• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan

Kepegawaian Daerah Kota Bandung

Apabila melihat kondisi sarana dan prasarana yang tersedia terutama beberapa sarana pendukung yang cukup vital di BKD Kota Bandung harus segera diperbaiki atau

diganti, seperti: komputer, mesin tik manual, laptop /notebook, dan sebagian kendaraan bermotor roda 2 (dua) dan roda 4 (empat), karena sarana tersebut sangat diperlukan oleh BKD Kota Bandung dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Di samping sarana sebagaimana tersebut di atas, beberapa fasilitas yang perlu dilaksanakan adalah lay out ruangan yang belum memadai, serta belum tersedia sarana bacaan (perpustakaan).

Isu dan permasalahan yang mempengaruhi optimalisasi kinerja BKD Kota Bandung, salah satunya adalah belum optimalnya kinerja Badan Kepegawaian Daerah. Penjelasan atas isu tersebut adalah:

1. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan pekerjaan terhadap

pencapaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Bandung.

2. Masih adanya kegiatan yang belum terakomodir untuk menunjang program BKD yang telah dicanangkan. Artinya, terdapat kegiatan yang dilakukan tetapi tidak diprogramkan oleh BKD, juga keadaan dimana rencana yang ada tidak direalisa sikan.

3. Belum optimalnya pelaksanaan tupoksi dalam kegiatan yang ada di masing -masing bidang, yaitu:

(1) kurangnya pemahaman terhadap tupoksi sehingga tupoksi belum dapat diimplementasikan sepenuhnya;

(2) ada pula given condition yang terkadang mengakib atkan BKD harus bekerja di

luar tupoksinya.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih.

Visi Kota Bandung Tahun 2009-2013 yang telah ditetapkan oleh Walikota dan Wakil Walikota Bandung terpilih periode tahun 2009-2013 adalah Memantapkan Kota Bandung Sebagai Kota Jasa Bermartabat. Makna yang terkandung di dalam visi tersebut terhadap kaitannya dengan peran dan fungsi BKD Kota Bandung yang mengelola Manajemen Sumber Daya Aparatur, dituntut mengembangkan dan memantapkan aparatur Pe merintah Kota Bandung yang Bersih, Makmur, Taat dan Bersahabat.

Pemerintah Kota Bandung harus memiliki aparatur yang bersih baik perilaku, budi pekerti maupun tutur katanya. Demikian pula aparatur Pemerintah Kota Bandung harus makmur harta dan hartinya. Taat menjalankan aturan atau norma-norma yang berlaku dan taat beribadah serta bersahabat dalam pergaulan sesama manusia (hablumminannas).

Aparatur Pemerintah Kota Bandung harus menyadari bahwa menjadi Pegawai Negeri Sipil adalah suatu amanah. Artinya bahwa seorang aparatur pemerintah khususnya aparatur di lingkungan Pemerintah Kota Bandung harus memiliki komitmen terhadap kepercayaan, kejujuran, kesungguhan, keadilan, sportivitas, istiqomah dan tanggung jawab.

Indikator yang ditetapkan dalam rangka mencapai komitmen di atas adalah dengan menjadi “PNS BERMARTABAT”, yaitu:

1. Bangga menjadi aparatur Pemerintah Kota Bandung ; 2. Enerjik dan inovatif;

3. Rendah hati dan jujur;

4. Melayani dengan ikhlas;

5. Adil dan beretos kerja;

6. Responsif dan adaptif;

7. Teguh pendirian;

8. Amanah dalam Jabatan;

9. Berani dan bertanggungjawab ; 10. Antusias dan visioner;

Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

11. Transparan dan akuntabel terhadap tugasnya;

Misi Kota Bandung Tahun 2009-2013 yang telah ditetapkan oleh Walikota dan Wakil Walikota Bandung terpilih periode tahun 2009-2013 yang berkaitan dengan peran dan fungsi BKD Ko ta Bandung adalah Misi-5 Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kota Yang Efektif, Efisien, Akuntabel dan Transparan Dalam Upaya Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Ko ta Metropolitan, dengan tujuan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik melalui pemantapan reformasi birokrasi dan mempunyai sasaran meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintahan yang akuntabel.

3.3. Telaahan Renstra KL dan Renstra

3.3.1. Telaahan Renstra KL terhadap Renstra BKD

Renstra BKD Kota Bandung Tahun 2009-2013 memiliki keterkaitan dengan renstra kementerian, dalam hal ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN dan RB) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban BKD tentang manajemen sumber daya aparatur.

