• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 5. Penutup

5.2 Saran

Sebaiknya praktikan lebih disiplin dan teratur saat menjalankan praktikum agar suasana praktikum kondusif dan tidak terjadi human error.

DAFTAR PUSTAKA

Bowles T.M., Acosta-Martines v.,Calderon F., Jackson L.E. (2014):Soil enzyme activities, microbial communities, and carbon and nitrogen avaibility in organic agroecosystem across an intensively-managed agricultural landscape. Soil biology and biochemistry, 68: 252-262.

Enny Widyati. 2013. Pentingnya Keragaman Fungsional Organisme Tanah Terhadap Produktivitas Lahan. Tekno Hutan Tanaman. 6 (1) : 29-37. Fatkhur Rochman dan Ruly Hamida. 2017. Keragaan Karakter Morfologi,

Stomata, dan Klorofil Enam Varietas Tembakau Lokal Tulungagung. Peneliti Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, 9 (1), 15-23.

Fifendy M. dan M. Biomed. 2017. Mikrobiologi Depok : KENCANA

Gao, Lin, Wang, Rui, Shen, Guoming, Zhang, Jixu, Meng, Guixing, Zhang, Jiguang. 2017. Effects of biochar on nutrients and the microbial community structure of tobacco-planting soils. Soil science and plant nutrition,17(4) : 884-896.

Gheeta, K., E. Venkatesham, A. Hindumathi, and B. Bhadraiah. 2014. Isolation, screening and characterization of plant growth promoting bacteria and their effect on Vigna Radita (L.) R.Wilczek. Current Microbiology and Applied Sciences, 3(6): 799-809.

Haneda, N. F., dan W. Asti. 2014. Keanekaragaman Fauna Tanah dan Perannya Terhadap Laju Dekomposisi Seresah Karet (Hevea brasiliensis) di Kebun Percobaan Cibodas-Ciampea Bogor. Silvikultur Tropika. 5(1): 54-60.

Harwood, C.R. 1989. Bacillus. New York : Plenum Press.

Ibrahim, Hasan. 2014. Keanekaragaman mesofauna tanah pada vegetasi pohon pinus (pinus merkuri) di kesatuan pemangkuhan hutan 9(KPH) Wisata Alam Coban Rondo Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Pendidikan biologi UMM. Malang.

Isnaeni W. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius.

Jayanti. D. S., S. Goenadi, P. Hadi. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Optimasi Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) (Studi Kasus di Kecamatan Batee dan Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie Propinsi Aceh). Agritech. 33 (2) : 208-218.

Marjayandari, L. Dan M. Shovitri. 2015. Potensi Bakteri Bacillus sp. Dalam Mendegradasi Plastik. Sains dan Seni ITS, 4(2): 59-62.

Mukamto., S. Ulfah, W. Mahalina, A. Syauqi, L. Istiqfaroh, dan G. Trimulyono. 2015. Isolasi dan Karakterisasi Bacillus sp. Pelarut Fosfat dari Rhizosfer Tanaman Leguminosae. Sains dan Matematika, 3(2): 62-68.

Nasution,N.A.P.,S.Yusnaini,A.Niswati dan Dermiyati.Respirasi Tanah Pada Sebagian Lokasi Di Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan(TNBBS). Agrotek Tropika.3(3):427-433.

Nurrohman Endrik,A.Rahardjanto,S.Wahyuni.2015. Keanekaragaman Makrofauna Tanah di Kawasan Perkebunan Coklat (Theobroma cacao L.) Sebagai Biondikator Kesuburan Tanah dan Sumber Belajar Biologi. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 1(2) : 197-208.

Nurrohman.E.,A.Rahardjanto,S.Wahyuni. 2018. Studi Hubungan Keanekaragaman Makrofauna Tanah dengan Kandungan C-Organik dan Organophosfat Tanah di Perkebunan Cokelat (Theobroma cacao L.) Kalibaru Banyuwangi. Bioksperimen. 4 (1) : 1-10.

Pangestuning, E., S. Yusnaini, A. Niswati. Dan H. Buchori. 2017. Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Aplikasi Herbisida Terhadap Respirasi Tanah Pada Lahan Pertanaman Jagung (Zea Mays) Musim Tanam Ke Tiga. Agrotek Tropika, 5(2) : 113–118.

Purwadi., L.E. Radiati, H. Evanuarini, dan R.D. Andriani. 2017. Penanganan Hasil Ternak. Malang : UB Press.

Puteri, E.A., Y. Nurmiyati, dan Agustiansyah.2014. Pengaruh Aplikasi Fosfor dan Silika Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merill.). Agrotek Tropika.2(2):241-245.

Rachman Sutanto. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta: Kanisius.

Saleh,T.,Darmawan,dan B.Sumawinata.2017.Fluks CO2 Dari Tanah Andisol Pada Penggunaan Lahan Kebun Sayur Dan Hutan Di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.Buletin Tanah dan Lahan.1(1):115-120.

