• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

B. Investasi

1. Pengertian investasi

Penanaman modal ke dalam suatu bidang usaha merupakan investasi yang diharapkan akan membawa keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi adalah pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Dalam penggantian atau penambahan kapasitas pabrik misalnya, dana tersebut kembali menjadi uang tunai tidak dapat terjadi dalam jangka waktu satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu lama. Sekali investasi diputuskan maka perusahaan akan terikat pada jalan panjang di masa yang akan datang yang sudah dipilih yang tidak mungkin disimpangi. Investasi banyak mengandung resiko dan ketidakpastian (Mulyadi, 1992:200).

Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia dalam PSAK Tahun 2002 No.13 Paragraf 3, investasi adalah suatu ikatan aktiva yang dipergunakan perusahaan untuk pertumbuhan keuangan (Accreative of Wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, deviden dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan lain yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.

Investasi aktiva tetap sebagai Capital Budgeting Expenditure yang didefinisikan keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun (Riyanto, 1984:112).

Suatu perusahaan yang mengadakan investasi aktiva tetap tentunya mempunyai harapan bahwa perusahaan tersebut akan memperoleh kembali dana yang diinvestasikan seperti halnya pada investasi aktiva lancar. Perbedaan antara investasi aktiva lancar dan aktiva tetap terletak pada waktu dan cara perputaran

dana yang ditanamkan. Investasi aktiva lancar diharapkan kembali dalam jangka waktu yang relatif singkat atau kurang dari satu tahun. Sebaliknya investasi aktiva tetap akan diterima kembali secara keseluruhan dalam beberapa tahun dan kembalinya berangsur-angsur melalui depresiasi dimasa yang akan datang.

Jumlah dana yang diinvestasikan dalam aktiva tetap tidak sama jumlahnya selama periode investasi atau selama umur penggunaan aktiva tetap tersebut. Jumlah dana yang terikat dalam aktiva tetap akan berangsur-angsur berkurang sesuai dengan metode depresiasi yang digunakan.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa investasi aktiva tetap mengandung beberapa unsur yaitu modal, waktu dan manfaat. Dari unsur-unsur ini maka investasi harus dipertimbangkan secara mendalam dengan harapan mampu mengurangi resiko yang ditimbulkan dari investasi yang dilakukan.

2. Bentuk-bentuk investasi

Sebuah perusahaan melakukan investasi dalam beberapa bentuk, bentuk-bentuk investasi baru tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Ekspansi

Penilaian terhadap kemampuan dari pengembangan lini produk yang sudah ada, memerlukan tambahan modal pada bangunan, mesin-mesin, persediaan, piutang dan sebagainya.

b. Produk baru atau diversifikasi

Penilaian kelangsungan hidup penanaman modal dari resikonya yang lebih besar terhadap keseluruhan produk baru.

c. Penghematan biaya

Penilaian kemampulabaan penghematan biaya. d. Penggantian

Pengambilan keputusan mengenai penggantian mesin lama dengan mesin baru untuk menghemat biaya maupun pemborosan bahan baku.

e. Pemilihan mesin

Diantara berbagai macam pilihan yang memiliki kesamaan fungsi. Perbedaan hanya terletak pada proyeksi arus kas tahunan. (Mott, 1985:4) Bentuk-bentuk investasi menurut Riyanto, 1984:112 :

a. Investasi penggantian

Pada umumnya, keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana. Yaitu misalnya suatu aktiva yang sudah aus (wear-out) atau usang (obsolete) yang harus diganti dengan aktiva baru, kalau produksi akan tetap dilanjutkan. Secara umum dapat dikatakan bahwa sebagian besar dari keputusan mengenai investasi penggantian dapat diperhitungkan dengan lebih mudah.

Termasuk dalam golongan investasi penambahan kapasitas misalnya usulan penambahan mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi penambahan kapasitas sering juga bersifat investasi penggantian, misalnya mesin yang sudah tua yang tidak efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien. Dengan sendirinya tingkat ketidakpastiannya pada investasi penambahan kapasitas lebih besar daripada investasi penggantian.

c. Investasi penambahan jenis produk baru

Golongan investasi yang ketiga adalah investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap menghasilkan produk yang telah diproduksi pada waktu ini. Karena itu menyangkut produk baru maka investasi ini juga mempunyai tingkat ketidakpastian yang besar.

d. Investasi lain-lain

Termasuk dalam golongan investasi lain-lain ialah usul investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan tersebut, misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas (heater), alat pendingin (air conditioner), pemasangan sistem musik yang dimaksudkan untuk dapat meningkatkan moral para karyawan.

