• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Dalam dokumen BAB I P E N D A H U L U A N (Halaman 30-37)

Kota Bandung dihadapkan pada persoalan degradasi lingkungan dan tatanan sosial yang semakin terus mengalami penurunan yang sangat signifikan sebagai gambaran umum perkembangan kota Bandung. Persoalan ini terutama dilihat dari aspek fisik lingkungan dan kualitas lingkungan serta tatanan sosial masyarakatnya. Akibat pertumbuhan yang tidak terkendali, Bandung kini harus menanggung beban yang berat dari berbagai hal yang muncul dan kemudian menjadikan masalah sosial baru.

Membangun masyarakat melalui enriching human lives (memperkaya hidup seseorang), merupakan kejadian yang sering berlaku karena suatu keharusan sebagian pihak yang menganggap bahwa masyarakat miskin bisa mendapatkan fasilitas-fasilitas gratis dari pemerintah. Mensinergikan pembangunan masyarakat melalui sektor peningkatan kemampuan dengan sektor-sektor penunjang pembangunan lainnya merupakan salah satu investasi human capital.

Kota Bandung sebagai kota yang mengandalkan sektor jasa merupakan kota yang seharusnya mengandalkan kemampuan kotanya sebagai kota mandiri dari segi pendidikan dasar karena berpotensi menghasilkan investasi ekonomi yang sangat tinggi dari sektor ini. Menggerakkan masyarakat melalui peningkatan kapasitas dan potensi dalam suatu kawasan merupakan suatu pembangunan yang berlandaskan kepada pendekatan manusia sebagai obyek, memang tidak dapat dipetik dekat-dekat ini, tapi pada masa depan akan terlihat dapat berkembang untuk membangun kawasan tersebut.

Kota Bandung dalam perkembangan politik mengalami perubahan yang signifikan yang ditandai dengan berakhirnya Pemilihan Kepala Daerah (Walikota Bandung Periode 2013-2018) dan telah selesai pada tanggal 23 Juni 2013. Terjadi pergeseran pilihan masyarakat yang hampir menyerupai kondisi di Propinsi DKI Jakarta, yakni terpilihnya Pasangan Ridwan Kamil dan Oded Dahnial yang diusung oleh sedikit Fraksi yang ada di DPRD Kota Bandung. Hal ini menjadikan babak baru perjalanan Pemerintah Kota Bandung yang akan dipimpin oleh Walikota berlatarbelakang pendidikan Arsitektur alumni ITB (Institut Teknologi Bandung).

awa

RENCANA KERJA TAHUN 2015 Disamping itu harapan yang sangat besar dari warga Kota Bandung terhadap Walikota yang baru terpilih untuk Periode 2013-2018, tentunya merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh jajaran birokrasi di Pemerintah Kota Bandung, guna mencapai Visi dan Misi Kota Bandung.

Terdapat beberapa hal isu-isu strategis dan permasalahan kota yang terkait dengan Tupoksi BKBPM dalam rangka menjalankan urusan wajib sebagaimana diatas, antara lain:

1. Keberadaan Ormas dan LSM yang belum seluruhnya terdata secara administratif sesuai Permendagri Nomor 33 Tahun 2012, sedangkan peran serta ormas dan LSM tersebut akan mendukung porses pembangunan kota serta dapat menunjang upaya menciptakan suasana kondisif keamanan Kota Bandung. Perlu diadakan sosialisasi lebih intensif terkait Permendgri Nomor 33 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pendirian Ormas kepada Ormas dan LSM agar dapat dipahami lebih baik dan peran Ormas, LSM lebih ditingkatkan dalam pembangunan Kota Bandung; Perlunya pembinaan dan fasilitasi kegiatan LSM, Ormas oleh BKBPM agar mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan Kota Bandung;

2. Harmonisasi antara jajaran Legislatif (DPRD Kota Bandung Periode 2014-2019) dengan Eksekutif juga merupakan salah satu tugas BKBPM untuk sub bidang pembinaan politik dan pemilu agar tercipta kondusivitas dalam membangun kota sehingga produk peraturan daerah yang dihasilkan dapat membawa kemajuan untuk Kota Bandung;