Silamon,R.F.,M.H.Idris, dan S.Anggara.2015.Analisis Degradasi Lahan Dan Evaluasi Kesesuaian Lahan Hutan Tanaman Industri Di Desa Marga Karya Resort Semamng, KPHP Batulanteh. Sains Teknologi dan Lingkungan.1(2):9-15.

Pada Tanah Bekas Kebakaran Hutan Di Kabupaten Samosir (Soil Microorganism Activity On Soil In Forest Fire Samosir Regency). Peronema Forestry, 4(1): 1–7.

Spohn, M. 2015. Microbial respiration per unit microbial biomass depends on litter layer carbon-to-nitrogen ratio, Biogeosciences, 12(3): 817–823. Sri Muwarni, 2015. Dasar- dasar Mikrobiologi Veteriner.

Sukaryorini, P., A.M. Fuad, dan S. Santoso. 2016. Pengaruh Macam Bahan Organik Terhadap Ketersediaan Amonium (NH+), C-Organik, dan Populasi Mikroorganisme pada Tanah Entisol. Plumula, 5(2):99-106. Widyati, E. 2013. Pentingnya Keragaman Fungsional Organisme Tanah Terhadap

Produktivitas Lahan. Tekno Hutan Tanaman, 6(1): 29–37.

Yunus. F., O. Lambui, I. N. Suwastika. 2017. Kelimpahan Mikroorganisme Tanah Pada Sistem Perkebunan Kakao (Theobrom Cacao L.) Semi Intensif dan Non Intensif. Journal of Science and Technologi. 6 (3) : 194-205.

DOKUMENTASI

Acara 1. Biofisik tanah

Penampakan arah mata angin Penampakan arah mata angin dari dari arah barat arah timur

Penampakan arah mata angin Penampakan arah mata angin dari selatan dari utara

Pengambila sampel tanah Mengambil tnah setengah Hasil uji coba C- Tembaku pucuk sendok untuk organik

Hasil uji coba Ph Hasil uji coba P Hasil uji coba Kalium Acara 2. Soil fauna

Tanaman tembakau yang Cara pengambilan tanah Meletakkan tanah

akan diamati makro fauna yang akan di teliti makro yang akan diamati fauna menggunakan kayu di atas kain lalu

balok ukuran 20 cm mengamati makro fauna

Jenis makro fauna yang Jenis makro fauna yang Jenis makro fauna terdapat dalam tanah terdapat dalam tanah yang terdapat dalam yaitu kaki seribu yaitu keluwing tanah yaitu ulat tanah

Jenis makro fauna yang terdapat dalam tanah yaitu semut

Acara 3. Respirasi tanah

Menimbang tanah sebanyak Memasukkan tanah yang Mengukur 10 ml 100 gr sudah ditimbang ke dalam KOH

Toples

Memasukkan KOH ke Masukkan botol ke Toples ditutup rapat

dalam botol plastik dalam toples menggunakan plastik dan karet

Menginkubasikan selama Memasukkan KOH yang Menambahkan 2 7 hari diinkubasi ke labu erlenmeyer tetes fenoptalin

Mentitrasi dengan 0,2 N Menambahkan 2 tetes

HCL hingga berubah KOH hingga berubah jadi kuning dan mentitrasi menjadi warna bening kembali dengan HCL 0,2 N warna kuning berubah

bening

Acara 4. Penetapan Populasi Mikroorganisme Dalam Tanah

Membungkus cawan petri Membungkus tabung Mengautoklaf menggunakan kertas kayu reaksi dengan kartas kayu untuk

menyetriilkan semua alat

Menimbang 10 gr tanah Memasukkan tanah yang Memvortek agar sudah ditimbang ke tabung homogen

reaksi

Memipet 1 ml dari Memanaskan cawan petri Memipet larutan 1 ml pengenceran 10-6, 10-7, 10-8 diatas bunsen dan menuangkan pada

cawan petri

Menuangkan larutan 1 ml Memberi plastik Menginkubasikan ke cawan petri wrap pada cawan petri selama7 hari

Setelah inkubasi selama 7 hari, melakukan perhitungan jumlah koloni

Acara 5. Populasi Mikroorganisme Spesifik

Membungkus cawan petri Membungkus tabung Mengautoklaf menggunakan kertas kayu reaksi dengan kartas kayu untuk menyeterilkan

semua alat

Menimbang tanah Memasukkan tanah ke Memvortek agar sebanyak 10 gr dalam tabung reaksi homogen

Memimet larutan 1 ml Memanaskan cawan petri Memipet larutan 1 ml Dari pengenceran 10-6, di atas Bunsen ml 10-6 sampai10-8

10-7,10-8 Dan menuangkan ke

dalam cawan petri

Menuangkan larutan Memberi plastik wrap Menginkubasikan 1 ml ke dalam cawan petri pada pinggir cawan petri selama 7 hari

Setelah melakukan Inkubasi selama 7 hari, melakukan perhitungan jumlah koloni

Dokumen terkait