• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inventory Management Envelope Tiga

Dalam dokumen BAB III SOLUSI BISNIS (Halaman 48-53)

3.11 Rantai Pasok Supply dan Distribusi Envelope Tiga .1 Demand dan Supply Envelope Tiga

3.11.5 Inventory Management Envelope Tiga

Pengaturan inventory management yang dimulai dari kilang (1st tier), depot utama/terminal transit/instalasi (2nd tier) sampai dengan depot penyalur (3rd

Terminal Transit Manggis Premium

-5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Days V olum e

Premium Buffer Stock High Inventory

tier) merupakan kunci utama penentuan besarnya high inventory yang harus dimilki suatu depot. Berdasarkan hasil penentuan nilai high inventory ini akan didapatkan volume

safe capacity yang layak dimilki oleh depot. Berikut ini dapat dilihat salah satu model

pengaturan inventory manajemen di TT Manggis dan Depot Kupang.

Gambar 3.20 Grafik Inventory Premium Terminal Transit Manggis

Sumber: Hasil Pengolahan

Terminal Transit Manggis mempunyai own demand premium sebesar 43.871 KL, jika ditambah dengan 3 depot penyalurnya yaitu Depot Benoa, Depot Ampenan dan Depot Badas maka demand premium yang harus ditanggung terminal transit ini menjadi

61.435 KL. Berdasarkan rute nomor 6 (Kilang Balikpapan – TT Manggis - Kilang Balikpapan) dan rute nomor 8 (Instalasi Surabaya – TT Manggis – Ins Surabaya), produk premium ini ditransfer dari Kilang Balikpapan dan Instalasi Surabaya dengan menggunakan 2 buah kapal tanker yang berlainan jenis, yaitu kapal jenis GP untuk rute Kilang Balikpapan dan kapal jenis SMALL 2 untuk rute Ins Surabaya dengan masing-masing volume angkut premium sebesar 8.544 KL untuk kapal jenis GP dan 5452 KL untuk kapal jenis SMALL 2. Frekuensi kapal GP adalah sebanyak 4 kali per-bulan dan 5 kali per-bulan untuk kapal jenis SMALL 2, sedangkan waktu Round Trip Days rute nomor 6 dari Kilang Balikpapan sebesar 6,60 hari dan rute nomor 8 dari Instalasi Surabaya sebesar 4,67 hari.

Kapal jenis GP dari Kilang Balikpapan merapat atau melakukan unloading di TT Manggis pada hari 1, 8, 15 dan 22, sedangkan kapal tipe SMALL 2 pada hari ke-2, 7, 1ke-2, 17 dan 22 Terminal Transit Manggis mempunyai daily objective thruput premium sebesar 1967 KL per-hari. Rute nomor 13 dengan pola multy-port yaitu TT Manggis - Depot Benoa - Depot Badas - TT Manggis membawa premium dari TT Manggis sebanyak 940 KL dengan frekuensi 4 kali pengiriman per-bulan. Pemberangkatan rute nomor 13 dari TT Manggis terjadi pada hari ke-4, 11,18, dan 25. Rute nomor 12 dengan pola point-to-point yaitu TT Manggis - Depot Ampenan - TT Manggis membawa premium sebanyak 2300 KL dengan frekuensi 6 kali pengiriman per-bulan dan RTD 3,14 hari. Pemberangkatan rute nomor 12 dari TT Manggis terjadi pada hari ke-3, 7, 11, 15, 19 dan 23. Dari hasil fluktuatif volume tanki timbun premium di TT Manggis maka diperoleh buffer stock ideal sebesar 10.140 KL dan high inventory ideal sebesar 25.800 KL.

Terminal Transit Manggis Kerosine

-5,000 10,000 15,000 20,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Days V olum e

Kerosine Buffer Stock High Inventory

Gambar 3.21 Grafik Inventory Kerosene Terminal Transit Manggis

Terminal Transit Manggis mempunyai own demand kerosene sebesar 11.200 KL, jika ditambah dengan 4 depot penyalurnya yaitu Depot Tanjungwangi, Depot Benoa, Depot Ampenan dan Depot Badas maka demand kerosene yang harus ditanggung terminal transit ini menjadi 41,645 KL. Berdasarkan rute nomor 6 (Kilang Balikpapan – TT Manggis - Kilang Balikpapan), produk kerosene ini ditransfer dari Kilang Balikpapan menggunakan kapal jenis GP dengan volume angkut produk kerosene sebanyak 10.411KL.

Terminal Transit Manggis mempunyai daily objective thruput kerosene sebesar 502 KL per-hari. Rute nomor 13 yaitu TT Manggis - Depot Benoa - Depot Badas - TT Manggis membawa kerosene dari TT Manggis sebanyak 768 KL. Rute nomor 12 yaitu TT Manggis - Depot Ampenan - TT Manggis membawa kerosene sebanyak 1.602 KL. Rute nomor 9 yaitu TT Manggis - Depot Tanjungwangi - TT Manggis membawa kerosene sebanyak 2.961 KL. Dari hasil fluktuatif volume tanki timbun kerosene di TT Manggis maka diperoleh buffer stock ideal sebesar 7.160 KL dan high inventory ideal sebesar 17.100 KL.

