• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi PD

Dalam dokumen Rencana Kerja Perubahan Tahun 2021 (Halaman 13-0)

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD SAMPAI DENGAN

2.2 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi PD

1. Sejauhmana tingkat kinerja pelayanan PD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan PD;

2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi PD;

3. Dampaknya terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian program nasional/internasional, seperti SPM dan SDGs (Sustainable Developmnet Goals);

4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan PD dan

Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.

2.3 Evaluasi Pelaksanaan Renja PD sampai dengan Triwulan II Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja PD tahun berjalan sampai dengan triwulan II dengan mengacu pada APBD tahun 2021. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra PD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja PD tahun-tahun sebelumnya.

Pokok-pokok materi yang disajikan dalam bab ini, antara lain:

1. Realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

2. Realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

3. Realisasi program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/keluaran yang direncanakan;

4. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target kinerja program/kegiatan;

5. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra PD;

dan

6. Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut.

BAB III. RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH Berisikan uraian penjabaran dari Tabel Pendanaan dan Rencana Kerja dari lampiran Renja.

BAB IV. PENUTUP

Berisikan uraian penutup, berupa:

a. Catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan.

b. Kaidah-kaidah pelaksanaan.

c. Rencana tindak lanjut.

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2021

2.1. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas PPKBP3A

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan dan kegagalan dapat dilihat sejauh mana strategi pencapaian sasaran berupa kebijakan yang mendukung keberhasilan pelaksanaan program-program yang menjadi tolok ukur pada IKU.

Pencapaian kinerja pelayanan PD dapat diukur dengan menggunakan dasar Indikator Kinerja Kunci (IKK) dan Indikator Kinerja Utama (IKU) PD yang telah ditetapkan pada Renstra PD.

Adapun data pencapaian kinerja pelayanan PD dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas PPKB P3A Kabupaten Blitar

No Indikator Target Renstra Realisasi Proyeksi

Capaian Catatan Analisis 2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1 Indeks

Pemberdayaan Gender

77.50 78.10 78.50 78.85 79,05 80.32 78.50 78.85

2 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah

2.98 3.72 3.51 3.51 2,40 2,13 3.51 3.51

3 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta

29.71 35.77 30.51 30.5 19,87 18,31 30.51 30.51

4 Persentase pendampingan kasus

kekerasan terhadap perempuan dan anak

100 75 100 100 100 100 100 100

5 Partisipasi angkatan kerja perempuan

50 56.86 87.88 87.64 87.64 87.14 87.88 87.64

6 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan

85 70 90 90.62 88.52 90.62 90 90.62

Realisasi tercapai melebihi target

Urusan Pengendalian Penduduk dan KB

7 Rata - rata jumlah anak per keluarga

2 2 2 2 0,75 1,00 2 2

Rata-rata jumlah anak dalam keluarga adalah 1, hal ini menunjukkan bahwa keluarga kecil sudah melembaga di masyarakat. Kesadaran masyarakat untuk berkeluarga kecil sudah merupakan trend dan kebutuhan serta masyarakat telah banyak yang menyadari pentingnya kualitas hidup dengan memiliki lebih sedikit anak mengingat kebutuhan hidup yang semakin kompleks.

8 Rasio akseptor

KB 13.90 15.2 10 14.15 12,51 13,2 10 14.15

9

Cakupan peserta KB aktif/

Prevalensi (%) 72 77,2 74 78.46 77,18 78,46 74 78.46

Realisasi tercapai melebihi target

Pelaksanaan kegiatan di Dinas PPKBP3A Kabupaten Blitar dapat dilaksanakan melebihi target antara lain karena:

1. Adanya dukungan dengan diterbitkanya Undang – undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sehingga komitmen pemerintah terhadap pembangunan kependudukan dan keluarga semakin tinggi untuk revitalisasi Program KB.

2. Adanya dukungan dan komitmen dari mitra kerja dan Dinas instansi terkait untuk mendukung program dari Dinas PPKBP3A baik yang terkait pengendalian penduduk, KB serta mendukung pencapaian sasaran MDGs.

