• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pu

Penyusunan Renstra 2011–2015 ini, disamping berdasarkan pada tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum, juga berlandaskan pada pemetaan kondisi lingkungan serta isu-isu strategis yang terus berkembang. Isu-isu yang memiliki nilai strategis pembangunan patut dijadikan acuan dan perhatian terutama dalam menyusun rencana program dan kegiatan pembangunan.

Adapun permasalahan – permasalahan serta faktor – faktor yang mempengaruhi pelayanan pada Dinas Pekerjaan Umum antara lain :

1. Masih banyaknya kondisi infrastruktur jalan terutama didaerah tertinggal yang belum memadai

2. Masih tingginya kerusakan jaringan irigasi

3. Masih rendahnya penataan pemukiman di pedesaan dan diperkotaan 4. Masih lemahnya kualitas pembangunan infrastruktur

5. Masih banyaknya rumah masyarakat yang tidak layak huni

6. Belum terpenuhinya kebutuhan air bersih dan sanitasi di masyarakat

7. Masih banyaknya bangunan perumahan dan tempat usaha yang tidak memenuhi syarat teknis tata bangunan dan lingkungan

8. Masih kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya penataan ruang

9. Keterbatasan kapasitas keuangan daerah

10. Sumber daya aparatur yang belum memadai dan belum sesuai dengan kompetensi yang diinginkan

3.2. Telaahan Visi, Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi Pemerintahan Kabupaten Solok dalam kurun waktu sampai 2015, adalah “ Terwujudnya pemerintahan yang baik menuju masyarakat sejahtera ”, dari visi tersebut Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Solok berusaha mencapai visi tersebut melalui peningkatan sarana dan prasara umum yang dilaksanakan dengan prinsip transparansi, partisipasi masyarakat, demokratis, akuntanilitas, efisien, responsive, penegakan hukum, berorientasi membangun konsensus, anti korupsi, kolusi dan nepotisme.

Misi Kabupaten Solok dalam rangka mewujudkan Visi pembangunan tersebut antara lain:

1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa dan taat hukum

2. Meningkatkan kehidupan yang agamais, bermoral dan berbudaya

3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menciptakan tatanan

perekonomian terpadu berbasis teknologi dan pelestarian lingkungan. 4. Menciptakan pendidikan berkualitas

5. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

6. Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pembangunan di segala bidang 7. Mengembangkan pembangunan kepemudaan, olahraga dan pemberdayaan

perempuan

8. Membangun Kepariwisataan

Dalam usaha pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Solok, Dinas Pekerjaan Umum tak lepas dari hambatan-hambatan, antara lain terbatasnya dana dari anggaran yang ada, sehingga pelaksanaannya didasarkan pada skala prioritas, masih kurangnya sumber daya manusia yang memiliki keahlian yang dapat diandalkan pada masing-masing bidang, masih kurangnya rekanan yang profesional dibidang konstruksi, selain hal-hal tersebut keadaan geografis dapat juga menjadi hambatan dalam pelaksanaan kegiatan.

3.3. Telaahan RPJMD

Isu-isu strategis Kabupaten Solok yang merupakan poin penting bagi Dinas Pekerjaan Umum adalah :

1. 24 Nagari tergolong tertinggal dan 16 diantaranya sangat tertinggal

2. Potensi alam yang berlimpah jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan merugikan kehidupan masyarakat dan ketahanan lingkungan, karena itu dibutuhkan pembangunan yang konsisten dan ramah lingkungan mulai dari penataan ruang sampai kepada pengembangan wilayah

3. Sebagai daerah dengan sumber mata pencarian sector pertanian dibutuhkan perhatian dan keseriusan yang lebih besar agar mampu mengembangkan pertanian.

3.4. Telaahan Renstra atau Kebijakan Kementerian/Lembaga/Provinsi

Dari Rencana Strategis Pembangunan Nasional sampai Tahun 2014, prioritas nasional pada wilayah Kabupaten Solok (koridor satu) adalah bagaimana mewujudkan pembangunan ekonomi yang ekslusif dengan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, pengentasan ketertinggalan, optimalisasi pemanfaatan lahan produktif, sumber daya alam serta pembangunan industri.

Pencapaian target MDG’s (Millenium Development Goal’s) untuk pencapaian target bersama pembangunan yang terkait dengan pendidikan, kesehatan, perekonomian dan kemiskinan, social budaya serta pelestarian lingkungan.

Kementerian Pekerjaan Umum lebih menitik beratkan arah pembangunan pada usaha untuk meningkatkan Infrastruktur guna untuk meningkatkan perekonomian masyarakat serta untuk pengentasan daerah – daerah tertinggal dari kemiskinan dan ketertinggalan.

