• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG KABUPATEN INDRAMAYU

F. Keanekaragaman Hayati

1.6 ISU-ISU STRATEGIS PENATAAN RUANG KABUPATEN INDRAMAYU

Kondisi Kabupaten Indramayu yang penuh dinamika dan karakteristik baik wilayah maupun masyarakat yang spesifik, memunculkan tantangan dan tuntutan yang berbeda dengan wilayah lainnya. Hal ini sejalan dengan jumlah penduduk yang terus bertambah, kebutuhan perumahan yang meningkat, penurunan luasan budidaya pangan, ekspansi investasi yang juga memerlukan ruang serta kondisi kebencanaan yang ada di Kabupaten Indramayu. Sehingga perlu adanya pemikiran untuk merancanang dan membangun wilayah Kabupaten Indramayu dalam upaya pemenuhan kebutuhan ruang untuk pengembangan perkotaan maupun perdesaan dimasa yang akan datang.

Kewenangan kabupaten dalam penyelenggaraan penataan ruang adalah pengaturan, pembinaan dan pengawasan terhadap penataan ruang wilayah kabupaten, pelaksanaan penataan ruang wilayah kabupaten, pelaksanaan penataan ruang kawasan strategis, serta kerjasama penataan ruang antar kabupaten.

RTRW Kabupaten merupakan penjabaran strategi dan arahan kebijakan penyelenggaraan penataan ruang nasional dan provinsi di wilayah kabupaten, yang mengacu kepada pedoman bidang penataan ruang dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), agar tercapai keselarasan dengan rencana pembangunan daerah.

Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Dengan kata lain, penataan ruang diharapkan mampu mengharmonisasi lingkungan alami dan buatan, menterpadukan penggunaan sumber daya serta melindungi fungsi ruang demi mencegah dampak negatif yang mungkin diterima lingkungan sebagai akibat dari pemanfaatan ruang.

Terdapat beberapa isu stategis yang perlu disikapi dalam penataan ruang Kabupaten Indramayu. Isu tersebut meliputi perkembangan global ataupun fenomena global yang perlu disikapi, yaitu ekonomi dunia yang diperkirakan dapat mempengaruhi perekonomian nasional yang berimplikasi secara langsung terhadap perkembangan ekonomi Kabupaten Indramayu baik berupa peluang investasi maupun peluang pasar bagi produk Indramayu, kemudian isu

global warming yang ternyata sangat menentukan ketahanan hidup suatu bangsa, termasuk mengenai daya dukung lingkungan baik udara, laut, daratan, dan air, yang mempengaruhi iklim setempat dan dunia. Isu lainnya meliputi perkembangan penduduk yang walaupun lajunya dapat ditekan namun secara jumlah tetap meningkat cukup tajam dan diperkirakan pada tahun 2031 akan mencapai jumlah 2,021 juta jiwa. Dampaknya antara lain akan terjadi kecenderungan alih fungsi lahan yang menuju kepada penurunan daya dukung lingkungan. Sehingga, perlu dilakukan optimalisasi penggunaan lahan agar daya dukung lahan, udara, air dan ketersediaan pangan tetap dapat terjaga.

Wilayah Kabupaten Indramayu merupakan kawasan yang memiliki arti strategis baik secara nasional maupun provinsi. Kabupaten merupakan sentra produksi pertanian serta perikanan dan merupakan lumbung padi Jawa Barat dan Nasional.

Beberapa tuntutan yang harus dipenuhi dalam RTRW Kabupaten Indramayu ke depan adalah penyediaan ruang untuk investasi (insfrastruktur dan kawasan strategis), ruang untuk kebutuhan kawasan lindung dan kebutuhan pangan, ruang untuk distribusi penduduk (pengembangan desa dan kota), serta ruang untuk mitigasi bencana.