3. Banyaknya potensi kelembagaan yang memiliki kepedulian terhadap kasus – kasus perempuan dan anak yang dapat dioptimalkan perannya dalam penanganan kasus terkait perempuan dan anak.

4. Adanya dukungan kebijakan dalam pengembangan Kabupaten Layak Anak memberikan peluang dalam peningkatan kualitas pemenuhan hak anak.

5. Banyaknya potensi organisasi kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan dunia usaha yang dapat dioptimalkan untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

6. Kebijakan kesetaraan gender dan keadilan gender telah tertuang dalam RPJMD, memberikan peluang untuk meningkatkan kesetaraan gender di daerah.

2.2 Isu – Isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi PD

Terwujudnya jumlah penduduk yang seimbang dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor pengendalian penduduk dan KB, melainkan juga tanggung jawab dari berbagai sektor terkait lainnya, disamping tanggung jawab individu dan keluarga.

Pelaksanaan pembangunan kependudukan, KB dan PPPA di Kabupaten Blitar sampai pada awal tahun 2021 telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada beberapa indikator yang menunjukkan keberhasilan pelaksanaan pembangunan kependudukan dan KB itu sendiri. Tercapainya beberapa target pada indikator kunci yang ditetapkan memang menjadi alat ukur keberhasilan penurunan jumlah penduduk.

Selaras dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Blitar serta tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan bahwa untuk urusan kependudukan, KB & PPPA, ada pada tercapainya Misi 2 yaitu Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Blitar Yang Memiliki Mutu Dan Nilai Kompetensi Tinggi, Dengan Mengoptimalkan Potensi Generasi Muda Kabupaten Blitar dengan tujuan Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk dan Meningkatkan Kesetaraan Gender Pemberdayaan Perempuan dan Kehidupan Sosial Masyarakat yang Berpihak pada Perlindungan Perempuan dan Anak. Dengan berpedoman pada hal tersebut diatas maka tugas dan fungsi Dinas PPKB P3A Kabupaten Blitar adalah merumuskan kebijakan teknis di bidang pengendalian penduduk, KB, PPPA untuk masyarakat Kabupaten Blitar dengan memperhatikan faktor-faktor dari pelayanan PD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas PPKBP3A Kabupaten Blitar ditinjau dari:

1. Gambaran pelayanan Dinas PPKBP3A Kabupaten Blitar

2. Sasaran jangka menengah pada Renstra Kementerian PPPA Republik Indonesia

3. Sasaran jangka menengah pada Renstra Dinas P3AK dan BKKBN Provinsi Jawa Timur

4. Implikasi Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan PD, tentunya banyak permasalahan yang dihadapi baik disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal.

Adapun isu-isu penting dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas PPKBP3A dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Kurangnya Lembaga Swadaya Masyarakat yang berbasis pada Perlindungan Perempuan dan Anak.

2. Masih tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

3. Belum optimalnya perlindungan terhadap perempuan dan anak, pemenuhan hak anak, kinerja kelembagaan gender dan anak, serta pelaksanaan Pengarusutamaan Gender.

4. Masih tingginya angka Unmet Need (Ingin Anak Tunda dan Tidak Ingin Anak Lagi / Tidak ber-KB).

5. Belum optimalnya ketersediaan data di tingkat kecamatan.

6. Adanya Juknis Kampung KB dan Balai Penyuluh KB yang rumit dan saklek dari Pemerintah Pusat tanpa memandang kondisi daerah yang beragam.

7. Resiko terjadinya Baby boom di tengah masa pandemi covid-19, Kehamilan di tengah masa pandemi akan sangat beresiko untuk tertular virus Covid-19 ataupun penyakit lainnya.

Dengan melihat isu-isu yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD,maka dapat dilakukan penyusunan strategi sebagai berikut :

1. Membangun kepedulian masyarakat terhadap perlindungan perempuan dan anak dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, serta aparat desa/kelurahan dalam penyelesaian kasus kekerasan.

2. Untuk mengurangi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, masyarakat perlu tahu tentang akibat dan sanksi jika terjadi kekerasan melalui upaya sosialisasi, penyuluhan dan bimbingan apabila terjadi kasus kekerasan.

