• Tidak ada hasil yang ditemukan

URAIAN TEORITIS

D. Pandangan Keynes

2.4 Investasi Swasta

mengurangi pengeluaran pemerintah dan meningkatkan pajak. Sebaliknya apabila pengangguran serius maka pemerintah berusaha menambah pengeluaran dan berusaha mengurangi pajak. Kebijakan moneter dilakukan dengan mempengaruhi jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga. Pengawasan langsung dilakukan dengan membuat peraturan-peraturan.

2.4 Investasi Swasta

2.4.1 Pengertian Investasi

Investasi didefinisikan sebagai pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama dan menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan. Dengan perkataan lain, dalam teori ekonomi, investasi berarti kegiatan pembelanjaan untuk meningkatkan kapasitas memproduksi sesuatu dalam perekonomian. (Sukirno, 2000:366)

Investasi bersumber dari dana masyarakat yang ditabung dari lembaga-lembaga keuangan untuk kemudian disalurkan kepada perusahaan-perusahaan. Kalau konsumsi dikeluarkan rumah tangga untuk membeli barang-barang dan jasa untuk mendapatkan kepuasan (utility), maka investasi ditanamkan oleh perusahaan-perusahaan dalam usaha memperoleh laba atau profit yang sebesar-besarnya.

Investasi atau sering juga disebut penanaman modal merupakan pengeluaran perusahaan secara keseluruhan untuk membeli barang-barang modal riel, baik untuk mendirikan perusahaan-perusahaan baru maupun untuk memperluas usaha-usaha yang telah ada, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan

 

Dalam prakteknya, dalam usaha untuk mencatat nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan sebagai investasi meliputi pengeluaran/perbelanjaan yaitu:

1. Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatan produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan

2. Perbelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan kantor, dan lainnya. 3. Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang

yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan nasional.

Para pelaku investasi adalah pemerintahm, swasta, dan kerja sama antara pemerintah dan swasta. Investasi pemerintah umumnya dilakukan tidak dengan maksud mendapatkan keuntungan, tetapi tujuannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti jalan raya, jembatan, rumah sakit dan sebagainya. Bagi swasta lebih tertarik pada jenis investasi yang ditujukan untuk memperoleh laba yang biasanya didorong karena adanaya pertambahan pendapatan.

Adapun ciri-ciri dari barang-barang investasi antara lain: a. Memiliki manfaat yang umumnya lebih dari satu tahun

b. Nilainya relatif besar dibandingkan dengan nilai output yang dihasilkan

c. Manfaat dari penggunaan barang tersebut dapat dirasakan untuk jangka waktu yang panjang

 

2.4.2 Jenis-Jenis Investasi

Menurut Nasution (1998:105) secara umum di dalam pembangunan ekonomi terdapat 4 (empat) jenis investasi, yaitu:

a. Investasi yang terdorong (induced investment) dan Investasi otonom (autonomous investment)

Investasi yang terdorong (induced investment) yaitu investasi yang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, baik itu pendapatan daerah maupun pendapatan pusat atau nasional. Investasi ini diadakan akibat adanya pertambahan permintaan, pertambahan permintaan yang mana adalah akibat pertambahan pendapatan. Jelasnya apabila pendapatan bertambah maka pertambahan permintaan akan digunakan untuk tambahan konsumsi, sedangkan pertambahan konsumsi pada dasarnya adalah tambahan permintaan, dan apabila ada tambahan permintaan maka akan mendorong berdirinya pabrik baru atau memperluas pabrik lama untuk dapat memenuhi tambahan permintaan tersebut.

Investasi otonom yakni investasi yang dilakukan oleh pemerintah karena disamping biayanya cukup besar juga investasi ini tidak memberikan keuntungan, dimana besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan, baik itu pendapatan daerah ataupun pendapatan pusat atau nasional tetapi dapat berubah karena adanya perubahan factor-faktor di luar pendapatan seperti tingkat teknologi, kebijaksanaan pemerintah, harapan para pengusaha dan sebagainya.