Pengembangan ruang untuk investasi diperlukan dengan pemikiran bahwa investasi merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun demikian, peruntukan pengembangan ruang untuk investasi perlu memperhatikan peruntukan ruang yang lainnya untuk menciptakan keseimbangan peruntukan ruang baik kawasan lindung maupun budidaya, sehingga tercipta kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan. Peruntukan pengembangan ruang untuk investasi di Kabupaten Indramayu perlu memperhatikan rencana pengembangan wilayah dalam konstelasi nasional maupun regional. Pembangunan jalan tol Cikampek-Palimanan dengan interchange di wilayah Kecamatan Terisi serta pembangunan PLTU dengan kapasitas 3x300 MW di Desa Sumuradem Kecamatan Sukra yang merupakan suplai listrik sistem Jawa-Bali merupakan faktor penting dalam pengembangan ruang terutama untuk investasi di Kabupaten Indramayu. Selain itu berkaitan dengan investasi, hal penting lainnya adalah bagaimana mewujudkan ruang yang berdaya saing bagi investor dan investasi yang layak dan penting dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Indramayu

Pengembangan ruang untuk kebutuhan pangan dan kawasan lindung diperlukan untuk mengantisipasi kebutuhan pangan akibat pertumbuhan penduduk dan upaya mempertahankan daya dukung lingkungan untuk pembangunan yang keberlanjutan dalam rangka menciptakan kehidupan yang nyaman dan produktif di Kabupaten Indramayu.

Sementara itu ruang, berkaitan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, untuk kebutuhan distribusi penduduk didasari pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk yang ada perlu diantisipasi dengan kecukupan sarana dan prasarana yang memadai dan tersebar secara berimbang. Pengembangan jaringan jalan dan pengembangan sarana-prasarana umum akan meningkatkan pergerakan orang dan barang serta perekonomian. Kondisi yang ada saat ini, perkembangan kawasan permukiman yang ada cenderung berkembang secara sporadis dan linier. Hal tersebut mengakibatkan ketidak efektifan serta kemahalan sarana dan prasarana.

Ruang untuk kebutuhan mitigasi di landasi kenyataan bahwa Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Indramayu pada khususnya merupakan wilayah yang rawan bencana. Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang berada dalam kawasan dataran banjir (flood plain) dan berada di pesisir pantai dengan topografi yang landai sehingga bencana banjir dan abrasi merupakan bencana yang sering terjadi. Dengan kondisi yang ada, perlu adanya kesiapan dan langkah-langkah serta perhatian dalam penataan ruang dan pengembangan wilayah. Sehingga pemahaman risiko bencana harus mulai diintegrasikan pada proses pembangunan ke depan, guna meminimalisasi risiko dan kerugian yang mungkin timbul atas hasil pembangunan yang dicapai.

Pada masa yang akan datang, tantangan yang dihadapi dalam pengembangan sarana dan prasarana wilayah di Kabupaten Indramayu adalah meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan meliputi:

a. Penataan dan pengembangan angkutan umum. b. Pengembangan jaringan jalan yang efektif dan efisien.

c. Peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan yang ada dan mengembangkan pelabuhan baru.

d. Revitalisasi dan pengembangan jaringan rel kerata api.

e. Pengembangan infrastruktur penampung air baku, baik yang bersifat alami maupun buatan untuk meminimalisasi terjadinya bencana banjir dan kekeringan.

f. Peningkatan layanan jaringan irigasi untuk menjamin keberlanjutan sistem irigasi serta meningkatkan intensitas tanam padi sawah serta menjaga alih fungsi lahan sawah beririgasi teknis dalam mempertahankan Kabupaten Indramayu sebagai lumbung padi. g. Pengembangan jaringan telekomunikasi baik yang menggunakan jaringan kabel maupun

nirkabel.

h. Pengembangan sarana dan prasarana dasar pemukiman, berupa pengembangan rumah secara vertikal di perkotaan, meningkatkan cakupan pelayanan air bersih, dan sanitasi lingkungan serta pengembangan pengelolaan sampah.

i. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana permukiman, berupa fasilitas pendidikan, perdagangan dan jasa, kesehatan, peribadatan, dan ruang terbuka hijau.

Selain itu diperlukan konsistensi dalam implementasi antara perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian pemanfaatan ruang dalam jangka panjang. Penataan ruang perlu mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lahan serta kerentanan terhadap bencana alam. Aspek regulasi yang jelas diperlukan agar tidak terjadi konflik pemanfaatan ruang antar sektor.

1.7 KINERJA PENATAAN RUANG KABUPATEN INDRAMAYU

Dokumen terkait