3. Membentuk jejaring atau kerja sama di tingkat desa / kelurahan melalui tenaga sukarelawan/Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) melalui POS BANTU PPA untuk menerima pelaporan kasus kekerasan perempuan dan anak serta menyelesaikan permasalahan melalui mediasi dengan Tiga Pilar (Kepala Desa/Lurah, Babinsa dan Babinkamtibmas). Pemenuhan hak anak bukan hanya tugas dari pemerintah tetapi juga merupakan tugas bersama antara keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. Belum optimalnya kinerja kelembagaan gender dan anak disebabkan oleh masih adanya egosentris dimasing – masing kelembagaan gender dan anak yang ada. Dinas PPKBP3A terus berupaya untuk meminimalisir permasalahan diatas dengan melaksanakan sosialisasi. Dinas PPKBP3A telah melaksanakan sosialisasi, workshop dan Bimtek tentang PUG dengan sasaran organisasi perempuan seperti P2WKSS, GOW, PKK dan lain-lain serta organisasi remaja.

4. Sosialisasi dan pembinaan pemahaman tentang manfaat KB dan pembangunan kependudukan pada masyarakat luas.

5. Melakukan pendataan keluarga dan kependudukan untuk mendapatkan data KB, Gender & anak, dan melakukan verifikasi, monitoring serta evaluasi di masing – masing kecamatan. Dan pembinaan kepada petugas KB yang ada di puskemas atau polindes, agar menertibkan administrasi tentang perolehan akseptor baru, akseptor aktif dan DO.

6. Berupaya menyederhanakan Juknis yang ada dengan tetap berpedoman pada Juknis Pusat serta selalu berkomunikasi dan berkonsultasi aktif dengan Pemerintah Pusat.

7. Penerbitan Keputusan Bupati Nomor 188/84/409.06/KPTS/2020 Tentang Pembebasan Retribusi Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta Keluarga Berencana Dalam Masa Tanggap Darurat Bencana Non Alam Corona Virus Disease 2019.

Program di Dinas PPKBP3A Kabupaten Blitar berusaha dilaksanakan sesuai dengan Visi Misi Kabupaten Blitar, Propinsi maupun Nasional di antaranya dengan cara:

1. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan menguatkan kapasitas SDM melalui Bimtek dan Pelatihan, meningkatkan kinerja kelembagaan melalui pemenuhan sarana prasarana dan pengembangan kapasitas aparatur, mengoptimalkan sistem perencanaan dan pelaporan untuk mewujudkanakuntabilitas kinerja.

2. Program Pengarusutamaan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan Peningkatan kapasitas perempuan dalam kehidupan politik dan sosial budaya, Meningkatnya kualitas hidup perempuan melalui pemberian pelatihan keterampilan dan bantuan alat, meningkatkan pemahaman dan komitmen pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha dan media massa tentang pentingnya pengintegrasian perspektif gender dalam pembangunan, memperkuat lembaga/jejaring PUG.

3. Program Perlindungan Perempuan

Memperkuat mekanisme kerjasama antara pemerintah, aparat penegak hukum, lembaga layanan, masyarakat dan dunia usaha

dalam penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO.

4. Program Peningkatan Kualitas Keluarga

Pembentukan dan pengoptimalan standar layanan PUSPAGA dalam meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengasuh dan melindungi anak.

5. Program Pengelolaan Sistem Data Gender Dan Anak

Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan program, kegiatan dan anggaran yang responsif gender melalui Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG), memperkuat sistem penyediaan, pemutakhiran, dan pemanfaatan data pilah gender.

6. Program Pemenuhan Hak Anak (PHA)

Menyusun, mereview, mengharmonisasikan, dan mengkoordinasikan, berbagai regulasi dan kebijakan pemenuhan hak anak. Meningkatkan pemahaman dan komitmen pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan media massa tentang pemenuhan hak anak. Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan program, kegiatan dan anggaran yang peduli anak. Meningkatkan kapasitas dan kuantitas lembaga penyedia layanan pemenuhan hak anak.

Memperkuat lembaga/jejaring pemenuhan hak anak di daerah untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi pemenuhan hak anak.

Memperkuat sistem penyediaan, pemutakhiran, dan pemanfaatan data pemenuhan hak anak.