Dalam Renstranya, Ke menterian PAN dan RB menetapkan 7 misi yaitu:

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik;

2. Meningkatkan pelaksanaan reformasi birokrasi;

3. Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur;

4. Meningkatkan koordinasi pengawasan;

5. Terwujudnya kelembagaan yang efekti f dan efisie n;

6. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi ketatalaksanaan;

7. Meningkatkan profesionalitas SDM aparatur.

Adapun keterkaitan dengan renstra kementerian PAN dan RB sebagaimana tercantum dalam misi 2 yaitu “meningkatkan pelaksanaan reformasi birokras i” dan misi 7

“meningkatkan profesio nalitas sumber daya manusia aparatur”.

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Kementerian PAN dan RB menetapkan 4 (empat) tujuan, yaitu:

1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat;

2. Terwujudnya aparatur negara yang profesional, efektif, efisien dan akuntabel dalam rangka percepatan reformasi birokrasi;

pemberantasan korupsi yang efektif;

4. Meningkatnya sumber daya Kementerian PAN dan RB.

Adapun keterkaitan tujuan dengan renstra BKD Kota Bandung yang ingin dicapai adalah pada tujuan ke -2 (kedua), yaitu terwujudnya aparatur negara yang profesional, efektif, efisien dan akuntabel dalam rangka percepatan reformasi birokrasi.

Berdasarkan atas tujuan, selanjutnya Ke menterian PAN dan RB menjabarkan dalam

sasaran-sasaran strategis dan indikator kine rja utama (IKU) sebagai alat ukur keberhasilan yang akan dicapai oleh Kementerian PAN dan RB selam periode 2010-2014 adalah:

1. Terwujudnya kualitas pelayanan publik prima, cepat, pasti, murah, transparan, adil patut dan memuaskan;

2. Terwujudnya pelaksanaan reformasi birokrasi nasio nal secara terencana, sistematis dan komprehensif.

3. Terwujudnya organisasi pemerintahan yang profesional efektif dan efisien;

4. Terwujudnya sumber daya manusia aparatur yang profesional berkinerja akuntabel dan sejahtera.

Keterkaitan renstra BKD Kota Bandung dengan sasaran-sasaran strategis dan IKU

sasaran strategis 2 (dua) dengan IKU nomor 3, yaitu “jumlah pemda yang telah melaksanakan reformasi birokrasi sesuai kebijakan reformasi birokrasi nasional”.

Dan pada sasaran strategis 4 (empat), yaitu “terwujudnya sumber daya manusia aparatur yang profesional berkinerja akuntabel dan sejahtera”, dengan indikator kinerja utama (IKU) yang ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam Renstra Kementerian PAN dan RB yang berfokus pada persektif stakeholder, yaitu:

1. Pada IKU nomor 2 yaitu “persentase peningkatan penghasilan PNS berdasarkan hasil analisis dikaitkan dengan tingkat inflasi

2. Pada IKU nomor 3, yaitu “jumlah instansi pemerintah yang menyusun perencanaan kebutuhan pegawai dan penataan PNS sesuai aturan

3. Pada IKU nomor 4, yaitu “persentase instansi yang menegakkan disiplin sesuai aturan”

4. Pada IKU nomor 5, yaitu “persentase instansi pemerintah yang melakukan pemetaan

jabatan PNS”;

5. Pada IKU nomor 6, yaitu jumlah instansi pemerintah yang telah melakukan

3.3.2. Telaahan Renstra dan RPJMD Kota Bandung 2009-2013

Renstra BKD Kota Bandung Tahun 2009-2013 yang mengacu kepada RPJMD Kota Bandung Tahun 2009-2013, memprioritaskan tujuan Terwujudnya Tata Ke lola Pemerintahan Yang Baik Melalui Pemantapan Reformasi Birokrasi dengan sasaran meningkatnya profesionalisme aparatur menuju pemerintahan yang akuntabel, melalui indikator tingkat perwujudan SDM aparatur yang kompeten dan profesio nal dalam pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan kebutuhan masyarakat dan peraturan perundangan yang berlaku dilandasi oleh kecerdasan emosional dan spiritual.

Hal ini diakibatkan kondisi eksisting bahwa aparatur masih kurang profesio nal, masih adanya penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya, keceradasan intelektual dan emosional pegawai belum seimbang dengan kecerdasan spiritualnya, pola insentif dan penggajian belum didasarkan pada kine rja dan beban kerja.

