• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG (Halaman 37-42)

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN PROBOLINGGO

Dalam Peraturan Bupati Probolinggo Nomor : 60 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Sususnan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Probolinggo disebutkan bahwa Inspektorat mempunyai tugas pokok membantu Bupati Membina dan

mengawasi pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah (PD).

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat, didapatkan permasalahan yang menghambat pelaksanaan antara lain :

1. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih guna mewujudkan Good Governance.

2. Peningkatan kualitas pelayanan publik oleh PD.

3. Optimalisasi Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

Permasalahan tersebut dipengaruhi oleh faktor – faktor internal dan

eksternal sebagai berikut : 1. Faktor Internal

a. Perlunya peningkatan pelaksanaan evaluasi SAKIP pada PD, karena tahun sebelumnya belum semua PD dievaluasi.

b. Rendahnya dukungan sarana dan prasarana pengawasan terkait banyaknya tugas-tugas pengawasan yang harus diselesaikan; c. Kuantitas SDM belum memadai dalam tugas penyelesaian tindak

lanjut temuan hasil pengawasan. 2. Faktor Eksternal

a. Tuntutan pelayanan masyarakat terhadap pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel serta bersih dari KKN;

b. Masih rendahnya tingkat kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan oleh PD;

III/2

c. Implementasi pengendalian intern pada PD masih belum berjalan dengan baik, sehingga belum aparatur pada PD maksimal dalam melaksanakan tupoksinya;

d. Rendahnya penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pengawasan oleh PD.

Untuk mengatasi permasalahan yang ada, Inspektorat Kabupaten Probolinggo mengharapkan adanya kebijakan Pejabat yang berwenang agar :

1. Memberikan dukungan anggaran yang cukup agar Inspektorat dapat melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan demi kelancaran pelaksanaan tupoksi pengawasan;

2. Adanya sanksi yang diberikan kepada Kepala OPD atas Tindak Lanjut hasil temuan yang belum tuntas sesuai waktu yang telah ditetapkan;

3. Memberikan dukungan penuh kepada Inspektorat dalam

melaksanakan tugas-tugas pengendalian intern Pemerintah.

3.2 TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH

Visi Kepala Daerah terpilih periode 2018-2023 tercermin dalam RPJMD Kabupaten Probolinggo sebagai berikut:

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Probolinggo Berakhlak Mulia Yang Sejahtera, Berkeadilan dan Berdaya Saing.”

Dari visi tersebut dijabarkan dalam 4 misi yaitu :

1. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia melalui tatanan

kehidupan yang tenteram dan toleran;

2. Mewujudkan kesejahteraaan masyarakat yang berkeadilan melalui

peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan menurunkan angka kemiskinan;

3. Mewujudkan keadilan melalui tata kelola Pemerintahan yang baik

dan bersih;

4. Mewujudkan daya saing daerah melalui peningkatan pertumbuhan

ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

Tugas dan fungsi Inspektorat Kabupaten Probolinggo terkait dengan visi dan misi Kepala Daerah tersebut adalah pada misi yang ketiga yaitu mewujudkan keadilan melalui tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih.

III/3

3.3 TELAAH RENSTRA KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN INSPEKTORAT PROPINSI JAWA TIMUR

Dalam Renstra Kementerian Dalam Negeri terkait dengan tupoksi pengawasan dapat dijelaskan beberapa sasaran strategis antara lain : a. Menguatnya peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah dalam

melaksanakan koordinasi pembinaan dan pengawasan

penyelenggaraan pemerintahan di daerah;

b. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan Keuangan Kemendagri untuk mendapatkan opini BPK atas Laporan Keuangan dengan predikat WTP berbasis akrual;

c. Meningkatnya kinerja dalam mendukung Reformasi Birokrasi untuk mendapatkan akuntabilitas kinerja kategori A.

