• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.7 Investasi

2.7 Investasi

Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memproleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu : investasi pada aset-aset finansial

(financial asset) dan investasi pada aset riil (real asset ). Investasi pada aset-aset finansial dilakukan di pasar uang misalnya berupa sertifikat deposito, comercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Sedangkan investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian aset-aset produktif, pendirian perusahaan seperti usaha angkutan wisata, angkutan umum dan lainnya (Salim, 1993).

Pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mencoba menyoroti segala aspek kelayakan proyek investasi dikenal sebagai Studi Kelayakan Proyek. Di samping sifatnya yang menyeluruh, studi kelayakan harus dapat menyuguhkan hasil analisis secara kuantitatif tentang manfaat yang akan diproleh dibandingkan dengan sumber daya yang diperlukan. Mengkaji kelayakan usulan suatu proyek bertujuan mempelajari usulan tersebut dari segala segi atau aspek secara proporsional agar nantinya setelah diterima dan dilaksanakan betul-betul dapat mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan. Jangan sampai terjadi setelah proyek selesai dibangun dan dioperasikan hasilnya jauh dari harapan. Di dalam mengkaji suatu kelayakan proyek, perlu diperhatikan berbagai aspek-aspek studi kelayakan, antara lain aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan organisasi, aspek yuridis/hukum, aspek sosial dan ekonomi, aspek dampak lingkungan, dan aspek finansial/keuangan (Soeharto, 1997).

Pengertian proyek transportasi dilihat dari lingkup dan tahapannya bisa dimulai dari proses perencanaan, perancangan, pelaksanaan, sampai pengoperasian dan pengelolaan. Dalam konteks evaluasi proyek , suatu proyek transportasi biasanya mengacu pada pengertian yang lebih spesifik, yaitu suatu

investasi dalam sektor transportasi yang secara teknis dan ekonomis layak dilaksanakan (LPM-ITB, 1997).

Studi kelayakan proyek merupakan salah satu tahapan kegiatan yang cukup penting dari serangkaian kegiatan pelaksanaan proyek. Hal yang sama juga berlaku bagi proyek-proyek transportasi. Studi kelayakan proyek adalah suatu kegiatan penelitian atau studi yang dilakukan secara komprehensif dari berbagai aspek dalam usaha mengkaji tingkat kelayakan dari suatu proyek. Secara umum lingkup aspek yang ditinjau dalam suatu studi kelayakan (LPM-ITB, 1997), meliputi :

1. Aspek Teknis

Kajian aspek teknis dilakukan untuk mengetahui tingkat kelayakan dari proyek dimaksud dari segi teknis. Kajian ini pada dasarnya usaha untuk menjawab apakah proyek dimaksud cukup andal, aman dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Aspek Manajerial dan Administratif

Aspek ini dikaji dalam usaha untuk mengetahui apakah SDM yang dicanangkan dan juga sistem dan mekanisme administrasi yang dicanangkan cukup mampu mengelola proyek yang dimaksud, dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, operasional maupun perawatan.

3. Aspek Organisasi

Aspek organisasi yang perlu dilakukan meliputi : struktur organisasi, job description dari masing-masing pos yang dibentuk dan kedudukan dari organisasi proyek ditinjau dari organisasi di atasnya yang lebih besar.

4. Aspek Finansial

Aspek finansial pada dasarnya merupakan kajian dari sudut pengelola proyek. Dalam hal ini aspek finansial yang dikaji menyangkut komponen-komponen proyek yang membutuhkan pendanaan, dan komponen-komponen proyek yang diperkirakan menghasilkan revenue/earning. Hal yang dikaji terutama perbandingan antara pengeluaran uang dengan revenue/earning dari proyek. Secara lebih mendasar dapat dikatakan di sini bahwa kajian dimaksud berusaha untuk menjawab apakah alokasi dana yang diperlukan untuk proyek cukup efisien dan efektif penggunaannya ditinjau dari revenue/earning yang akan diperoleh dalam kurun waktu yang ditinjau.

5. Aspek Ekonomis

Pada dasarnya kajian aspek ekonomi hampir sama dengan kajian finansial, namun ada beberapa hal yang membedakannya yaitu :

a. Sudut Pandang Analisis

Dalam analisis kelayakan finansial proyek dilihat dari sudut lembaga atau individu yang menanam modalnya dalam proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek. Sedangkan pada analisis kelayakan ekonomi proyek dilihat dari sudut pandang perekonomian sebagai keseluruhan. Dalam analisis finansial yang diperhatikan ialah hasil untuk modal saham (equity capital) yang ditanam dalam proyek, ialah hasil (private returns) yang harus diterima oleh investor atau siapa saja yang berkepentingan dalam pembangunan proyek. Dalam analisis kelayakan ekonomi yang diperhatikan ialah hasil total, atau produktivitas

atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat, atau perekonomian secara keseluruhan, tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber-sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil (the social returns atau the economic returns) dari proyek tersebut.

b. Tujuan Analisis

Ditinjau dari tujuannya, maka analisis kelayakan ekonomi berkaitan dengan tujuan efisiensi ekonomi, sedangkan tujuan analisis finansial ialah efisiensi dari modal yang ditanam.

c. Aplikasi

Analisis kelayakan ekonomi biasanya dipergunakan untuk proyek-proyek untuk kepentingan masyarakat luas yang disediakan oleh pemerintah dimana private return-nya biasanya kecil, seperti: proyek prasarana jalan raya dan angkutan umum, sedangkan analisis finansial seringkali digunakan untuk proyek-proyek transportasi yang dapat dilakukan oleh pihak swasta karena “private return” nya tinggi, seperti : proyek jalan tol, proyek pengoperasian bus kota dll.

d. Kriteria Evaluasi

Kriteria evaluasi ekonomi pada umumnya adalah Net Present Value (NPV), Benefit-Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR), sedangkan dalam analisis finansial di samping ketiga kriteria tersebut seringkali juga memakai Profitability Ratio, Payback Period, dsb.

e. Komponen Biaya dan Manfaat yang Diperhitungkan

Pada analisis kelayakan ekonomi, komponen manfaat yang diperhitungkan bukan hanya revenue saja, tetapi juga komponen-komponen lainnya, seperti : externalitas, travel time savings, vehicle operating savings dan accident savings. Sedangkan pada analisis kelayakan finansial, komponen-komponen manfaat dan biaya yang diperhitungkan adalah komponen-komponen yang secara finansial turut serta berpengaruh pada “private return”, atau yang berpengaruh langsung secara finansial bagi kepentingan investor.

Dokumen terkait