3. Keberadaan FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) di tingkat Kecamatan sangat penting untuk membantu tugas-tugas BKBPM dalam hal menciptakan suasana kondusivitas keamaman

ketentraman Kota Bandung, sehingga

awa

RENCANA KERJA TAHUN 2015 Dandim, POLSEK, Danramil, KOMINDA (Komunitas Intelejen Daerah) harus dapat semakin ditingkatkan; Antisipasi terhadap potensi konflik di masyarakat tetap harus dijaga oleh KOMINDA dan FKDM serta melibatkan berbagai pihak, terutama apabila muncul efek dan dampak pembangunan Kota Bandung yang telah dicanangkan oleh kepemimpinan baru Bapak Ridwan Kamil yakni menuju Bandung Juara seperti pembangunan monorel, basis teknologi informasi dalam birokrasi dan pelayanan masyarakat, pembangunan infrastuktur dan sebagainya setidaknya dapat tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat sehingga pada akhirnya dapat mengurangi berbagai dampak negatif yang muncul di masyarakat;

4. Hasil Partispasi masyarakat pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden termasuk Pemilu Legislatif, juga menunjukkan

tingkat partisipasi masyarakat pada pemilu masih perlu ditingkatkan

dengan peningkatan pendidikan politik kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk Pemilih

Pemula; IDI (Indeks Demokrasi Indonesia) sebagai salah satu alat mengukur sejauh mana partisipasi masyarakat pada Pemilu, BKBPM pada Tahun 2015 akan berupaya melaksanakan kegiatan untuk mengukur partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2014 bekerjasama dengan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat dan BPS Kota, BPS Provinsi serta melakukan konsultasi serta asistensi ke Kemendagri untuk memfasilitasi kegiatan strategis tersebut;

5. Penanaman nilai-nilai luhur budaya bangsa, wawasan nusantara, wawasan kebangsaan dan 4 (empat) Pilar Kebangsaan : yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, juga masih terus diupayakan untuk

awa

RENCANA KERJA TAHUN 2015 disosialisasikan kepada seluruh kalangan lapisan masyarakat disegala etnis dan suku yang tinggal di Kota Bandung yang modern dan metropolitian termasuk kepada seluruh tokoh masyarakat agar dapat menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan serta cinta tanah air;

6. Penguatan koordinasi dan kelembagaan dengan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) merupakan salah satu tugas penting BKBPM dalam rangka menumbuhkan rasa toleransi antar umat beragama dalam membangun Kota Bandung yang modern serta menumbuhkan rasa saling menghargai antar para pemeluk agama;

7. Isu strategis terkait upaya pemberdayaan masyarakat secara sosial, budaya dan ekonomi serta pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan di Kota Bandung akan menunjang pencapaian visi dan misi Kota oleh Pimpinan Daerah terpilih, karena masih terdapat warga masyarakat yang perlu dibantu dengan berbagai program unggulan antara lain, perbaikan sarana dan prasarana infrastruktur di tingkat Kelurahan, akses terhadap pendidikan, kesehatan dan usaha ekonomi produktif, kelembagaan masyarakat yang dapat memfasilitasi warga masyarakat;

8. Perlunya peningkatan koordinasi dan fasilitasi terhadap SKPD yang melaksanakan program penanggulangan kemiskinan di Kota Bandung. Adapun SKPD tersebut antara lain :

Dinas Kesehatan, BPPKB, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan,

Distarcip, Bappeda, BPS, Bagian Kesra, Bagian Pemerintahan Umum, Bagian Perekonomian, Dinas Sosial, Disnaker, Diskominfo;

9. Pembuatan website Kemiskinan melalui : www.nankis-tkpk.com merupakan bentuk inovasi pelayanan publik yang bersifat partisipatif dan memberikan kemudahan akses kepada seluruh masyarakat serta jajaran stake holder untuk

awa

RENCANA KERJA TAHUN 2015 ikut serta secara bersama-sama memperkuat kelembagaan dalam rangka program penanggulangan kemiskinan.

10. Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan (Gardu Taskin) yang diawali dengan dua (2) Kelurahan Percontohan yakni Kelurahan Babakan Kec. Babakan Ciparay dan Kelurahan Tamansari Kec.

Bandung Wetan,

setidaknya merupakan Pilot Proyek untuk Tahun 2015 mendatang direncanakan meningkat menjadi 10-15 Kelurahan sebagai garda terdepan untuk penanggulangan kemiskinan;

11. Pelayanan Inovasi Publik yang merupakan salah satu pilar untuk reformasi birokrasi terkait dengan pelayanan ijin keterangan rekomendasi penelitian, survei dan praktek kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung bagi para peneliti baik mahasiswa, lembaga peneliti lainnya perlu ditingkatkan dengan model online sehingga mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat;

12. Belum optimalnya upaya pengakurasian Data Masyarakat Miskin agar dapat diakses oleh berbagai program penanggulangan kemiskinan melalui program dan kegiatan yang terdapat pada SKPD yang melaksanakan program penanggulangan kemiskinan;