Dari uraian bentuk-bentuk investasi diatas, maka perencanaan terhadap keputusan investasi menjadi sangat penting karena beberapa hal sebagai berikut:

a. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi sangat besar, dan jumlah dana yang sangat besar tersebut tidak bisa diperoleh kembali dalam jangka pendek atau diperoleh sekaligus.

b. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga perusahaan harus menunggu selama jangka waktu yang cukup lama untuk bisa memperoleh kembali dana tersebut. Dengan demikian akan mempengaruhi penyediaan dana untuk keperluan yang lain.

c. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan dimasa yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan terjadinya over atau under investment, yang akhirnya akan merugikan perusahaan. Misalnya proyeksi penjualan yang terlalu besar sehingga membeli peralatan yang besar dengan investasi yang besar, ternyata permintaan kecil, akhirnya banyak kapasitas yang menganggur dan biaya tetap penyusutan sangat besar, demikian sebaliknya.

d. Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan akan mempunyai akibat yang panjang dan berat,

serta kesalahan dalam keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian yang besar.

3. Investasi Dalam Aktiva tetap

Aktiva tetap dalam suatu perusahaan menyerap bagian terbesar dari modal yang ditanamkan dalam perusahaan. Aktiva tetap sering disebut sebagai The

Earning Asset (aktiva yang sesungguhnya menghasilkan pendapatan bagi

perusahaan). Tanpa adanya mesin dan peralatan lain, perusahaan tidak akan dapat memproduksi barang jadi.

Pengertian aktiva tetap itu sendiri menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK Tahun 2002 No. 16 Paragraf 5 adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dan dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Pengertian lain dari aktiva tetap adalah elemen dalam aktiva yang sifatnya relatif tetap dalam jangka pendek, sehingga tidak ikut naik turun dengan naik turunnya produksi (Nitisemito, 1984 :115).

Aktiva tetap yang diperlukan untuk investasi bisa diklasifikasikan: a. Aktiva tetap berwujud

1) Tanah dan pengembangan lokasi. Biaya ini termasuk harga tanah, biaya pendaftaran, pembersihan, penyiapan tanah, pembuatan jalan ke jalan yang terdekat, pemagaran dan sebagainya.

2) Bangunan dan perlengkapannya. Ini termasuk bangunan untuk pabrik, bangunan untuk administrasi, gudang, untuk pembangkit tenaga, pos-pos keamanan, jasa-jasa arsitektur, dan lain sebagainya.

3) Pabrik dan mesin-mesin. Ini termasuk komponen terbesar dari investasi. Termasuk didalamnya biaya pembangunan pabrik, harga mesin, biaya pemasangan,biaya pengangkutan, suku cadang dan lain sebagainya.

4) Aktiva tetap lainnya. Ini termasuk perlengkapan angkutan dan

materials handling, perlengkapan untuk penelitian dan pengembangan,

perlengkapan kantor dan sebagainya. b. Aktiva tetap tidak berwujud

1) Aktiva tidak berwujud, misalnya patent, lisensi, pembayaran lumpsum untuk penggunaan teknologi, engineering fees, copyright, goodwill dan sebagainya.

2) Biaya-biaya pendahuluan. Biaya ini meliputi biaya untuk studi pendahuluan, penyiapan pembuatan laporan studi kelayakan, survey pasar, legal fee dan sebagainya.

3) Biaya-biaya sebelum operasi. Ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebelum berproduksi secara komersial.

(Husnan dan Suwarsono, 1994:166) Aktiva tetap dibedakan menjadi dua jenis: a. Aktiva tetap yang tidak mengalami perputaran

Pada aktiva tetap ini, perusahaan tidak perlu mengadakan biaya penyusutan sebab nilai aktiva tetap ini tidak berkurang dalam proses produksi. Misalnya tanah.

b. Aktiva tetap yang mengalami perputaran

Aktiva tetap yang mengalami perputaran dalam proses produksinya perlu dilakukan penyusutan, karena nilai aktiva tetap ini berangsur-angsur akan berkurang. Penyusutan ini nantinya akan dijadikan biaya tetap yang akan dibebankan pada laporan keuangan perusahaan. Misalnya mesin.

4. Pentingnya Investasi

Kegiatan investasi dapat mendorong kegiatan ekonomi suatu negara, sehingga banyak negara-negara yang melakukan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi pada negara tersebut. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi. Diantaranya adalah penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan ekspor, pendayagunaan bahan baku dalam negeri yang berlimpah, penambahan devisa dan lain sebagainya.

Dokumen terkait