Investasi ini dilakukan secara bebas, artinya investasi ini diadakan bukan karena pertambahan permintaan efektif. Besarnya investasi otonom tidak tergantung pada besar kecilnya pendapatan nasional atau daerah. Investasi otonom berarti pembentukan modal

 

yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional. Dengan perkataan lain tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan jumlah investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Contohnya investasi bendungan untuk saluran irigasi tidak akan memberikan keuntungan langsung kepada pemerintah, tetapi dengan irigasi akan meningkatkan produksi hasil pertanian.

b. Public Investment dan Private Investment

Public investment adalah investasi atau penanaman modal yang dilakukan oleh pemerintah. Yang dimaksud dengan pemerintah disini adalah pemerintah pusat/daerah yang bersifat resmi.

Sedangkan private investment adalah investasi yang dilakukan oleh swasta, dimana keuntungan yang menjadi prioritas utama berbeda dengan pubic investment yang diarahkan untuk melayani dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat banyak.

c. Domestic Investment dan Foreign Investment

Domestic investment adalah penanaman modal dalam negeri, sedangkan foreign investment adalah penanaman modal asing. Suatu negara yang memiliki banyak sekali faktor-faktor produksi alam namun tidak memiliki faktor produksi modal yang cukup untuk mengolah sumber-sumber yang dimilikinya itu, akan mengundang modal asing ini agar sumber-sumber yang ada dapat dimanfaatkan sepenuhnya.

d. Gross Investment dan Net Investment

Gross investment adalah total seluruh investasi yang diadakan atau dilaksanakan pada suatu waktu. Jadi mencakup segala jenis investasi, baik itu autonomous maupun

 

negara atau daerah pada atau selama suatu periode waktu tertentu dinamakan gross investment.

Net investment adalah selisih antara investasi bruto dengan penyusutan. Apabila misalnya investasi bruto tahun ini 30 juta sedangkan penyusutan yang terjadi selama tahun lalu 10 juta, maka investasi nettonya adalah sebesar 20 juta.

2.4.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi investasi adalah sebagai berikut: 1. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan

Ramalan mengenai keuntungan masa depan akan memberikan gambaran kepada pengusaha mengenai jenis-jenis usaha yang prospektif dan dilaksanakan di masa depan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi tambahan barang-barang modal yang diperlukan.

2. Tingkat bunga

Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberkan keuntungan kepada para pengusaha, dan para investor hanya akan menanamkan modalnya apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang ditanam, yaitu berupa persentase keuntungan netto (belum dikurangi dengan tingkat bunga yang dibayar), modal yang diperoleh lebih besar dari tingkat bunga.

Seorang investor mempunysi dua pilihan di dalam menggunakan modal yang dimilikinya yaitu: pertama, dengan meminjamkan atau membungakan uang tersebut (deposito) ; kedua, dengan menggunakannya untuk investasi. Dalam hal dimana pendapatan yang akan diperoleh adalah lebih dari tingkat bunga , maka

 

pilihan terbaik adalah mendepositokan uang tersebut, dan akan menggunakannya untuk investasi apabila tingkat keuntungan yang diperoleh adalah lebih besar dari tingkat bunga yang akan dibayar.

3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan

Dengan adanya ramalan tentang kondisi dimasa depan akan dapat menentukan tingkat investasi yang akan tercipta dalam perekonomian. Apabila ramalan di masa depan adalah baik maka investasi akan naik. Sebaliknya, apabila ramalan kondisi ekonomi dimasa akan datang adalah buruk, maka investasi akan rendah.

4. Kemajuan teknologi

Dengan adanya temuan-temuan teknologi (inovasi), maka akan semakin banyak kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan oleh pengusaha, sehingga makin tinggi tingkat investasi yang dicapai.

5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya

Dengan bertambahnya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan masyarakat akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total agregat demand meningkat yang pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya investasi lain (included investment).

6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan

Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para pengusaha untuk menyediakan sebahagian dari keuntungan yang diperolehnya untuk investasi-investasi baru.

 

7. Situasi politik

Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para investor terutama para investor asing untuk menanamkan modalnya. Mengingat bahwa investasi memerlukan suatu jangka waktu yang relatif lama untuk memperoleh kembali modal yang ditanam dan memperoleh keuntungan. Sehingga stabilitas politik jangka panjang akan sangat diharapkan oleh investor.

Dokumen terkait