Sedangkan untuk program pengawasan internal Kementerian Dalam Negeri dan Pengawasan penyelengggaran Pemerintah Daerah mempunyai sasaran program sebagai berikut :

a. Tata kelola Pemerintahan yang baik dan bersih (good governance

and good government) di lingkungan Kementerian Dalam Negeri;

b. Pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah yang baik dan pemerintahan yang berintegritas di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

Di tingkat regional Renstra Inspektorat Propinsi Jawa Timur dalam melaksanakan tugasnya mempunyai beberapa poin yang menjadi fokus utama Inspektorat antara lain :

a. Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur; b. Skor Hasil Evaluasi atas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

c. Kategori Hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur;

d. Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RADPPK), Perluasan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM); e. Program Pengendalian Gratifikasi (PPG).

3.4 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang. Suatu

III/4

kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

Sasaran pembangunan di Kabupaten Probolinggo berdasarkan RPJMD Tahun 2018-2023 adalah (1) meningkatnya toleransi antar

umat beragama; (2) meningkatnya ketentraman dan ketertiban umum; (3) meningkatnya kualitas pendidikan; (4) meningkatkan kualitas

kesehatan; (5) tertanganinya permasalahan kesejahteraan sosial; (6) menurunnya angka pengangguran; (7) meningkatkan kesetaraan gender; (8) terkendalinya jumlah penduduk; (9) meningkatnya kemandirian desa; (9) meningkatnya ketahanan pangan; (10) meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pemerintah; (11) meningkatkan kualitas pelayanan publik; (12) meningkatnya PDRB sektor strategis; (13) meningkatnya iklim investasi; (14) meningkatnya infrastruktur jalan

dan irigasi; (15) meningkatnya kualitas permukiman masyarakat; (16) meningkatnya kualitas lingkungan hidup, tata ruang, daya tanggap

bencana.

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan pelayanan PD antara lain :

1. Faktor Kekuatan terdiri dari :

a. Tersedianya peraturan perundang–undangan terkait

pelaksanaan tupoksi pengawasan; b. Tersedianya SDM yang berkompeten;

c. Tersedianya anggaran, sarana dan prasana untuk pelaksanaan kegiatan pengawasan;

d. Adanya komitmen aparatur pengawasan dalam mewujudkan penyelenggaraan Pemerintah transparan, akuntabel serta bersih dari KKN.

2. Faktor Kelemahan terdiri dari :

a. Belum maksimalnya dukungan sarana dan prasarana

pengawasan;

b. Masih adanya tindak lanjut temuan hasil pengawasan yang tidak tepat waktu.

III/5

3. Faktor Tantangan terdiri dari :

a. Tuntutan pelayanan masyarakat terhadap pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel serta bersih dari KKN;

b. Tuntutan terhadap percepatan pelaksanaan Reformasi

Birokrasi;

c. Tuntutan peningkatan terhadap Kapabilitas APIP;

d. Rendahnya penyelesaian tindak lanjut temuan hasil

pengawasan oleh PD. 4. Faktor Peluang terdiri dari :

a. Adanya komitmen Pimpinan/Kepala Daerah yang tercermin dalam RPJMD;

b. Adanya kerjasama dalam bentuk Asistensi atau pendampingan dengan BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Timur dalam

pelaksanaan pengawasan dan Pengendalian Intern

Pemerintah;

c. Tersedianya jaringan atau aplikasi dalam mendukung pelaporan, penyerapan/realisasi terkait dengan pengelolaan keuangan.

Merujuk pada sasaran pembangunan di Kabupaten Probolinggo, serta mengacu pada permasalahan pelayanan sesuai tupoksi Inspektorat Kabupaten Probolinggo, maka beberapa isu strategis yang berpotensi besar mempengaruhi capaian sasaran pembangunan di Kabupaten Probolinggo adalah:

1. Tuntutan Pelayanan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan agar lebih transparan, akuntabel serta bersih dari KKN;

2. Tuntutan percepatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo; 3. Tuntutan peningkatan terhadap Kapabilitas APIP;

4. Tuntutan Pencanangan dan implementasi Zona Integritas menuju

WBK dan WBBM di lingkungan Pemerintah Kabupaten

IV/1 BAB IV

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG (Halaman 37-42)

Dokumen terkait