7. Program Perlindungan Khusus Anak

Meningkatkan kapasitas SDM dan kualitas layanan anak korban kekerasan, yang mencakup layanan pengaduan, rehabilitasi

kesehatan, rehabilitasi sosial, penegakan dan bantuan hukum, serta pemulangan, reintegrasi sosial dan pengasuhan alternatif.

8. Program Pengendalian Penduduk

Penyusunan kebijakan daerah dalam upaya pengendalian penduduk dengan memanfaatkan jejaring yang ada baik dari institusi masyarakat , dinas terkait, TOMA, TOGA maupun lintas sektor.

9. Program Pembinaan Keluarga Berencana

Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana telah dilaksanakan dengan memanfaatkan jejaring yang ada baik dari institusi masyarakat, Dinas terkait, TOMA, TOGA maupun Lintas Sektor. Selanjutnya, untuk menggemakan kembali Program KB di masyarakat, maka seperti tahun-tahun sebelumnya, dilaksanakan beberapa kegiatan di Kampung KB yang ada di seluruh kecamatan diantaranya Pembentukan Pokja Kampung KB, Pertemuan Forum Kampung KB, Loka Karya Mini, Kegiatan Tribina, Operasional Penyuluhan KB, serta Rapat Teknis. Pertemuan tersebut membahas mengenai kegiatan Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) dan Pembangunan Lainnya di Kampung KB, rencana teknis untuk membangun kesepahaman dan penguatan dukungan kegiatan - kegiatan di kampung KB, identifikasi permasalahan dan upaya mencari solusi terhadap masalah/kendala yang dihadapi Kampung KB, Peningkatan Kualitas dan Strata kelompok Kegiatan TRIBINA, serta evaluasi pelaksanaan Program Bangga Kencana yang dilaksanakan di balai Penyuluhan KB. Terdapat 37 Kampung KB di Kabupaten Blitar, tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Kondisi yang sama juga ditunjukkan oleh ketersediaan Balai Penyuluh KB. Tiga kecamatan yang belum terbangun balai

tersebut yaitu Kecamatan Nglegok, Udanawu dan Doko yang seluruhnya akan terealisasi pada tahun 2021.

10. Program Pemberdayaan Dan Peningkatan Keluarga Sejahtera (KS) Optimalisasi peran kelembagaan dalam pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

2.3 Evaluasi Pelaksanaan Renja PD sampai dengan Triwulan II

Evaluasi pelaksanaan Renja Triwulan II ditujukan untuk mengidentifikasi sejauh mana kemampuan PD dalam melaksanakan program dan kegiatan, mengidentifikasi realisasi pencapaian target kinerja program dan kegiatan Renstra PD, serta hambatan dan permasalahan yang dihadapi.

1. Realisasi program/kegiatan yang belum memenuhi target kinerja hasil/ keluaran yang direncanakan.

- Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota o Sub Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Masih belum terserap dikarenakan masih akan dilaksanakan penyerapan pada triwulan ke Tiga

o Sub Kegiatan Dukungan Pelaksanaan SPBE pada SKPD masih belum bisa terserap di Semsetre satu dikarenakan masih dalam proses pencairan

o Sub Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan Pajak Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan Masih belum terserap dengan maksimal dan akan direncakaan penyerapannya pada triwulan ke tiga

o Sub Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak, dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan masih dalam proses pencairan

o Sub Kegiatan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya Masih dalam proses Pencairan

- Program Peningatan Kualitas Keluarga

o Sub Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Lembaga Penyedia Layanan Peningkatan Kualitas Keluarga Tingkat Daerah Kabupaten /

Kota masih belum dapat terserap dikarenakan masih akan direncanakan penyerapan pada trwulan ke tiga

o Sub Kegiatan Pelaksanaan Penyediaan Layanan Komprehensif bagi Keluarga dalam Mewujudkan KG dan Perlindungan Anak yang Wilayah Kerjanya dalam Daerah Kabupaten/Kota dikarenakan munculnya kebijakan PPKM sehingga kegiatan belum bida berjalan.

- Program Pengelolaan Sistem Data Gender dan Anak

o Sub Kegiatan Penyediaan Data Gender dan Anak di Kewenangan Kabupaten/Kota belum bisa terlaksana karena direncanakan kegiatan ini akan dilaksanakan pada Triwulan ke tiga dan empat.