Terminal Transit Manggis Solar

-5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Days V olum e

Solar Buffer Stock High Inventory

Gambar 3.22 Grafik Inventory Solar Terminal Transit Manggis

Sumber: Hasil Pengolahan

Terminal Transit Manggis mempunyai own demand solar sebesar 49.590 KL, jika ditambah dengan 3 depot penyalurnya yaitu Depot Benoa, Depot Ampenan dan Depot Badas maka demand solar yang harus ditanggung terminal transit ini menjadi 77.352 KL. Berdasarkan rute nomor 6 (Kilang Balikpapan – TT Manggis - Kilang Balikpapan), produk solar ini ditransfer dari Kilang Balikpapan menggunakan kapal jenis GP dengan volume angkut produk solar sebanyak 5.054 KL. Pasokan solar ini

ditambah dengan rute nomor 7 yaitu STS Kalbut – TT Manggis - STS Kalbut dengan menggunakan kapal jenis GP sebanyak 19.046 KL, frekuensi 3 kali dan RTD 4,50 hari.

Terminal Transit Manggis mempunyai daily objective thruput solar sebesar 2.224 KL per-hari. Rute nomor 13 yaitu TT Manggis - Depot Benoa - Depot Badas - TT Manggis membawa solar dari TT Manggis sebanyak 3.209 KL. Rute nomor 12 yaitu TT Manggis - Depot Ampenan - TT Manggis membawa solar sebanyak 2.488 KL. Dari hasil fluktuatif volume tanki timbun solar di TT Manggis maka diperoleh buffer stock ideal sebesar 12.740 KL dan high inventory ideal sebesar 39.800 KL.

Depot Kupang Premium

-5,000 10,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Days V ol um e

Premium Buffer Stock High Inventory

Depot Kupang Kerosine

-5,000 10,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Days V ol um e

Depot Kupang Solar -5,000 10,000 15,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Days V olum e

Solar Buffer Stock High Inventory

Gambar 3.23 Grafik Inventory BBM Depot Kupang

Sumber: Hasil Pengolahan

Depot Kupang mempunyai own demand premium sebesar 5.261 KL, jika ditambah dengan 7 depot penyalurnya yaitu Depot Maumere, Depot Waingapu, Depot Ende, Depot Larantuka, Depot Atapupu, Depot Dilli dan Depot Kalbahi maka demand premium menjadi 12.214 KL. Berdasarkan rute nomor 1 yaitu Kilang Balikpapan - Depot Kupang - Kilang Balikpapan, produk premium ini ditransfer menggunakan kapal jenis GP dengan daya angkut premium sebesar 6.107 KL, frekuensi 2 kali pengiriman per-bulan dan Round Trip Days 8.53 hari.

Kapal jenis GP ini merapat atau melakukan unloading di Depot Kupang pada hari ke-1 dan hari ke-10. Depot ini mempunyai daily objective thruput premium sebesar 236 KL per-hari. Rute nomor 2 membawa premium sebanyak 1.092 KL, frekuensi 1 kali per-bulan, dengan jadwal pemberangkatan dari Depot Kupang pada hari ke-2. Rute nomor 4 membawa premium sebanyak 1313 KL, frekuensi 1 kali per-bulan, dengan jadwal pemberangkatan dari Depot Kupang pada hari ke-7. Rute nomor 4 dan nomor 2 menggunakan kapal yang sama.

Selain kedua rute di atas rute nomor 3 dan nomor 4 juga merupakan rute yang berbasis dari depot Kupang. Rute multy-port nomor 3 yaitu Depot Kupang – Depot Waingapu - Depot ende - Depot Larantuka - Depot Kupang membawa premium sebanyak 1137 KL dengan frekuensi 3 kali per-bulan, dan RTD 6.95 hari. Jadwal pemberangkatan dari Depot Kupang pada rute nomor 3 yaitu pada hari ke-4, 11 dan 19. Rute point-to-point nomor 5 yaitu Depot Kupang – Depot Atapupu membawa premium sebanyak 379 KL dengan frekuensi 3 kali per-bulan. Jadwal pemberangkatan dari Depot Kupang pada rute nomor 5 yaitu pada hari ke-8, 15 dan 22. Dari hasil fluktuatif volume

tanki timbun premium di Depot Kupang diperoleh buffer stock ideal sebesar 2,430 KL dan high inventory ideal sebesar 8.900 KL premium. Jika melihat tanki timbun eksisiting yang hanya mempunyai safe capacity sebesar 6.098 KL maka besar kapasitas ini tidak akan memenuhi arus keluar masuk barang yang seharusnya berada di atas high

inventory, kecuali jika buffer stock diturunkan yang semula mampu menahan 6 hari

menjadi 1 hari saja dan ditambah dengan sisa tanki timbun kerosene. Solusi terbaik adalah dengan menambah kapasitas tanki timbun premium menjadi 9.000 KL. Mekanisme arus keluar – masuk produk kerosene dan solar mengikuti arus premium di atas.

3.12. Rantai Pasok Supply dan Distribusi Envelope Empat

Dalam dokumen BAB III SOLUSI BISNIS (Halaman 48-53)

Dokumen terkait