Pada Bidang Sumber Daya Air, dari Kementerian Pekerjaan Umum telah dilakukan pembangunan embung dan penanganan sungai melalui dana APBN dan pemeliharaan irigasi bantuan luar negeri melalui kegiatan WISMP, sedangkan dari APBD Propinsi telah dilakukan operasi dan pemeliharaan irigasi baik irigasi kewenangan propinsi (areal 1000 s/d 3000 Ha) maupun irigasi yang kewenangan Kabupaten (areal 0 s/d 1000 Ha) melalui pelimpahan kewenangan.

3.5. Telahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, bahwa penataan ruang wilayah Nasional, wilayah Propinsi, wilayah Kabupaten/ Kota dilakukan secara terpadu dan tidak dipisah-pisahkan. Penataan ruang dimaksud, disamping meliputi ruang daratan, juga mencakup ruang lautan dan ruang udara sampai batas tertentu yang diatur dengan peraturan perundang-undangan.

Ruang Kab. Solok merupakan satu kesatuan ruang dengan cakupan luasan sebesar 737.800 Ha atau 7.378,00 Km2 yang terdiri atas 14 Kecamatan yang terdiri atas komponen yang meliputi : kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Ruang wilayah Kabupaten Solok dalam rangka pelaksanaan pembangunan perlu dikelola, dimanfaatkan, dan dilindungi untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Ruang dalam arti wadah bagi kehidupan manusia yang meliputi tanah, air, dan ruang angkasa beserta sumber alam yang terkandung di dalamnya sebagai satu kesatuan, ketersediaanya bukan tak terbatas, baik dalam pengertian mutlak maupun dalam pengertian nisbi, sehingga kegiatan budidaya untuk pemanfaatannya yang tak terkendali akan menyebabkan rusaknya lingkungan ruang itu sendiri yang pada akhirnya dapat berakibat malapetaka bagi penghuninya.

Selama ini, proses pembangunan yang terformulasikan dalam kebijakan, rencana dan program dipandang kurang mempertimbangkan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan secara optimal. Upaya-upaya pengelolaan lingkungan pada tataran kegiatan atau proyek melalui berbagai instrumen seperti antara lain AMDAL, dipandang belum menyelesaikan berbagai persoalan lingkungan hidup, mengingat berbagai persoalan lingkungan hidup berada pada tataran kebijakan dan program.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan upaya untuk mencari terobosan dan memastikan bahwa pada tahap awal penyusunan kebijakan, rencana dan/ atau program prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sudah dipertimbangkan. KLHS bermanfaat untuk menjamin bahwa setiap kebijakan, rencana dan/atau program “lebih hijau” dalam artian dapat menghindarkan atau mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dalam hal ini, KLHS berarti juga menerapkan prinsip precautionary principles, dimana kebijakan,

rencana dan/atau program menjadi garda depan dalam menyaring kegiatan pembangunan yang berpotensi mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan. Dalam kerangka itulah, Dinas Pekerjaan Umum , khususnya Bidang Tata Ruang, berusaha melahirkan produk-produk perencanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan demi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan perencanaan di Kabupaten Solok.

3.6. Penentuan Isu-isu Strategis

Penentuan isu-isu strategis dilakukan dengan membahas secara komprehensif terhadap permasalahan permasalahan dinas dalam menjalankan tugas dan tupoksi pelayanan, telaahan terhadap visi dan misi kepala daerah, telaahan terhadap RPJMD, telaahan terhadap kebijakan kementerian/lembaga dan propinsi serta telahaan terhadap RTRW kabupaten Solok.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka dirumuskanlah bahwa isu-isu strategis bagi Dinas Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut :

1. Dalam rangka mencapaui target MDG’s dan percepatannya melalui dana APBN disediakannya banyak program yang berkaitan.

2. Kurang menggeliatnya aktivitas ekonomi di Kawasan Ibukota Kabupaten, sehingga pertumbuhan ekonomi di Kawasan ini kurang maksimal. Secara fisik, hal ini dapat dilihat dari pasifnya usaha ekonomi kerakyatan di sepanjang Jalan Arteri Utama, yang hanya didominasi oleh aktivitas perdagangan dan jasa skala kecil.

3. Meningkatkan penggunaan dana APBN dan APBD untuk melaksanakan program kerja.

4. Memanfaatkan Institusi untuk bebas dari daerah terisolir

5. Meningkatkan kemampuan aparatur dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis

6. Memanfaatkan institusi untuk meningkatkan kinerja rekanan / pemborong 7. Melakukan mitigasi untuk mengurangi terjadinya dampak bencana

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI

Dokumen terkait