13. Peran stake holder dan kelembagaan masyarakat masih perlu untuk ditingkatkan, dalam upaya pemberdayaan masyarakat dalam bidang sosial, budaya dan ekonomi, sehingga penguatan kelembagaan dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kota;

14. Penguatan Pokjanal Posyandu juga semakin diperlukan untuk merevitalisasi keberadaan Posyandu agar dapat dipergunakan sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar masyarakat diintegrasikan dengan bidang pembangunan lainnya;

15. Pelatihan KPM (Kader Pemberdayaan Masyarakat) harus terus menerus ditingkatkan sebagai tenaga penggerak

awa

RENCANA KERJA TAHUN 2015 pembangunan di wilayah mendukung pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan;

16. Peningkatan Swadaya Masyarakat harus terus menerus mendapat perhatian khusus terutama terhadap indikator target kinerja Inovasi Pemberdayaan dan Pembangunan

Kewilayahan, yang dapat memberikan pengaruh secara

langsung bagaimana peran lembaga kemasyarakatan kelurahan terhadap tumbuhnya inovasi pemberdayaan dan pembangunan di kewilayahan;

17. Integrasi pembangunan secara partisipatif dari masyarakat berkolaborasi dengan aparatur harus seiring dengan ide Bapak Walikota Bandung dengan teori Kolaborasi : ABCG (Akademisi-Birokrasi-Comunnity-Government) sehingga tumbuh inovasi-inovasi baru untuk pelaksanaan pembangunan yang lebih terdesentralisasi sampai tingkat kewilayahan dan meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat serta kesejahteraan masyarakat, hal ini sejalan dengan konsep BBGRM (Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat) yang pada saat mendatang harus berkonsep lebih baru dan inovatif; Tidak saja program TMMK dan BS-MSS tetapi harus dapat tumbuh model inovasi baru metoe baru dalam pemberdayaan masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kota Bandung;

18. Kota Bandung sebagai Kota Kreatif, memerlukan ide-ide baru terutama terkait dengan pemasyarakatan dan pemanfaatan TTG (Teknologi Tepat Guna) yang

dapat memberikan nilai tambah

bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat; 19. Upaya peningkatan Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang melibatkan berbagai stakeholder dan lembaga masyarakat agar dapat mengurangi angka kemiskinan di Kota Bandung serta

meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pemukiman di wilayah (Kelurahan);

Gambar 6 Gambar 5

awa

RENCANA KERJA TAHUN 2015 20. Lahirnya Permendagri Nomor 1 Tahun 2013 tentang 1.

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga merupakan era baru penguatan kelembagaan

menjelaskan payung hukum gerakan PKK yang baru tetap memuat 10 Program Pokok PKK untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera, khususnya di desa/kelurahan,

dimana diuraikan bahwa Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

disingkat Gerakan PKK adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat, menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. Dijelaskan Kesejahteraan keluarga merupakan tujuan dari gerakan PKK yakni terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dari setiap anggota keluarga secara material, sosial, mental dan spiritual sehingga dapat hidup layak sebagai manusia yang bermanfaat. Perubahan baru adalah Kepala Daerah serta sesuai tingkatan Camat. Lurah/Kepala Desa dalam posisinya Tim Penggerak PKK merupakan fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing tingkat pemerintahan untuk terlaksananya program PKK yang merupakan mitra kerja pemerintah, dan organisasi kemasyarakatan/lembaga kemasyarakatan lainnya. "Perubahan yang nampak yaitu istilah Kepala Daerah, Camat, Kepala Desa sebagai ketua dewan penyantun berubah menjadi Pembina diwilayahnya masing-masing selebihnya belum berubah Ketua dan wakil ketua TP PKK masih dipegang oleh Isteri kepala dan wakil

awa

RENCANA KERJA TAHUN 2015 kepala daerah, sedangkan para anggota PKK di isi para isteri PNS atau masyarakat umum baik laki-laki atau perempuan bersifat sukarela yang mampu dan peduli terhadap upaya kesejahteraan keluarga dan tidak mewakili suatu organisasi, lembaga, dan Partai Politik;

21. Pembinaan Generasi Muda melalui peningkatan Ketrampilan Generasi Muda khususnya Marching Band Gema Wibawa Mukti terus ditingkatkan untuk lebih berprestasi di tingkat lokal dan nasional;

Dalam dokumen BAB I P E N D A H U L U A N (Halaman 30-37)

Dokumen terkait