- Program Pemenuhan Hak Anak (PHA)

o Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Pendampingan Peningkatan Kualitas Hidup Anak Tingkat Daerah Kabupaten/Kota masih dalam proses pencairan.

- Program Perlindungan Khusus Anak

o Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Penguatan Jejaring antar Lembaga Penyedia Layanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus Tingkat Daerah Kabupaten/Kota Masih belum bisa terlaksana terkait adanya kebijakan PPKM.

o Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Anak Kewenangan Kabupaten/Kota Masih belum bisa terlaksana terkait adanya kebijakan PPKM.

- Program Pengendalian Penduduk

o Sub kegiatan Penyediaan dan Pengolahan Data KependudukanMasih belum dapat terserap sepenuhnya dikarenakan masih dalam proses pencairan.

o Sub kegiatan Pelaksanaan Survei/Pendataan Indeks Pengetahuan Masyarakat tentang Kependudukan Kegiatan ini masih belum bisa dilaksanakan dan akan direncanakan dilaksanakan pada Triwulan Tiga dan Empat

o Sub Kegiatan Pelaksanaan Sarasehan Hasil Pemutakhiran Data Keluarga belum bisa direalisasikan terkait adanya kebijakan PPKM o Sub Perumusan Parameter Kependudukan Masih akan direncanakan

dilaksanakan pada Triwulan Tida dan Empat.

- Program Pembinaan Keluarga Berencana (KB)

o Sub Kegiatan Pengendalian Program KKBPK Kegiatan ini berbentuk Rapat Koordinasi dan Belum Bisa terlaksana akibat adanya penerapan

o Sub Kegiatan Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi, serta Hak-Hak Reproduksi di Fasilitas Kesehatan dan Kelompok Kegiatan, masih dalam proses pencariran

o Sub Kegiatan Pelaksanaan dan Pengelolaan Program KKBPK di Kampung KB, Proses Penyelesaian Pencairan

o Sub Kegiatan Pembinaan IMP dan Program KKBPK di Lini Lapangan oleh PKB/PLKB, Proses Penyelesaian Pencairan

o Sub Kegiatan Penyediaan Sarana Pendukung Operasional PKB/PLKB, Masih dalam Proses Lelang

o Sub Kegiatan Penguatan Pelaksanaan Penyuluhan, Penggerakan, Pelayanan dan Pengembangan Program KKBPK untuk Petugas Keluarga Berencana/Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PKB/PLKB), masih dalam proses kegiatan

o Sub Kegiatan Pengendalian Pendistribusian Alat dan Obat Kontrasepsi dan Sarana Penunjang Pelayanan Kb Ke Fasilitas Kesehatan Termasuk Jaringan dan Jejaringnya Masih dalam Proses Pencairan

o Sub Kegiatan Pembinaan Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Fasilitas Kesehatan Termasuk Jaringan dan Jejaringnya, Masih dalam Proses Pencairan

o Promosi dan Konseling KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran, kegiatan masih akan direncanakan untuk dilaksanakan di Triwulan tiga dan empat

- Program Pemberdayaan dan Peningkatan Keluarga Sejahtera (KS) o Sub Kegiatan Orientasi/Pelatihan Teknis Pelaksana/Kader Ketahanan

dan Kesejahteraan Keluarga (BKB, BKR, BKL, PPPKS, PIK R dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga/UPPKS) Masih belum dilaksanakan karena masih akan direncanakan dilaksanakan di Triwulan Tiga

2. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target kinerja program/ kegiatan

Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya target kinerja program/kegiatan adalah :

a. Masih kurangnya perencanaan yang matang dalam penyusunan

rencana kerja untuk tahun yang bersangkutan sehingga target kinerja tidak dapat dicapai sesuai harapan.

b. Adanya keterlambatan dana DAK dari pusat yang turun ke daerah.

c. Kurang nya SDM ( staf ) dalam membantu tugas bidang yang ada.

3. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra SKPD

Dari program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas PPKB P3A Kabupaten Blitar, implikasi yang timbul adalah adanya peningkatan dedikasi sumber daya manusia dalam melaksanakan program/kegiatan apabila target telah tercapai dan peningkatan kasus/masalah KB, ketahanan keluarga, penanganan kasus perempuan/anak dan pemberdayaan perempuan di masyarakat apabila target belum tercapai. Namun tidak semua indikator yang belum tercapai secara langsung berdampak pada peningkatan kasus/masalah KB di masyarakat.

4. Kebijakan/ tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut.

Meningkatkan koordinasi dan pemahaman tugas pokok dan fungsi sangat perlu guna penyeimbangan dalam pelaksanaan program/kegiatan yang terarah serta relevansi antara program dan pagu anggaran.

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh wilayah Republik Indonesia termasuk Kabupaten Blitar berimbas kepada orientasi pergerakan perekonomian, untuk pemulihan (recovery) dampak COVID-19 termasuk penyesuaian kebijakan keuangan daerah dengan perubahan belanja, dan pembiayaan daerah serta adanya pergeseran prioritas pembangunan dengan adanya pandemi COVID-19 sesuai dengan yang tertuang pada Rancangan P-RKPD 2021

Hal ini berdampak langsung terhadap pelaksanaan kegiatan PD dimana sebagian besar kegiatan terhambat karena terbentur dengan situasi dan kondisi awal pandemi pada medio Maret 2020 sampai dengan saat ini, yang mengharuskan ASN bekerja dari rumah (work from home) serta belum disepakatinya protap kesehatan yang harus diterapkan dalam PPKM dan refocusing sebagian besar anggaran PD untuk pemulihan (recovery) dampak COVID-19.

Namun demikian Dinas PPKBP3A tetap berusaha agar target kinerja dapat tercapai secara maksimal dengan segala keterbatasan yang ada dan sesuai petunjuk yang tercantum dalam Surat Sekretaris Daerah Nomor 800/666/409.205.3/2020 tanggal 4 Juni 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19.

Adapun langkah-langkah terkait kebijakan dan perencanaan penganggaran yang telah diambil adalah adanya penyesuaian target penyerapan anggaran dan penyepakatan perubahan target capaian kinerja PD serta penyusunan dan penerapan Standar Protap Kesehatan di lingkup Dinas PPKBP3A baik untuk kegiatan yang dilaksanakan di Kantor maupun di wilayah-wilayah yang menjadi lokasi kegiatan kedinasan di seluruh Kabupaten Blitar.

Dinas PPKBP3A Kabupaten Blitar pada Tahun 2021 melaksanakan 10 (Sepuluh) program. Secara rinci diuraikan sebagai berikut :

- Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota 1. Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah.

a. Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah b. Koordinasi dan Penyusunan Dokumen RKA SKPD

c. Koordinasi dan Penyusunan Dokumen Perubahan RKA SKPD d. Koordinasi dan Penyusunan Dokumen DPA SKPD

e. Koordinasi dan Penyusunan Dokumen Perubahan DPA SKPD f. Koordinasi dan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar

Realisasi

g. Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah 2. Administrasi Keuangan Perangkat Daerah.

a. Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN

b. Pelaksanaan Penatausahaan dan Pengujian / Verifikasi Keuangan SKPD

c. Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPD 3. Administrasi Umum Perangkat Daerah.

a. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor b. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

c. Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD

d. Dukungan Pelaksanaan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik Pada SKPD

4. Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerinatahan Daerah a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik b. Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor

5. Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah.

a. Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, dan Pajak Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan b. Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak dan

Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan c. Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya

- Program Pengarusutamaan Gender Dan Pemberdayaan Perempuan 1. Pelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) pada Lembaga

Pemerintah Kewenangan Kabupaten/Kota.

a. Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Pelaksanaan PUG termasuk PPRG

b. Sosialisasi Kebijakan Pelaksanaan PUG termasuk PPRG

2. Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial, dan Ekonomi pada Organisasi Kemasyarakatan Kewenangan Kabupaten/Kota.

2. Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial, dan Ekonomi pada Organisasi Kemasyarakatan Kewenangan Kabupaten/Kota.

Dalam dokumen Rencana Kerja Perubahan Tahun 2021 (Halaman 13-0)

Dokumen terkait