Maka dengan itu ditetapkan target capaian tahun 2013 adalah tersedianya SDM aparatur yang bertanggung jawab, tepat fungsi, tepat posisi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Dari kondisi eksisting dan target pencapaian tersebut maka ditunjang oleh induk program pembinaan, pengembangan dan peningkatan kapasitas aparatur, dengan

sasaran meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur, meningkatnya pembinaan dan

pengembangan kinerja aparatur. Adapun indikator yang ditetapkan adalah:

1. Tingkat Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan kondisi eksisting diklat prajabatan 1.848 orang dan diklat dalam jabatan 170 orang tahun 2008. Sedangkan target capaian tahun 2013 diklat prajabatan 100% dan diklat dalam jabatan 400 orang.

2. Rasio Jumlah Aparat dengan Jumlah Penduduk, dengan kondisi eksisting 1:95 (jumlah aparatur sebanyak 24.291) tahun 2008. Sedangkan target capaian tahun 2013 sebesar 1:107.

3. Tingkat Pemenuhan Jabatan Fungsional, dengan kondisi eksisting 78 % (13.158 orang). Sedangkan target capaian tahun 2013 sebesar 95 % (15.968 orang).

4. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Operasio nal Aparatur Unit Kerja SKPD/UPT/UPTD untuk mendukung kinerja pegawai dan pelayanan publik, dengan kondisi eksisting 90% tahun 2008. Sedangkan target capaian tahun 2013 sebesar 100%.

5. Pola Insentif dan Penggajian Berdasarkan Kinerja, dengan kondisi eksisting 100%

tahun 2008. Sedangkan target capaian tahun 2013 sebesar 100%.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Dengan struktur sistem pusat pelayanan Kota Bandung Tahun 2000-2013 yang menetapkan struktur Pusat Pelayanan Kota (PPK) dan Sub Pusat Pe layanan Kota (SPK), mulai dari bidang sarana dan prasarana pendidikan, kese hatan, pe ribadatan, bina sosial,

ditunjang oleh sumber daya aparatur Pemerintah Kota Bandung yang akuntabel dengan

menempatkan pegawai yang tepat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BKD Kota

Bandung.

BKD Kota Bandung memulainya dengan pemetaan pegawai dan seleksi kompetitif melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BKD Kota Bandung sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun 2009-2013, terlebih dahulu dilakukan inventarisasi dan menetapkan skala prioritas permasalahan- permasalahan kepegawaian di lingkungan Pe merintah Kota Bandung yang dirumuskan menjadi isu-isu strategis.

Isu-isu strategis yang perlu mendapat perhatian untuk kurun waktu tahun 2009- 2013, sebagai berikut:

1. Isu Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur melalui Pe ndidikan Pelatihan dan Bimbingan Teknis:

- Bidang Pe ndidikan dan Pelatihan pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung belum terakreditasi sehingga belum dapat menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan secara mandiri sehingga perlu proses kerjasama dengan lembaga diklat yang sudah terakreditasi.

- Dalam peningkatan kapasitas sumber daya aparatur banyak dibutuhkan berbagai

macam pendidikan dan pelatihan ataupun bimbingan teknis, tetapi hanya sedikit jenis pendidikan dan pelatihan yang dapat dilaksanakan, dikarenakan keterbatasan kemampuan anggaran.

- Belum mempunyai gedung pendidikan dan pelatihan sendiri, sehingga tempat

pelaksanaannya berubah-rubah dan bahkan kurang memenuhi syarat sebagai tempat pendidikan dan pelatihan yang ideal.

2. Isu Pembinaan dan pengembangan Aparatur

- Kebutuhan dan penempatan PNSD belum sesuai dengan kebutuhan bezetting

formasi yang diusulkan, sehingga distribusi pegawai belum sesuai dengan kebutuhan SKPD.

- Perlunya dilakukan sinergitas dengan seluruh SKPD dan Bagian Organisasi dan

PAD Sekretariat Daerah Kota Bandung dalam melaksanakan analisis beban kerja dan analisis jabatan.

- Pelaksanaan kesejahteraan PNSD berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku belum terlaksana secara optimal karena bergantung pada kemampuan keuangan daerah.

- Pola Rekruitmen PNSD masih b ergantung pada kebijakan Pemerintah Pusat.

- Regulasi kepegawaian bersifat sentralistis, sehingga implementasi pada taraf Pemerintah Daerah kurang optimal disebabkan berbagai permasalahan lokal . - Belum optimalnya pelaksanaan pengembangan karir PNSD, karena belum

didasarkan pada kompetensi jabatan.

- Masih terdapat PNSD dalam melaksanakan tugasnya tidak sesuai dengan tupoksi SKPD.

- Sistem Informasi dan Manajemen Kepegawaian saat ini masih dalam proses

penyempurnaan sehingga belum sesuai standar yang ditetapkan p eraturan perundang-undangan.

38

Visi, Misi,Tujuan, dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan

BAB

IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,

Dokumen terkait