu Kelautan. Volume : X No. 2 (90-97). UNDIP : Semarang.

Radiarta, I Nyoman. 2013. Hubungan Antara Distribusi Fitoplankton Dengan Kualitas Perairan Di Selat Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Bumi Lestari, Vol. XIII, No. 2, (234-243). Jakarta.

Reynolds, C.S., J.G. Tundisi, K. Hino. 1984. Observation On A Metalimnetic Phytoplankton Population In A Stably Stratified Tropical Lake. Archive Of Hydrobyological, 97: 7 – 17

Ruyitno, Pramudji dan Imam. 2003. Pesisir dan Pantai Indonesia. Jakarta. Pusat Ilmu Penelitian Indonesia.

Sagala, Effendi Parlindungan. 2010. Potensi Komunitas Plankton Dalam Mendukung Kehidupan Komunitas Nekton Di Perairan Rawa Gambut, Lebak Jungkal Di Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Propinsi Sumatera Selatan. Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan.

Sagala, Effendi Parlindungan. 2012. Indeks Keanekaragaman Dan Indeks Saprobik Plankton Dalam Menilai Kualitas Perairan Laut Bangka Di Sekitar FSO Laksmiati PT. MEDCO E & P INDONESIA, Kabupaten Bangka Barat, Propinsi Bangka Belitung. Maspari Journal. Volume IV, No. 1 (23-32). Sumatera Selatan : Universitas Sriwijaya

Saptarini, D, Et Al. 2011. Komposisi, Kelimpahan, Dan Distribusi Ubur-Ubur (Scyphozoa)) Di Pesisir Timur Surabaya. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Surabaya

Sediadi, Agus. 1999. Ekologi Dinoflagellata. Jurnal Oseana. Volume: XXIV. Nomor 4 (21-30).

Seribu. Bogor: FPIK Institut Pertanian Bogor

Setyawan, Arif Fajar. 2012. Studi Kelimpahan dan Komposisi Zooplankton Pada Karakteristik Lokasi yang Berbeda di Perairan Kepulauan Karimunjawa, Jepara.

Sugianti, Budi.,et al. 2014. Daftar Pisces yang Berpotensi Sebagai Spesies Asing Invasif di Indonesia. Online. http://www.bkipm.kkp.go.id/files/publikasi/buku/ DAFTAR%20PISCES%20YANG%20BERPPOTENSI%20SEBAGAI%20SPE SIES%20ASING%20INVASIF%20DI%20INDONESIA.pdf. Diakses pada 12 Juni 2015.

50 Suryanto, Asus Maizar. 2011. Kelimpahan dan Komposisi Fitoplankton di Waduk Selorejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Jurnal Kelautan, Volume 4, No.2.

Veronica, Evi, Diana Arfiati, Soemarno, Amin Leksono. 2010. Komunitas

Fitoplankton Dan Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Kelimpahannya Di Sungai Hampalam Kabupaten Kapuas. Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKIP UNS

Wardhana, W. 2003. Teknik Sampling, Pengawetan, Dan Analisis Plankton. Departemen Biologi FMIPA-UI. Jakarta

Wibisono, M. S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Wiharyanto, D. 2011. Studi Kelimpahan Dan Distribusi Plankton Di Perairan Juata Kota Tarakan Kalimantan Timur. Jurnal Akustik Vol. 1 (1) Januari 2011 : 7-4

51 LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengambilan Sampel

Dokumen terkait